BAB 1 KONSEP TEORI
1.1 KONSEP DASAR DEPRESI 1.1.1
Pengertian Depresi
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability, masih baik), kepribadian tetap utuh atau tidak mengalami keretakan kepribadian (Splitting of personality), prilaku dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal (Hawari Dadang, 2001). Selain itu depresi dapat juga diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (afektif mood), yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketidakgairahan hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya. Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan komponen psikologis seperti rasa sedih, susah, merasa tidak berguna, gagal, putus asa dan penyesalan atau berbentuk penarikan diri, kegelisahan atau agitasi (Afda Wahywlingsih dan Sukamto) . 1.1.2 Etiologi Depresi 1) Penyakit fisik. Kehilangan nafsu makan, Tidak dapat tidur, Penampilan yang tidak teratur. 2) Penuaan. Tidak berguna, lemah, tidak punya semangat hidup, penyakitan, pelupa, pikun. 3) Kurangnya perhatian dari pihak keluarga 4) Gangguan pada otak (penyakit cerebrovaskular) 5) Faktor psikologis, berupa penyimpangan perilaku oleh karena cukup banyak lansia yang mengalami peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan atau cukup berat. 6) Serotonin dan norepinephrine 7) Zat-zat kimia di dalam otak (neurotransmitter) tidak seimbang. Neurotransmitter sendiri adalah zat kimia yang membantu komunikasi antar sel-sel otak.
1
1.1.3 Tanda Dan Gejala Tanda dan gejala yang sering timbul dari depresi adalah penurunan energi dan konsentrasi, gangguan tidur terutama terbangun dini hari dan sering terbangun malam hari, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan dan keluhan somatik. Sedangkan menurut Greg Wilkinson, tanda dan gejala depresi terbagi atas: 1) Suasana Hati : a. Sedih b. Kecewa c. Murung d. Putus Asa e. Rasa cemas dan tegang f. Menangis g. Perubahan suasana hati h. Mudah tersinggung 2) Fisik : a. Merasa kondisi menurun, lelah, pegal-pegal b. Sakit c. Kehilangan nafsu makan d. Kehilangan berat badan e. Gangguan tidur f. Tidak bisa bersantai g. Berdebar-debar dan berkeringat h. Agitasi i. Konstipasi
1.1.4 Patofisiologi Terjadinya depresi pada lansia (Elvy Hadaming, 2013: 1) Faktor Psikososial Berkurangnya interaksi sosial dan dukungan sosial yang kurang baik dapat mengakibatkan penyesuaian diri yang negatif pada lansia. Menurunnya kapasitas hubungan keakraban dengan keluarga, berkurangnya interaksi dengan keluarga yang
2
dicintai dapat menimbulkan perasaan tidak berguna, merasa disingkirkan, tidak dibutuhkan lagi dan kondisi ini dapat berperan dalam terjadinya depresi.Kemampuan adaptasi (lamanya tinggal dipanti). Sulit bagi lansia meninggalkan rumah lamanya yang selama ini ditempati bersama-sama orang-orang yang dicintainya. Yang tentu saja mempunyai kenangan manis. Selain itu sikap konservatif lansia menambah sulit untuk menyesuaikan diri pada lingkungan baru. Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan tertekan, kesedihan dan keputusasaan. 2) Faktor Psikologi a. Motivasi Masuk Panti Motivasi merupakan suatu dorongan dalam pikiran untuk bertindak. Motivasi sangat penting bagi lansia untuk menentukan tujuan hidup dan apa yang ingin dicapainya dalam kehidupan di panti. Adanya keinginan yang muncul dari dalam individu lansia untuk tinggal di panti akan membuatnya bersemangat meningkatkan toleransi dan merasa berguna. Kondisi ini akan menimbulkan efek yang baik bagi kehidupan lansia. b. Rasa rendah diri atau tidak berdaya Seseorang yang ambisius, merasa dikejar-kejar akan tugas dan selalu berambisi harus lebih maju, umumnya saat memasuki lansia cendrung untuk: gelisah, mudah stres, was-was, mudah frustasi, merasa diremehkan, mudah cemas, sulit tidur, tidak siap hidup dirumah saja, perasaan tidak berdaya dan tidak berguna. Sebaliknya mereka yang berkepribadian tenang, keinginan untuk maju diimbangi dengan usaha yang tidak terburu-buru berdasarkan pada pemikiran yang tenang pada umumnya tidak menunjukkan perubahan psikologis yang negatif. c. Faktor Budaya Budaya barat dengan sifat mandiri dan individual yang sangat menonjol sering mengganggap lansia sebagai trouble maker. Karena memandang lansia sebagai kelompok masyarakat yang kurang menyenangkan karena sifat-sifat lansia yang menjengkelkan, kondisi fisik yang menurun sehingga perlu bantuan dan sering menjadi beban. Untuk langkah penyelesaiannya adalah dengan menitipkan lansia di panti. Akibatnya perubahan psikologis lansia cendrung negatif dan cendrung memperburuk kondisi kesehatan lansia. Disamping itu mendorong lansia merasa tidak
3
enak dan rendah mutunya, mereka akan cendrung kekurangan motivasi untuk mengerjakan apa yang seharusnya mampu mereka kerjakan. d. Faktor Biologik Ini disebabkan karena kehilangan dan kerusakan sel-sel saraf maupun zat neurotransmiter, resiko genetik maupun adanya penyakit misalnya: kanker, Diabetes militus, post stroke dan lain-lain yang memudahkan terjadinya depresi.
