Republika Yogya Senin (26-10-2009)

  • Uploaded by: heri purwata
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Republika Yogya Senin (26-10-2009) as PDF for free.

More details

  • Words: 4,713
  • Pages: 2
Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan

kabarkota

REPUBLIKA

15

Senin, 26 Oktober 2009 ANIS EFIZUDIN/ANTARA

METAMORFOSA

kilas MPM Muhammadiyah Latih Fasilitator IKM YOGYAKARTA — Majlis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah melatih sebanyak 30 orang dari 11 provinsi di Indonesia untuk menjadi fasilitator industri kecil menengah (IKM). Mereka berasal dari Maluku, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Bengkulu, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. ‘’Mereka dipilih sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing daerah. Diharapkan mereka akan menjadi fasilitator di daerahnya untuk menggerakan usaha kecil di tempat asalnya,’‘ kata Said Tuhuleley, Ketua MPM Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (24/10). Pelatihan ini MPM Muhammadiyah bekerjasama dengan Direktorat Jendral Industri Kecil dan Menengah, Departemen Perinsudstrian RI. Pelatihan ini sebagai kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yang diselenggarakan di Yogyakarta, 24-27 April 2009 lalu. Sementara Ir Eddy Siswanto, Direktur Industri Pangan Departemen Perindustrian RI dalam pembukaan mengatakan pelatihan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi diantara fasilitator. Sehingga mereka mempunyai target-target yang hendak dicapai. ‘’Industri makanan ini mau dibawa ke mana? Apakah hanya sekedar untuk menolong pengusaha kecil untuk mendapatkan makan atau bisa menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi. Bukan itu,’‘ kata Eddy. ■ hep

Dokter Harus Peka terhadap Masalah Sosial YOGYAKARTA — MenjalanI profesi kedokteran, seorang dokter mempunyai konsekuensi mempertahankan tradisi luhur dan martabat sebagai dokter. Terutama dalam hubungan dokter-pasien, sesama dokter, dan terhadap masyarakat luas. Sehingga dokter dapat lebih peka dan responsif atas permasalahan sosial. Hal tersebut disampaikan pengurus Ikatan Dokter Indonesia-Daerah Istimewa Yogyakarta (IDI-DIY), dr Roni Naning, SpA(K) MKes saat memberikan sambutan dalam Pelantikan dan Sumpah Dokter Angkatan XXVI Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKUMY), di Yogyakarta, Sabtu (24/10). Dalam Pelantikan dan Sumpah Dokter Angkatan XXVI, FK UMY melantik 21 dokter baru, di mana prestasi cumlaude diraih oleh dr Santi P Ramdhani dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 3,41. Sementara dr Elfira Fawzie yang lahir pada 8 Mei 1985 meraih predikat dokter termuda dalam acara kali ini. ■ hep

Pemkab Kulonprogo Bangun Tempat Merokok WATES — Tiga tempat merokok dibangun Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kulonprogo, selama tahun 2009. Ketiga tempat untuk merokok tersebut masing-masing di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Sekretaris Dewan (Sekwan), serta Samsat. Pembangunan tempar rokok yang sama untuk ahun 2010 juga sudah dianggarkan. Ada sembilan unit tempat merokok dan bangunan terbuka merokok 12 unit. Kepala KLH Kulonprogo Ir Djunianto Marsudi Utomo menyatakan hal itu, Sabtu (24/10) kepada wartawaan di Wates, Sabtu (24/10). Dana untuk membangun tiga tempat merokok tersebut merupakan bantuan dari Provinsi DIY. Hal ini dalam rangka penegakan Perda Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dimana pasal 11 ada amanat penetapan kawasan dilarang merokok. Terkait dengan hal itu, kata Djunianto, Pemkab Kulonprogo saat ini juga sedang menyusun Perbup mengenai kawasan bebas/tanpa asap rokok. Beberapa kawasan yang memberikan pelayanan umum kepada masyarakat nantinya merupakan kawasan bebas rokok. ■ hep

Keramik: Seorang pekerja menata keramik di sebuah pusat penjualan keramik BS (tidak lulus uji) di Secang, Magelang, Jumat (23/10) lalu. Keramik yang didatangkan dari Tangerang tersebut dijual Rp 35 - 50 ribu per meter persegi tergantung ukuran dan motif.

BI Purwokerto Dirikan Tim Pengendali Inflasi Bila tim ini terbentuk pengendalian inflasi lebih komprehensif. BANYUMAS — Bank Indonesia Purwokerto, saat ini sedang menjajaki pendirian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Banyumas. Kepala BI Purwokerto Dudi Herawadi melalui humasnya, Warsono, dalam media gathering, akhir pekan kemarin, menyebutkan upaya pembentukan tim ini sedang diajukan ke Pemkab Banyumas untuk dikeluarkan SK Bupati mengenai keberadaan TPID. ‘’Bila lembaga ini sudah terbentuk maka upaya pengendalian inflasi di Banyumas akan menjadi lebih komprehensif dan terkoordinasi, karena melibatkan hampir seluruh instansi yang terkait dengan kebijakan di sektor riil,’‘ kata Dudi. Dudi juga menyebutkan, saat ini dari lima kantor BI yang ada di Jawa Tengah, baru ada dua TPID yang dibentuk secara formal melalui surat keputusan kepala daerah. Yakni, TPID Provinsi Jateng yang dikukuhkan melalui SK Gubernur Jateng, dan TPID Yogyakarta yang dikukuhkan melalui SK Gubernur DIY. Sedangkan 3 kota lainnya yang terdapat kantor BI, yaitu Tegal, Purwokerto, dan Solo, belum memiliki lembaga TP

