Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan
kabarkota
REPUBLIKA
Kamis, 28 Mei 2009 YULIANINGSIH/REPUBLIKA
kilas Din : Face Book Banyak Manfaatnya YOGYAKARTA — Tidak semua ulama atau pemimpin organisasi keagamaan melihat face book (FC) itu merugikan. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin bahkan menilai bahwa FC banyak memberikan manfaat dalam berkomunikasi. ‘’FC itu hanya sebuah alat tehnologi untuk berkomunikasi sama dengan telepon, hand phone ada positif dan negatifnya. Saya pengguna FC dan saya rasakan banyak manfaatnya untuk berkomunikasi,’‘ papar Din kepada wartawan di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (27/5). Menurutnya, tidak semua hal bisa ditarik dalam hukum/fikih dengan hanya melihat hal positif atau negatif saja tanpa melihat dari aspek yang cukup luas. ‘’Oleh karena itu menurut saya untuk melihat halal dan haram tidak perlu ulama masuk kesitu,’‘ tegas Din. Diakui Din, banyak warga Muhammadiyah yang menggunakan fasilitas FC untuk berkomunikasi. Bahkan warga Muhammadiyah ini menamakan dirinya jamaah facebookiah. ■ yli
18 Rumah Rusak Dihantam Angin Ribut SLEMAN — Sekurangnya 18 rumah rusak, dan dua diantaranya roboh akibat angin puting beliung yang menerjang Desa Pondokrejo di Kecamatan Tempel, Sleman, Selasa sore lalu. Tak ada korban jiwa atau luka pada peristiwa ini, namun kerugian yang diderita warga ditaksir sampai puluhan juta rupiah. ‘’Angin kencang hanya berlangsung dua menit sekitar pukul 04.00 tapi cukup untuk merobohkan sejumlah pohon dan merusak atap-atap rumah disini,’‘ kata Kasimen, kepala Dusun Jlepo di Desa Pondokrejo. Kemarin warga di desa itu bergotong royong untuk menyingkirkan pohon-pohon yang runtuh serta memperbaiki atap-atap rumah yang hancur. Mereka dibantu aparat TNI dan kepolisian. ■ yoe
Panwaslu Sosialisasi Pengawasan Pilpres YOGYAKARTA — Paniti Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Provinsi DIY menyelenggarakan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Presiden 2009 dihadapan pimpinan media massa di Yogyakarta, Rabu (27/5) di Hotel Inna Garuda. Sosialisasi menghadirkan tiga narasumber yakni Ketua Panwaslu DIY, Agus Truyatno, anggota Panwaslu Heri Joko Setyo dan anggota Panwaslu Bantul Herlina. Agus mengungkapkan, banyak hal yang mesti ditelaah terkait dengan penambahan jumlah pemilih pada pemilihan presiden (Pilpres) bulan Juli mendatang. Ia mencontohkan di Kota Yogyakarta belakangan ada penambahan jumlah pemilih sampai 13 ribu orang. ‘’Bagi kita angka penambahan ini cukup besar dan patut kita lakukan pengawasan.’‘ Senada dengan Agus, Heri juga menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi Panwaslu kabupaten dan kecamatan terkait dengan pemutakhiran data DPS Pilpres. Pasalnya tidak mudah bagi Panwaslu mendapatkan data dari KPU. Ia mengatakan jumlah tenaga pengawas di DIY sebanyak 690 orang. Mereka ini mengawasi 8.155 TPS. Ini berarti 1 pengawas mengawasi 100 TPS bahkan ada yang lebih dari 110 TPS. ■ wab
Maklumat Muhammadiyah: Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin didampingi Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan keterangan pers pada wartawan usai rapat pimpinan menyikapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Muhammadiyah menganjurkan pada warganya dan warga bangsa pada umumnya untuk memilih calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) dengan sembilan syarat/kriteria yang salah satunya bisa mengakomodir aspirasi umat Islam.