1.1.5 Penatalaksanaan Depresi Pada Lansia Terapi Biologik (Elvy Hadaming, 2013): 1) Pemberian obat antidepresan Terdapat beberapa pilihan obat anti depresi yaitu jenis Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs): Prozac (fluoxetine), Zoloft (setraine), Cipram (citalopram) dan Paxil (paroxetine). Jenis NASSA: Remeron (mirtazapine). Jenis Tricylic antidepresan: Tofranil (imipramine) dan Norpramin (desipramine). Reversible Inhibitor Mono Amine Oxidase (RIMA) Inhibitors: Aurorix. Stablon. (Tianeptine). 2) Terapi kejang listrik (ECT), shock theraphy Penggunaan Electroconvulsive Therapy (ECT) dengan cara shock therapy untuk pasien yang tidak memberi respon positif terhadap, obat antidepresan dan psikoterapi. ECT bekerja untuk menyeimbangkan unsur kimia pada otak, dirasa. cukup aman dan efektif serta dapat diulang 3 kali seminggu sampai pasien menunjukan perbaikan. Efek samping ECT adalah kehilangan kesadaran sementara.pada pasien namun cukup efektif untuk mengurangi resiko bunuh diri pada pasien tertentu. 3) Terapi psikososial (psikoterapi) Terapi psikososial (psikoterapi) bertujuan mengatasi masalah psikoedukatif, yaitu mengatasi kepribadian maladaptif, distorsi pola berpikir, mekanisme koping yang tidak efektif, hambatan relasi interpersonal. Terapi ini juga dilakukan untuk mengatasi masalah sosiokultural, seperti keterbatasan dukungan dari keluarga, kendala terkait faktor kultural, perubahan peran sosial.
4
Web Of Caution (WOC) Rheumatoid Arthritis
5
1.2
KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN 1.2.1 Pengkajian a) Identitas diri klien b) Struktur keluarga : Genogram c) Riwayat Keluarga d) Riwayat Penyakit Klien Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk adanya tanda dangejala karakteristik yang berkaitan dengan gangguan tertentu yang didiagnosis. a) Kaji adanya depresi. b) Singkirkan kemungkinan adanya depresi dengan scrining yang tepat, seperti geriatric depresion scale. c) Ajukan pertanyaan-pertanyaan pengkajian keperawatan d) Wawancarai klien, pemberi asuhan atau keluarga. Lakukan observasi langsung terhadap : 1) Perilaku. a. Bagaimana kemampuan klien mengurus diri sendiri dan melakukan aktivitas hidup sehari-hari? b. Apakah klien menunjukkan perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial? c. Apakah klien sering mengluyur dan mondar - mandir? d. Apakah ia menunjukkan sundown sindrom? 2) Afek a. Apakah kilen menunjukkan ansietas? b. Labilitas emosi? c. Depresi atauapatis? d. lritabilitas? e. Curiga? f. Tidak berdaya? g. Frustasi? 3) Respon kognitif
6
a. Bagaimana tingakat orientasi klien? b. Apakah klien mengalami kehilangan ingatan tentang hal¬hal yang baru saja atau yang sudah lama terjadi? c. Sulit mengatasi masalah, mengorganisasikan atau mengabstrakan? d. Kurang mampu membuat penilaian? e. Terbukti mengalami afasia, agnosia, atau,apraksia? Luangkan waktu bersama pemberi asuhan atau keluarga 1) Identifikasi pemberian asuhan primer dan tentukan berapa lama ia sudah menjadi pemberi asuhan dikeluarga tersebut. 2) ldentifikasi sistem pendukung yang ada bagi pemberi asuhan dan anggota keluarga yang lain. 3) Identifikasi pengetahuan dasar tentang perawatan klien dan sumber daya komunitas (catat hal-hal yang perlu diajarkan). 4) Identifikasi sistem pendukung spiritual bagi keluarga. 5) Identilikasi kekhawatiran tertentu tentang klien dan kekhawatiran pemberiasuhan tentang dirinya sendiri.
