Republika Yogya Jumat (19-6-2009)

  • Uploaded by: heri purwata
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Republika Yogya Jumat (19-6-2009) as PDF for free.

More details

  • Words: 4,737
  • Pages: 2
Berlangganan

Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan

kabarkota

REPUBLIKA Hubungi (0274) 541582

REPUBLIKA

15

Jumat, 19 Juni 2009 YULIANINGSIH/REPUBLIKA

Tahun 2015, DIY Mandiri Produksi Susu

kilas UAD Segera Miliki Rusunawa YOGYAKARTA — Dalam waktu dekat ini Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta akan segera memiliki Rumah Susun Sederhana atau Rusunawa. Saat ini UAD telah melakukan penanaman tiang pancang untuk pembangunan Rusunawa bagi mahasiswa di kompleks tanah milik UAD di Tamanan, Banguntapan, Bantul, Kamis (18/6). Penanaman tiang pancang Rusunawa bantuan Kementrian Perumahan Rakyat itu dihadiri Nanik Widyaningsih mewakili Departemen Perumahan Rakyat, Rektor UAD, Drs H Kasiyarno, M Hum dan Dr H Agung Danarto selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Drs H Hadjam Murusydi SU selaku Sekretaris Badan Pelaksana Harian (BPH) UAD dan H Muchlas Abror selaku Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kasiyarno dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementrian Perumahan RI yang telah memberikan bantuan dalam pembangunan Rusunawa. Selain itu juga diungkapkan harapan akan ada bantuan lain untuk pembangunan fasilitas pendidikan yang lainnya guna mendukung peningkatan mutu pendidikan. ■ yli

One Day Service di Hotel Sahid Jaya SOLO — Hotel Sahid Jaya Solo meluncurkan program Laundry one day service. Program ini diberikan untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan jasa laundry. Laundry & Dry Cleaning Hotel Sahid Jaya Solo buka setiap hari (termasuk hari minggu & hari Besar ) mulai pukul 06.00 -- 16.00 khusus untuk pencucian minimal sepuluh potong baju akan di berikan diskon sebesar sepuluh persen. Public Relations Manager, Lina Agustin kepada Republika menyatakan, selain baju Laundry Hotel Sahid Jaya Solo juga melayani pencucian bed cover, bed pad, draperies, boneka , karpet dan sebagainya. Program tersebut berlaku sampai akhir Desember 2009. ‘’Keistimewaan laundry one day service Hotel Sahid Jaya Solo adalah dalam pengerjaannya telah memiliki sistem dan peralatan yang teruji , dengan sentuhan professional, harga terjangkau dan layanan cepat,’‘ kata Lina. ■ wab

Ratusan GTT dan PTT Minta Diangkat YOGYAKARTA — sebanyak 431 orang guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) sekolah negeri di Yogyakarta menghadap Komisi I DPRD, Kamis (18/6). Mereka meminta kepada pemerintah melalui anggota dewan untuk memprioritaskannya dalam pengangkatan Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) dilingkungan Pemkot Yogyakarta. ‘’Mohon dengan hormat, kalau PP lahir, teman-teman ini didahulukan. Kalau sudah ada formasi, teman-teman yang sudah ada dalam database ini diperjuangkan duluan,’‘ papar Subandi, Ketua Forum GTT dan PTT Sekolah Negeri Kota Yogyakarta. Pihaknya lanjut Subandi, telah lebih dari 20 kali mempertanyakan kepastian pengangkatan mereka sebagai CPNS ke berbagai instansi terkait, baik itu Departemen Pendidikan, kementrian PAN dan instansi lainnya. GTT dan PTT sekolah negeri yang diharapkan diprioritaskan pengangkatannya itu terdiri atas 189 orang GTT dan 242 orang PTT. Anggota Komisi I DPRD Kota Yogyakarta, R Bagus Sumbarja mengemukakan, berdasarkan informasi dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN), rancangan PP tersebut belum diberi nomor. Sehingga masih terbuka kemungkinan adanya perubahan materi. Sedang Wakil Ketua Komisi I, Ardianto menyatakan, pengangkatan GTT dan PTT menjadi CPNS memerlukan payung hukum. ■ yli

HMI Dirikan Posko Pemilih Cerdas YOGYAKARTA — Agar masyarakat cerdas dalam melakukan pemilihan presiden, maka Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendirikan posko gerakan pemilih cerdas di sepuluh kota di Indonesia, di antaranya Yogyakarta, Palangkaraya, Jakarta, Surabaya. Pendirian posko tersebut, dimaksudkan untuk menghadapi pemilu presiden dengan cerdas supaya pemilihan menjadi berkualitas, karena pendidikan politik di Indonesia belum merata, kata Koordinator Aksi HMI Imam Subardi, di Tugu, Yogyakarta, Kamis (18/6). Menurut dia, pendidikan politik di Indonesia masih belum merata dan sangat rendah, posko didirikan sebagai pos layanan bagi para calon pemilih bagaimana memilih pemimpin dengan cerdas. Lebih lanjut dikatakan, pemilihan pemimpin politik secara langsung otomatis menyebabkan iklim politik yang kompetitif tak bisa dihindari. Pemilihan presiden/wakil presiden secara langsung, lanjut dia, sebagai instrumen yang menegaskan aransemen institusional sebelum memasuki mekanisme demokrasi yang jujur, bebas, adil dan menjunjung tinggi etika. Menurut dia, masyarakat saat ini hanya menjadi alat kekuasaan bagi para aktor politik. ■ nri

