Republika Yogya Kamis (13-8-2009)

  • Uploaded by: heri purwata
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Republika Yogya Kamis (13-8-2009) as PDF for free.

More details

  • Words: 4,536
  • Pages: 2
Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan

kabarkota

REPUBLIKA

15

Kamis, 13 Agustus 2009 YULIANINGSIH/REPUBLIKA

kilas Rusia Pasar Potensial Kerajinan Batik SLEMAN — Rusia dan beberapa negara bekas Uni Soviet saat ini merupakan pasar potensial untuk kerajinan batik setelah pasar Amerika Serikat dan Jepang mulai menurun paska krisis keuangan global beberapa waktu lalu. ‘’Apresiasi masyarakat di negara-negara bekas Uni Soviet, seperti Rusia dan Latvia, terhadap kerajinan batik Indonesia khususnya Sleman, Yogyakarta sangat bagus. Setiap ada pameran di negara tersebut pasti dibanjiri pengunjung,’‘ kata Bambang Sumardiyono, pemilik Wisata Batik Nakula Sadewa di Sleman, Rabu (12/8). Menurut Bambang Sumardiyono, beberapa waktu lalu pihaknya diundang untuk menggelar pameran batik di Museum Latvia dan sambutan masyarakat sangat luar biasa. Sehingga mereka harus antri untuk bisa masuk ke ruang pameran. ‘’Pameran dibuka sekitar pukul 16.00 waktu setempat dan hingga pukul 01.00 antrian pengunjung masih sekitar seratusan meter,’‘ katanya. Ia mengatakan, dalam pameran tersebut dirinya membawa 200 lembar batik dan selesai pameran tidak ada satu pun yang tersisa. Harga masing-masing antara Rp 15 juta hingga Rp 100 juta. ■ ant

Jam Belajar Siswa di Bulan Ramadhan BANTUL — Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), selama Ramadhan mengurangi jam pelajaran sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). ‘’Pengurangan jam pelajaran SD dan SMP sekitar lima menit hingga 10 menit setiap jam pelajaran,’‘ kata Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Bidang SMP Dinas Pendidikan Dasar Bantul, Sumarjo di Bantul, Rabu (12/8). Sumarjo mengatakan, pengurangan jam pelajaran murid SD dan SMP bertujuan menghormati semua pihak di sekolah agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk. Menurut dia, pengurangan jam belajar murid SD dan SMP nantinya membuat murid pulang lebih awal dibandingkan hari biasa. Ia mengatakan, meskipun pengurangan jam pelajaran hanya beberapa menit, jika ditotal akan efektif karena akan dikomulasikan dengan seluruh jam mata pelajaran dalam sehari. ‘’Total pengurangan jam dalam sehari untuk SMP 70 menit dan SD 35 menit,’‘ katanya. ■ ant

Metrologi Kuwalahan Tangani Puluhan Juta Alat Ukur YOGYAKARTA — Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Subagyo mengatakan dewasa ini metrologi baru mampu menangani sekitar 1,9 juta alat ukur, timbang dan takar dari sekitar 60 juta alat yang ada di masyarakat. Sehubungan dengan hal itu revitalisasi dalam pelaksanaan tugas kemetrologian harus segera dimulai dengan membenahi sumberdaya yang dimiliki metrologi, baik manusia, sarana, gedung maupun lainnya. Demikian diungkapkan Subagyo saat membuka Teknis Kemetrologian (Pertekmet) 2009 dengan tema ‘Dengan Partisipasi Pihak Ketiga, Kita Wujudkan Penyelenggaraan Kemetrologian Dengan Efektif, Efisien dan Transparan,’ di Yogyakarta, Rabu (12/8). Diakui Bagyo selama ini perekonomian dae-

DPRD Sleman mempunyai catatan buruk berkaitan korupsi.

SLEMAN — Saat 50 anggota DPRD Sleman 2009-2014 dilantik dan diambil sumpahnya Rabu (12/8), sejumlah aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia DI Yogyakarta menggelar unjuk rasa. Mereka meminta anggota dewan yang baru itu bersumpah tak akan melakukan korupsi selama mereka menjabat. Semula 15 anggota KAMMI ini ingin menuju ke gedung paripurna DPRD Sleman di Jl Parasamya, tempat pelantikan digelar. Tapi mereka tertahan oleh puluhan polisi, yang membarikade jalan tersebut di kedua ujungnya. Para mahasiswa hanya diizinkan berunjuk rasa di jalan itu, 200 meter dari ge-

dung dewan. Pada orasinya, aktivis KAM MI ini meminta anggota dewan yang baru ini bisa membersihkan Sleman dari segala macam bentuk KKN. DPRD Sleman memang punya catatan buruk berkaitan dengan korupsi, berkaitan dengan kasus buku ajar tahun 2004. Kasus ini menyeret mantan ketua DPRD Jarot Subiantoro, dan Bupati Ibnu Subiyanto ke pengadilan. Selain itu, para mahasiswa ini berharap anggota dewan yang baru ini bisa merealisasikan terlaksananya pendidikan gratis, biaya pelayanan kesehatan yang terjangkau, terutama bagi warga miskin di kabupaten ini. Isu akan adanya demo ini memang sudah bergulir sejak sehari sebelum acara pelantikan ini. Sebagai antisipasinya, penjagaan kawasan gedung DPRD Sleman kemarin diperketat. Puluhan polisi, baik yang berpakaian dinas maupun sipil, terlibat menyebar di sekitar gedung dewan.

