Berlangganan
Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan
kabarkota
REPUBLIKA Hubungi (0274) 541582
REPUBLIKA
Jumat, 13 Maret 2009 BOWO PRIBADI/REPUBLIKA
kilas Lifebuoy Gelar The Search of Superdad YOGYAKARTA — Dalam peluncuran produk terbarunya yaitu Lifebuoy Men Bodywash di Yogyakarta, manajemen Lifebouy menggelar The Search of Superdad di Caesar Resto Yogyakarta, Selasa lalu. Hadir dalam kesempatan itu 10 finalis superdad asal Yogyakarta. Para finalis adalah Faisal Widiatmoko, Yulianto Triwibowo, Rinaldi, Rina Eko Prasetyo, Fredi Antoni, Noval, Andi Kusumarendra, Harwanto, Andre Maurice, serta Yanto. Menurut Senior Brand Manager Lifebuoy, Lusi Wilyastuti Suwito dari 10 finalis tersebut akan dipilih satu orang yang akan masuk babak grand final pada April 2009. Superdad yang lolos di grand final akan memenangkan hadiah jalan-jalan ke Disneyland, Hongkong selama empat hari bersama anggota keluarga lainnya. ‘’Selama di Disneyland, pemenang bisa mengajak istri dan anaknya,’‘ tambah Lusi. ■ yli
Profesi Advokad Masih Diminati SEMARANG — Animo sarjana hukum untuk menjadi advokad di Jateng masih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pendaftar yang belum terakomodir meski Kongres Advokad Indonesia (KAI) sudah ditutup. Meski hingga tahap kedua pendaftaran telah menjaring 500 orang, ratusan calon pendaftar lainnya menginginkan masa perpanjangan masa pendaftaran. Hal ini untuk membuka kesempatan yang lebih luas kepada mereka. ‘’Pendaftaran sebenarnya sudah ditutup, tapi masih banyak calon yang datang untuk mendaftar,’‘ tegas Ketua Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jateng, John Richard Latuihamallo SH MH, Kamis (12/3). John yang mendampingi Ketua DPP KAI, Dr Teguh Samudra melantik 367 advokat baru yang lulus pendidikan tahap pertama KAI mengatakan, ini menunjukkan profesi advokad masih diminati. ‘’Sementara kemampuan KAI untuk menerima para peminat pendidikan advokad tersebut masih 500 orang,’‘ imbuhnya. Terpisah, Ketua DPP KAI, Dr Teguh Samudra SH menegaskan, organisasi KAI sampai saat ini tetap berjalan normal. Jika dalam perjalanannya, ada organisasi lain yang merasa disaingi atau tersaingi oleh KAI, baginya merupakan sebuah bentuk pengakuan. ■ owo
SOSIALISASI : Anggota KPU Kota Semarang, Henry Wahyono sedang menjelaskan tata cara pencontrengan surat suara yang sah di hadapan siswa siswi SMA pada sosialisasi tata cara memilih di SMAN 5 Semarang, Kamis (12/3). Sebanyak 6.000 siswa pemilih pemula di Kota Semarang menjadi sasaran sosialisasi ini.