Penuhi Panggilan: Wali Kota Yogyakarta Hery Zudianto (Kanan) memberikan klarifikasi dihadapan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DIY yang dipimpin Agus Triyatno (Kiri tengah) di kantor Panwaslu DIY, Kamis (18/6). Pemanggilan orang nomor satu di Yogyakarta itu terkait kehadiran Herry saat kampanye Boediono. Selain Herry, Panwaslu pada hari itu juga memanggil Rektor UGM Prof Soedjarwadi.

Bupati Sleman Ditahan Lapas Cebongan tidak akan memberikan perlakuan khusus pada Ibnu.

SLEMAN — Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Sleman dalam putusan selanya, Kamis (18/6) memutuskan untuk menahan Bupati Sleman, Ibnu Subiyanto. Penahanan itu diperlukan menurut Ketua Majelis Hakim, Sri Andini untuk memudahkan dalam pemeriksaan di persidangan. ‘’Majelis hakim memandang perlu mengeluarkan surat penahanan terhadap terdakwa,’‘ kata hakim. Mendengar perintah penahanan, terdakwa Ibnu yang mengenakan setelan batik coklat tua dan celanan hitam gelap, tampak tertegun mendengarkan keputusan tersebut. Tak ada sedikit pun katakata yang keluar dari mulut terdakwa. Sidang itu hanya berjalan sekitar 20 menit, dimulai pukul 09.45. Usai sidang Ibnu langsung dibawa ke kantor Kejaksaan Negeri Sleman, sekitar dua kilometer dari PN Sleman, untuk dibuatkan berita acara penahanan. Putusan sela yang diucapkan hakim ini sekaligus membalikkan semua argumen hukum yang dikemukakan tim pengacara dalam eksepsi yang disampaikan pada persidangan sebelumnya. Hakim menyatakan, eksepsi terdakwa tidak dapat diterima karena telah masuk materi pokok perkara.

Menurut dia, eksepsi terdakwa yang menyebutkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kabur juga tidak dapat diterima karena surat dakwaan telah disusun dengan benar. “Kami memutuskan bahwa keberatan terdakwa terkait dengan dakwaan JPU kabur tidak dapat diterima,” katanya. Sebenarnya sidang kemarin dijadwalkan untuk mendengarkan keputusan hakim terhadap eksepsi tim pengacara Ibnu, yang meminta agar kasus ini ditolak. Hakim memang menolak seluruh eksepsi tim pengacara, dan memutuskan sidang perkara Ibnu ini tetap dilanjutkan. Tapi, tak diduga bersamaan dengan penetapan itu, Ketua Majelis Hakim membacakan surat penetapannya lainnya, yakni tentang penahanan itu. Dalam surat itu, Sri mengatakan penahanan Ibnu diperlukan untuk kelancaran persidangan kasus ini. Dalam surat itu, dinyatakan Ibnu ditahan mulai tanggal 18 Juni - 17 Juli 2009. Usai membacakan penetapan penahanan Ibnu ini, ketua majelis hakim mengatakan sidang perkara ini akan dilanjutkan Selasa depan, untuk memulai pemeriksaan saksi-saksi. Surat penetapan penahanan Ibnu ini terdiri dari dua halaman dengan No 76/Pen.Pid/2009/PN Sleman, tertanggal 16 Juni, yang ditandatangi oleh seluruh anggota majelis hakim. Ibnu di kantor Kejari Sleman hampir 30 menit. Setelah itu, dia dibawa mobil tahanan Kejari — Toyota Dyna Nopol pelat merah AB 9030 CE ke Lapas Cebongan.

Rektor dan Wali Kota Disidang YOGYAKARTA — Rektor UGM Prof Sudjarwadi dan Wali Kota Yogyakarta Hery Zudianto memenuhi panggilan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DIY di kantornya di Yogyakarta, Kamis (18/6). Kedatangan orang nomor satu di UGM dan di Kota Yogyakarta itu untuk memberikan klarifikasi atas kehadiran mereka berdua dalam acara Kampanye Calon Wakil Presiden (Cawapres) Boediono di Yogyakarta, Sabtu (13/6) lalu. Di hadapan Panwaslu DIY yang dipimpin ketuanya Agus Triyatno, baik Rektor UGM maupun Wali Kota sama-sama mengaku tidak tahu jika acara yang digelar di Jogja Expo Center (JEC) tersebut merupakan acara kampanye Boediono. ‘’Saya hanya diundang sebagai salah satu panelis saja. Undangan hanya melalui short message service dari teman saya, Mudrajat Koentjoro yang saya pikir itu ajang akademisi bukan kampanye,’‘ papar Herry. Hal senada juga diungkapkan Rektor UGM Sudjarwadi. Menurut dia kedatangannya di acara Boediono tersebut karena menghormati undangan Mudrajat Koencoro (pengamat ekonomi yang juga dosen FE UGM) melalui SMS. Selain itu dalam acara tersebut juga hadir mahasiswa UGM, para pengusaha dan elemen masyarakat lainnya. Wali Kota dalam kesempatan itu juga mengaku tidak tahu isi back drop yang melatar belakangi panggung saat dirinya menjadi panelis dalam acara tersebut. Herry mengaku tidak begitu memperhatikan jika latar panggung tersebut ada gambar SBY-Boediono. ‘’Ini mungkin kealfaan saya,’‘ paparnya. Sementara itu anggota Panwaslu DIY Divisi Hukum, Endang Widatiningtyas mengatakan, Rektor dan Wali Kota sama-sama mengaku jika kedatangan mereka karena menghormati undangan dosen UGm Mudrajat Koentjoro. ‘’Tetapi yang saya sayangkan, kenapa sekelas pejabat publik seperti Wali Kota tidak tahu kalau itu ajang kampanye padahal ini kan musim kampanye,’‘ paparnya. Untuk itu kata dia, dalam waktu dekat ini Panwaslu akan memanggil dosen UGM Mudrajat Koentjoro untuk melakukan klarifikasi. Dari hasil tersebut pihaknya kata Endang baru akan melakukan telaah dan hasilnya akan di plenokan. ■ yli

