Republika Yogya Sabtu (16-5-2009)

  • Uploaded by: heri purwata
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Republika Yogya Sabtu (16-5-2009) as PDF for free.

More details

  • Words: 3,470
  • Pages: 2
REPUBLIKA Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan

Berlangganan

REPUBLIKA

kota

Hubungi (0274) 541582

Jateng Tambah Bandara Dua bandara itu untuk mendukung perekonomian dan pariwisata. SEMARANG—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng akan mengembangkan dua bandar udara (bandara) baru guna mendukung pertumbuhan perekonomian di Jateng. Kedua bandara baru tersebut adalah bandara Dewandaru, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara dan Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Kemudahan akses perekonomian kawasan sekitar menjadi sasaran utama dikembangkannya dua bandara baru yang selama ini ma-

sih berstatus sebagai bandara perintis. Kepala Biro Humas Pemprov Jateng, Agus Utomo mengatakan, dua bandara ini sangat potensial dikembangkan mengingat kawasan penyangga di sekitarnya merupakan kawasan yang potensial. “Seperti Kepulauan Karimunjawa yang potensial dikembangkan untuk kawasan wisata pantai dan Blok Cepu yang merupakan wilayah eksplorasi minyak,” ujarnya kepada Republika, Jumat (15/5). Menurut Agus, kedua wilayah ini merupakan kawasan yang terus dikembangkan oleh Pemprov Jateng dan Pemerintah kabupaten mengingat karakteristik masing- masing wilayah. Kepulauan Karimunjawa,

UMY Tambah Guru Besar YOGYAKARTA — Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tambah satu guru besar lagi. Prof Bambang Cipto secara resmi akan dikukuhkan sebagai guru besar Fisipol UMY dengan bidang keahlian demokrasi, politik luar negeri, politik dan pemerintahan Amerika di kampus Muhammadiyah , Sabtu (16/5) ini. Bambang akan menyampaikan pidato pengukuhan guru besar berjudul politik luar negeri dan masa depan kemakmuran Indonesia. Staf pengajar Fisipol UMY kelahiran 11 Februari 1958 ini menamatkan S-3 di UGm tahun 2002 dan gelar master diperoleh dari The Ohio State University USA tahun 1990. ■ yli

jelasnya, sangat potensial dikembangkan sebagai salah satu aset utama kunjungan wisata di Jateng. Karena itu butuh dukungan kemudahan akses selain akses laut yang kini sudah ada. Diharapkan dengan keberadaan bandara yang lebih representatif akan bisa memberikan transportasi alternatif bagi kunjungan wisata ke Karimunjawa. Baru-baru ini, masih ujarnya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik dan Gubernur sudah melihat langsung lokasi bandara perintis Dewandaru dan asetaset wisata potensial kepulauan Karimunjawa. Eksplorasi minyak bumi di wilayah Blok Cepu, menurut Agus juga membutuhkan butuh bandara yang memadai . ■ owo

”MULIA”

AUTHORIZED MONEY CHANGER Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro 60 Yogyakarta (Depan Tiket Counter Garuda Indonesia) Senin - Jumat : 07.00 - 19.00 WIB Sabtu - Minggu : 08.00 - 15.00 WIB Telp. 0274-563314 (Hunting), 566353 Ext. 8901 Fax.(0274) 549777

Tanggal : 15 Mei 2009 CURRENCY USD EURO AUD CAD GBP CHF SGD HKD JPY RM KWD WON NT BND NZD PHP THB YUAN SAR

kabar

BELI BN 10,350 14,050 7,825 8,775 15,675 9,300 7,050 1.325 107,00 2,850 34,500 7/7,5 290/300 7,000 6,075 210 285 1,500 2,675