Pemkab Sosialisasi Proyek Pasir Besi
Sosialisasi ini bukan untuk warga pesisir yang datang ke Hotel Shapire
YOGYAKARTA — Kekecewaan warga pesisir pantai selatan Kabupaten Kulonprogo semakin bertambah. Ketika sekitar 50 warga wakil mereka ditolak ikut hadir dalam acara sosialisasi rencana kerja penambangan pasir besi — mega proyek yang akan merambah ke lahan pertanian yang selama ini mereka garap. Sosialisasi diprakarsai Pemkab Kulonprogro, digelar di Ruang Borobudur Hotel Shapire Yogyakarta, Kamis (12/3). Mereka dilarang masuk ke lobi hotel sehingga mereka hanya duduk-duduk di halaman hotel menunggu sampai acara itu selesai. Di sana puluhan polisi juga berjaga-jaga. Sosialisasi dihadiri pejabat-pejabat dari Pemkab Kulonprogo dan Pemprov DI Yogyakarta, sampai ke level Kepala Desa. Hadir berbicara disana Sekretaris Direksi PT Jogja Mangisa Iron, Phil Wilson. Perusahaan inilah yang telah mendapat kontrak kerja untuk
proyek penambangan pasir besi tersebut. Dalam daftar absensi acara, tampak panitia juga mengundang wakil-wakil dari sejumlah perguruan tinggi di DI Yogyakarta. Selain itu, berbicara juga Budi Utomo, wakil dari Departmen Energi dan Sumber Daya Mineral (Jakarta), yang menyampaikan rencana tahap pelaksaan proyek tersebut. Widodo, koordinator warga pesisir, mengatakan penolakan ini sebagai bentuk ketidak transparanan proyek ini. ‘’Kami datang jauh-jauh mewakili hampir 10 ribu warga yang akan terkena proyek ini untuk menghadiri acara sosialisasi ini tapi ditolak,’‘ katanya. Warga datang didampingi tim penasehat hukum mereka dari LBH Yogyakarta, yang dipimpin Syamsudin Nurseha. Kata Widodo, warga menolak rencana proyek ini, karena pasti akan mencerabut mereka dari lahan perhatian yang selama ini mereka garap. Karena mereka menolak, kata dia, sejak awal pula mereka tak pernah diikutkan dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan rencana proyek tersebut. Padahal, merekalah yang pertama kali akan tergusur oleh proyek tersebut.
Widodo mengaku bahwa warga yang datang ke Hotel Saphire ini memang tak mendapatkan undangan untuk acara tersebut. Dan ia berpandangan tak adanya undangan ini semakin membuktikan bahwa mereka telah disingkirkan dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan proyek tersebut. Salah seorang wakil panitia acara tersebut, yang juga bernama Widodo, keluar ke halaman hotel untuk menemui warga. Ia hanya menjelaskan bahwa acara sosialisasi kali ini bukan untuk warga yang datang tersebut. Sejumlah warga pesisir yang hadir di halaman hotel tersebut sempat terpancing emosinya dengan penolakan ini. Tapi mereka menjadi tenang kembali, setelah koordinator warga, Widodo, menenangkan mereka. Widodo mengatakan, ‘’ingat kita warga Kulonprogo adalah warga berbudaya dan terpelajar, jadi jangan dikalahkan oleh emosi, walaupun selama ini suara kita tak didengar.’‘ Kata Widodo, staf dari Pemkab Kulonprogo, sosialisasi proyek ini dilakukan bertahap, dan nantinya akan ada tahap sosialisasi untuk warga yang terkena proyek. ■ yoe
Mahasiswa Dukung HB X Jadi Presiden YOGYAKARTA — KAUMAN (Kaukus Kaum Muda Mahasiswa se-Nusantara (KAUMAN) mendukung pencalonan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Presiden RI masa bakti 20092014. Bahkan KAUMAN juga siap menjadi relawan untuk memenangkan Sri Sultan HB X pada Pemilu 2009. KAUMAN mengajak kepada seluruh komponen bangsa dari kaum muda, pelajar, mahasiswa, akademisi, buruh tani dan nelayan, pedagang kaki lima, ibu rumah tangga, elemen-elemen sosial masyarakat dan juga partai politik untuk memandatkan kepemimpinan nasional pada Pemilu 2009 kepada Sultan HB X,’‘ kata juru bicara KAUMAN, La Ode Songko Panatagama SH dalam jumpa pers di Yogyakarta, Kamis (12/3). Dijelaskan La Ode, KAUMAN didirikan tokoh-tokoh kaum muda mahasiswa dari berbagai daerah yang saat ini sedang menempuh studi