Sel kriminal

Di Lapas ini Ibnu, langsung menjalani proses pemeriksaan oleh tim Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan, yang dipimpin komandannya, Margo Utoro. Selesai pemberkasan, Ibnu langsung menjalani pemeriksaan kesehatan. Ia didaftar sebagai ‘’orang tahanan baru’‘ dan masuk ke Lapas pukul 11.25, Kamis tanggal 18 Juni 2009. Saat pemeriksaan berkas dan kesehatan di Lapas Cebongan, Ibnu tetap didampingi oleh tim penasehat hukumnya, yang dipimpin Andi Rais. Kalapas Cebongan Muchtar Sarbini berjanji tidak akan memberikan perlakukan khusus terhadap Ibnu. Sang bupati akan ditempatkan di sel yang terdapat di Blok C Nomor 5, tempat yang biasa untuk menahan para pelaku tindak kriminal. Ibnu Subiyanto terdakwa kasus korupsi pengadaan buku ajar dijerat yang merugikan negara Rp 12 miliar. Dia diduga melanggar pasal 2 dan 3 Undang undang Nomer 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, yakni menyalahgunakan kewenangan dan jabatannya untuk melakukan tindak pidana korupsi. Sejak diperiksa ditingkat penyidik Ibnu belum pernah ditahan karena izin dari Presiden belum turun. Sembilan tersangka dalam kasus ini telah divonis antara lain mantan Ketua DPRD Sleman periode 1999-2004 Jarot Subiyantoro, mantan Kepala Dinas Pendidikan Sleman Moch Bahrun dan para petugas lelang. ■ yoe/ant

YOGYAKARTA — Tahun ini di DIY khususnya Kabupaten Sleman mendapatkan bantuan dari Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Departemen Pertanian (Deptan) sekitar Rp 750 juta untuk pengadaan unit-unit pengolahan susu sederhana, khususnya untuk pasteurisasi susu segar. Hal itu dikemukakan Kepala Bagian Perencanaan Direktorat Jenderal (Ditjen) PPHP Deptan Ananto K. Sata, PhD pada Republika, disela-sela acara Kampanye Ayo Minum Susu dan Lomba Paduan Suara Gemar Minum Susu Anak SD se-DIY, di Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta, Kamis (18/6). Saat ini di Kabupaten Sleman ada 1.000 peternak yang terdiri dari beberapa kelompok peternak dan unit pengolahan susu sederhana ini akan diberikan pada gabungan kelompok peternak. ‘’Dengan demikian diharapkan tahun 2015 Yogyakarta mandiri susu,’‘ harap dia. Menurut Dosen Peternakan UGM Dr Tridjoko Wisnu Murti, sepuluh tahun ini kontribusi susu dalam negeri menurun sekitar 50 persen. Barangkali percepatan pertumbuhannya tidak sinkron dengan percepatan permintaan. Penyebabnya antara lain jumlah produksi kurang, bibitnya kurang berhasil

dikembangkan, peminat pemuda untuk beternak juga berkurang. Diakui Ananto, peternak di Indonesia menjadi masalah karena tingkat pemilikan ternak rata-rata 2-3 ekor sapi, sehingga ini sebuah sambilan. Bukan sebuah usaha yang betul-betul menekuni. Sehingga hasilnya juga sambilan. ‘’Sudah terpencar, terpencil lagi,’‘kata dia. Karena itu Departemen Pertanian menginginkan sebuah konsep satu peternak minimal harus punya 7-8 ekor sapi, sehingga akan betul-betul menekuni sapi dan hidupnya bisa dari sini. Di samping itu, dua bulan terakhir ini harga susu anjlog karena dimainkan oleh kartel-kartel. Untuk itu Departemen Pertanian bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Nasional untuk program Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMT AS)berupa minum susu segar. Selanjutnya Tridjoko mengatakan saat ini di Jateng dan DIY ada Program PMT untuk Anak Sekolah dengan pemberian susu segar. Saat ini Kabupaten Jawa Tengah ada 10 kabupaten antara lain: Tegal, Magelang, Boyolali, Pemalang. Sedangkan di DIY baru dirapatkan untuk program School Milk.’‘Saya ingin program ini konsisten.’‘ ■ nri