Ribuan Korban Gempa Butuh Penanganan Medis Banyak korban gempa yang dibuang keluarganya. YOGYAKARTA — Setelah tiga tahun musibah gempa bumi berlalu, ternyata masih terdapat 1.297 pasien yang memerlukan rehabilitasi medik. Jumlah pasien sebanyak itu tersebar di empat daerah yakni Kabupaten Bantul sebanyak 1.271 pasien, selanjutnya 13 pasien dari Kota Yogyakarta, 11 pasien dari Kabupaten Sleman dan 1 pasien dari Gunungkidul. Sedangkan untuk pasien cidera tulang belakang menurut catatan sebanyak 470 orang dan dari jumlah itu 443 orang diantaranya warga Bantul. Masih adanya ribuan korban gempa yang butuh penanganan medis itu dikemukakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX saat meresmikan Gedung Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat Pasca Gempa Bumi (PCPGB), sekaligus doa mengenang 3 Tahun gempa bumi yang dipusatkan di Desa Sri Hardono, Pundong, Bantul, Rabu (27/5). Oleh karena kerusakan terparah adalah wilayah Bantul dan korban terbanyak juga masyarakat Bantul, maka tetenger berupa Gedung Pu-
sat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat Pasca Gempa Bumi dibangun di Desa Srihardono, Pundong, Bantu. Desa tersebut juga merupakan pusat gempa. Selain sebagai tetenger, kata Gubernur, hal ini juga sebagai salah satu upaya untuk terus mendorong dan menyemangati masyarakat korban gempa yang ada di wilayah Bantul. ‘’Intinya adalah agar mereka terus bersemangat menyambut hari esok yang penuh harapan,’‘ kata Gubernur. Ia berharap Gedung Pusat Rehabilitasi Terpadu ini dapat menjalankan fungsinya sebagai rumah rehabilitasi dan rumah transisi. Selain itu juga bisa menjadi tempat untuk pelayanan medis, fisioterapi, pendampingan psikologis dan spiritual maupun berbagai latihan ketrampilan dan fasilitasi usaha bagi masyarakat yang membutuhkan. Memang memori perlu tetap dibangun, namun bukan untuk terus meratapi terjadinya musibah. ‘’Akan tetapi yang jauh lebih penting adalah untuk keperluan sejarah hidup, bahwa di wilayah ini pernah terjadi musibah besar yang meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan serta perekonomian masyarakat Bantul dan sekitarnya,’‘ tegas Gubernur lagi.
Tidak diakui keluarga Bupati Bantul HM Idham Sa-
15
mawi dalam kesempatan ini mengatakan gempa bumi yang berkekuatan 5,9 skala richter telah menelan korban sebanyak 4.697 meninggal, 10.775 luka berat, dan 8.062 orang luka ringan. Sedangkan rumah rusak berat sebanyak 176. 191 buah, rusak sedang 85.326 buah, dan 168.827 buah rusak ringan. Bahkan sekarang, kata dia, masih menyisakan masalah serius dan memprihatinkan bagi 301 orang yang menderita cacat akibat gempa. Pasalnya dari jumlah tersebut ada sebagian anggota keluarga yang tidak mengakui sebagai anggota keluarganya bahkan membuang mereka. ‘’Mereka ini dianggap tidak ada gunanya. Namun demikian setelah dibangunnya Gedung Rehabibilatsi Terpadu ini, masalah serius yang dihadapi para penyandang cacat permanen terpecahkan, karena pemerintah mau turun tangan, ’‘ungkap dia. Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY, Rani Sjamsinarsi mengemukakan dana untuk pembangunan Gedung Pusat Rehabilitasi Terpadu PCPGB menggunakan dana sisa rehabilitasi dan rekonstruksi non perumahan sebesar Rp 4,8 miliar. Bangunan tersebut berdiri di atas tanah seluas 3,5 hektar, dengan luas bangunan 15 ribu meter persegi . ■ nri
Bupati Sleman Disidang Tanggal 4 Juni SLEMAN — Pengadilan Negeri Sleman telah menetapkan lima orang hakim untuk mengadili terdakwa Bupati Ibnu Subiyanto, dalam kasus dugaan korupsi buku ajar tahun 2004 yang diduga merugikan negara Rp 12 miliar. Sidang kasus ini akan dimulai tanggal 4 Juni nanti. Menurut Humas PN Sleman Muslim, majelis hakim persidangan Bupati Ibnu akan dipimpin langsung oleh Sri Andini, yang juga ketua PN Sleman. ‘’Kami telah mengirimkan surat pemberitahuan sidang ini kepada Kejaksaan Negeri Sleman,’‘ kata Muslim kepada wartawan, Rabu (27/5). Ia mengatakan mengingat jumlah saksi yang akan dihadirkan sampai 64 orang, bisa saja nantinya persidangan akan digelar secara maraton. Sedang Yoni P, kasie Pidsus Kejari Sleman, mengatakan begitu kantornya mendapatkan surat pemberitahuan sidang, pihaknya akan mengeluarkan surat panggilan untuk terdakwa Ibnu Subiyanto agar menghadiri persidangan tersebut.