sephine Carmalita. Menurutnya, akibat penggunaan alat peraga yang tidak sesuai dengan aturan banyak alat peraga yang macet. Teritama kata dia, alat-alat yang terkait dengan komputer. Diakui Erny, sebagai tempat wisata pendidikan yang memang memiliki sarana edukatif dan eksperimen sains Tamanpintar memiliki ratusan alat peraga yang harganya cukup mahal. Alatalat itupun menurutnya merupakan hibah dari para pihak ketiga yang memiliki konsentrasi di dunia pendidikan. Namun begitu kata dia, karena banyaknya alat pihaknya membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk
maintenance alat-alat tersebut. Karenanya, untuk meminimalkan kerusakan alatalat peraga, pihaknya memaksimalkan keterlibatan pemandu wisata di Tamanpintar. Sayangnya tenaga pemandu juga kurang. Dengan target pengunjung sekitar 4.000/hari tahun 2009 ini, Tamanpintar kata Erny baru memiliki 91 pemandu. Akibatnya kata Erny, ketika pengunjung penuh para pemandu tidak bisa memandu seluruh pengunjung yang ada. Terkait dengan operasional Taman Pintar, kata Erny, sebagian besar dana memang digunakan untuk maintenance atau perawatan alatalat peraga. ■ yli
di DIY. ‘’Selama studi di Yogyakarta kami merasa nyaman di Yogyakarta. Jika ada demo, Sultan tidak pernah di demo mahasiswa maupun rakyat. Selama ini Sultan mampu memimpin dan mengayomi dan mensejahterakan rakyat. Karena itu Sultan perlu didukung menjadi capres,’‘ kata La Ode. KAUMAN juga menyampaikan narasi perubahan sebagai tanggung jawab sosial anak bangsa untuk penyelamatan ibu pertiwi dari Sabang sampai Merauke. Isinya, kemandirian bangsa, kedaulatan ekonomi dan kebudayaan sebagai landasan ketatanegaraan. ‘’Kami menjadi saksi atas keniscayaan narasi tersebut kepada sosok Sultan HB X. Karena kami memandang Sultan HB X mengemban nilainilai ini sebagai narasi yang diperjuangkan dalam menata kembali masa depan Indonesia baru,’‘ kata tokoh kaum muda Sulawesi Tenggara ini. ■ nri
Caleg Perempuan DIY Diintimidasi YOGYAKARTA — Calon Legislatif (Caleg) perempuan mengalami tindak kekerasan dalam berbagai bentuk yang dilakukan individu maupun kelompok pendukung caleg lain. Bahkan pengurus-pengurus partai yang didominasi laki-laki juga melakukan kekerasan. Kekerasan yang dialami di antaranya, intimidasi dari masyarakat atau sesama caleg apabila tidak memberi kontribusi caleg perempuan tidak akan laku. Ancaman tidak masuk ke daerah tertentu karena di daerah tersebut mendukung partai tertentu, gambarnya diambil dan diganti gambar caleg lain, dan sebagainya. Hal tersebut dikemukakan beberapa Caleg perempuan yang tergabung dalam Jaringan untuk peningkatan keterwakilan perempuan dalam legislati, dalam jumpa pers, di Yogyakarta, Kamis (12/3). Hadir dalam acara ini 11 caleg perempuan di an-