”MULIA”

AUTHORIZED MONEY CHANGER Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro 60 Yogyakarta (Depan Tiket Counter Garuda Indonesia) Senin - Jumat : 07.00 - 19.00 WIB Sabtu - Minggu : 08.00 - 15.00 WIB Telp. 0274-563314 (Hunting), 566353 Ext. 8901 Fax.(0274) 549777

CURRENCY USD EURO AUD CAD GBP CHF SGD HKD JPY RM KWD KPW NT BND NZD PHP THB YUAN SAR

Tanggal : 18 Juni 2009 BELI BN TC

10,250 10,050 14,275 13,975 8,150 7,900 9,025 8,425 16,750 16,500 9,450 9,050 7,050 1.315 106,50 100,50 2,850 33,750 7/7.5 290/300 7,000 6,425 210 290 1,500 2,650 Catatan : kurs sewaktu-waktu dapat berubah

JUAL 10,375 14,400 8,275 9,150 17,050 9,600 7,200 1.390 109,50 3.000 36,750 8.75 335 7,150 6,575 250 340 1,575 2,775

kabarmedika Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA)

FAKO, Membedah Mata dengan Ukuran Minimalis BOWO PRIBADI/REPUBLIKA

A

ngka gangguan kesehatan mata di negeri ini tergolong masih tinggi. Dua kasus yang saat ini begitu dominan di tengah masyarakat dan menempati peringkat dua besar adalah katarak dan glaukoma. Sama- sama menjadi pemicu kebutaan, glaukoma disebut- sebut menjadi ancaman kesehatan mata yang sangat serius. Karena kebutaan permanen yang bisa diakibatkannya. Yang memprihatinkan data di Indonesia menyebutkan jenis penyakit mata ini telah diderita 3 persen dari total populasi penduduk di negeri ini, tak terkecuali di Jateng. Bahkan jumlahnya cenderung bertambah, mengingat hampir 90 persen masyarakat tak mengetahui penyakit yang tanpa gejala ini. Umumnya baru diketahui setelah berstadium lanjut pada penduduk yang berusia di atas 40 tahun. Fakta ini setidaknya menjadi salah satu alasan Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI SA) Semarang serius mengembangkan Semarang Eye Center (SEC) sebagai pusat layanan kesehatan mata terpadu (one stop service). Untuk ‘menjawab’ tantangan kesehatan dan pengobatan mata itu, SEC melengkapi berbagai fasilitas layanan dengan peralatan klinik mata berbasis teknologi canggih sesuai kebutuhan masyarakat modern. Hal ini sejalan dengan misi SEC sebagai pusat rujukan pelayanan pengobatan mata bagi masyarakat. Melalui layanan

yang komperehensif dan paripurna dengan dukungan peralatan berbasis teknologi terbaru dan para dokter spesialis mata yang kompetitif. Kepala bagian dan Penanggungjawab SEC RSISA, dr Sita Pritasari SpM mengatakan, seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran, penanganan penyakit katarak di SEC telah dilengkapi dengan Fakoemulsifikasi (FAKO) atau alat operasi katarak dengan energi ultrasonik (awam menyebut dengan laser). Dengan peralatan ini, seorang pasien yang akan dioperasi matanya tidak membutuhkan jahitan, seperti halnya pengobatan penyakit katarak konvensional (operasi katarak ekstara kapsuler) yang sebelumnya banyak dilakukan. FAKO merupakan alat operasi milenium. Karena menggunakan teknologi terbaru dalam operasi katarak dan retina. Alat ini juga memiliki sejumlah keunggulan khususnya dalam hal keamanan dan akurasi.

Deteksi dini Pada operasi katarak ekstra kapsuler, secara teknis dibuat luka operasi yang cukup lebar karena harus mengeluarkan lensa secara keseluruhan. Sehingga, tindakan ini akan membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama dari pada penggunaan teknik operasi Fakoemulsifikasi. “Namun dengan FAKO, luka operasi telah diminimalisir hanya 2,7 milimeter. Luka ini untuk memasukkan alat ultrasonik yang akan bekerja ‘memahat’ atau menghancurkan katarak, sebelum akhirnya keluar hingga bersih,” ujarnya. Selain FAKO, masih jelasnya, SEC juga dilengkapi dengan berbagai peralatan modern untuk deteksi dini penyakit yang berhubungan dengan mata. Di antaranya Humphrey Automatic Perimeter atau alat pemeriksaan lapang pandang Humphrey. Alat ini digunakan untuk memeriksa pandangan yang terganggu.