ID. Menurutnya, keberadaan TPID sangat diperlukan karena berfungsi memonitoring perkembangan inflasi di kota-kota yang menjadi barometer ekonomi suatu kawasan. Bahkan lebih dari itu, lembaga ini kelak akan berfungsi mencari solusi bila inflasi di daerah tersebut, menunjukkan kecenderungan meningkat. ‘’Melalui solusi yang diajukan TPID, nantinya Pemkab bisa mengambil langkalangkah untuk meredam inflasi agar tidak mekin bergejolak,’‘ jelas Dudi. Disebutkan, dari hasil evaluasi BI, kontribusi daerah terhadap tingkat inflasi secara nasional, masih sangat tinggi. Dalam hal ini, tingkat inflasi di wilayah DKI Jakarta menyumbang sekitar 30 persen terhadap tingkat inflasi secara nasional, sedangkan daerah mencapai 70 persen. ‘’Untuk itu, di daerah saat ini sedang diupayakan untuk membentuk timtim pengendali inflasi agar tingkat inflasi di tingkat nasional bisa lebih ditekan,’‘ jelasnya. Sementara pemicu terjadinya inflasi, menurut Dudi, saat ini bukan lagi disebabkan oleh fenomena moneter yang pengendaliannya bisa dilakukan oleh BI. Tapi lebih banyak disebabkan oleh sektor riil, menyangkut ketersediaan barang/kelancaran pasokan barang dan ekspektasi masyarakat, sehingga harga-harga kebuituhan tidak melonjak. ‘’Untuk itu, dalam anggota

TPID ini nantinya tak hanya melibatkan instansi yang terkait dengan kelancaran pasokan barang kebutuhan seperti Dinas Perdagangan dan Preindustrian atau Dinas Pertanian yang memantau kebutuhan pangan, tapi juga melibatkan pihak lain seperti kepolisian yang bertugas mencegah terjadinya penimbunan barang,’‘ katanya. Dudi juga menyebutkan, selama ini ada kecenderung bahwa pemerintah daerah lebih mengedepankan aspek pertumbuhan ekonomi, dengan mengabaikan faktor inflasi. Hal ini dapat dimaklumi, karena banyak pemerintah daerah menilai bahwa pertumbuhan lebih penting daripada masalah pengendalian inflasi. Namun dia mengingatkan, inflasi ini juga perlu mendapat perhatian cukup besar karena menyangkut kemampuan daya beli masyarakat. ‘’Apa gunanya pertumbuhan tinggi, bila inflasinya juga tinggi. Soalnya, bila inflasi tinggi maka daya beli masyarakat juga akan tergerus sehingga pertumbuhan yang tinggi tak akan ada artinya lagi,’‘ katanya. Untuk wilayah Kabupaten Banyumas sendiri disebutkan, berdasarkan data BPS tingkat inflasi tahun 2009 ini relatif kecil, dan diperkirakan hingga akhir tahun ini tak sampai dua digit. Sedangkan khusus Bulan September lalu, tingkat inflasi di Kabupaten Banyumas hanya 0,2 persen.

HD Iriyanto

Motivator & Inspirator Religiospiritual, Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta

Investasi Kebajikan onon di jaman pemerintahan khalifah Umar bin Khatab, beliau pernah memperoleh pembelajaran yang sangat mendalam. Ketika dalam perjalanan turba (turun ke bawah), beliau berjumpa dengan seorang kakek yang sudah tua renta. Meski fisik sudah terlihat rapuh, namun ia masih tekun menanam kurma. Khalifah pun bertanya, “Apa yang mendorongmu tetap rajin berkebun di saat usiamu sudah sangat renta ? Jika Tuhan menghendaki engkau meninggal, sementara kurma yang kau tanam belum memberimu hasil, apakah kau tidak merasa rugi ?” Si kakek pun menjawab dengan jawaban yang membuat khalifah tertegun. “Ya Amirul Mukminin, bukankah tugas kita sebagai manusia adalah berusaha ? Kendati esok pagi Allah berkehendak menurunkan kiamat, hari ini kita tetap harus bekerja bukan ? Karena urusan hasil bukanlah milik kita, tetapi milik Tuhan yang Maha Membuat keputusan. Urusan kita adalah berikhtiar.” Mendengar jawaban yang sangat tidak terduga, khalifah pun terdiam beberapa saat sambil merenungi pelajaran yang amat berharga dari sang kakek tua tadi. Lalu di jaman sekarang banyak cara yang dilakukan orang untuk “menanam” sesuatu, sebagaimana dilakukan sang kakek tadi. Apakah itu menanam kepercayaan, menanam kebaikan, menanam kedekatan, dll. Bedanya, jika si kakek dulu menanam kurma tidak terlalu berharap bisa memanennya sendiri, maka orang-orang jaman sekarang lebih berorientasi untuk sedapat mungkin memanen hasil (yang lebih besar) dari apa yang ditanamnya. Terlebih jika kita kaitkan dengan kehidupan politik. Susunan kabinet yang baru saja diumumkan Kamis yang lalu, diakui atau tidak, merupakan hasil dari proses menanam yang dilakukan individu atau pun partai di saat pemilihan presiden dan wakil presiden. Para anggota tim pemenang Pilpres, meski tidak semuanya, memperoleh hasil dari jerih payahnya. Orang-orang yang diusulkan partai yang berkoalisi, satu demi satu ditaruh di pos-pos yang dianggap presiden paling sesuai. Kendati banyak di antara para pengamat yang meragukan kemampuan beberapa orang anggota kabinet, toh hak prerogatif tetap ada di tangan presiden. Oleh sebab itu, semoga saja orang-orang yang sebelumnya telah mempertaruhkan segalanya untuk menjadi tim sukses Presiden dan Wakil Presiden terpilih, namun tidak masuk dalam jajaran kabinet, tidak lantas kecewa berkepanjangan. Karena setiap investasi kebajikan yang dilandasi keikhlasan, pada hakekatnya tidak pernah sia-sia. Bagi kita yang tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan politik, mari kita belajar bagaimana investasi kebajikan itu sebaiknya kita lakukan. Ali bin Abi Thalib r.a pernah berpesan kepada kita semua, “barang siapa bersandar pada harta, ia akan miskin. Barang siapa bersandar pada harga diri, ia akan hina. Barang siapa bersandar pada akalnya, ia akan tersesat. Namun barang siapa bersandar pada Allah SWT, sesungguhnya ia tidak akan pernah miskin, hina, dan sesat.” Maka sejalan dengan nasehat tersebut, sebuah investasi kebajikan jika disandarkan kepada seseorang, apakah itu presiden, direktur, atau manajer, maka berpeluang besar menghasilkan kekecewaan. Kita memang boleh berharap, namun tidak boleh terlalu berharap-harap. Karena orang lain bisa saja lebih memilih kebaikan orang lain dibandingkan kebaikan diri kita. ■

K

■ wid

Nuklir Bisa Sejahterakan Masyarakat YOGYAKARTA — Tenaga nuklir selama ini dianggap masyarakat sangat membahayakan. Sehingga mereka selalu menolak untuk pendirian proyek yang menggunakan tenaga nuklir. Padahal apabila dikelola dengan benar, nuklir sangat menguntungkan dan bisa mensejahterakan kehidupan manusia. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Desiminasi Ilmu Pengetahuan Nuklir (DIN) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) kepada wartawan di sela-sela ‘Lomba Pidato Manfaat Iptek Nuklir’ bagi siswa SMA se DIY di Yogyakarta, Sabtu (24/

10). Lomba yang digelar bersamaan dengan Jogya Edu Expo sekaligus untuk memasyarakatkan tentang tenaga nuklir. Menurut Eko yang juga juri lomba, seluruh peserta lomba yang sebagian besar kelas 2 dan 3, sudah menguasai ilmu fisika, kimia dan biologi. Selain itu, mereka juga ditambah dengan satu bekal bahwa nuklir itu aman bagi manusia. ‘’Satu bulan sebelum lomba, mereka diberi brosur dan CD interaktif yang menerangkan bahwa nuklir itu berguna bagi manusia dan aman bila dikelola dengan baik,’‘ kata Eko.

Lomba pidato tentang nuklir ini sekaligus membekali generasi muda tentang penggunaan nuklir secara benar dan tepat. Sehingga ketika sudah menjadi pejabat akan lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi tenaga nuklir. Iptek nuklir sendiri sudah dimanfaatkan secara intensif di Indonesia sejak tahun 1980-an. Bahkan BATAN sendiri sudah secara kontinyu melaksanakan kegiatan survei tingkat pemahaman guru dan siswa SMA terkait dengan ilmu dasar di bidang nuklir. Di antaranya, di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Jepara, Su-

rabaya, Madura dan Bandung. Berdasarkan survei tersebut, kata Eko, tingkat pemahaman guru dan siswa SMA terhadap Iptek nuklir masih rendah. Kondisi ini tidak hanya terjadi di kota-kota kecil, tetapi di kota-kota besar pun seperti itu. Sudah seharusnya, lanjut Eko, bangsa Indonesia menyiapkan sumber daya manusia sebagai calon tenaga ahli di berbagai bidang ilmu. ‘’Salah satunya bentuk upaya yang dilakukan BATAN menggelar kegiatan edukasi kepada para guru dan siswa. Bentuk kegiatannya melalui ceramah, pelatihan, cerdas cermat,

pidato dan media interaktif secara intensif,’‘ tandas Eko. Melalui cara tersebut ternyata peserta pelatihan mudah menyerap materi yang diberikan. Sehingga dapat memudahkan dalam memahami mata pelajaran fisika, kimia yang terkait dengan materi nuklir. Lomba pidato ini digelar BA TAN bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu, BATAN juga menggelar pameran teknologi nuklir dengan menyajikan simulasi pengoperasian Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan simulasi robotic.■ hep