Sebagian Peralatan Taman Pintar Rusak YOGYAKARTA — Sebanyak 30 persen alat peraga ilmu pengetahuan dari ratusan alat yang ada di Taman Pintar diketahui rusak. Kerusakan diakibatkan ulah pengunjung yang kurang bisa menggunakan alat peraga dengan baik dan benar. ‘’Ditambah lagi kita memang kekurangan teknisi dari empat teknisi yang kita miliki hanya satu yang berijazah sarjana dan tiganya lulusan SMK,’‘ terang Kasie Humas dan Pemasaran Tamanpintar Yogyakarta, Erny Februaria kepada wartawan di Balaikota Yogyakarta, Kamis (12/3). Hal senada juga diungkapkan staf Humas dan Pemasaran Taman Pintar, Yo-
15
taranya Caleg PKS Dapel Sleman Sumaryatini SSos, Caleg PDI Perjuangan Dapel Bantul Andriana Wulandari SE, Caleg Partai Golkar Dapel Sleman MB Indah H, Caleg PKB Dapel Sleman Dra Dyah Isti Narmiyati, Caleg Partai Demokrat Endang Sukaryati SSN. ‘’Keluarnya peraturan pasca keputusan Majelis Konstitusi yang membatalkan penetapan calon jadi berdasarkan nomor urut dan memutuskan suara terbanyak setelah mekanisme berjalan merupakan keputusan yang menyakitkan bagi caleg perempuan. Sehingga dikhawatirkan keterwakilan perempuan akan menurun,’‘ kata Sumaryatini. Fakta ketidakterwakilan perempuan dalam legislatif mengakibatkan banyak persoalan bangsa, termasuk masalah perempuan. Angka kematian ibu usia reproduktif sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. ■ nri
”MULIA”
AUTHORIZED MONEY CHANGER Inna Garuda Hotel Jl. Malioboro 60 Yogyakarta (Depan Tiket Counter Garuda Indonesia) Senin - Jumat : 07.00 - 19.00 WIB Sabtu - Minggu : 08.00 - 15.00 WIB Telp. 0274-563314 (Hunting), 566353 Ext. 8901 Fax.(0274) 549777
Tanggal : 12 Maret 2009 BELI
CURRENCY USD EURO AUD CAD GBP CHF SGD HKD JPY RM KWD WON NT BND NZD PHP THB YUAN SAR
BN 11,925 15,200 7,650 9,125 16,350 10,200 7,775 1.525 122,50 3,175 37,750 7.25/7.75 317/327 7,725 6,025 230 320 1,725 3,125
TC 11,625 14,700 7,350 8,525 15,950 9,850 112,50
JUAL 12,075 15,350 7,800 9,275 16,750 10,350 7,900 1.625 127,50 3,325 40,000 9.00 360 7,875 6,175 280 365 1,825 3,250
Catatan : kurs sewaktu-waktu dapat berubah HERI PURWATA/REPUBLIKA
●Masjid Al Muttaquunn
P
rambanan merupakan kawasan berbudaya tinggi sejak abad ke10. Keberadaan Candi Prambanan sebagai bukti kejayaan masa pemerintahan dua raja yaitu Rakai Pikatan dan Rakai Balitung.
Masjid Raya Al Muttaquun, Landmark Baru Prambanan Candi Prambanan hingga kini menjadi landmark utama di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, saat ini Candi Prambanan tidak sendirian. Ada bangunan baru yang bersama Candi Prambanan menjadi landmark khas kawasan ini. Landmark baru adalah Masjid Raya Al Muttaquun yang menurut rencana diresmikan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah mewakili Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (13/3). Bangunan megah ini berada di selatan candi, terpisah Jalan Raya Yogya-Solo. Posisi masjid dan candi yang berdampingan ini menunjukkan pluralitas yang berjalan dalam keharmonisan di kawasan ini. Masjid Al Muttaquun sebetulnya bukan bangunan baru. Bangunan ini sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu. Namun, mengalami rusak berat akibat gempa bumi yang mengguncang DIY
dan Jateng, 27 Mei 2006 lalu. Prakarsa pembangunan kembali Masjid Al Muttaquun dengan desain yang sama sekali baru dirintis Hidayat Nur Wahid selaku Ketua Dewan pembina Yayasan Masjid Raya Al Muttaquun. Gagasan itu disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tiga hari sesudah gempa. Presiden menyambut antusias rencana tersebut. Menurut Hidayat, pendekatan dari pembangunan ini adalah menjadi bagian recovery kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta pasca gempa. Selain itu, masjid ini menghadirkan penggabungan keunggulan masjid-masjid di Jawa, Makkah, Madinah dan Cordova (Spanyol). ‘’Itu adalah gabungan dari apresiasi keunggulan lokal, apresiasi terhadap perkembangan dunia global, sekaligus juga beberapa pendekatan baru terkait dengan masjid yang harus ramah lingkungan, hemat air dan energi. Karena