Selain itu juga Non Contact Tonometer atau alat pengukur tekanan bola mata otomatis dari Reichert. Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan bola mata secara cepat dan akurat, tanpa menyentuh bola mata. Sita yang juga Ketua Staf Medik Fungsional (SMF) SEC RSISA ini mengatakan, di luar peralatan modern tersebut, masih ada Fundus Camera Non Mydriatil, yakni alat pemeriksaan fundus camera. Alat ini digunakan untuk pengambilan gambar retina, guna menemukan komplikasi penyakit Diabetes dan penyakit lainnya secara mudah dan nyaman. Demikian pula Ophthalmic Imaging System yakni alat yang digunakan untuk menilai keadaan retina. SEC, lanjut Sita, juga melengkapi klinik dengan LASIK Center, atau sebuah metode bedah untuk mengoreksi kelainan refraksi mata seperti rabun dekat, rabun jauh dan silinder. Meski semua peralatan ini berbasis teknologi modern, papar dia, di SEC RSIS semua kalangan bisa memanfaatkannya. Pasalnya, lembaga kesehatan ini juga melayani pasien melalui berbagai jaminan layanan kesehatan. Sejak dibuka empat tahun lalu, SEC terus mendapatkan respon yang bagus dari masyarakat. Hingga kini, tak kurang 120 pasien katarak dan 85 pasien glaukoma per bulan terlayani di pusat pengobatan ata ini. ■ owo

Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan

kabarkota

REPUBLIKA

16

Jumat, 19 Juni 2009 BOWO PRIBADI/REPUBLIKA

Disdik Sesalkan Kinerja Panitia UN Pusat

kilas Ditembak Kakinya, Setelah Curi Motor Polisi SEMARANG — Mencuri sepedamotor anggota polisi, seorang pemuda dilumpuhkan dengan timah panas oleh jajaran unit Ranmor Polwiltabes Semarang. Tersangka Achmad Ali Imron (27) warga Jalan Bintoro V RT 6 RW 7, Gayamsari, terpaksa ditembak kaki kirinya. Pasalnya saat digerebek petugas berusaha kabur. Ia nekat mencuri sepeda motor milik Ahmad Nurrokhim SH (31), anggota Polwiltabes Semarang yang beralamat di Jl Medoho Raya No 17 RT 5 RW VII, Kelurahan Sambirejo, Gayamsari, Semarang. Pencurian dilakukan Ali Imron, Jumat (12/6) pukul 05.30 WIB di rumah korban. Pelaku yang tak lain merupakan mantan tukang kebun korban, kini mendekam di sel Mapolwiltabes Semarang. Ia ditangkap Unit Ranmor Polwiltabes Semarang pada Selasa (16/6) malam, di tempat persembuanyiannya di Jl Onta Raya, Semarang. Di hadapan penyidik Polwiltabes Semarang, Ali Imron mengaku sebelumnya ia pernah bekerja menjadi tukang kebun di rumah korban selama dua tahun. ■ owo

Gempa Bumi Goncang Cilacap CILACAP — Stasiun Meterologi Cilacap, Jawa Tengah menyatakan telah terjadi gempa tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) pada Kamis (18/6), pukul 02:42:41 WIB. Prakirawan Stasiun Metorologi Cilacap, Teguh Wardoyo dalam siaran pers yang diterima Antara, mengatakan pusat gempa berada pada posisi 8,11 lintang selatan dan 108,58 bujur timur atau sekitar 63 kilometer barat daya Cilacap. Ia mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami meski kedalamannya hanya 19 kilometer. Menurut dia, hingga siaran pers dikeluarkan, pihaknya belum menerima laporan dari warga yang merasakan gempa tersebut. Sementara informasi yang dihimpun dari sejumlah warga menunjukkan bahwa mereka kaget dengan guncangan gempa pada Kamis dinihari tersebut. Seorang pemilik warung internet di Jalan Kelud Cilacap, Wagino mengatakan saat itu sempat tertidur di warnetnya karena masih ada seorang pengunjung. ‘’Saya terbangun karena merasa ada guncangan dan melihat monitor komputer bergetar. Ternyata ada gempa,’‘ katanya. ■ ant

Petambak Kesulitan Pasarkan Ikan Patin PEKALONGAN — Petani tambak di Kota Pekalongan kesulitan memasarkan hasil budidaya ikan patin sehingga mereka tidak mampu mengembangkan usaha itu. Pranoto, petambak di Kota Pekalongan, Kamis (18/6), mengatakan saat ini sebagian besar petambak ikan patin memilih mengembangkan ikan lele karena lebih mudah dipasarkan. ‘’Sebenarnya budidaya ikan patin cukup mudah, seperti budidaya ikan lele. Namun karena pemasaran ikan patin sulit maka kami mencoba beralih ke budidaya ikan yang lain,’‘ katanya. Selain kesulitan dalam pemasaran, katanya, petambak ikan patin juga dihadapkan pada persoalan pakan ikan yang harganya cukup mahal. Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kelautan Kota Pekalongan Widagdo mengatakan Pemkot akan menampung semua permasalahan yang sedang dihadapi para petambak. ‘’Kami memang telah memberikan pembinaan. Namun dengan munculnya permasalahan yang dihadapi petambak ikan patin, kami segera merealisasikan bantuan itu,’‘ katanya. ■ ant