mengirimkan mahasiswa ke Indonesia yaitu ke Yogyakarta pada Juli 2010 mendatang untuk belajar banyak hal tentang Indonesia baik ekonomi, sosial maupun kebudayaan. Mengerti Indonesia berarti juga harus mengerti agama dan mayoritas adalah Islam,’‘ papar TJOA. Muhammadiyah sendiri menurut Din Syamsuddin, telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Austria melalui kedutaan besar Austria di Jakarta sejak beberapa bulan terakhir ini. Bahkan kata Din, kerjasama akan dituangkan dalam MoU. ‘’Fungsi Austria untuk menjalin kerjasama ditingkat global sangat penting. Karena Austria adalah negara yang netral dalam banyak hal termasuk agama. Dan Austria juga memiliki peran yang cukup stategis di Uni Eropa,’‘ terang Din.

Menurut Din, selama ini Muhammadiyah secara organisatoris tengah menjalin kerjasama dengan pemerintah Inggris dan Australia. ‘’Kerjasama itu telah tertuang dalam kesepakatan dan telah berjalan, untuk bidang pendidikan, pertukaran, beasiswa dan beberapa program lain,’‘ tambah Din. Kerjasama Muhammadiyah dengan pemerintah Inggris telah berjalan sekitar lima tahun. Sedangkan dengan Australia telah berjalan skeitar dua tahun. TJOA mengatakan, Kota Yogyakarta bagi pemerintah Austria cukup istimewa. Pasalnya, salah satu propinsi di Austria telah bekerjasama dan membentuk sister city dengan Provinsi DIY yaitu provinsi Tirolia. Sedangkan kota Insburg telah membentuk sister city dengan Kota Yogyakarta. Sehingga sudah ada hubungan baik. ■ yli

Pengawasan Kesehatan Peternakan Tradisional Diintensifkan YOGYAKARTA — Dinas Pertanian DIY (Distan) mengintensifkan pengawasan terhadap peternakan tradisional karena peternakan tradisional tergolong sangat rawan tertular penyakit. Unggas yang hidup di peternakan tradisional umumnya tidak berada di dalam kandang atau bertipe hewan umbaran. Hal itu dikemukakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Peternakan Distan DIY, Eddy Sulityono, di kantornya, Rabu (12/8). Untuk itu pihaknya telah menyiagakan 45 petugas penanggulangan avianz influenza (H5N1) untuk menangani unggas. Mereka terdiri dari dokter hewan yang selama ini bertugas di pusat kesehatan hewan (Puskeswan). Menurut dia, ada lima penyakit menular hewan yang mendapat pengawasan khusus (H5N1, H1N1, Brucellosis, Anthrax dan Rabies). Tingkat bahaya H5N1 (Flu Burung) jauh lebih tinggi dari H1N1. Saat ini Flu Burung sudah menjadi endemi di Indonesia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin berjabatan dengan Direktur Institute of Software Technology and Interactive Systems Universitas Technology Wina, Austria, Prof A Min TJOA di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (12/8). Kedatangan TJOA ke Muhammadiyah untuk membicarakan kerjasama studi tentang agama Islam oleh mahasiswa Austria yang akan dilaksanakan tahun 2010 mendatang.

KAMMI Minta DPRD Sleman tak Korupsi

Mahasiswa Austria akan Belajar di Yogyakarta YOGYAKARTA — Sedikitnya 20 mahasiswa dari berbagai bidang ilmu dari Austria akan belajar berbagai hal termasuk agama Islam di Yogyakarta. Mereka dijadwalkan akan berada di Kota Yogyakarta selama dua pekan. Demikian dikatakan Direktur Institute of Software Technology and Interactive Systems Universitas Technolgy Wina, Austria, Prof Dr A Min TJOA kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin di kantor Muhammadiyah di Yogyakarta, Rabu (12/8). Untuk belajar agama Islam, pihaknya akan bekerjasama dengan Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU). Karena itu selain bertemu dengan PP Muhammadiyah, pihaknya juga akan bertemu dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ir Dasron Hamid. ‘’Kita akan mulai

Kerjasama :

rah ditopang oleh Usaha Kecil dan Menengah. Namun sebagian produk mereka masih belum memperhatikan ukuran, takaran dan timbangan serta kemasan. Sehingga tidak dapat menembus pasar global. Kondisi ini menuntut Balai Metrologi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, terutama jaminan kebenaran ukuran, ketertiban serta kepastian pemakaian satuan ukuran, standar satuan, metode pengukuran dan akat ukur, takar, timbang serta kelengkapannya. Dia berharap dengan kerjasama pihak ketiga dapat menangani dan mengatasi permasalahan sekitar 30 juta KWH Meter yang dimiliki PLN. Selain itu, Subagyo menambahkan, saat ini sedang dibahas peningkatan status Badan Metrologi menjadi Balai Besar Metrologi. ■ nri