TC 10,200 13,750 7,575 8,175 15,325 8,950 101,00

Catatan : kurs sewaktu-waktu dapat berubah

JUAL 10,500 14,300 8,025 8,975 15,975 9,500 7,200 1.425 112,00 3,000 39,500 9,00 350 7,150 6,225 250 335 1,600 2,800

SABTU 16 Mei 2009

20

Suara kampus

‘’Koalisi Pilihan Rakyat’‘

B

ola salju kontestasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) terus menggelinding. Menjelang batas akhir pendaftaran, tarik ulur penentuan pasangan capres dan cawapres masih terus menyedot perhatian masyarakat seakan-akan ini sekaligus sebagai kampanye terselubung sebelum waktunya. Hal ini terjadi karena untuk mengusung pasangan capres dan cawapres, sembilan partai yang lulus parliamentary threshold memutuskan membentuk blokblok koalisi untuk mencapai target suara yang ideal. Partai Demokrat berkoalisi dengan PKS, PAN, dan PKB dengan mengusung nama SBY-Boediono, sementara Golkar dengan Hanura mengusung JKWiranto, serta PDIP yang baru saja mengumumkan capres dan cawapres koalisinya berpasangan dengan Gerindra yaitu Mega-Prabowo. Dari pola koalisi yang berkembang ada dua motif yang dominan. Pertama, koalisi karena alasan pragmatis. Ini bisa dilihat dari komunikasi politik antar partai yang lebih menitikberatkan pada pembagian bahkan bisa menjurus pada perebutan kekuasaan seperti pada pengajuan capres atau cawapres dari masing-masing partai peserta koalisi. Kedua, koalisi karena alasan tradisi seperti pasangan capres dan cawapres Jawa-non Jawa, militer-sipil, dan nasionalis-agamis. Alasan kedua ini masih cukup dipertimbangkan karena merepresentasi Indonesia sebagai nation state. Pertimbangan capres dan cawapres dari perspektif wilayah Jawa-non Jawa akan merepresentasikan semangat persatuan dan keadilan. Semangat persatuan ini dicatat oleh sejarah melalui pasangan Soekarno-Hatta (Jawa-Sumatera), Soeharto-Habibie (Jawa-Sulawesi), Megawati-Hamzah Haz (Jawa-Kalimantan), dan SBY-Kalla (Jawa-Sulawesi). Semangat keadilan akan menjawab ketimpangan proses pembangunan Indo-

DOKUMENTASI

isasi kepada rakyat perihal capres dan cawapres yang diusung. Belajar dari pemilihan presiden di Amerika, saat deklarasi, pasangan Obama dan Biden menyertakan paket blue print rencana penyelamatan ekonomi, bentuk baru pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk masyarakat.

nesia selama ini yang terlalu Jawa sentris. Pertimbangan pasangan militer-sipil atau teknokrat-pengusaha lebih karena alasan kebutuhan prioritas bangsa. Misalnya, kondisi resesi global saat ini menuntut perhatian besar di bidang ekonomi terutama untuk bertahan di masa transisi seperti sekarang. Oleh karena itu, profil cawapres yang menguasai masalah-masalah ekonomi lebih dibutuhkan terutama untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pasangan capres nasionalis-agamis juga dijadikan pertimbangan karena merepresentasikan dua ideologi besar di Indonesia. Dari aspek historis, tokoh-tokoh dua ideologi ini punya peranan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan masa-masa awal kemerdekaan seperti Soekarno dan Hatta. Etika Politik Apapun motif koalisinya, partai jangan sampai lupa bahwa rakyat pemegang aset terbesar dalam kehidupan demokrasi. Rakyatlah yang memberikan mandat kepada partai-partai politik sehingga terbentuk pasangan capres dan cawapres. Oleh karena itu, etika politik harus dipegang teguh oleh koalisi partai dalam penentuan capres dan cawapres. Proses yang berkembang justru menempatkan rakyat sebagai penonton, menyaksikan elit-elit partai berdebat dan saling sindir. Konsensus partai-partai seharusnya dapat menjelaskan rasional-

Tawar menawar Sayangnya, unsur ini tidak ditemukan dalam tawar-menawar pasangan capres dan cawapres oleh koalisi partai sehingga rakyat hanya bisa menilai secara normatif. Misalnya, penetapan Boediono sebagai pendamping SBY, rakyat hanya bisa melihat Boediono sebagai praktisi ekonomi dan berasal dari non partai. Tidak disertakan master plan penyelamatan ekonomi Indonesia untuk menghadapi dampak krisis global. Intinya, nama dulu program belakangan. Kepahaman akan kondisi bangsa adalah assesment utama yang harus diperhatikan oleh koalisi partai untuk menentukan pasangan capres-cawapres. Salah satu agenda mendesak bangsa yang harus diperhatikan adalah pemulihan ekonomi dalam negeri. Termasuk keberanian untuk mengembangkan sistem ekonomi alternatif karena sistem ekonomi liberal sudah terbukti gagal. Dasar ini adalah bentuk etika politik koalisi partai karena capres dan cawapres akan dipilih langsung oleh rakyat. Sebuah pengkhianatan bagi demokrasi jika partai yang diberikan mandat oleh rakyat tidak menentukan pasangan capres dan cawapres yang tepat untuk memimpin Indonesia. Qadaruddin Fajri Adi Presiden Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Kritik dan saran atas tulisan ini dapat dialamatkan ke: [email protected]