1.2.3
Mengkaji Klien Lansia Dengan Depresi
1.2.3.4 Membina hubungan saling percaya dengan klien lansia Untuk melakukan pengkajian pada lansiadengan depresi, pertama-tama saudara harus
membina
hubungan
saling
percaya
dengan
pasien
lansia.
Untuk dapat membina hubngan saling percaya, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. selalu mengucapkan salam kepada pasien seperti: selamat pagi / siang / sore / malam atau sesuai dengan konteks agama pasien. b. Perkenalkan nama saudara (nama panggilan) saudara, termasuk menyampaikan bahwa saudara adalah perawat yang akan merawat pasien. c. Tanyakan pula nama pasien dan nama panggilan kesukaannya. d. Jelaskan tujuan saudara merawat pasien dan aktivitas yang akan dilakukan. e. Jelaskan pula kapan aktivitas akan dilaksanakan dan berapa lama aktivitas tersebut. f. Bersikap empati dengan cara:
7
a) Duduk bersama klien, melakukan kontak mata, beri sentuhan dan menunjukkan perhatian b) Bicara lambat, sederhana dan beri waktu klien untuk berpikir dan menjawab c) Perawat mempunyai harapan bahwa klien akan lebih baik d) Bersikap hangat, sederhana akan mengekspresikan pengharapan pada klien. 2
Mengkaji pasien lansia dengan depresi Untuk mengkaji pasien lansia dengan depresi, saudara dapat menggunakan tehnik mengobservasi prilaku pasien dan wawancara langsung kepada pasien dan keluarganya. Observasi yang saudara lakukan terutama untuk mengkaji data objective depresi. Ketika mengobservasi prilaku pasien untuk tanda-tanda seperti: a. Penampilan tidak rapi, kusut dan dandanan tidak rapi, kulit kotor (kebersihan diri kurang) b. Interaksi selama wawancara: kontak mata kurang, tampak sedih, murung, lesu, lemah, komunikasi lambat/tidak mau berkomunikasi. Berikut ini adalah aspek psikososial yang perlu dikaji oleh perawat : apakah lansia mengalami kebingungan, kecemasan, menunjukkan afek yang labil, datar atau tidak sesuai,
apakah
lansia
mempunyai
ide
untuk
bunuh
diri.
Bila data tersebut saudara peroleh, data subjective didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan skala depresi pada lansia (Depresion Geriatric Scale).
1.2.4
Klasifikasi Data
Data Subyektif 1) Lansia Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara. 2) Sering mengemukakan keluhan somatic seperti ; nyeri abdomen dan dada, anoreksia, sakit punggung,pusing. 3) Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan cenderung bunuh diri. 4) Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk konsentrasi. ·
Data Obyektif
1) Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot.
8
2) Ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseret. 3) Kadang-kadang dapat terjadi stupor. 4) Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering menangis. 5) Proses berpikir terlambat, seolah-olah pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak mempunyai daya khayal. Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam, tidak masuk akal (irasional), waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi. Kadangkadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility), mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu. Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor.
1.2.5
Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan alam perasaan : depresi berhubungan dengan koping maladaptif. 2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas.