‘’Para peternak tradisional umumnya memelihara ayam kampung. Sementara, mereka tidak pernah mengandangkan hewan peliharaan mereka. Akibatnya, jika salah satu ayam terkena virus H5N1, ayam lain yang juga berada di luar kandang akan mudah. Sementara, peternak modern jauh lebih mudah diawasi,’‘ungkap dia. Dia mengatakan peternak yang mengandangkan unggas mereka, terutama ternak ayam petelur dan pedaging secara rutin membersihkan kandang dengan disinfektan, sehingga kerawanan terhadap flu burung relatif kecil. Sejak Januari hingga Juli 2009 jumlah unggas yang mati akibat flu burung tercatat sebanyak 3.611 ekor. Sementara, sepanjang 2008, jumlah unggas yang mati akibat kejadian serupa mencapai 5.556 ekor. Secara keseluruhan, populasi unggas di DIY pada 2008 sebanyak 12,4 juta ekor. Populasi terbesar adalah ayam pedaging yang mencapai 5,1 juta

ekor. Populasi ayam kampung tercatat sebanyak 3,9 juta ekor. Sementara, populasi ayam petelur sebanyak 2,9 juta ekor dan populasi itik sejumlah 443.223 ekor. ‘’Meskipun tahun ini jumlah unggas yang mati akibat flu burung yang terdiri dari ayam kampung, pedaging, dan petelur cenderung menurun, tidak menurunkan kewaspadaan kami terhadap flu burung,’‘ kata Eddy. Saat ini kersediaan disinfektan di DIY cukup. Tahun 2009 ini Distan DIY memiliki sekitar 2000 liter disinfektan. Jumlah itu terdiri dari 1.625 liter bantuan Pemerintah Pusat dan 440 liter yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sebetulnya, dia menambahkan, masyarakat bisa membuat sendiri disinfektan dari air sabun deterjen. Karena virus H5N1 akan mudah mati bila terkena deterjen. Karena itu, cara pembuatan disinfektan ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat luas. ■ nri

Selain itu, masih ada puluhan Satpol PP, yang juga turut berjaga-jaga di sekitar Jl Parasamya. Setiap orang yang akan masuk ke gedung paripurna tempat pelantikanpun melalui pemeriksaan ketat aparat kepolisian. Mereka baru dizinkan masuk setelah lolos dari screening dengan alat pendeteksi logam. Secara keseluruhan pengambilan sumpah kemarin berjalan lancar. Anggota dewan yang dilantik berjumlah 50 orang. PDIP menguasai 10 kursi dewan, Partai Demokrat delapan kursi, PKS dan PAN masing-masing enam kursi, PPP empat kursi, PKB lima kursi. Sisanya, Partai Gerinda, Haruna, PKNU, PKPB dan PDP masing-masing menguasai satu kursi. Acara pengambilan sumpah ini dihadiri oleh Wabup Sleman, Sri Purnomo, karena Bupati Sleman Ibnu Subiyanto dibebastugaskan karena ia harus duduk sebagai terdakwa dalam kasus dugaan korup-

si buku ajar tahun 2004, yang diduga merugikan negara Rp 12 miliar. Selesai acara pelantikan, diputuskan juga sebelum terpilihnya ketua DPRD Sleman definitif, jabatan ketua sementara akan dipegang oleh Kuswanto dari PDIP, dan wakil ketua oleh Harjono dari Partai Demokrat. Sementara pelantikan anggota DPRD Kota Yogyakarta periode 2009-2014 itupun berlangsung khidmat. Henry ditunjuk sebagai Ketua sementara DPRD Kota Yogyakarta karena PDIP memperoleh kursi terbanyak di DPRD tersebut. 11 kursi menjadi milik PDIP, 10 milik Partai Demokrat, 5 PAN, 5 PKS, 5 Partai Golkar, 2 PPP dan 2 daru Gerindra. Gubernur Provinsi DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutannya yang dibacakan Walikota Herry Zudianto mengatakan, wakil rakyat adalah kedudukan yang sangat terhormat. ■ yoe/yli

40 Anggota DPRD Kulonprogo Dilantik WATES — Ketua Pengadilan Negeri Wates, Kawit Riyanto SH mengambil sumpah dan melantik 40 anggota DPRD Kulonprogo hasil Pemilu 2009. Pelantikan dilaksanakan dalam Rapat Paripurna Istimewa yang dipimpin Wakil Ketua DPRD lama Drs Sarwidi di Gedung DPRD Kulonprogo, Rabu (12/8). Pengambilan sumpah dan pelantikan anggota dewan mendapat pengamanan ekstra ketat dari Polres Kulonprogo. Polisi melakukan penyisiran di setiap ruangan bahkan meja maupun kursi di tempat pelaksanaan paripurna, tak luput dari pemeriksaan beberapa aparat keamanan. Pengambilan sumpah dan janji anggota DPRD Kulonprogo berdasarkan SK Gubernur DIY Nomor: 139/Kep/2009 tertanggal 5 Agustus 2009. Adapun anggota DPRD Kulonprogo yang dilantik sebanyak 40 orang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) empat orang, PAN delapan orang, Partai Golkar lima orang, PDIP tujuh orang, Partai Demokrat lima orang, PKB enam orang, Gerindra dua orang, serta PPP,PKPB dan PDK masing-masing satu orang.