BOWO PRIBADI/REPUBLIKA

Cegah Kanker Usus Besar Hindari Pola Makan Tak Sehat

● Prof Aru W Sudoyo ika mengalami sembelit atau diare dan anda mendapati darah pada feses (kotoran) saat buang air besar, jangan pernah menganggap hal ini sepele. Bagi yang telah berusia di atas 40 tahun, bisa jadi ini merupakan gejala awal kanker usus besar atau kolorektal (KKR). Karenanya, segera konsultasi ke dokter dan lakukan deteksi dini. Apalagi, tanda-tanda ini dibarengi

J

dengan nyeri perut sebelah bawah, bentuk kotoran yang mengecil dan tipis seperti pensil, anemia serta turun berat badan secara drastis. Di negeri ini, kasus kanker usus besar menempati 10 besar kanker tersering berdasarkan data RS Kanker Dharmais dan RS Ciptomangunkusumo. Seperti halnya jenis kanker (tumor ganas) lainnya, kanker usus besar juga memiliki resiko kematian

yang termasuk tinggi. Pasalnya banyak masyarakat yang belum banyak tahu tentang penyakit yang umumnya terjadi di antara usus besar (kolon) dan dubur (rektum) ini. Kasus yang ditemukan, acap kali sudah terlambat ditangani. Sehingga jamak kasus yang ditemukan sudah masuk pada stadium kritis. Karena sel kanker yang telah menyebar dan merusak jaringan dan organ tubuh lainnya. ‘’Padahal, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah,’‘ ujar Pakar Kanker Universitas Indonesia (UI), Prof Dr dr Aru W Sudoyo SpPD, KHOM, FACP pada talkshow ‘Cegah Kanker Usus Besar dengan Gaya Hidup Sehat’ bersama Sanofi Aventis, di Semarang, Sabtu (24/10). Menurut Aru, kanker usus besar banyak dipengaruhi oleh pajanan (sering mengkonsumsi) bahan-bahan karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) seperti zat pewarna, zat pelezat serta pengawet yang terjadi

akibat gaya hidup. Seringnya mengkonsumsi makanan berlemak tinggi ala gerai cepat saji (pola makan yang tak sehat), kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol ikut menyumbang penyebab penyakit ini. Pada beberapa kasus, kanker usus besar ini juga dipengaruhi oleh gangguan pada metabolisme tubuh seperti yang ditemukan pada obesitas, faktor genetik serta jarang berolahraga. Penyakit ini memerlukan waktu 10 hingga 15 tahun bermanifestasi. Di 25 negara Uni Eropa, kanker ini menduduki peringkat keganasan nomor dua. ‘’Berdasarkan data tahun 2004, di Eropa terjadi 376.400 kasus kanker usus besar dengan angka kematian mencapai 149.400,’‘ ungkapnya. Kanker ini timbul akibat pertumbuhan abnormal sel tubuh sebagai konsekuensi kerentanan pasien dan pajanan terhadap bahan- bahan karsinogenik. Gaya hidup dan kebi-

asaan makan menjadi faktor penting di samping merokok. Perokok jangka lama (30 hingga 40 tahun) memiliki resiko berkisar 1,5 hingga 3 kali. ‘’Di USA, satu dari lima kasus kanker usus besar disandang oleh perokok,’‘ ujar Konsultan Hematologi dan Onkologi Fakultas Kedokteran UI ini. Faktor penyebab lainnya meliputi diet yang salah, obesitas, pernah memiliki polip pada usus besar serta berasal dari keluarga beriwayat kanker ini. Karena itu, lanjutnya, hal yang paling penting untuk mencegah penyakit ini mengkampanyekan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat. ‘’Selain memberikan pemahaman yang lebih kepada masyarakat mengenai pengenalan tanda dan gejala-gejala penyakit kanker usus besar ini,’‘ ujar Aru. Sementara Pakar Penyakit Dalam Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, dr Andy Maleachi SpKBD mengamini, pentingnya pemahaman kepada

masyarakat tentang penyakit kanker jenis ini. Menurutnya, faktor penyebab tingginya angka kasus kanker usus besar akibat ketidaktahuan pasien. Sehingga kasus yang ditemukan umumnya sudah terlanjur parah. ‘’Jangan dikira pendarahan di dubur saat buang air besar akibat wasir. Sehingga hanya ditanggulangi dengan obat untuk gangguan penyakit ini saja,’‘ ungkap Andy. Deteksi dini — jika menemui gejala klinis kanker usus besar — merupakan langkah yang paling tepat. Misalnya, dengan pemeriksaan darah dalam tinja dan kolonoskopi. Bagi orang yang sudah positif mengidap kanker ini, penanganan dilakukan melalui pembedahan, kemoterapi serta radiasi. ‘’Salah satu prosedur penanganan melalui pebedahan dengan ostomy, yakni perlubangan (stoma) permanen atau sementara pada dinding abdomen untuk pembuangan air besar dan air kecil,’‘ ujarnya. ■ owo

Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan

kabarkota

REPUBLIKA

16

Senin, 26 Oktober 2009

BOWO PRIBADI/REPUBLIKA

Kantor DPD PPD untuk Menyimpan Kayu Ilegal

kilas Lesus Terjang Klaten, Puluhan Rumah Rusak KLATEN — Hujan deras diserta angin kencang (lesus) melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten. Satu rumah roboh, puluhan rumah lainnya rusak berat akibat diterjang lesus Sabtu (24/10). Tak ada korban jiwa dalam musibah kali ini. Berdasar laporan yang masuk ke Kesbangpolimas Pemkab setempat, tercatat 55 rumah mengalami rusak. Hingga kini belum ada informasi pemkab akan memberi bantuan kepada korban. Angin lesus menerjang wilayah Kabupaten Klaten terjadi di Desa Pandes, Kecamatan Wedi. Di sana daerah paling parah, tercatat satu rumah roboh dan 55 rumah lainnya mengalami rusak. Rumah roboh milik Sugeng (48). Saat kejadian yang bersangkutan bersama anggota keluarga berada di luar rumah. Semua selamat. Sejak terjadi musibah, Sugeng bersama keluarga menungsi ke rumah saudara tak jauh dari lokasi kejadian. Ia bersama warga turut membersihkan puing-puing bangunan rumah yang roboh akibat diterjang lesus. Hujan semalam yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukoharjo, menyebabkan talut Sungai Samin — anak Sungai Bengawan Solo — ambrol. Talut yang ambrol hingga menutup akses jalan utama Tegalsari, Kelurahan Kadokan, Kecamatan Grogol. Sebagian talut lain, juga mengalami retak. ‘’Retaknya talut membuat warga sekitar sungai was-was,’‘ tutur Tri Widodo, Kepala Desa Kadokan. ■ eds

Pabrik Pupuk Organik Dibangun di Banyumas BANYUMAS — Industri skala menengah bakal dibangun di Banyumas. Kali ini berupa pabrik pupuk organik yang dibangun swasta dan sudah siap beroperasi. Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 12.700 meter persegi dengan luas bangunan 3.000 meter persegi di Desa Cilongok, Kecamatan Cilongok, akan diresmikan Bupati Banyumas Mardjoko, Senin (26/10) ini. Kapasitas produksinya pupus organik pabrik tersebut cukup besar, mencapai 2 ton per jam. Saat ini, pusat pembuatan pupuk organik yang menggunakan bahan baku limbah sapi dan ayam tersebut mempekerjakan karyawan sejumlah 75 orang yang seluruhnya berasal dari wilayah Kecamatan Cilongok Kabag Humas dan Protokol, Agus Nur Hadie SSos MSi menyatakan, terkait dengan pendirian pabrik tersebut Bupati mengharapkan agar dalam kegiatan operasionalnya selalu menjalin hubungan sinergis dengan masyarakat dan dinas-dinas terkait, serta mengutamakan perekrutan tenaga kerja dari wilayah sekitar sehingga keberadaan pabrik betul-betul bisa memberikan peningkatan kesejahteraan yang nyata bagi masyarakat. ‘’Bupati juga mengingatkan agar dalam kegiatannya pihak pabrik tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku.,’‘ jelasnya, kemarin. ■ wid

Berlangganan R E P U B L I K A Hubungi (0274) 541582

Pasar Unggas: Sejumlah penjual unggas pasar Payaman, Kabupaten Magelang, tengah menunggu aktivitas pasar dimulai, Ahad (25/10). Setiap pasaran Legi, aktivitas pasar unggas yang berada di pinggir jalan raya MagelangYogyakarta ini meningkat hingga meluber mendekati badan jalan.

Tinggi, Kekerasan Seksual Anak Kekerasan tidak hanya terhadap anak perempuan dan anak laki-laki. PURWOKERTO — Jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Banyumas, ternyata memprihatinkan. Data di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Banyumas tahun 2008, tercatat ada 36 kasus kasus kekerasan seksual anak. Sedangkan pada tahun 2009 ini, hingga September tercatat sudah 57 kasus. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Banyumas, Tjutjun Sunarti R, menyebutkan kekerasan seksual yang terjadi, umumnya dalam bentuk kasus pencabulan dan pemerkosaan. Kekerasan tersebut tak terjadi hanya pada anak perempuan saja. Tapi juga terhadap anak laki-laki. ‘’Kejadian kekerasan seksual pada anak ini, umumnya dilakukan oleh orangorang yang justru dekat dengan mereka, dengan didahului ancaman,’‘ jelasnya, Sabtu (24/10). Dengan jumlah kasus sebanyak ini, Tjutjun menyebutkan, Kabupaten Banyumas menempati peringkat 10 besar dalam hal kekerasan seksual berbasis gender seProvinsi Jawa Tengah. Anak yang