9
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Data Biografi Nama
: Ny. E
Tempat & Tanggal Lahir
: Kudus, 11 September 1931 (83 tahun)
Pendidikan
: S1
Agama
: Katolik
Status Perkawinan
: Belum Kawin
TB/BB
: 145 cm / 45 kg
Penampilan
: Klien tampak memakai daster 2 lapis, rambut beruban, acakacakan, gigi tinggal 1, selalu menopang dagu, bersih, suka berbicara sendiri, berbicara tidak jelas, mampu menulis dengan baik, bisa makan tanpa dibantu, tidak mampu mandi sendiri.
Alamat
: Jl. Raya Ketabang No.83-85 Surabaya
Orang Dekat Yang Dihubungi
: Ny. R
Hubungan dengan Lansia
: Keponakan
Alamat
: Surabaya
Lama Tinggal di Panti
: 16 tahun (mulai masuk dari tahun 1998-2015)
2.2 Riwayat keluarga
No
Nama
L/P
Hubungan Keluarga
Pendidikan
Pekerjaan
1
Tn. D
L
Kakak Kandung
S1
Pastor
2
Tn G
L
Kakak Kandung
S1
Pastor
3
Ny. E
P
Klien
S1
Eks Biarawati
4
Ny. T
P
Adek kandung
S1
Wiraswasta
Keterangan
Genogram Ny. E adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara. Kedua orang tua Ny. E telah meninggal dunia. Saudara kandung Ny. E terdiri dari Tn. D, Tn. G, Ny. T. Ny. E belum menikah. 10
Tipe/Bentuk Keluarga : 2.3 Riwayat Lingkungan Hidup (Denah) Tipe Tempat Tinggal
: Permanen
Jumlah Kamar
: 4 Kamar
Jumlah Tongkat di Kamar
: Tidak Ada
Kondisi Tempat Tinggal
: Bersih
Jumlah Orang yang Tinggal
: Laki-Laki tidak ada, Perempuan 13 orang di ruang bawah, 11 orang di ruang atas.
Derajat Privasi
: Rendah
Tetangga Terdekat
:-
Alamat/Telepon
:-
2.4 Riwayat Rekreasi Hobby/Minat
: Duduk santai
Keanggotaan Organisasi
: Tidak ada
Liburan Perjalanan
: Tidak pernah mengikut liburan jalan-jalan keluar kota.
2.5 Sistem Pendukung Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi
: Tim medis datang setiap 2 minggu sekali untuk memeriksa kesehatan para Lansia yang ada dipanti
Jarak dari rumah
: 3 km
Rumah Sakit
: 1 km
Klinik
: 0,3 km
Pelayanan Kesehatan di Rumah
: Tim medis datang setiap 2 minggu sekali untuk memeriksa kesehatan para Lansia yang ada dipanti
Makanan yang di hantarkan
: Nasi, lauk dan sayuran
Perawatan sehari-hari yang dilakukan
: Lansia di panti rutin mengikuti senam yang
keluarga
dilaksanakan tiap pagi di halaman panti.
2.6 Diskripsi Kekhususan Kebiaasaan Ritual : Berdoa di dalam ruang panti Yang Lainnya
: Tidak Ada
2.7 Status kesehatan Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :
11
Tidak pernah memiliki penyakit yang serius setahun yang lalu Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : Tidak pernah mengalami penyakit yang serius 5 tahun yang lau. Keluhan utama Ny. E tidak pernah mengeluh tentang penyakitnya. Obat-obatan: Ny. E tidak pernah minum obat. Status Imunisasi: (catat tanggal terbaru) Tetanus, difteri: tidak ada, Influenza: tidak ada, Pneumothoraks: tidak ada Alergi: ( catat agen dan reaksi spesifik) 1. Obat-obatan: tidak ada alergi 2. Makanan: tidak ada 3. Factor lingkungan: tidak ada Penyakit yang diderita: Depresi 2.8 Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari (ADL) Indeks Katz Ny. E adalah D (kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan). 2.9 Data penunjang Tidak ada data penunjang Keadaan Umum : Keadaan Umum baik, kesadaran compos mentis, pupil isokor, TTV : TD : 150/90 mm Hg, Nadi : 86 x/mnt, Suhu : 36 5C, RR 24 x/mnt. Akral : hangat, merah, lembab. CRT : 1 detik, konjungtiva : anemis, sklera normal. Kulit normal, turgor kulit elastis. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis GCS
: Eye : 4, Verbal : 5, Motorik : 6.