Kasus Narkoba di Solo Meningkat SOLO — Jumlah kasus narkoba di Kota Solo, Jawa Tengah, yang berhasil diungkap meningkat. Berdasarkan data di Polres Surakarta, Januari hingga Juni 2009 tercatat 79 orang yang berhasil dibekuk. ‘’Sejak Januari hingga Juni 2009, petugas berhasil membekuk sebanyak 79 orang pengedar dan pemakai obat terlarang itu, meningkat dibanding tahun 2008 yang hanya tercatat 73 tersangka,’‘ kata Kapoltabes Surakarta, Kombes Pol Joko Irwanto, di Solo, Kamis (18/6). Sejauh ini petugas masih menangkap pengguna dan pengedar. Namun persoalan ini tidak boleh dianggap remeh. ■ ant

Melipat: Para pekerja sedang melakukan pelipatan surat suara untuk Pilpres 2009, di Gedung BLKI Jalan Brigjen Sudiarto Semarang, Rabu (17/6). Mereka akan merampungkan 1.153.065 pelipatan surat suara untuk wilayah Kota Semarang.

Kelebihan Muatan tak Ditoleransi Lagi Setiap mobil angkutan yang melebihi muatan hingga 25 persen dilarang melanjutkan perjalanan. SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng sudah memberlakukan pengendalian muatan barang di jalan raya. Hal ini dimaksudkan untuk menyongsong penghapusan toleransi kelebihan muatan. Pengendalian kelebihan muatan ini telah diberlakukan per 1 Juni lalu. Setiap mobil angkutan yang melanggar kelebihan muatan hingga 25 persen dari jenis berat yang diijinkan (JBI) dilarang melanjutkan perjalanan. Hal ini terungkap dalam rapat paripurna DPRD Jateng, yang membahas penyampaian Raperda tentang Pengendalian Kelebihan Muatan Angkutan Angkutan Barang di Jalan dan Raperda Irigasi, Kamis (18/6). Dalam kesempatan ini, Sekda Jateng, Hadi Prabowo yang mewakili Gubernur Jateng menyampaikan, pengendalian ini berlaku tak hanya di Jateng.

Namun di wilayah Lampung, Jawa dan Bali. ‘’Ini keputusan bersama yang diambil pada rapat teknis pengendalian kelebihan muatan angkutan barang di jalan se-wilayah Lampung, Jawa, dan Bali, Rabu (17/5) lalu,’‘ ujarnya di hadapan para anggota dewan. Rapat teknis yang dihadiri para kepala daerah lintas provinsi ini merupakan tindak lanjut terkait kebijakan Road Map to Zero Overloading atau penghapusan toleransi kelebihan muatan nol persen. Terkait hal ini, lanjutnya, pemerintah wajib melakukan penindakan hukum terhadap pelanggaran muatan lebih. Untuk memberi efek jera dapat dilakukan sidang di tempat. Ia juga menegaskan, letak geografis Jateng yang berada diantara Jabar, Jatim dan DIY menjadikan provinsi ini banyak dilalui arus angkutan barang dan orang yang cukup ramai. Sementara kondisi prasarana jalan di sejumlah wilayah Jateng belum menunjang. Ditambah angka pelanggaran muatan lebih yang tinggi menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan jalan di Jateng. ‘’Karena itu, Pemprov menyu-

sun Raperda pengendalian kelebihan muatan angkutan barang di jalan, dengan mencabut Perda No 4/2001 tentang tertib pemanfaatan jalan dan pengendalian kelebihan muatan,’‘ ungkap Sekda Jateng. Saat ini, menurut Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah Danang Atmodjo, jalan di wilayah Jateng yang dalam proses perbaikan sepanjang 2.539 kilometer. Ditargetkan jalan-jalan tersebut akan selesai dikerjakan tujuh hari (H-7) sebelum Idul Fitri 1430 H atau September 2009. Perbaikan jalan rusak, lanjutnya, di sejumlah daerah mencapai 60 persen. ‘’Kami optimistis sisanya akan selesai sebelum Lebaran,’‘ ujarnya. Danang mengatakan, perbaikan jalan rusak di masing-masing daerah berbeda, disesuaikan dengan tingkat kerusakan jalannya. ‘’Jika memang parah dan sering terkena banjir, maka dilakukan peninggian dengan pembetonan. Sedangkan kerusakan yang tidak parah dapat dilakukan pengaspalan biasa atau cukup ditambal sulam dengan aspal,’‘ jelasnya. Pembetonan atau pengaspalan, dilakukan secara spot menyesuaikan kerusakan. ■ owo

TEMANGGUNG — Dua ratus lebih siswa SMK Negeri I (STM Pembangunan) jurusan Agro dan Teknologi Hasil Pertanian (THP) makin resah. Pasalnya hingga Kamis (18/6) SMK N 1 masih belum mengumumkan hasil UN yang ditungu-tunggu para siswanya. Sementara pendaftaran ujian paket C bagi siswa SMA/ MA/SMK yang tidak lulus telah ditutup sejak Selasa (16/6). Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengeluhkan kinerja panitia ujian tingkat pusat. Menyusul penundaan pengumuman hasil ujian nasional (UN) sejumlah SMK. ‘’Tidak hanya SMKN 1 Temanggung saja yang hingga saat ini, belum menerima hasil UN. Beberapa daerah lainnya juga masih banyak yang mengalami nasib serupa, pengumuman UN ditunda, ini sangat merugikan siswa,’‘ kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung Tri Marhaen Suhardono, Kamis (18/6). Marhaen menuding kesalahan ada di pihak pusat.