varia pendidikan

REPUBLIKA

21

Sabtu, 21 Mei 2009

Kuliah dengan Sistem Blog di MMR P

rogram studi Magister Manajemen Rumah Sakit (MMR) UMY yang baru dibuka tahun akademik 2008/ 2009 lalu, ternyata memperoleh peminat yang luar biasa. Baru dibuka pertama, jumlah mahasiswa di program S-2 tersebut telah mencapai 47 orang. Bahkan tahun kedua, jumlah mahasiswa telah mencapai 70 orang dan angka itu akan terus bergerak karena pendaftaran masih berjalan. ‘’Minat calon mahasiswa memang luar biasa. Itu karena sistem kuliah yang kita gunakan memang berbeda dengan institusi lain. Selain itu tidak banyak perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program pascasarjana MMR,’‘ kata Pengelola MMR UMY, dr Arlina Dewi MKes. Menurutnya, dari segi kurikulum MMR UMY memiliki ciri khas tersendiri. Pihaknya kata Arlina, membuat kurikulum di program tersebut dengan sistem blog. ‘’Pada trimester 3 kurikulum kita buat dengan sistem blog,’‘ tambahnya. Karenanya lanjut Arlina, mata kuliah pada trimester tiga yang jumlahnya ada tujuh yaitu manajemen mutu, manajemen keperawatan, manajemen penunjang, manajemen fisik, manajemen sistem informasi manajemen RS, perilaku organisasi dan manajemen klinik tidak diberikan dalam mata kuliah utuh tapi dipecah-pecah dalam blog. Ada 6 blog yang diberikan pada trimester 3 tersebut. ‘’Blog itu kita buat sesuai dengan pelayanan manajemen yang ada di

Fokus MSI Kembangkan Wawasan Global

M

agister Studi Islam (MSI) Program Pascasarjana (PPS) UMY merupakan program studi S-2 pertama yang dimiliki kampus Muhammadiyah. Berdiri tahun 2000 melalui surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI Nomor E/241/2001. Ada dua prodi yang menjadi konsentrasinya yaitu Psikologi Pendidikan Islam dan Pemikiran Hukum Islam. Sampai saat ini program tersebut telah menelorkan 272 master studi Islam sementara jumlah mahasiswa aktif yang tercatat sebanyak 273 orang yang menempuh kuliah di program tersebut. Menurut Pengelola MSI UMY, Drs Abdul Madjid MAg, sebagai perguruan tinggi Islam dilingkungan Muhammadiyah kajian keislaman yang didalami di program tersebut diarahkan pada pembentukan kemampuan tafaqquh fiddin secara kokoh dan mampu menganalisa persoalan Islam kontemporer secara cerdas. Untuk memperkokoh wawasan tersebut MSI menekankan pada mahasiswanya untuk menguasai tiga bahasa secara timbal balik yaitu Bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. ‘’Metode perkuliahan dan kajian ditekankan pada wacana munadharah yang menjunjung tinggi kearifan dan kedalaman ilmu serta analisis, menghormati perbedaan dan kebebasan berfikir dan berorientasi pemecahan kongkret persoalan umat,’‘ terang Madjid didampingi Sekretaris Program MSI UMY, Dra Siti Bahiroh MSi. Diakui Madjid, dari dua program studi di MSI, Psikologi Pendidikan Islam memang memiliki “nilai jual” yang cukup tinggi. Apalagi pascamunculnya UU Guru nomor 14 Tahun 2008, peminat terhadap program ini semakin tinggi. ‘’Hampir semua S-2 dibidang Islamic Study punya Prodi pendidikan Islam. tetapi tidak semua memiliki prodi psikologi pendidikan Islam. Itu yang saat ini menjadi nilai jual kita. Kebetulan muncul UU Guru nomor 14 yang memberdayakan guru dibidang keahlian baik kompetensi kepribadian maupun keahliannya. Mata kuliah kita juga lebih banyak berhubungan dengan itu seperti bagaimana psikologi agama, perkembangan, kognitif dan lain-lain. Dan ini yang belum tentu dimiliki perguruan tinggi lain,’‘ tambahnya. MSI menurut Madjid juga selalu mengupdate kurikulum yang diberikan di program tersebut. Dewan Pertimbangan Akkademik (DPA) merupakan majelis tertinggi yang melakukan kajian untuk pengembangan dan peningkatakan kualitas pendidikan dan pengajaran di program tersebut termasuk dari sisi kurikulum. Dewan yang beranggotakan praktisi dibidangnya baik pendidikan, psikologi, hukum dan politik itu melakukan pembahasan sedikitnya satu kali dalam setiap semesternya.