Tanda-Tanda Vital : Nadi : 26 x/mnt, RR : 24x/menit, TD : 150/90 mmHg. Sistem Kardiovaskuler
: Tekanan darah klien 150/90 mmHg
Sistem Pernafasan
: RR : 20x/menit, bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan.
Sistem Integumen
: Kulit normal, turgor baik
12
Sistem Perkemihan
: BAK 3x sehari, warna kuning jernih, tidak ada nyeri saat berkemih.
Sistem Muskuluskeletal
: Kekuatan otot kaki sebelah kanan 5 dan kiri 5
Sistem Endokrin
: Tidak dikaji
Sistem Gastrointestinal
: Tidak ada mual atau muntah.
Sistem reproduksi
: Menopause tidak diketahui
Sistem Persyarafan
: Tidak dikaji
Sistem Penglihatan
: Tidak mamakai kaca mata, tidak pernah memiliki riwayat operasi katarak.
Sistem Pendengaran
: Fungsi pendengaran baik.
Sistem Pengecapan
: Fungsi pengecapan baik.
Sistem Penciuman
: Fungsi penciuman baik.
Tactil Response
:
2.10 Status Kognitif/Afektif/Sosial Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) Ny. E yaitu: fungsi intelektual masih utuh. Mini Mental State Exam (MMSE): 8, Inventaris Depresi Beck : 31 (Depresi Berat), APGAR keluarga : 4.
13
INDEKS KATZ Indeks Kemandirian Pada Aktivitas kehidupan Sehari-hari Nama klien
: Ny. E
Tanggal :23 Desember 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
TB/BB : 145 cm/45kg
Agama
: Katolik
Gol darah: -
Pendidikan
: S1
Alamat
: Jl. Raya Ketabang No.83-85 Surabaya
Nama pewawancara : Skore
Kriteria
A
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.
B
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi tersebut
C
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, dan satu fungsi tambahan
D
Kemandirian dalam smeua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil dan satu fungsi tambahan
F
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Lainlain
Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat di klasifikasikan sebagai C.D.E Atau F
14
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ) Penilaian ini untuk mengetahui fungsi intelektual lansia. Nama klien
: Ny. E
Tanggal :23 Desember 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
TB/BB : 145cm/45kg
Agama
: Katolik
Gol darah: -
Pendidikan
: S1
Alamat
: Jl. Raya Ketabang No.83-85 Surabaya
Nama pewawancara : SKORE +
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
1
Tanggal berapa hari ini?
Hari
2
Hari apa sekarang ini?
Senin
3
Apa nama tempat ini?
panenga
4
Berapa nomor telepon anda?
0852xxxx
5
Berapa umur anda?
73
6
Kapan anda lahir?
7
Siapa
presiden
tgl
Indonesia Sby
sekarang?
8
Siapa presiden sebelumnya?
megawati
9
Siapa nama kecil ibu anda?
Ance
10
Kurangi 3 dari 20 dan tetap
penggurangan
3
angka
semua
baru,
dari
menurun? Jumlah kesalahan total 4
Keterangan: 2.10.1.1
Kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh
15
setiap secara
th
2.10.1.2
Kesalahan 3-4 kerusakan intelektual ringan
2.10.1.3
Kesalahan 5-7 kerusakan intelektual sedang
2.10.1.4
Kesalahan 8-10 kerusakan intelektual berat
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE) Menguji Aspek – Kognitif Dari Fungsi Mental NILAI
KLIEN
PERTANYAAN
5
0
(Tahun, musim, Tgl, Hari, Bulan, apa
5
4
sekarang? Dimana kita : (Negara, bagian,
Maksimum ORIENTASI
Wilayah, Kota). REGISTRASI 3
0
Nama 3 objek (1 detik untuk mengatakan masing-masing) tanyakan klien ke 3 obyek setelah anda telah mengatakan. Beri 1 point untuk tiap jawaban yang benar,
kemudian
mempelajari
ke
ulangi 3
nya
sampai
ia
jumlahkan
percobaan dan catat. PERHATIAN & KALKULASI 5
0
Seri 7’s (1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban, berganti eja kata belakang) (7 kata dipilih eja dari belakang).
MENGINGAT 3
0
Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point untuk kebenaran.