KLINIK KESEHATAN Diasuh oleh Tim Dokter RSI KUSTATI Jl. Kapten Mulyadi 249 Surakarta telp. 0271-643013 Fax. 0271-634823

Bagaimana Mencegah Tetanus? okter, sebetulnya apa yang dimaksud dengan tetanus dan apa saja gejalanya? Kemudian untuk bayi yang baru dipotong tali pusatnya agar terhindar dari tetanus caranya bagaimana. Selain itu dokter, hal-hal apa yang menyebabkan pemberian vaksin harus dihindari dan dihentikan?

D

Kusuma Wardani Kudus Jawab: Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling beresiko mengakibatkan kematian. Penyebabnya, basil ClostridiumTetani yang bersifat anaerob (tidak dapat tumbuh ketika

menjadi korban umumnya berumur 6 hingga 17 tahun. Bahkan ada kasus di mana korbannya masih berumur 3,5 tahun dan pelakunya adalah kakek si korban. Sementara untuk kasus perdagangan anak, pada tahun 2009 hingga bulan September sudah tercatat ada enam kasus. Keenam kasus tersebut, terjadi di wilayah Kecamatan Ajibarang, Gumelar, Rawalo, dan Cilongok. Namun dari kasus sebanyak ini, yang sudah tertangani secara hukum baru satu kasus. ‘’Tidak tertutup kejadian akan terjadi di wilayah lain. Untuk itu kita bekerja sama dengan aparat kepolisian, kejaksaan, LSM, Perangkat desa/kecamatan, pers dan juga masyarakat untuk memerangi trafficking di Kabupaten Banyumas,’‘ katanya. Ketika disinggung soal upaya pencegahan kasus-kasus seperti itu, Pemkab melalui BPPKB, sudah berupaya maksimal melakukan sosialisasi dan juga penyuluhan pembinaan kader mengenai upaya pencegahan kasus kekerasan seksual. Bukan saja pada warga di pedesaan, tapi juga ke sekolah-sekolah. Antara lain seperti yang dilakukan Sabtu (24/10), BPPKB Banyumas menyelenggarakan sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak, yang dilaksanakan selama empat hari untuk 2 angkatan, dan berakhir Sabtu (24/ 10). Dalam pencegahan kasus itu,

berhubungan bebas dengan udara) dan memproduksi toksin yang disebut Tetanospasmin. Tetanospasmin ini bersifat neurotropik sehingga bisa mengakibatkan ketegangan dan spasm/ kekakuan otot. Intinya, infeksi tetanus terjadi karena luka. Sekecil apa pun luka itu bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri tetanus. Penyakit ini menular dan menyebabkan resiko kematian sangat tinggi. Mengenai pertanyaan bagaimana menghindari tali pusat tidak tetanus harus dilakukan dengan selalu mencuci tangan sebelum merawat tali pusat, bersihkan tali pusat dengan air bersih atau alkohol. Yang terpenting jangan sampai tali pusat diberi obat luka dan bila tercium baru tak sedap

Konser SID Rusuh, Seorang Tewas SOLO — Publik Solo yang tengah ‘’haus’‘ hiburan, tak bisa menikmati sejatinya suguhan rekreatif — saat digelar pentas musik rock asal Pulau Dewata Bali, Superman Is Dead (SID) — di Stadion Sriwedari. Konser berubah jadi ajang kerusuhan. Konser berubah jadi ajang kerusuhan, sepertinya bukan hal yang baru bagi sebagian publik Kota Bengawan. Demikian halnya saat digelar SID, Jumat (23/10) malam lalu, memakan korban. Satu orang tewas, dua mengalami luka tusuk senjata tajam. Korban tewas saat konser SID dan grup musik asal Kota Kembang, Bandung, S.I. G.I.T, teridentifikasi bernama Yuli Widianto (21). Ia mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo. Korban

tewas di TKP (Tempat Kejadian Perkara) akibat parahnya luka yang diderita. Jenazah korban dibawa ke RSUD Dr Moewardi untuk diotopsi. Sedang korban lainnya yang mengalami luka tusuk adalah, Riesa Ramadhani Wicaksono. Ia warga Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Dwi Martanto korban serupa asal penduduk Perumahan Begalon, Kecamatan Laweyan, Solo. Mereka semuanya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. Korban Riesa Ramadhani menuturkan, kerusuhan terjadi saat konser hendak berakhir sekitar pukul 23.00 WIB. Ini terjadi ketika grup musik SID melantunkan lagu terakhir berjudul Kuta The Rock City. Ketika itu sejumlah kelompok mulai