Kerjasama majlis tarjih Untuk mengembangkan dan meningkatkan Program Studi Hukum Islam tambah Madjid, pihaknya tahun ini bekerjasama dengan Majlis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Melalui kerjasama itu, tahun 2009/2010 ini, MSI membuka kelas khusus Prodi Hukum Islam bagi utusan-utusan majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) se-Indonesia. Untuk angkatan pertama ini akan dibuka kelas khusus bagi 25 orang utusan. Mereka akan memperoleh beasiswa penuh dari Asia Moslem Carity Foundation(AMCF). ‘’Itu yang diberi beasiswa. tetapi tidak menutup kemungkinan untuk utusan wilayah lain dengan biaya dari wilayah sendiri,’‘ terangnya. ■

rumah sakit. Sistem ini belum pernah dilakukan di institusi lain,’‘ terangnya. Blog-blog yang diajarkan di trimester itu antara lain, blog manajemen rawat jalan, blog manajemen rawat inap, blogmanajemen ICU (intensif), blog kamar operasi (bedah), blog penunjang dan blog rawat darurat serta bencana. ‘’Ini kita buat karena kondisi sesungguhnya seorang manajer di rumah sakit memang begitu dan mereka terjun di rumah sakit berdasarkan manajemen fungsi ini.Kenyataanya seperti itu, tidak ada manajer mutu atau manajer sistem informasi sendiri tapi manajer rawat jalan, rawat inap dan sebagainya,’‘ tegas Arlina. Dalam blog-blog itu kata dia, mahasiswa diajarkan bagaimana manajemen mutu, keperawatannya seperti apa, logistik bagaimana dan bangunan dan fasilitas seperti apa yang harus disediakan secara rinci. Kegiatan belajar yang dilakukan di MMR, 50 persen dilakukan melalui perkuliahan dalam kelas, selebihnya melalui tutorial, bertemu dengan praktisi di lapangan maupun di rumah sakit dan e-learning melalui teknologi informasi. ‘’Selain itu kita juga membebani mahasiswa dengan tugas-tugas dan refleksi kampus berdasarkan apa yang dirasakannya saat kunjungan ke lapangan dan rumah sakit,’‘ tambahnya. MMR memiliki misi menghasilkan manajer rumah sakit yang siap pakai dan siap berinteraksi di era global. Karenanya selain dengan pendekatan blog, sistem ku-

mah sakit secara mendalam. SKS yang ditempuh di MMR cukup besar yaitu 50 SKS yang bisa diselesaikan dalam waktu 1,5 tahun termasuk tesisnya. Itu bisa dicapai karena sistem perkuliahaan dilakukan setiap hari pada malam hari sehingga memungkinkan bagi para mahasiswa yang bekerja masuk di program ini.