BAHASA 9
0
Nama pensil & melihat (2 point)
16
Mengulang hal berikut tak ada jika (dan atau tetapi) 1 point. 30
Nilai total 26
4
KETERANGAN: Mengkaji tingkat kesadaran klien sepanjang kontinum: Compos menthis. Nilai maksimum 30( nilai 21/ kurang indikasi ada kerusakan kognitif Perlu tindak lanjut. Nilai maksimum 30( nilai 21/ kurang indikasi ada kerusakan kognitif
INVENTARIS DEPRESI BECK (PENILAIAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DARI BECK DAN DECLE, 1972) Nama klien
: Ny. E
Tanggal :23 Desember 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
TB/BB : 145cm/45kg
Agama
: Katolik
Gol darah: -
Pendidikan
: S1
Alamat
: Jl. Panenga raya
Nama pewawancara : Skore
URAIAN A KESEDIHAN 3
Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2
Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1
Saya merasa sedih/galau
0
Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME 3
Merasa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2
Merasa tidak punya apa-apa dan memandang ke masa depan
1
Merasa kecil hati tentang masa depan
0
Tidak begitu pesimis/kecil hati tentang masa depan
17
C RASA KEGAGALAN 3
Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/ istri)
2
Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1
Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0
Tidak merasa gagal
D KETIDAK PUASAN 3
Tidak puas dengan segalanya
2
Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1
Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0
Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH 3
Merasa seolah sangat buruk/tidak berharga
2
Merasa sangat bersalah
1
Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0
Tidak merasa benar-benar bersalah
F TIDAK MENYUKAI DIRI SENDIRI 3
Saya benci diri saya sendiri
2
Saya muak dengan diri saya sendiri
1
Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0
Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI 3
Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan
2
Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1
Saya merasa lebih baik mati
0
Saya tidak punya pikiran tentang membahayakan diri sendiri
18
H MENARIK DIRI DARI SOSIAL 3
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli pada mereka semuanya
2
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit perasaan pada mereka
1
Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0
Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I
KERAGUA-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali 2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan 1 Saya berusaha mengambil keputusan 0 Saya membuat keputusan yang baik
J
PERUBAHAN GAMBARAN DIRI
3 Merasa bahwa saya jelek/tampak menjijikan 2 Merasa bahwa ada perubahan yang permanen dalam penampilan 1 Saya khawatir saya tampak tua/tidak menarik dan ini membuat saya tidak menarik 0 Tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya
K KESULITAN KERJA 3
Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2
Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1
Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0
Saya dapat bekerja sebaik-baiknya
L KELETIHAN 3
Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2
Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
19
1
Saya merasa lelah dari yang biasanya
0
Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA 3
Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2
Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1
Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0
Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
Keterangan: 0-4 defresi tidak ada/ minimal 5-7 defresi ringan 8-15 defresi sedang 16+ defresi berat
20
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA Alat skrining singkat yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi social lansia Nama klien
: Ny. E
Tanggal :23 Desember 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
TB/BB : 145cm/45kg
Agama
: Katolik
Gol darah: -
Pendidikan
: S1
Alamat
: Jl. Raya Ketabang No.83-85 Surabaya No
Uraian
1
saya puas bahwa saya dapat kembali
fungsi
Skore
ADAPTATIAON
0
PARTNESHIP
0
pada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya 2
saya puas dengan cara keluarga (temanteman) saya membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya
3
Saya puas dengan cara kelaurga (teman- GROWTH
1
teman) saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas/ arah baru 4
Saya puas dengan cara keluarga (teman- AFFECTION
0
teman) saya mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi-emosi saya seperti marah, sedih/ mencintai. 5
Saya puas dengan cara teman-teman
RESOLVE
0
TOTAL
1
saya dan saya menyediakan waktu bersama-sama. Penilaian: Pertanyaan-pertanyaan yang di jawab:
Selalu: skore 2
21
Kadang-kadang: skore 1
Hamper tidak pernah: skore 0
22
ANALISA DATA No 1
2
Obyektif dan Data Subyektif (sign/symptom) DS : DO : - Klien tampak suka berbicara sendiri. - Klien tampak berbicara tidak jelas.
(Etiologi)
(Problem)
koping maladaptive
Gangguan alam perasaan: depresi
ansietas
Gangguan pola tidur
DS: DO : - Mata klien tampak ada kantungnya - TD 150/90 mmHg
PRIORITAS MASALAH 1. Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif . 2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas.