Penandatanganan berita acara pengambilan sumpah dan janji dari agama Islam di wakili Sarkowi (PAN), dari agama Kristen diwakili Thomas Kartaya,BA (PDIP). Gubernur DIY Hamengku Buwono X dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati Kulonprogo Drs H Mulyono mengatakan perlu disadari, Pemilu 2009 tidak semata-mata hanya digelar untuk mengisi kursi-kursi Dewan Yang Terhormat. Tetapi lebih dari itu ada sebuah kepentingan besar yaitu proses pembelajaran politik untuk membawa bangsa ini semakin dewasa dalam berdemokrasi. Karena kandidat yang berkualitas tidak dapat dihasilkan melalui sebuah mekanisme Pemilu yang instan. Tetapi harus melalui jalur dan jenjang karier politik dalam suatu perjuangan panjang yang melelahkan. ‘’Demokrasi bukanlah tujuan, tetapi adalah cara untuk mencapai tujuan. Pemilihan apakah dilakukan secara langsung ataupun sistem perwakilan adalah bagian dari cara berdemokrasi. Apapun pilihannya sepanjang dilakukan tetap

dalam koridor, prinsip dan nilai demokrasi, proses menuju pencapaian tujuan niscaya akan tercapai. Dalam pemerintahan yang demokratis menunjukkan kadar partisipasi rakyat semakin tinggi, baik dalam memilih pejabat public, mengawasin perilakunya, maupun dalam menentukan arah kebijakan publik,’‘ katanya. Lebih lanjut Gubernur mengatakan wakil rakyat adalah kedudukan yang amat terhormat karena pemilihannya dilakukan secara langsung oleh rakyat. Sehingga kedudukan ini merupakan mekanisme perwujudan kedaulatan rakyat. Oleh karena itu sebagai pengemban kehendak dan aspirasi rakyat yang otentik. Maka konsekuensinya bahwa pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang serta hak Dewan harus mengacu pada upaya mengemban kepercayaan rakyat tersebut. Mengorbankan kepercayaan rakyat, disebabkan karena pertimbangan dan kepentingan di luar itu, jelas merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan kedudukan terhormat yang diberikan oleh rakyat kepada anggota DPRD. ■ hep

Bahasa Jawa Mempercepat Multikulturalisme YOGYAKARTA — Penggunaan Bahasa Jawa pada hari Sabtu di lingkungan Pemerintah Provinsi DIY dinilai dapat mempercepat multikulturisme. Sehingga Yogyakarta bisa menjadi contoh untuk kota-kota lain di Indonesia. Demikian diungkapkan Dra Sri Rahayu Budiarti, Staf Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Bidang Multikultur pada pembukaan ‘Lokakarya Multikulturisme dalam Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata’ di Yogyakarta, Rabu (12/8). Lokakarya ini menampilkan pembicara Prof Heddy Shri Ahimsa Putra, Prof Damarjati Supadjar, Muhammad Nursyam, Agus Maladi Irianto dan Arie Sujito. Dijelaskan Sri Rahayu, multikulturisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun kebudayaan. Multikulturalime su-

dah merupakan hal yang harus diperjuangkan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ‘’Di Yogyakarta selama ini merupakan kota pelajar yang berasal dari seluruh Indonesia. Mereka terdiri dari berbagai etnis, tetapi tidak pernah mendapat penolakan dari masyarakat. Mereka bisa hidup berdampingan,’‘ kata Sri Rahayu. Namun, lanjut Sri Rahayu, yang diharapkan dari multikulturalisme bukan menjadikan etnosentrisme. Melainkan multikultur yang bisa memandang orang lain sama derajatnya. Jadi tak boleh mengunggulkan kebudayaannya sendiri. Mempromosikan multikulturalisme, kata Sri, bukan sekedar langkah menyuguhkan warnawarni identitas. Tetapi membangun kesadaran tentang pentingnya kelompok etnis dan budaya agar memiliki kemampuan berinteraksi

dalam ruang bersama. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan tiga strategi yaitu melalui pendidikan, kebijakan pemerintah dan pemberitaan melalui media massa. ‘’Sebetulnya, usulan untuk memasukkan multikulturalisme ke dalam kurikulum sekolah sudah dilakukan. Namun hingga kini belum berhasil,’‘ katanya. Karena itu, Gubernur DIY yang telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk menggunakan Bahasa Jawa pada hari Sabtu ini merupakan contoh yang patut ditiru. ‘’Adanya regulasi ini dan kebijakan ini memberikan jaminan adanya kebersamaan dalam tata negara berdasarkan prinsip multikulturalisme,’‘ tambahnya. Seperti diketahui, Gubernur DIY telah mengeluarkan SK penggunaan Bahasa Jawa di lingkungan Pemprov DIY setiap Sabtu yang dimulai Sabtu (8/8). ■ hep

Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan

Berlangganan

REPUBLIKA Hubungi (0274) 541582

kabarkota

REPUBLIKA

16

Kamis, 13 Agustus 2009

kilas UNISBANK Buka Laboratorium Cyber SEMARANG — Melengkapi fasilitas penunjang proses belajar mengajar, Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang, Rabu (12/8), meresmikan penggunaan Cyber Campus Laboratory (CCL) di Kampus Mugas. Fasilitas swakelola program kemitraan dengan PT Ami Jaya Mandiri ini, berupa peningkatan akses internet bagi sivitas akademika online selama 24 jam. Dengan demikian — baik mahasiswa maupun dosen — di kampus ini akan banyak mendapatkan kemudahan dalam mengeksplorasi berbagai sumber pembelajaran. ‘’Selain buku-buku yang ada di perpustakaan, mahasiswa dan dosen bisa mengakses bahan-bahan yang bisa digunakan untuk memperdalam materi perkuliahan,’‘ ungkap Rektor UNISBANK, Prof Dr Y Sutomo kepada wartawan. Bagi dosen, lanjutnya, fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana mengakses informasi sumber-sumber ilmu pengetahuan (Iptek). Dengan fasilitas ini pula, diharapkan akan mampu meningkatkan proses pembelajaran. Sehingga lulusan UNISBANK memiliki kualitas dan kemampuan yang berdaya saing. Apalagi, pada tahun akademik 2009/ 2010 ini UNISBANK telah mencanangkan sebagai universitas berbasis kewirausahaan (enpreneurial university). ‘’Karenanya, CCL UNISBANK ini menjadi salah satu sarana untuk mendorong kompetensi para mahasiswa dalam menyongsong universitas berbasis kewirausahaan ini,’‘ imbuh Sutomo. ■ owo

Wonosobo-Temanggung Tandatangani MoU WONOSOBO — Untuk menghindari sengketa atau rebutan pengembangan kawasan Kledung, yang berada di perbatasan, Kabupaten Wonosobo dan Temanggung kemarin menandatangani nota kesepahaman (MoU). Penandatanganan berlangsung di Hotel Kledung Pas, Ledung, Wonosobo oleh Bupati setempat Drs H Abdul Kholiq Arief dan Bupati Temanggung Drs H Hasyim Affandi. ‘’Kerjasama ini untuk memnghindari supaya tidak rebutan untuk mengembangkan kawasan Kledung yang ada di perbatasan.’‘ kata Bupati Wonosobo Drs H Abdul Kholiq Arief seusai penandatanganan, Rabu (12/8). Kawasan Kledung, katanya, merupakan kawasan cukup potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata. Sementara ini baik Temanggung maupun Wonosobo berniat untuk mengembangkan kawasan tersebut. ‘’Konsep yang kami ajukan adalah sebagai Gerbang Mandala, supaya orang berhenti di tempat itu,’‘ kata Kholiq. Sementara Bupati Temanggung Drs H Hasyim Affandi mengatakan, pihaknya berkeinginan membangun sebuah rest area yang terintegrasi dengan agrowisata. ‘’Kenapa rest area, Kledung ini luar biasa, jauh lebih bagus dibanding Ketep di Kabupaten Magelang, dan saya optimis kawasan Kledung bisa berkembang dan menyejaterakan masyarakat,’‘ kata Hasyim, yang pernah menjabat Bupati Magelang itu. Dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman tersebut, diharapkan kawasan Kledung yang berada di jalur wisata Yogyakarta-Borobudur-Dieng tersebut benar-benar menjadi sebuah rest area yang mengundang orang untuk turun dan beristirahat. Realisasi MoU tersebut diharapkan tahun 2010. Saat ini masing-masing daerah tengah melakukan pengkajian lagi rencananya. ‘’Kita tengah mengkaji apa saja nantinya yang bisa dikerjasamakan dan kita harus bisa membuat orang yang lewat untuk turun dan beristirahat sejenak sebelum meneruskan perjalanan,’‘ kata Hasyim. ■ asd

Disiapkan Perbup Kawasan Terbatas Asap Rokok KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Rina Iriani Ratnaningsih, tak putus akal tatkala rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang kawasan bebas rokok ditolak DPRD. Ia masih berupaya lain untuk mewujudkan gagasan tersebut, yakni dengan mengeluarkan peraturan bupati (Perbup). Rina kini tengah mempersiapkan rancangan Perbup kawasan bebas asap rokok dan kawasan terbatas rokok. Rancangan tersebut sudah disosialisasikan dalam acara konsultasi publik di kantor Perusda (Perusahaan Daerah) Bank Pasar setempat, Rabu (12/8). ‘’Rencana membuat peraturan bupati tentang kawasan bebas asap rokok dan kawasan terbatas rokok bertujuan utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di seluruh wilayah kabupaten,’‘ tutur mantan guru SDN I Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar. Sekadar mengingatkan saja, dalam sidang DPRD 17 Juni 2009 lalu, usulan Raperda tentang kawasan bebas rokok ditolak.