‘’Secepatnya dalam waktu tiga hari ini, kami akan mengeluarkan surat panggilan kepada Bupati Ibnu,’‘ kata Yoni, yang mengkoordinir tim jaksa yang akan menangani kasus ini. Tanggal 26 Mei lalu, Kejari Sleman telah melimpahkan berkas perkara Ibnu ini ke PN Sleman (Republika 27/5). Dalam berkas perkara itu, Ibnu diajukan sebagai terdakwa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan buku ajar di Sleman Tahun 2004, yang diduga merugikan negara sampai Rp 12 miliar. Ibnu diduga telah melanggar pasal 2 dan 3 UU Tindak Pidana Korupsi. Kasus Ibnu ini sudah teregister di PN Sleman dengan perkana No 271/Pid-B/2009/PN Sleman. Terkait rencana persidangan, Wakil Ketua DPRD Sleman, Rohman Agus Sukamta, mengatakan DPRD tidak punya wewenang menonaktifkan Ibnu. ‘’Tidak ada ruang (perundanganundangan) yang mengatur dewan untuk menonaktifkan seorang bupati yang sedang berperkara di persidangan,’‘ kata Rohman kemarin. ■ yoe
Modal Sosial Selamatkan Warga dari Bencana YOGYAKARTA — Kerukunan di antar warga masyarakat merupakan modal sosial untuk menyelamatkan jiwa warga dari korban bencana. Sebab adanya kerukunan membuat warga saling menjaga dan memberikan informasi tentang bakal adanya bencana. Demikian diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BN PB) Dr Syamsul Maarif ketika menjadi keynote of speech pada ‘Seminar Internasional Refleksi Tiga Tahun Gempa Bumi Yogyakarta dan Antisipasi Gempa Bumi di Masa Depan’ di UII Yogyakarta, Rabu (27/5). Seminar menghadirkan pembicara Dr Tetsuro Goto (Jepang), Prof Sarwidi dan Prof Pawirodikromo Widodo (UII). Dijelaskan Syamsul Maarif, rumus bencana ada empat yaitu bahaya, kerentanan, pemicu, dan bencana. Agar terhindar dari bahaya, masyarakat harus diingatkan tentang bahaya yang mengancam keselamatan mereka. Kemudian disosialisasikan tentang kerawanan yang dihadapi masyarakat. Faktor pemicu terjadinya bencana ada bermacam-macam yang membuat lupa akan bahaya. Akhirnya terjadi bencana. Yogyakarta, kata Syamsul,
dinilainya sebagai contoh terbaik tentang penanggulanangan pascabencana. Hal ini disebabkan Yogyakarta mempunyai modal sosial sehingga hubungan diantara warga sangat erat dan mereka saling peduli. ‘’Adanya kearifan lokal ini membuat warga Yogyakarta dan sekitarnya cepat dalam penanggulangan bencana,’‘ kata Syamsul. Selama itu bencana telah banyak merenggut banyak nyawa. Pada Desember 2004, Tsunami di Aceh-Nias telah merenggut 165.708 jiwa dengan kerugian Rp 48 Triliun. Bulan Mei 2006, gempa bumi di Yogyakarta dan Jateng merenggut 5.716 nyawa, 306.234 rumah hancur dengan kerugian Rp 29,1 Triliun. Kemudian Juli 2006, Tsunami Pangandaran, Jawa Barat merenggut 645 jiwa dan 1.908 rumah rusak dengan kerugian Rp 1,3 Triliun. Banjir Jakarta, Februari 2007, merusak 145.742 rumah terendam banjir dengan kerugian Rp 5,2 Triliun. Sementara Prof Sarwidi mengemukakan agar kesadaran masyarakat menghadapi resiko gempa bumi harus tetap dijaga dan tidak boleh terlena. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat siap menghadapi bahaya gempa sewaktu-waktu untuk meminimalkan korban jiwa. ■ hep
Forum akademia DOKUMEN
● Ida Puspita
T
elevisi masih menempati peringkat utama sebagai sarana hiburan di Indonesia, karena aksesnya yang mudah dan murah sehingga semua golongan bisa menikmatinya. Sebagai produk budaya dan peradaban manusia, daya penetrasi televisi jauh lebih besar daripada media informasi lainnya. Seseorang bisa mendapatkan hiburan dengan tinggal menekan tombol on dan angkaangka pada remote control untuk memilih program sesuai selera. Tidak mengherankan jika kemudian dalam berbagai sumber banyak julukan terlontar untuk televisi yakni idiot box, stupid box, window of the world, the second God, evil demon of image, electronic altar, dan miracle box. Ini membuktikan beta-