23
Rencana dan Implementasi Keperawatan No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan (Kriteria Hasil)
Intervensi
Rasional
1. Kaji dan kerahkan 1. Individu lebih percaya sumber-sumber diri. perasaan: internal individu 2. Kaji sistem 2. Meningkatkan nilai depresi pendukung keyakinan spiritual lansia berhubungan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas dengan koping KRITERIA HASIL: keagamaan, maladaptif - Klien dapat kepercayaan agama) meningkatkan harga 3. Bantu untuk 3. Membangun motivasi diri memahami bahwa pada lansia - Klien dapat klien dapat mengatasi menggunakan keputusannya. dukungan sosial - Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat TUJUAN: menganjurkan Gangguan 1. Kaji pola nutrisi 1. Jangan 2 Setelah dilakukan klien untuk tidur siang Klien pola tidur tindakan keperawatan apabila berakibat efek selama 1x7 hari negative terhadap tidur berhubungan kunjungan klien pada malam hari. dengan memiliki pola tidur 2. Evaluasi efek obat klien 2. Kaji makanan yang teratur. yang mengganggu tidur yang disukai dan ansietas. KRITERIA HASIL: tidak disukai - Klien mampu 3. Timbang berat 3. Tentukan kebiasaan dan memahami faktor rutinitas waktu tidur badan tiap hari. penyebab gangguan malam dengan kebiasaan 1 Gangguanalam
TUJUAN: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X7 hari lansia merasa tidak stress dan depresi.
24
Implementasi
1. Mengkaji dan kerahkan sumbersumber internal individu 2. Mengkaji system pemdukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama)
3. Membantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya.
1. Mengkaji pola nutrisi Klien
2. Kaji makanan yang disukai dan tidak disukai 3. Timbang berat badan tiap hari.
pola tidur. - Klien mampu memahami rencana khusus untuk menangani atau mengoreksi penyebab tidur tidak adekuat. - Klien mampu menciptakan pola tidur yang adekuat dengan penurunan terhadap pikiran yang melayang-layang (melamun). - Klien tampak atau melaporkan dapat beristirahat yang cukup.
4. Anjurkan Klien makan sedikit tapi sering 5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet.
klien 4. Berikan lingkungan yang 4. Anjurkan Klien makan sedikit nyaman untuk tapi sering meningkatkan tidur. 5. Buat jadwal intervensi 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memungkinkan dalam pemberian diet. waktu tidur lebih lama
25
Evaluasi Keperawatan No.
Hari/Tanggal
No.DX
Implementasi
Evaluasi SOAP
TTD dan Nama Perawat
1
Selasa, 23 Desember 2014
1
1. Mengkaji dan kerahkan sumber- S: - Suster mengatakan sumber internal individu Ny. E masih sering 2. Mengkaji system pemdukung berbicara sendiri keyakinan (nilai, pengalaman masa - Suster lalu, aktivitas keagamaan, mengatakan Ny. E kepercayaan agama) masih sering 3. Membantu untuk memahami bahwa menyendiri O: - Klien masih tampak klien dapat mengatasi keputusannya berbicara sendiri - Klien masih tampak menyendiri A: - Masalah belum teratasi P: - Lanjutkan intervensi: 1. Kaji dan kerahkan sumbersumber internal indiviidu 2. Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama) 3. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi
26
keputusannya 2
Selasa, 23 Desember 2014
2
S: - Suster mengatakan 1. Mengkaji pola nutrisi Klien. 2. Kaji makanan yang disukai dan Ny. E kalau malam tidak disukai. masih tidurnya 3. Timbang berat badan tiap hari. sering terbangun. 4. Anjurkan Klien makan sedikit tapi - Suster mengatakan sering. Ny. E masih jarang 5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam tidur siang. pemberian diet. O: - Mata klien masih tampak ada kantungnya - TD 140/90 mmHg A: - Masalah belum teratasi P: - Lanjutkan intervensi: 1. Kaji pola nutrisi klien 2. Kaji makanan yang disukai dan tidak disukai 3. Timbang berat badan tiap hari 4. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering 5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet
27
DAFTAR PUSTAKA
http://askepophy.blogspot.com/2012/12/askep-jiwa-pada-lansia.html http://pinkersaya.wordpress.com/2012/11/24/askep-lansia-dengan-gangguan-psikologisdepresi/ http://nersevhybuntu.blogspot.com/2012/06/askep-lansia.html
28