melakukan baku hantam. Tidak diketahui kelompok mana yang mendahuli. ‘’Tahutahu massa saling mendorong, merangsek, pukul dan melakukan kekerasan. Bahkan, ada yang menggunakan senjata tajam,’‘ katanya. Riesa Ramadhani sendiri tak menyadari kalau akan jadi sasaran amuk massa. Ia semula panik ketika melihat temannya, Yuli Widianto — korban meninggal — jatuh tersungkur. Korban tampak kejang-kejang akibat kena tusukan senjata tajam. Riesa Ramadhani semakin panik, ketika mencoba menyelamatkan jiwa Yuli Widianto. Ia mencoba membalikkan badannya dari terkurap. Menurutnya, pada bagian bawah dada kanan mengucur darah keluar lantaran terdapat bekas tusukan. ■ eds

pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan kalangan LSM, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, perangkat desa, dan berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya untuk menanggulangi kasus kekerasan seksual di Kabupaten Banyumas. ‘’Namun memang masalah dana menjadi hambatan kami untuk melakukan penyuluhan agar lebih intensif lagi,’‘ katanya. Menurutnya, dana yang tersedia dari APBD masih sangat kurang. Untuk tahun 2009 ini saja, hanya dianggarkan Rp 100 juta untuk 27 kecamatan. Idealnya, kata Tjutjun, satu kecamatan dianggarkan sekitar Rp 50 juta,’‘ ungkapnya. Namun menurut Tjutjun meskipun dana yang tersedia sangat minim, pihaknya tetap akan memaksimalkan berbagai upaya untuk mencegah dan memutus mata rantai perdagangan manusia di Kabupaten Banyumas. Tjutjun juga mengakui sulitnya memutus mata rantai perdagangan manusia akibat terorganisirnya secara rapih pelaku perdagangan manusia, bahkan pelakunya seperti makelar tanah. Tjutjun menuturkan, kebanyakan korban perdagangan dieksploitasi baik itu secara seksual, diperbudak, dijadikan pengemis, diambil organ tubuhnya dan lain sebagainya. Para korban dipaksa dibawah ancaman sehingga tidak mampu berbuat apa-apa. Umumnya mereka lemah secara ekonomi dan juga pendidikan. ■ wid

pada tali pusat yang belum lepas. Ibu Kusuma yang baik, mengenai gejala tetanus pada bayi antara lain Anamnesa pada bayi tiba-tiba panas, tidak mau dan tidak dapat menetek lagi. Bisa juga dengan melihat gejala klinis atau yang lebih jelas lagi, seperti: mulut mencucu, mudah sekali kejang disertai sianosis (biru), kuduk kaku sampai opisthotonus (kekejangan otot yang menyebabkan kekakuan leher dan punggung, juga melengkungnya punggung ke depan). Selain itu dinding perut tegang (perut papan) serta kejang, otot kaku/ spasm dengan kesadaran tak terganggu. Soal bagaimana mencegah tetanus antara lain dilakukan Imunisasi TT (Tetanus Toksoid), umumnya, imunisasi ini diberikan

SEMARANG — Aparat Kepolisian Resort (Polres) Semarang Barat dan Perhutani Unit I Jawa Tengah mengamankan ratusan balok kayu mahoni ilegal dari kantor DPD Partai Persatuan Daerah (PPD) Jawa Tengah. Pasalnya, ratusan balok kayu yang ditimbun di tanah kosong bagian belakang kantor yang beralamat di Jl Walisongo, Semarang ini tidak memiliki izin dari KPH Kendal dan Dinas Kehutanan. Saat diamankan, akhir pekan kemarin, balok-balok kayu dengan ukuran yang beragam ini ditimbun di antara semak belukar dan rumput ilalang. Sehingga nyaris tak terlihat oleh umum. Diduga, kayu ilegal ini milik salah seorang oknum pengurus partai PPD Jawa Tengah, yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya. ‘’Kayu-kayu mahoni yang ada di halaman belakang kantor PPD ini ilegal. Karena tak memiliki izin dari perangkat desa dan kepolisian,’‘ jelas Warsito petugas KPH Kedungpane Kendal. Ratusan batang balok kayu mahoni itu memiliki uku-

ran yang beragam. Paling banyak berukuran panjang 2,5 meter hingga 3 meter, dengan diamater yang berbeda-beda. Menurut Warsito, meski kayu- kayu ini ditebang dari hutan rakyat harus dilengkapi izin penebangan dari aparat desa yang bersangkutan dan kepolisian setempat. Apalagi jika ditebang dari hutan milik Perum Perhutani. Selanjutnya, kayu akan distempel oleh Dinas Kehutanan sebagai legalisasi. ‘’Pasalnya, kayu Mahoni termasuk dalam kayu rimba indah yang dilindungi oleh undang-undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan,’‘ imbuh Warsono. Adi Irianto karyawan kantor DPD PPD Jawa Tengah yang dikonfirmasi saat penyitaan mengaku, tak tahu menahu asal ratusan balok kayu mahoni tersebut. Yang dia tahu, kayu-kayu itu milik Lukminto, salah seorang pengurus partai. Kayu-kayu itu sudah dititipkan tiga hari sebelum disita. ‘’Katanya untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya. Saya nggak tahu apaapa,’‘ jelasnya kepada wartawan. ■ owo