Sinetron dan Hegemoni Gender pa televisi dalam waktu bersamaan bisa dicaci tetapi sekaligus juga dicintai. Kehadiran televisi tidak dapat dipisahkan dari fungsi yang diembannya. Menurut RS Putra dkk dalam bukunya Wacana Gender dan Layar Televisi, salah satu fungsi televisi sebagai sumber dominan yang menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dalam berita dan hiburan. Ada banyak dampak negatif televisi yang dapat mengancam tatanan nilai-nilai sosial dalam masyarakat, seperti munculnya budaya meniru, pengikisan moral, dan merosotnya nilai kemanusiaan akibat merebaknya nilai-nilai sosial budaya baru dalam perilaku masyarakat sehari-hari. Hal ini terjadi karena proses penyampaian nilai-nilai tersebut terjadi berulang-ulang. Salah satu serial hiburan yang banyak ditonton sekarang adalah situational comedy (Sitkom) Suami-suami Takut Istri (SSTI) yang tayang Senin-Jumat pada prime time (18.00 19.00). Tayangan ini mengandung banyak pesan yang bias gender. Dilihat dari judul, SSTI menekankan pada kata îtakutî yang tidak hanya terjadi pada suami terhadap istri akan tetapi juga sebaliknya. Di tengah gencarnya penayangan sinetron remaja dan reality show di layar kaca, SSTI ru-
panya mendapat tempat khusus di hati pemirsa karena kemasan cerita yang ditawarkan berbeda. Terbukti tontonan ini sudah menghasilkan lebih dari 300 episode yang pada setiap episodenya topik SSTI selalu berbeda, namun kemasannya tetap bergaya komedi. Menurut Hadiansyah Lubis (Head Marketing of Public Relations of Trans TV), pengemasan dengan gaya komedi yang segar dan bermutu inilah yang menjadi daya pikat dari tontonan ini. Akan tetapi jika dikaji lebih lanjut terdengarnya suara tertawa yang serempak pada setiap akhir adegan menunjukkan bahwa pemutarbalikkan citra dominan dari laki-laki menjadi perempuan sebenarnya hanya menjadi bahan olok-olok. Menurut Hadiansyah, SSTI ingin memperlihatkan betapa sesungguhnya di balik penampilan para istri yang lemah, mereka memiliki ‘kuasa’ terhadap para suami. Dari beberapa komentar tentang SSTI di beberapa blog mengatakan bahwa sitkom ini telah mengangkat derajat perempuan karena mampu menggusur dominasi para laki-laki. Obyek olok-olok Pada sinetron, karakter pemeran utama digambarkan sebagaimana konstruksi perempuan di masyarakat, yakni tidak mandiri, le-
mah, dan lebih emosional walaupun judulnya mengusung nama perempuan seperti Melati untuk Marvel, Cinta Fitri, dll. Citra lama perempuan ini didekonstruksi oleh SSTI menjadi tokoh perempuan yang sangat berkuasa terhadap tokoh laki-laki. Tetapi penggambaran perempuan yang ‘kuat’ dan laki-laki yang lemah, kebanyakan justru menempatkan mereka sebagai objek olok-olok. Kekuatan yang diperlihatkan justru hal-hal tidak berbobot seperti ambisius, suka menang sendiri, sok-pintar, dan cenderung tidak menghormati institusi keluarga. Sementara, tokoh laki-laki sangat takut pada istrinya walaupun tidak jarang mereka berada dalam posisi yang benar pada dasarnya, ceritanya masih melestarikan status quo dengan konstruksi perempuan yang stereotype. Perbedaannya terletak pada penggambaran”kekuatan” peran perempuan yang berlebihan terhadap laki-laki yang justru membuat posisinya semakin tidak terhormat karena dalam masyarakat patriarki hal itu dianggap tidak wajar. Pencitraan laki-laki dalam SSTI yang melawan arus juga menjadi bahan tertawaan karena dianggap sebagai laki-laki yang tidak normal. Padahal semangat perempuan untuk da-
pat ke ruang publik adalah menjadikan dunia ini lebih feminin. Tetapi, yang tergambar dalam SSTI, perempuan berubah atau terjebak menjadi sosok maskulin (male clon) yang melakukan penindasan terhadap laki-laki. Budi Wahyuni, seorang pegiat kesetaraan gender, mengatakan yang dimaksud emansipasi adalah proses menuju pembebasan dari ketertindasan secara fisik, psikis, seksual, ekonomi, ideologi, dan sosial yang jangan sampai proses ini menciptakan bebas yang kebablasan. Kesetaraan gender yang diharapkan adalah pada kemurnian kebebasan tanda yang tidak mengenal perbedaan gender dengan menghilangkan hegemoni gender dan bukan membalikkan keadaan dengan membentuk hegemoni baru feminitas. Hegemoni ini bisa dilihat dalam tayangan SSTI sebab pencitraan dominasi perempuan cenderung kebablasan. Maka perjuangan bebas dari perbedaan yang dikonstruksi masyarakat justru melestarikan perbedaan itu sendiri walaupun posisi subyek dan obyeknya dibalik. Hal ini akan berimplikasi kurang baik jika pemirsa menerimanya sebagai yang sesuatu wajar. Ida Puspita Dosen Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan
Berlangganan
kabarkota
REPUBLIKA Hubungi (0274) 541582
REPUBLIKA
16
Kamis, 28 Mei 2009 ANIS EFIZUDIN/ANTARA
kilas Inspiring Seminar Bersama Yusuf Mansyur
Probo bersedia datang pada panggilan berikutnya.