Alasannya, jika Raperda tersebut diberlakukan akan menimbulkan pretensi gejolak ditengah masyarakat. Bahkan, bisa mengganggu PAD (Pendapatan Asli Daerah). Hampir sebagian fraksi DP RD menolak usulan itu. Mereka beralasan, Perda kawasan bebas rokok jika diberlakukan akan mematikan sektor pertanian. Bahkan, banyak pabrik rokok yang kolaps lantaran permintaan menurun. Buntutnya, banyak karyawan pabrik rokok yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Sosialisasi konsultasi publik perdana dengan menghadirkan kalangan pelajar SMA dan guru se-Kabupaten Karangayar. Rina mengajak kalangan pelajar dan guru untuk bangun kesadarannya bahwa mengkunsumsi rokok dapat menganggu kesehatan manusia dan lingkungan. Kawasan bebas asap rokok, kata Rina, juga harus dipasang tulisan atau peringatan tentang larangan merokok. Juga disedi kotak berisi pasir untuk mematikan puntung rokok. ■ eds

BOWO PRIBADI/REPUBLIKA

Terminal LPG : Gubernur Jawa Tengah, H Bibit Waluyo mendengarkan penjelasan petugas pembangunan terminal LPG Semarang di Kawasan Industri Sinar Sentra Cipta, Tanjung Emas, Semarang, Rabu (12/8). Terminal storage ini berkapasitas produksi 4 X 2.500 ton untuk mengatasi kelangkaan elpiji di Jateng.

Pemkot Yogya Harapkan Perwita Legowo Pemkot Yogyakarta telah bertindak sesuai dengan perjanjian. YOGYAKARTA — Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengajak PT Perwita Karya (PK) untuk legowo menerima hasil penilaian yang telah dilakukan oleh tim appraisal terhadap aset Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY). Pemkot juga mengharapkan agar Perwita menghormati hasil penilaian. ‘’Kami berharap pihak Perwita mengimbangi Pemkot yang telah bertindak sesuai dengan perjanjian yang ada. Dan kami juga menghimbau Perwita untuk menghormati hasil penilaian tersebut atas dasar kesepakatan kedua belah pihak sesuai dengan perjanjian yang ada,’‘ papar Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto kepada wartawan usai pelantikan anggota DPRD setempat periode 2009-

2014 di gedung dewan, Rabu (12/8). Menurut Herry, hasil penilaian tim appraisal sebesar Rp 41,5 miliar tersebut merupakan hasil final. Pihaknya tidak mungkin melakukan negosiasi di luar angka tersebut dengan pihak Perwita. Pasalnya, hasil penilaian tim appraisal tersebut merupakan hasil dari hal-hal yang harusnya dinilai berdasarkan perjanjian antara Pemkot dan Perwita sebelum tim tersebut bekerja. ‘’Tidak ada ruang hukum yang lain yang dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitas hukum dan publik untuk menegosiasikan angka diluar hasil penilaian tim appraisal,’‘ tandas Herry. Seperti diketahui, pihak Perwita Karya masih ngotot tidak menerima hasil penilaian tim appraisal terhadap aset TPY. Pasalnya berdasarkan perhitungan pihak Perwita, masih ada tiga aset yang belum dimasukkan oleh tim appraisal dalam penilaian terhadap aset TPY tersebut. Ketiga aset itu adalah pematangan ta-

nah yang diklaim senilai Rp 2,48 miliar, 600 sambungan jaringan telepon senilai Rp 319,4 juta, dan piutang sewa-menyewa pokok senilai Rp 6,37 miliar. ‘’Hingga kemarin saya belum tahu apakah ada pembicaraan dengan Perwita atau belum. Tetapi kita tetap menunggu itikad baik dari Perwita. Angka itu sudah pasti, kalau saya berbicara di luar angka itu nanti saya dianggap mark up, tidak ada dasar hukumnya,’‘ papar Herry. Saat ditanya, jika proses tersebut molor akan mengganggu pengelolaan TPY, Herry mengatakan tidak. Pasalnya kata dia, saat ini pengelolaan TPY telah ditangani oleh Pemkot Yogyakarta. ‘’Tidak, tidak akan mengganggu, hanya saja pengambilalihan secara hukum yang tertunda,’‘ tambahnya. Sementara itu Ketua Sementara DP RD Kota Yogyakarta periode 2009-2014 yang sudah dilantik, Henry Kuncoroyekti mengatakan, pihaknya akan segera membentuk tim khusus untuk melakukan in-