Karenanya, ia menganggap, pusat harus bertanggung jawab terhadap keterlambatan tersebut. ‘’Kalau dari pihak kami di daerah sama sekali tidak melakukan kesalahan. Jadi ini kesalahan pusat yang terlambat mengirimkan hasil UN. Kami pun masih menunggu,’‘ ujarnya. Ia mengaku tidak tahu penundaan pengumuman UN akan berlangsung sampai kapan. ‘’Kami tidak tahu sampai kapan, yang jelas dari pusat memang belum mengirimkan hasil UN itu pada kami di daerah,’‘ katanya. Sebelumnya, Kepala Sekolah STM Pembangunan Temanggung Purwono, menjelaskan, masalah keterlambatan pengumuman itu bukan kesalahan pihaknya. Namun kesalahan terjadi di tingkat pusat. ‘’Pengumuman terlambat dari Jakarta. Alasannya nilai UN belum turun. Padahal, syarat kelulusan harus lulus UN. Ada 205 siswa peserta UN di sekolah kami yang gelisah,’‘ katanya sambil menambahkan keterlambatan membuat siswa yang tak lulus tidak bisa ujian paket C. ■ asd

Dewan Tolak Raperda Kawasan Bebas Rokok KARANGANYAR — Keinginan sebagian masyarakat Kabupaten Karanganyar mempunyai kawasan bebas rokok tinggal harapan. Masalahnya, tiga dari lima fraksi DPRD setempat menolak Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) Kawasan Bebas Rokok (KBR) dari eksekutif. Empat fraksi — Golkar, Demokrat dan Pelopor Persatuan dan PDI Perjuangan — menjadi motor penolak Raperda tentang Kawasan Bebas Rokok. Mereka berasalan, Raperda itu untuk Kabupaten Karanganyar sepertinya belum mendesak. Sehingga tidak perlu ‘dipaksakan’. Masih menurut ketiga fraksi tersebut, jika Raperda tersebut diberlakukan di sini malah kontraproduktif. ‘’Bisa jadi memicu gejolak di tengah masyarakat,’‘ tutur Suparmi, anggota Fraksi Partai Golkar kepada wartawan di gedung dewan, Kamis (18/6). Dua fraksi yang mendukung pemberlakuan Raperda Kawasan Bebas Rokok (KBR), yakni FPKS dan BF

PAN. Hanya saja dua fraksi ini menghendaki, jika aturan tersebut diberlakukan mesti disertai naskah akademik. Artinya, musti melalui kajian akademik yang dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah. Syukur, dilakukan juga kajian penelitian ilmiah. Sehingga aturan yang dibentuk nanti tidak sekadar asal-asalan. Suparmi tampak kukuh menolak diberlakukannya Raperda KBR. Ia mempunyai alasan lain kenapa aturan itu belum begitu mendesak diberlakukan di Kabupaten Karanganyar. Masalahnya, jika aturan itu diberlakukan sedikit-banyak akan mempengaruhi hasil pendapatan daerah dari cukai tembakau. Seperti diketahui, penghasil cukai tembakau setahun di sini mendapai Rp 5,1 miliar. Pendapatan daerah ini dinilai cukup signifikan untuk menambal kebutuhan pembangunan yang disusun dalam APBD. Raper-da KBR jika diberlakukan akan menggganggu pendapat dari cukai tembakau. ■ eds

Mantan Bendahara KPU Dihukum 2,5 Tahun PURWOKERTO — Mantan bendahara KPU Banyumas, Eko Supriyono (51), terdakwa kasus korupsi sisa dana hibah pemilihan Bupati Banyumas, sepertinya harus mendekam di penjara cukup lama. Hakim Pengadilan Negeri Purwokerto, menjatuhkan hukuman penjara dua tahun enam bulan. Terdakwa juga harus membayar denda Rp 86 juta dan mengembalikan dana yang dikorupsi senilai Rp 389 juta. ‘’Terdakwa harus mengembalikan dana tersebut. Tapi bila memang tidak mampu, bisa menggantinya dengan hukuman penjara tambahan. Bila tak mampu membayar denda, menambah hukumannya selama satu bulan.

Dan bila tak bisa mengembalikan dana yang dikorupsi, bisa menggantinya dengan hukuman penjara selama satu tahun,’‘ kata Wahyuni SH, ketua majelis hakim yang menyidangkan perkara itu, Kamis (18/6). Terhadap putusan tersebut, terdakwa yang dalam persidangan itu mengenakan pakaian hem lengan panjang putih dan celana panjang hitam, menyatakan pikir-pikir untuk mengajukan banding. Pernyataan serupa juga disampaiklan jaksa penuntut umum, Anshori SH dan Agus Suhartanto. Dalam persidangan sebelumnya, jaksa penuntut umum mendakwa Eko Supriyanto yang

warga Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja, Purbalingga ini, telah merugikan negara senilai Rp 389.242.060. Atas tindakan tersebut, JPU menyatakan terdakwa telah melanggar pasal 1 ayat 2 jo pasal 18 UU No 31/1999 yang telah diubah dan ditambah dengan UU No 20/2001, dan perubahan atas UU No 31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Sesuai ketentuan yang ada, seharusnya terdakwa paling lambat mengembalikan sisa dana Pilbup minimal tiga bulan setelah semua tahapan Pilbup selesai. Namun ia tidak melakukannya. ■ wid