YOGYAKARTA — Rejeki sepertinya menjauh ketika kita sangat mengharapkan. Bagaimana agar rejeki bisa menempel terus dalam kehidupan kita, Ustadz Yusuf Mansyur akan memberikan tausiah untuk meraihnya. Pimpinan Ponpes Darul Qur’an Nusantara, Ustadz Yusuf Mansyur akan membemberikan tip ‘’Cara Mudah Menjemput Rejeki.’‘ Acara yang baru pertama kali digelar di Yogyakarta ini, Yusuf Mansur akan memberikan tausiah dan Inspiring Seminar, digelar hari Jumat (29/5) pukul 13-selesai di Borobudur Room Hotel Saphir Yogyakarta. ‘’Harta tidak akan ada cukupnya, keinginan tidak akan pernah habisnya. Jika hanya dua hal ini yang dikejar, ketenangan dan kebahagiaan justru akan menjauh. Ada hati yang bisa biacara, ada ruh yang bisa berkata. Keduanya jangan sampai mati sebelum jasad mati,’‘ kata Yusuf Mansyur. Dalam seminar ini, ustadz akan membagi ilmunya mengenai kuliah Dhuha, sedekah, dan tahajud. Inspiring Seminar dari Ustadz Yusuf Mansyur ini telah banyak diminati di berbagai penjuru Indonesia. Bagi anda yang ingin mengikuti dapat memesan tiket di Karita Muslim Square (0274)584477, ataupun dapat menghubungi 085691800052 (Lidya) dan 6634500 (Jaki). ■ hep
Pemilihan Pemuda Pelopor Sepi Peminat YOGYAKARTA — Pemilihan Pemuda Pelopor di Yogyakarta sejak beberapa tahun terakhir ini sepi peminat. Bahkan ajang nasional yang digelar secara serempak ini peminatnya tidak lebih dari 10 orang. Salah satu alasannya adalah proses seleksinya cukup ketat dan syarat administrasi yang cukup banyak. Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Pemuda Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta, Wiyoto mengatakan peserta pemilihan Pemuda Pelopor di Yogyakarta setiap tahun rata-rata hanya 10 orang. ‘’Hanya tahun 2008 yang mencapai 11 orang,’‘ paparnya di Balaikota Yogyakarta, kemarin. Penyebabnya, syarat terlalu banyak dan ketatnya seleksi. Hadiah nampaknya juga menjadi penyebab kecilnya peminat pendaftaran pemuda pelopor tersebut. Hadiah hanya Rp 2,5 juta untuk juara I dan Rp 1,5 juta untuk juara II. ■ yli
Hujan, Ribuan Batang Tembakau Rusak TEMANGGUNG — Mendung yang terus bergelayut serta hujan deras yang acapkali turun, membuat petani tembakau Temanggung cemas. Bahkan, akibat hujan terus menerus ribuan batang tanaman tembakau rusak. ‘’Kalau sampai bulan Juni mendatang hujan masih turun, merupakan pertanda buruk bagi petani tembakau, terutama yang menanam di lahan sawah,’‘ ujar Sidik Waluyo, Ketua Kelompok Tani Agro Intisari, Tuksari, Kecamatan Bansari. Kata pemuda pelopor nasional itu, akibat hujan deras yang masih mengguyur daerahnya, ribuan batang tanaman tembakau di lahan sawah berusia sekitar 20 hingga 30 hari membusuk. Petani terpaksa mencabuti dan mengganti dengan tanaman baru. Pada saat intensitas hujan tinggi, tambah Sidik, disertai munculnya hama uret (bakal kumbang kelapa) yang memperparah kerusakan tanaman tembakau. Akibatnya, petani merugi. ■ asd
Probo Mangkir Dari Pemeriksaan
Angkut Keranjang: Anwar (67) warga Kalinegoro, Magelang menuntun sepeda bermuatan puluhan keranjang bambu saat melintas di jalanan kota Magelang, Jateng, Selasa (26/5). Anwar terpaksa mengangkut 40 buah keranjang kerupuk sekaligus menggunakan sepeda ke perusahaan kerupuk yang berjarak tujuh kilometer untuk memangkas biaya angkutan meski harus mengeluarkan tenaga lebih. Satu buah keranjang dijual Rp 2.500.