Gunung Slamet Batuk Lagi PURBALINGGA — Setelah tenang selama hampir setengah bulan, Gunung Slamet kembali batuk-batuk. Gunung terbesar di Pulau Jawa ini mengeluarkan dentuman keras sedikitnya dua puluh kali dalam sehari. Sementara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Pemkab Purbalingga masih menutup jalur pendakian melalui pos Bambangan di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja. Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Purbalingga, Achmad Sobari membenarkan kondisi Slamet itu. Menurutnya, puncak Slamet masih mengeluarkan lava pijar dan semburan kerikil. Terkait kondisi tersebut, dia juga mengaku sudah menghubungi Posko pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan Pemalang. ‘’Pi-

hak Posko pengamatan juga membenarkan hal itu. Tapi sejauh ini, status bahaya Gunung Slamet masih tetap pada level waspada.’‘ kata Sobari, Rabu (12/8). Dia juga menyebutkan, terkait kondisi ini Pemkab Purbalingga masih tetap menutup jalur pendakian gunung Slamet. Kepastian ini ditetapkan berdasarkan hasil konsultasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) dengan Petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet Gambuhan Pemalang dan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terhadap kondisi Gunung Slamet itu. Ahmad Sobari menjelaskan, faktor keamanan para pendaki menjadi pertimbangan yang utama dalam menentukan ditutupnya jalur pendakian tersebut. ‘’Kami sebenarnya telah melakukan pembenahan sarana wisata pendakian

vestigasi terhadap sejumlah asset yang diklaim oleh PT Perwita Karya yang seharusnya dimasukkan dalam penilaian tim appraisal. Tim ini menurutnya, secara langsung akan berada di bawah pengawasan Komisi DPRD yang nantinya membidangi masalah pengambilalihan Terminal Giwangan. ‘’Kami akan melakukan investigasi dengan lebih cermat pada aset-aset seperti piutang kios yang saat ini menjadi persoalan. Jika memang piutang kios tersebut merupakan hak investor yang Pemkot harus segera menyelesaikan. Begitu sebaliknya,’‘ tandasnya. Karenanya, selepas pelantikan dan pisah sambut dengan anggota DPRD lama, pihaknya akan segera membentuk alat kelengkapan dewan. ‘’Kita harus selesaikan ini secepatnya dan secermat-cermatnya. Karena ini terkait dengan anggaran 2010 dan juga anggaran masyarakat yang digunakan,’‘ tambahnya. ■ yli

”MULIA”

AUTHORIZED MONEY CHANGER

dengan membangun shelter di Pos II. Tapi sesuai keterangan dari Badan Vulkanologi, puncak Slamet belum aman. Di sana masih mengeluarkan lava pijar dan semburan kerikil. Jika mengenai anggota badan bisa melepuh,’‘ tambahnya. Untuk itu, Ahmad menegaskan bahwa pihak Disbudparpora tidak bertanggungjawab apabila ada pendaki yang memaksakan diri naik ke Puncak Slamet pada peringatan HUT ke-64 RI. ‘’Kami tidak bertanggungjawab. Jika ada yang memaksa, resiko ditanggung sendiri,’‘ tandasnya. Sobari menjelaskan, menjelang Peringatan HUT RI ke-64, sejumlah pendaki dari luar daerah telah banyak yang menanyakan kepastian dibuka atau tidaknya pendakian di Gunung Slamet. Apalagi, sejumlah gunung berapi di Jawa seperti Semeru juga masih dalam kondisi aktif. ■ wid

Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro 60 Yogyakarta (Depan Tiket Counter Garuda Indonesia) Senin - Jumat : 07.00 - 19.00 WIB Sabtu - Minggu : 08.00 - 15.00 WIB Telp. 0274-563314 (Hunting), 566353 Ext. 8901 Fax.(0274) 549777

CURRENCY USD EURO AUD CAD GBP CHF SGD HKD JPY RM KWD KPW NT BND NZD PHP THB YUAN SAR

Tanggal : 12 Agustus 2009 BELI BN TC

9,925 9,725 13,975 13,725 8,100 7,850 8,925 16,200 15,950 9,100 8,700 6,865 1.265 103,50 97,50 2,775 32,750 6.5/7 275/285 6,800 6,475 195 280 1,450 2,575 Catatan : kurs sewaktu-waktu dapat berubah