Short couse

● Seminar bisnis liah e-learning,praktek rumah sakit pihaknya kata Arlina juga menggunakan pendekatan kasus per kasus dalam penyampaian mata kuliah. Dengan begitu mahasiswa akan semakin mendalam pengetahuannya terkait bidang manajerial rumah sakit. Praktek MMR menggandeng 6 rumah sakit sebagai lapangan percobaan dan studi mendalam di bidang tersebut. Enam rumah sakit itu antara lain PKU Yogyakarta, PKU Sruweng, PKU Bantul, RSUD Wirosaban, RS UD Bantul dan Jogja International Hospital (JIH). ‘’Saat ini mahasiswa yang ada, 80 persen mahasiswa Fakultas kedokteran yang sedang melakukan coas dan mengambil

program double degree dengan profesi dokter. Karena mereka fresh graduatedan belum pernah bekerja maka pada trimester 4 mereka akan kita magangkan di rumah sakit, selama dua bulan. Tentu saja yang kita pilih adalah rumah sakit kecil di daerah sehingga mahasiswa akan terpapar kasus langsung dan mereka bisa mengambil tesisnya juga disana. Itu juga berguna untuk rumah sakit yang ditempati,’‘ lanjut Arlina. MMR menurutnya, tidak hanya dibuka untuk fresh graduate dari SI kedokteran tetapi juga untuk lulusan fakultas lainnya secara umum. Mereka akan menjalani matrikulasi terlebih dahulu sebelum kemudian berkonsentrasi pada manajemen ru-

Melalui sistem blog, pada tahun 2010 MMR akan mulai membuka short course atau pendidikan singkat bagi praktisi rumah sakit yang menduduki jabatan baru sebagai manajer di institusinya. ‘’Persoalan umum di rumah sakit terutama rumah sakir kecil adalah, sumber daya manusianya sedikit padahal pergantian posisi atau jabatan terjadi cukup cepat. Untuk mengambil kuliah S-2 manajemen rumah sakit terbentuk waktu yang cukup lama. Karenanya kita buka pendidikan singkat bagi mereka. Setelah lulus mereka mengantongi sertifikat dan siap terjun dijabatan barunya,’‘ terang Arlina. Pendidikan singkat itu hanya akan berlangsung sekitar satu bulan. Dimana profesional yang mengikuti program tersebut boleh mengambil salah satu blog saja sesuai dengan jabatan baru yangakan didudukinya di rumah sakit. ‘’Jadi kalau dia menempati posisi manajer rawat jalan, dia boleh mangambil blog rawat jalan saja dan begitu juga jika menjadi manajer rawat inap.’‘ ■

Program Doktor UMY Fokus Pada Study Islam P

rogram Pasca Sarjana (PPS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mulai tahun akademik 2009/2010 ini secara resmi telah membuka program doktor. Sebagai perguruan tinggi Islam milik Muhammadiyah, UMY fokus terhadap peningkatan dan pengembangan ilmu tentang Islam. Karenanya tidak salah jika program doktor (S-3) di UMY akan berkonsentrasi pada study Islam. Dengan dua program studi (prodi) awal yaitu Psikologi Pendidikan Islam dan Politik Islam, UMY ingin menelorkan doktor-doktor dan ilmuwan yang memiliki kedalaman ilmu tentang Islam itu sendiri. Menurut Direktur PPS UMY, Prof Tulus Warsito, dengan jumlah perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang hampir 150 di seluruh Indonesia dan dengan usia yang hampir 100 tahun, Muhammadiyah seharusnya telah banyak memiliki program doktor. Karena dengan usia yang hampir 100 tahun, paling tidak sebagian dari jumlah PTM telah memiliki program tersebut sebagai upaya akselerasi akademis di lingkungan PTM. Namun hingga saat ini, PTM yang memiliki program doktor tersebut masih bisa dihitung dengan jari. Kondisi itulah yang melatarbelakangi UMY mendirikan program doktor pada tahun akademik 2009/2010 ini. Namun begitu program doktor UMY ini ternyata juga berbeda dengan program doktor di perguruan tinggi lainnya. Pasalnya, program S-3 di UMY merupakan konsorsium dari PTM di Indonesia. ‘’Saat ini ada 7 PTM yang tergabung dalam konsorsium ini, tetapi masih terbuka untuk PTM lainnya. Sedikitnya ada 50 lebih PTM di Indonesia yang berkapasitas untuk program ini,’‘ papar guru besar ilmu politik UMY ini. Tujuh PTM yang tergabung dalam konsorsium itu antara lain, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Makasar, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Surabaya dan UMY sendiri.