SEMARANG — Bupati Cilacap H Probo Yulastoro terancam dipanggil paksa oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng jika kembali mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka pekan depan. Hal ini disampaikan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jateng, Winerdy Darwis SH, menanggapi ketidakhadiran Bupati Probo dari pemeriksaan pertama sebagai tersangka atas sejumlah kasus dugaan korupsi di Kabupaten Cilacap, Rabu (27/5). Dengan ketidakhadiran Probo ini, pihak Kejati Jateng akan menjadwalkan ulang pemanggilan pemeriksaan terhadap orang nomor satu di Kabupaten Cilacap. “Namun jika nanti yang bersangkutan masih tidak kooperatif, akan kita ‘tangkap’ (dilakukan pemanggilan paksa-red),” ungkap Winerdy. Sedianya tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng, kemarin akan memeriksa Bupati Probo. Berdasarkan surat pemanggilan pihak Kejati Jateng, pemeriksaan ini akan dilaksanakan pukul 09.00. Namun hingga pukul 10.00, Probo tak kunjung datang di kantor Kejati Jateng. Baru sekitar pukul 10.00 WIB, petugas provost Kejati Jateng menerima seorang tamu dari
Pemkab Cilacap. Pria —yang dalam buku tamu Kejati Jateng— mencatatkan namanya sebagai Imam Ariyanto ini menitipkan surat yang ditujukan kepada Kajati Jateng. Ia mengaku salah satu staf Pemkab Cilacap yang hanya diutus Bupati Probo untuk menyampaikan surat. “Namun mengenai isinya saya tidak tahu,” ungkap Imam di kantor Kejati Jateng. Baru setelah Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jateng, Uung Abdul Syukur menyampaikan kepada wartawan barulah diketahui bahwa surat tersebut merupakan surat penangguhan pemeriksaan. Dalam suratnya Bupati Probo belum bisa memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai tersangka. Alasannya ia belum mendapatkan penasehat hukum yang cocok. “Karena itu, tim penyidik Kejati Jateng akan menjadwalkan ulang pemanggilan Bupati Probo pada Selasa (2/6) mendatang,” jelas Uung. Dengan ketidakhadiran ini, masih ungkapnya, Bupati Probo telah mangkir dari pemeriksaan pertama sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi di Kabupaten Cilacap. “Namun dalam surat yang disampaikan, yang bersangkutan (Bupati Probo-red) menyatakan kesediaannya untuk memenuhi panggilan pemeriksaan berikutnya,” imbuh Uung.
PKU Gombong Kerjasama dengan Jamsostek KEBUMEN — Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong memperluas jangkauan layanan kesehatannya dengan menggandeng pasien yang mendapat jaminan kesehatan dari program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama antara Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong dr Muchammad Thamrin Hadna MKes dengan Kepala Cabang PR Jamsostek Cilacap, Budi Priyono, di ruang rapat RS PKU Gombong, Selasa (26/5). Melalui penandatanganan kerjasama ini, maka pasien yang memiliki kartu Jamsostek dengan layanan jaminan kesehatan, bisa mendapat layanan kesehatan di RSU PKU Muhammadiyah tanpa membayar biaya sepeser pun. Sedangkan yang harus menjalani rawat inap, akan mendapat pelaya-
nan di kelas bangsal III berikut pengobatannya, tanpa dipungut biaya lagi. ‘’Dengan perjanjian ini, peserta layanan jaminan kesehatan jamsostek, bisa langsung pulang ke rumah setelah menjalani rawat inap tanpa dikenakan biaya. Klaim kesehatan ke Jamsostek, akan dilakukan pihak RS,’‘ kata Thamrin. Sebelum ada perjanjian kerja sama ini, kata Thamrin, pihaknya memang bisa saja melayani pasien yang memiliki jaminan kesehatan dari Jamsostek. Namun untuk itu, pasien tetap saja harus membayar sendiri dulu biaya perawatan di RS, baru setelah itu mengurus sendiri klaimnya ke Jamsostek. ‘’Tapi dengan adanya kerjasama ini, maka urusan klaim akan ditangani pihak RS,’‘ jelasnya. Kepala Cabang PT Jamsostek Cilacap, Budi Priyono menyatakan, di