JUAL 10,050 14,175 9,300 9,075 16,500 9,250 6,990 1.340 107,00 2,875 35,750 8.50 315 6,950 6,625 230 320 1,525 2,700

fokus NENI RIDARINENI/REPUBLIKA

Melestarikan Telaga dengan Kekuatan Sendiri

K

onon, Kabupaten Gunungkidul dulu tak segersang kini. Walaupun daerahnya berbukit kapur dan gersang, dulu di sana berserakan hampir 400 telaga buatan para leluhur, yang bisa menampung air selama musim hujan. Air itu lalu dipakai di musim kemarau. Saat itu, hutan-hutan primer masih tumbuh subur. Namun berdasarkan cerita masyarakat, semua berubah ketika program penghutanan dengan pendekatan monokultur diterapkan pada masa Orde Baru. Kini atau setidaknya sampai tahun 2004, di Gunungkidul masih ada 234 telaga dengan luas ge-

nangan kurang lebih 4.946 Ha. Namun persoalannya, saat kemarau telaga yang masih berair tinggal 37 buah. Dan tahun ke tahun, daya tampung telaga-telaga itu terus berkurang karena pendangkalan. Air telaga inilah yang setidaknya membuat warga bisa melewati kemarau. Walaupun air tak layak untuk konsumusi, setidaknya air itu masih bisa untuk mencuci, mandi, atau ternak. Telaga-telaga di sana tak hanya mendangkal. Dengan semakin bertambahnya penduduk, di musim kemarau airnya menjadi tercemar berat E Coli. Bakteri yang biasa ditemukan pada kotoran manusia dan ternak. Agung Haryanto, Direktur Yayasan Nawakamal (sebuah LSM yang bergerak di bidang community development di Yogyakarta), mengatakan sejak dulu juga memang sudah ada berbagai usaha untuk menyelamatkan telaga-telaga tersebut. Pemerintah pernah melakukan pengerukan di telaga-telaga yang mendangkal. Tapi hasilnya fatal. Pengerukan menghilangkan lapisan dasar yang padat, yang sela-

ma ini bisa manahan air agar tak merembes ke perut bumi. Kata Agung, dari 74 telaga yang dikeruk selama 1998-2004, kini hanya tiga telaga yang masih bisa menyisakan airnya sampai pertengahan kemarau. Dampaknya, bila kemarau datang praktis kebanyakan warga di sana tergantung pasokan air bersih dari pemerintah. Kadang, mereka harus mengeluarkan uang sampai puluhan ribu rupiah hanya untuk sejerigen air minum. Di sebagian daerah Gunungkidul, warga memang bisa mengandalkan air yang berasal dari mata air di lembah-lembah di antara bukit-bukit karst (kapur). Tapi untuk mengambilnya, mereka harus berjalan kadang sampai 10 km. Lalu apa yang harus dilakukan? Agung mengatakan tak ada yang bisa menyelamatkan telaga-telaga itu, kecuali masyarakat penggunanya sendiri. Dengan cara pandang inilah, Yayasan Nawakamal sejak tahun 2004 turun mengajak warga menyelamatkan telaga-telaga itu. Menurut Agung, ia dan teman-temannya menga-

jak warga menerapkan konversi telaga dengan pendekatan integrated community based resources management. Artinya, katanya, konservasi telaga ini harus dipandang sebagai upaya teintegratif dari berbagai sudut —mulai dari usaha budidaya penghijauan yang berkaitan dengan konservasi cathment area, penyadaran masyarakat tentang pelestarian lingkungan, pengembangan ekonomi kerakyatan terkait dengan tindakan konservasi, sampai renovasi atau pembangunan telaga secara fisik. Sebagai percontohan, yayasan turun ke masyarakat di tiga telaga, yakni di Telaga Thowet Kecamatan Panggang, Pal Gading Kecamatan Purwosari, dan Telaga Seperang. Aktivis yayasan hanya sebagai fasilitator, sedang yang harus aktif menyelamatkan telaga adalah masyarakat sendiri. Warga diajak membentuk kelompok pemelihara telaga. Menurut dia, kelompok-kelompok inilah yang lalu menyusun action plan untuk menyelamatkan telaga dari kerusakan yang lebih parah lagi. ‘’Warga diajak untuk bicara program, bukan proyek.

Lembaga kami akan mengusahakan kekurangan dana atas program yang dirancang warga sendiri,’‘ kata Agung. Kata Agung, masyarakat pun lalu tergerak kembali dan mereka sadar tak bisa lagi mengandalkan diri pada proyek-proyek pemerintah, tapi harus berbuat. Warga juga lalu menyusun program sendiri untuk membuat terasering di sekitar telaga. Lalu mereka menanami lahan itu lagi dengan tanaman khas telaga seperti pohon Bulu, Beringin, Pule, dan Kukun. Dulunya, pohon-pohon ini ditebangi dan diganti dengan pohon-pohon yang memiliki nilai ekonomi seperti sengon dan akasia. ‘’Padahal, pohon Bulu, Elo, Beringin dan Bibis sangat bagus untuk menahan air,’‘ kata Agung,lulusan jurusan Antropologi UGM. Kelompok-kelompok ini juga membuat program perbaikan sanitasi di sekitar telaga, dan menyusun aturan agar warga di sana tak meninggalkan sisa-sisa sabun dan bungkusnya di dalam telaga. Artinya, mereka harus menghormati keberadaan telaga sebagai bagian dari kehidupan mereka. ■ yoe

Related Documents


More Documents from "heri purwata"