‘’Ketika Mendung Terus Bergayut, Petani dan Perajin Was-was’‘

M

eski telah memasuki pertegahan Juni, namun mendung masih terus bergayut. Bahkan hujan masih acapkali turun. Tidak hanya ribuan petani tembakau di Kabupaten Magelang, Temanggung dan Wonosobo saja yang gelisah. Tetapi juga ratusan perajin keranjang bambu. Jika panen tembakau gagal akibat hujan, para perajin keranjang di Magelang maupun Temanggung bakal terkena dampak buruknya. Pasalnya, musim panen tembakau, juga merupakan masa panen bagi perajin keranjang. Setiap musim tembakau tiba, ratusan ribu keranjang dibutuhkan petani di ketiga wilayah tersebut. ‘’Sejak Desember, kami sudah mulai menabung keranjang untuk tembakau,’‘ ujar Aminah (56), salah seorang perajin keranjang tembakau di Dusun Sigug, Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Mage-

lang, Rabu (17/6). Aminah menuturkan, setiap hari, rata-rata perajin di Dusun Sigug mampu membuat lima buah keranjang. Harga perbuah saat ini berkisar antara Rp 7.000 hingga Rp 8.000. Perajin keranjang di desa itu, katanya kebanyakan wanita. Sedangkan para lelakinya membantu mencari bambu dan membelah. Bambu yang baik untuk keranjang jenis bambu apus yang banyak terdapat di daerah ini. Di Dusun Sigug, menurut Istiqomah (48), seorang pedagang pengempul di tempat itu, perhari rata-rata perajin di dusun itu mampu memasok sekitar 300 buah keranjang. Bahkan jika mendekati panen bisa sampai 600 buah. ‘’Selain membuat keranjang untuk tembakau, perajin di Sigug juga membuat keranjang kecil untuk buah dan sayuran,’‘ katanya. Selain warga Sigug, sebagian besar warga Dusun Senden juga memiliki kerja samping-

an sebagai perajin keranjang. ‘’Bulan Juli biasanya permintaan keranjang tembakau meningkat, namun saat ini masih sepi. Hal ini akibat banyak tanaman tembakau yang mati akibat hujan,’‘ kata Maryati (43), seorang perajin di Dusun Senden. Rasa pesimistis para perajin keranjang tembakau ini tidak hanya menggayuti perajin di Magelang, namun juga di Kabupaten Temanggung. ‘’Kami memang terus membaut keranjang tembakau, namun bila kondisi cuaca seperti ini, kami bakal tidak panen,’‘ kata Solihin salah seorang perajin di Dusun Gintung Desa Ngadimulyo Kecamatan Kedu. Akibat banyaknya tanaman tembakau yang mati muda karena terus menerus diguyur hujan, panenan tembakau di daerah ini diperkiorakan akan merosot. Hal itu, kata Solihin, jelas mengurangi pemakaian keranjang tembakau asal daerahnya.

Jumanto, juga perajin di dusun tersebut mengatakan, pada saat musim ramai, dirinya bisa menjual dua puluh hingga dua puluh lima keranjang. Namun menjelang musim panen tembakau saat ini, pasar keranjang masih sepi.’‘Biasanya, bulan Juni sampai akhir Juli kami sudah mendapat banyak pesanan dari perakit keranjang tembakau atau pedagang pengepul, tapi sampai saat ini pesanan masih jarang,’‘ katanya. Menurut Jumanto, rata-rata perajin di dusunnya setiap hari mampu menganyam sepuluh buah. Biasanya, dibantu isteri atau anak. Pekerjaan yang sudah bertahun-tahun ia lakukan itu, lelaki berputra tiga tersebut, cukup memberikan keuntungan lumayan untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Satu kepok keranjang berisi dua buah saat ini sudah laku Rp 20.000 alias satu buahnya dijual dengan harga Rp. 10.000. Sementara

bambu yang menjadi bahan dasar, satu batangnya dibeli seharga Rp. 8.000. Setiap satu batang, lanjut Jumanto setelah diolah bisa menjadi 3 buah keranjang, seharga Rp 30.000, sehingga satu batang bambu menghasilkan keuntungan Rp 22.000. Keuntungan membuat keranjang sekitar Rp 22.000 per batang. Biasanya kalau tembakau ramai, harga jualpun semakin tinggi mencapai Rp 20.000 perbuah, sehingga keuntungan bertambah banyak. Para perajin keranjang ini biasanya menyetorkan ke pedagang pengepul atau ke perakit keranjang tembakau di Parakan, Temanggung, Ngadirejo dan Wonosobo. Sebagai tempat tembakau, keranjang harus ditambah gedebog pisang kering. Jika sudah dirakit, setiap kepok (2 buah keranjang), bisa laku antara Rp 100 ribu hingga Rp 125 ribu. ■ asd

Related Documents


More Documents from "heri purwata"