wilayah Kabupaten Kebumen pihaknya mencatat ada 2.318 peserta jamsostek yang ikut serta dalam program jaminan kesehatan. Jumlah ini merupakan bagian dari 25.588 peserta program jaminan kesehatan Jamsostek yang terdapat di Kabupaten Cilacap dan Kebumen. Budi menyebutkan, kerja sama dengan Jamsostek ini merupakan bagian dari upaya pihak Jamsostek untuk meningkatkan pelayanan bagi peserta Jamsostek di wilayah Kebumen. ‘’Dengan kerjasama ini, maka peserta jaminan kesehatan Jamsostek, tak perlu repot-repot lagi mengurus sendiri klaim kesehatannya jika harus menjalani perawatan di RSU PKU Muhammadiyah Gombong. Apalagi fasilitas layanan kesehatan yang dimiliki RS PKU Gombong, tergolong sangat lengkap,’‘ jelasnya. ■ wid
Mengutip hasil audit BPKP, Uung yang mantan Kajari Purwokerto itu menyebutkan, total kerugian negara dari kasus korupsi di Cilacap mencapai Rp 21,8 miliar. Jumlah tersebut diduga dikorupsi antara lain dari pos dana insentif bagi hasil PBB tahun 2005, 2006, dan 2007 sebesar Rp 12,6 miliar. Selanjutnya dugaan penyelewengan belanja operasional koordinasi penggalian pendapatan daerah tahun 2005 sebesar Rp 2,15 miliar. Penyelewengan berikutnya terjadi pada pos retribusi dari PT Pelindo III dan pendapatan Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, serta dana alokasi khusus yang diperuntukkan bukan untuk kepentingan dinas. Kerugian negara dari pos ini mencapai Rp 2,9 miliar. Terakhir dugaan penyelewengan pada pencairan dana dari kas daerah yang tidak sesuai dengan ketentuan, dimana kerugian negara dari kasus ini mencapai Rp 4,148 miliar. Terkait banyaknya kepala daerah yang tersandung kasus korupsi, Gubernur Jateng Bibit Waluyo saat berada di Purbalingga, Selasa (26/5), mengaku tak akan menghalangi upaya pemeriksaan yang dilakukan aparat penegak hukum. ‘’Pemprov Jateng menghormati proses hukum yang dilakukan kejaksaan, kepolisian dan aparat hukum lainnya,’‘ katanya. ■ owo/wid
”MULIA”
AUTHORIZED MONEY CHANGER Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro 60 Yogyakarta (Depan Tiket Counter Garuda Indonesia) Senin - Jumat : 07.00 - 19.00 WIB Sabtu - Minggu : 08.00 - 15.00 WIB Telp. 0274-563314 (Hunting), 566353 Ext. 8901 Fax.(0274) 549777
Tanggal : 27 Mei 2009 BELI
CURRENCY USD EURO AUD CAD GBP CHF SGD HKD JPY RM KWD KPW NT BND NZD PHP THB YUAN SAR
BN 10,275 14,350 8,050 9,175 16,350 9,425 7,100 1.310 107,50 2,875 34,250 7.25/7.75 290/300 7,050 6,325 205 295 1,500 2,700
TC 10,100 14,050 7,800 8,575 16,100 9,025 101,50
JUAL 10,400 14,500 8,200 9,325 16,650 9,550 7,225 1.410 110,50 3.000 39,250 9.00 345 7,200 6,475 245 345 1,600 2,825
Catatan : kurs sewaktu-waktu dapat berubah
fokus
‘’Tahun 2025, Jumlah Lansia Indonesia Terbesar di Dunia’‘
K
omisi Daerah Lanjut usia (Komda Lansia) akan betul-betul memberikan perhatian pada para lansia, agar mereka tidak terlambat ditangani. Komitmen tersebut diucapkan lantaran diperkirakan tahun 2025 lansia di Indonesia tertinggi di dunia. Sementara ini jumlah lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tertinggi di Indonesia yakni sekitar 13 persen dari seluruh penduduk DIY. Sedangkan angka nasional jumlah lansia sekitar 7 persen. ‘’Apabila kita terlambat untuk mengurusi lansia, masalah kompleks pada lansia yang makin menumpuk belum tentu bisa tertangani dalam kondisi mendadak,’‘kata Ketua II Komda Lansia Propinsi DIY dr Sampoerno HS di sela-sela acara Sarasehan yang bertema “Bersama Membangun Kepedulian terhadap Lansia”,di Dinas Sosial Yogyakarta, Rabu (27/5). Sebetulnya,ia menambahkan, makin awal kita menangani lansia minimal menjaga kesehatannya, sehingga usia harapan hidup bisa lebih panjang dan tetap dalam kondisi sehat. ‘’Andaikan para lansia itu harus meninggal bukan karena sakit panjang, melainkan sudah waktunya dan meninggal dalam kondisi baik,’‘tutur pria berusia 60 tahun ini.