Pembelian Kapal Keruk Dianggarkan Rp 3 Miliar PEKALONGAN — Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah berencana menganggarkan dana Rp 3 miliar untuk pembelian kapal keruk. Karena endapan lumpur di muara pelabuhan setempat setiap tahunnya selalu menumpuk. Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Kelautan (DPPK) Kota Pekalongan, Widagdo di Pekalongan, Sabtu (24/10), mengatakan, endapan lumpur yang setiap tahunnya menumpuk di muara pelabuhan tersebut mengakibatkan banyak kapal nelayan sulit masuk ke dermaga. Sementara, untuk melakukan pengerukan endapan lumpur, katanya, Pemkot Pekalongan harus mengeluarkan dana sedikitnya Rp 1,5 miliar untuk biaya menyewa kapal keruk. ‘’Pembelian kapal keruk ini akan dianggarkan melalui dana APBD 2010 dan bantuan dari Pemprov Jateng,’‘ katanya. Widagdo mengatakan, setelah Pemkot Pekalongan memiliki kapal keruk sendiri maka diharapkan persoalan endapan lumpur di muara pelabuhan tidak menjadi hambatan lagi bagi kapal

pada calon pengantin dengan harapan, bila setelah menikah dan hamil, tubuhnya sudah punya antioksidan tetanus yang akan ditransfer ke janin melalui plasenta. Seorang wanita yang sudah diimunisasi TT 2, dengan interval 4-6 minggu diharapkan mempunyai kekebalan terhadap tetanus selama 3 tahun. Imunisasi TT diberikan juga pada ibu hamil, diberikan 2x pada trimester ke 2, dengan interval waktu 4-6 minggu, diharapkan dapat memberikan kekebalan selama 3 tahun. Sehingga jika si ibu hamil dalam kurun waktu 3 tahun itu, tidak diberikan imunisasi TT lagi atau satu kali saja imunisasi sudah cukup. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), biasanya vaksin DPT (DPT)

Mulia

nelayan yang akan berlabuh di dermaga. ‘’Dengan memiliki kapal keruk sendiri, maka pengerukan endapan lumpur dapat dilakukan setiap saat atau ketika endapan lumpur sudah mulai menumpuk di muara pelabuhan,’‘ katanya. Menurut dia, selama ini volume pasir dan lumpur yang menumpuk di muara pelabuhan tidak dapat diperkirakan karena juga tergantung pada kondisi musim. ‘’Jika musim hujan maka bisa diprediksikan penumpukan endapan lumpur akan meningkat. Namun, dengan memiliki kapal keruk sendiri maka pengerukan lumpur dapat dilakukan setiap saat,’‘ katanya. Ia mengatakan, dana yang dianggarkan tersebut, rencananya akan digunakan untuk membeli kapal tongkang sebesar Rp 1 miliar dan sisanya dibelikan sarana lainnya. ‘’Kami optimis dikeruknya endapan lumpur di muara akan semakin memudahkan kapal nelayan masuk ke dermaga untuk melelang hasil tangkapan ikannya di TPI. Dan akan meningkatkan PAD,” katanya. ■ ant

dan DtaP adalah vaksin yang sama, hanya efek sampingnya saja berbeda. Vaksin yang diberikan lewat suntikan dan terbukti mampu menghilangkan kemungkinan terkena difteri dan tetanus pada masa kanakkanak, serta mengurangi secara nyata kasus pertusis. Vaksin ini diberikan satu seri, terdiri dari 3 kali suntik pada imunisasi dasar, yaitu usia 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15-18 bulan dan terakhir saat sebelum masuk sekolah (4-6 tahun). Dianjurkan untuk mendapatkan vaksin Td (penguat terhadap difteri dan tetanus) pada usia 11-12 tahun atau paling lambat 15 tahun setelah imunisasi DPT terakhir. Setelah itu, direkomendasikan untuk mendapatkan Td setiap 10 tahun. ■

”MULIA”

AUTHORIZED MONEY CHANGER

Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro 60 Yogyakarta (Depan Tiket Counter Garuda Indonesia) Senin - Jumat : 07.00 - 19.00, Sabtu - Minggu : 08.00 - 15.00 WIB Telp. 0274-563314 (Hunting), 566353 Ext. 8901 Fax.(0274) 549777

B U M I A RTA

Tanggal : 23 Oktober 2009 CURRENCY USD EURO AUD CAD GBP CHF SGD HKD JPY RM KWD WON NT BND NZD PHP THB YUAN SAR

BELI BN 9,425 14,100 8,700 8,875 15,575 9,275 6,775 1.200 102,25 2,725 31,750 7.25/7.75 270/280 6,700 7,000 190 275 1,365 2,500

TC 9,225 13,850 8,500 15,325 8,875 96,25

Catatan : kurs sewaktu-waktu dapat berubah

JUAL 9,575 14,225 8,825 9,000 15,875 9,400 6,900 1.275 105,25 2,850 34,750 8.75 315 6,850 7,150 230 325 1,455 2,625

Related Documents


More Documents from "heri purwata"