Galeri

● Heru Kurnianto Tjahjono

M

agister Manajemen (MM) yang ada UMY tahun 2009 ini baru genap berusia delapan tahun sejak berdirinya tahun 2001 lalu. Meski baru genap sewindu,namun program tersebut telah mengantongi akreditasi sangat baik (B). Menurut Pengelola Program MM UMY, Dr Heru Kurnianto Tjahjono MBA, pihaknya tidak hanya berorientasi untuk menghasilkan manajer yang unggul tetapi juga manajer yang memiliki landasan etika Islam. ‘’Secara visi kita memang ingin menjadi sekolah bisnis di DIY dan Jawa Tengah yang unggul dalam pengetahuan dan ke-

Diakuinya, konsorsium itu dibentuk oleh PTM di Indonesia dan diselenggarakan di UMY karena dengan pendirian secara bersama-sama akan lebih mudah dan semakin kuat dalam pengembangan serta peningkatan kualitasnya, baik dari segi sumber daya manusia (staf pengajar) maupun program studinya. Pertimbangan lainnya, PTM di Indonesia yang memiliki PPS masih sangat sedikit, padahal mereka juga harus meningkatkan kualitas staf pengajarnya. Karenanya, beberapa PTM akhirnya memutuskan mendirikan program doktor secara konsorsium yang dilaksanakan di UMY. Pemilihan UMY sebagai tempat penyelenggaraan program tersebut karena UMY berada di Yogyakarta sebagai ibu kota kelahiran Muhammadiyah. Faktor lain secara fasilitas dan sumber daya manusia (SDM), UMY telah banyak memenuhi syarat dibandingkan PTM lainnya. Dengan kondisi tersebut dan melalui jaringan intra PTM, pihaknya kata Tulus, sangat yakin jika program doktor UMY akan berkembang pesat.

Lebih komplek Bahkan ke depan pihaknya menjajaki kemungkinan pembukaan program study lain yang digelar di PTM lain anggota konsorsium tersebut. Misalnya kata Tulus, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) membuka program doktor Ekonomi Syariah. ‘’Itu bisa dilakukan, pelaksanaanya di sana tetapi beberapa hal harus dilakukan di UMY. Dengan begitu program ini bisa berkembang dan lebih kompleks studinya,’‘ tandas Tulus. Sementara itu menurut Wakil Direktur PPS Dr Imamudin Yuliadi, terkait pengembangan program doktor dan peningkatan akselerasi akademis di lingkungan Muhammadiyah, UMY bersama beberapa PTM di Indonesia akan menggelar rapat kerja pemberdayaan program doktor di PTM. Kegiatan yang akan digelar akhir Mei 2009 ini akan mengkaji arah kebijakan Departemen Agama dalam kaitannya dengan berbagai dinamika baru studi Islam,

FOTO-FOTO DOKUMEN

Kunjungan: Mufti Besar Republik Arab Saudi Dr Ahmad Badruddin Hassoun mengadakan kunjungan ke Kampus UMY sekaligus menjalin kerjasama. dan paradigma baru dibidang penelitian studi Islam. ‘’Rakernas ini akan dihadiri oleh pimpinan Pascasarjana PTM di Indonesia. Yang paling penting akan kita bahas adalah tentang penguatan dan pengembangan eksistensi konsorsium program doktor di lingkungan PTM,’‘ tambahnya. Walaupun masih berusia cukup muda, namun Program Doktor ini kata Tulus telah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas ternama di luar negeri, antara lain dengan School of Humanities and Languages University of Western Sydney Australia dan dengan International Islamic University of Malaysia.

Tiga prodi magister Selain dengan program doktor, kerjasama dengan dua universitas itu juga telah dijalin lama oleh PPS UMY untuk program magister (S-2). PPS saat ini memiliki tiga prodi untuk Program Magister, yaitu Magister Study Islam (MSi), Magister Manajemen (MM) dan Magister Manajemen Rumah Sakit (MMR). Menurut Sekretaris PPS, Drs Moh Ashar, program MSi merupakan program Magister pertama yang didirikan di UMY,