NENI RIDARINENI/REPUBLIKA
Saat ini perhatian terhadap lansia sudah cukup bagus terutama di kota Yogyakarta. Saat ini di seluruh kota Yogyakarta ada sekitar 514 kelompok Posyandu lansia. Di dalam Posyandu lansia ini ada pemeriksaan kesehatan. ‘’Dengan adanya posyandu lansia, kesehatan lansia lebih ter back up. Karena setiap bulan mereka kontrol ke Posyandu lansia. Di Posyandu lansia ini sebetulnya bukan untuk mengobati pasien, melainkan untuk memeriksa kesehatannya. Sehingga kesehatan para lansia setiap bulan terkontrol. Apabila mereka memerlukan obat, harus periksa ke Puskesmas/rumah sakit. Dari data tahun 2006 jumlah lansia yang terbanyak di DIY ada di Kabupaten Gunung Kidul sekitar 99.633 orang, di Kabupaten Sleman sekitar 95.883 orang di Kabupaten Bantul 91.931 orang. Kemudian Kabupaten Kulon Progo sekitar 56.956 orang dan di Kota Yogyakarta sekitar 43.834 orang. Jadi, jumlah lansia seluruh DIY sekitar 389.947 orang (sekitar 12,75 persen). Kalau tahun 2009 ini barangkali jumlahnya sudah meningkat sekitar 13 persen. Sampoerno yang sejak tahun 2004 sudah aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan Lansia mengatakan Komda Lansia di Provinsi DIY yang dibentuk sejak Mei 2007 adalah
menambahkan, Komda Lansia berkoordinasi dengan Komnas Lansia.
Belum termonitor
suatu wadah koordinasi antara pemerintah dan masyarakat yang bersifat non struktural dan independen dalam melaksanakan tugas. Tugas Komda antara lain membantu gubernur dalam mengkoordinasikan pelaksanaan upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia, memberikan saran dan pertimbangan kepada gubernur dalam penyempurnaan kebijaksanaan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia. Dalam melaksanakan tugasnya, ia
Sampoerno mengakui status kesehatan para lansia di wilayah DIY belum termonitor dengan baik. Karena itu dalam rangka Hari Lanjut Usia yang jatuh tanggal 29 Mei nanti,akan dilakukan penandatanganan MOU antara Fakultas Kedokteran dengan Dinas Sosial Provinsi DIY dan Komda Lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan para lansia di klinik Sabtu sehat di Fakultas Kedokteran UGM. Setiap Hari Sabtu ada pemeriksaan kesehatan bagi 40 lansia. Dengan demikian diharapkan nantinya status kesehatan para lansia di DIY termonitor. Nantinya setelah satu tahun kesehatan para lansia tersebut akan dimonitor lagi. Sehingga akan kelihatan setelah setahun status kesehatan lansia maju atau mundur. Dengan demikian usia harapan hidupnya akan makin panjang. Saat ini di DIY usia harapan hidup perempuan sekitar 74 tahun, sedangkan laki-laki sekitar 72 tahun. Usia harapan hidup baik laki-laki maupun perempuan di DIY tertinggi di Indone-
sia. Sehingga para lansia kalau mendekati pensiun larinya ke Yogyakarta untuk meningkatkan usia harapan hidupnya. Karena memang di Yogyakarta kondisinya santai ,sehingga stressnya berkurang. Selain itu juga banyak paguyuban lansia. Di Kabupaten/Kota di DIY sudah ada paguyuban lansia, sehingga kesehatan lansia termonitor. Namun jumlah paguyuban lansia di seluruh DIY sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Lebih lanjut Sampoerno mengatakan pembentukan komda lansia tersebut berdasarkan UU No 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia, Peraturan Presiden No 3 Tahun 2004 tentang pelaksanaan upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia, dan UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Sedang yang dimaksud kelompok sasaran menurut dia, adalah penduduk lansia yang menurut UU berusia 60 tahun ke atas dan keluarga lanjut usia serta kalangan pembuat kebijakan (gubernur,politikus dan anggota DPR/DPRD) sehingga dalam kebijakannya ada arahnya untuk meningkatkan kesejahteraan para lansia. Fungsi yang diemban adalah fungsi koordinasi, pengkajian/penelitian, sosialisasi, pemantauan dan evaluasi. ■ nri