setelah itu baru MM tahun 2001 dan MMR tahun 2008/2009. MSi kata Ashar konsentrasi pada psikologi pendidikan Islam dan hukum Islam. MM berkonsentrasi pada manajemen SDM, manajemen keuangan dan manajemen pendidikan. Sedangkan MMR yang merupakan Magister termuda berkonsentrasi pada manajemen rumah sakit baik kegawatdaruratan, rawat inap, rawat jalan serta kebencanaan. ‘’Adanya sertifikasi guru termasuk di lingkungan Departemen Agama cukup memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan mahasiswa di PPS. Program MSi sebagian besar diikuti para guru. Bahkan di MM untuk konsentrasi Manajemen Pendidikan juga banyak diikuti para guru,’‘ tegasnya. Sedangkan untuk MMR, saat ini sebagian besar diikuti oleh mahasiswa Kedokteran Umum UMY yang sedang mengambil coas. Mereka mengikuti program tersebut sehingga setelah selesai akan memperoleh dua gelar MMR dan dokter. ‘’Untuk MMR peminatnya memang banyak, karena masih jarang perguruan tinggi yang membuka program ini,’‘ tandasnya. ■

MM UMY Hadirkan Manajer Beretika Islam trampilan bisnis serta mencerahkan berlandaskan nilai-nilai Islam,’‘ terang Heru didampingi Sekretaris Pengelola MM UMY, Drs H Wihandaru MSc. Dengan visi semacam itu maka MM,akan menyiapkan pelaku-pelaku bisnis, manajer dan profesional yang inovatif, pengambilan keputusan dan manajerial berbasis pengetahuan dan ketrampilan bisnis yang unggul serta mencerahkan berlandaskan nilai-nilai etika Islam yang bersifat universal. Untuk mencapai misi tersebut kata Heru, pengelola MM berupaya untuk menginternalisasikan nilai-nilai Islam dalam setiap mata kuliah di kampus. Bukan hanya itu saja, MM selalu melakukan update atau evaluasi kurikulum dengan mendatangkan praktisi baik dari segi kurikulum dan juga praktisi dalam hal manajerial termasuk juga menghadirkan pengelola MM dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Bahkan keterlibatan pengelola maupun staf pengajar di MM UMY dalam beberapa organisasi profesi di DIY, Jawa Tengah maupun Indonesia sangat mem-

bantu dalam mencapai visi tersebut. Secara periodik MM menggelar workshop mata kuliah, seminar akademik tiga bulanan, kuliah dengan praktisi dan kuliah dosen tamu untuk melengkapi pencapaian misi tersebut. Dari segi kurikulum sendiri MM berusaha menyeimbangkan antara teori dan praktek. Itu dilakukan karena mahasiswa MM cukup seimbang komposisinya antara fresh graduate dengan karyawan atau profesional yang sudah bekerja. ‘’Untuk umum, teori itu sangat penting dan bagi yang bekerja praktek juga penting sehingga kita berusaha memadukan hal itu secara seimbang,’‘ tambah Heru. Untuk mendekatkan mahasiswa dengan kondisi lapangan, MM mendesain penyampaian mata kuliah melalui kasus per kasus. Dengan begitu kata Heru, mahasiswa akan tahu secara langsung kasus-kasus yang sering dihadapi dilapangan dan mencari solusinya. Walaupun baru berusia 8 tahun, saat ini MM telah masuk diperingkat 38 webomatric dari 2 ribu perguruan tinggi di Indonesia. Program MM ini diselenggara-

kan dalam 4 trimester penuh, dengan sistem kredit minimal sebanyak 43 SKS. Melalui sistem ini memungkinkan pendidikan diselesaikan dalam 4 trimester. Batas maksimum masa studi adalah 4 tahun. Program MM didukung UMY berupaya untuk go internasional melalui jalinan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri antara lain dengan Flinders University, Islamic International University of Malaysia (IIUM), USA Embassy ,Pemerintah Iran, UEA, Belanda,Taiwan dan beberapa negara lainnya. Melalui kerjasama tersebut MM telah menghadirkan beberapa dosen tamu dari luar negeri dan seminar internasional untuk mengembangkan mindset think globally and act locally. Para dosen tamu tersebut antara lain, Prof Gerard F Murphy PhD (The University of Conecticut USA), Prof Ingleson PhD (The University of Western Sydney Australia), Peter O’Neill PhD (Director of Wolongong Gallery City Australia), Wachdi A Yudhi PhD (Deputy Director of SEAMEO Secretary, Thailand). ■

Related Documents


More Documents from "heri purwata"