itu, di dalam masjid tersebut akan dirancang saluran air yang dapat didaur ulang sedemikian rupa sehingga tidak menjadi mubazir, apalagi melihat kenyataan bahwa Indonesia susah air. Listrik juga dirancang menggunakan solar system,’‘ kata Hidayat. Antusiasme Presiden SBY mendukung rencana ini ditunjukkan langsung menginstruksikan tiga menteri untuk mendukung pembangunan masjid ini. Ketiga menteri adalah Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri PU Djoko Kirmanto dan Seskab Sudi Silalahi. ‘’Menteri Agama ditunjuk Presiden menjadi koordinator untuk berkomunikasi dengan pihak yayasan di Prambanan guna melanjutkan realisasi pembangunan masjid ini,’‘ ujar Hidayat. Selama proses pembangunan, Hidayat yang belajar mengaji semasa kecilnya di masjid tersebut selalu mengawasi langsung. Hampir setiap pekan,
saat beliau mengunjungi orangtuanya di Kadipaten Lor, Kebondalem Kidul, Prambanan, Hidayat selalu mendatangi lokasi proyek dan memberikan arahanarahan kepada penanggungjawab proyek. Pembangunan Masjid Raya Al Muttaquun ini memakan biaya sekitar Rp 12 miliar, menggunakan dana di luar anggaran APBN. Sumbangan pribadi diberikan Presiden dan kolega-kolega beliau yaitu kepala negara dari negara-negara sahabat. Peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Raya Al Muttaquun dilakukan Senin (3/7/2006) oleh Menteri Agama Maftuh Basuni, Imam Masjid Nabawi Madinah, Sholah Albudair serta Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Diharapkan, kelak masjid ini menjadi tempat persinggahan para wisatawan asing maupun domestik untuk menunaikan ibadah sholat dan menghilang-
kan penat. Masjid Raya Al Muttaquun berdiri di atas areal seluas 1.600 meter persegi. Arsitekturnya merupakan gabungan masjid-masjid kuno di Jawa, Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Cordova di Spanyol. Bagian yang mencolok adalah menara setinggi kurang lebih 56 meter yang mirip menara Masjid Nabawi. Sedang gerbang muka masjid menyerupai desain masjid Cordova. Masjid ini juga dilengkapi dengan Islamic Center Asy Syaikh Jasim bin Muhammad Al Tsani. Masjid berlantai tiga ini juga menerapkan konsep efektif dan efesien, baik dalam penataan ruang maupun penggunaan energi. Untuk kebutuhan listrik akan dipenuhi dari panel sinar matahari. Di samping itu, air wudhu yang sudah terpakai akan didaur ulang untuk digunakan kembali. ■ hep
Yogyakarta I Semarang I Solo I Purwokerto I Magelang I Pekalongan
kabarkota
REPUBLIKA
16
Jumat, 13 Maret 2009
Program KB Jateng ‘’Melempem’‘ Bertambahnya penduduk akan menjadi ancaman untuk menciptakan kesejah teraan. SEMARANG — Pertumbuhan penduduk Jateng yang terjadi dalam satu dekade terakhir, membuat pemerintah provinsi (Pemprov) Jateng kembali mencemaskan ledakan jumlah warganya. Pasalnya sejak pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) diserahkan kepada masing-masing daerah — sebagai konsekuensi otonomi daerah — kembali tidak optimal. ‘’Perubahan kebijakan di tingkat pusat, membuat pelaksanaan program keluarga berencana (KB) di daerah melempem,‘’ tegas Gubernur Jateng, H Bibit Waluyo, ketika berbicara pada Rapat Koordinasi Daerah tentang Keluarga Berencana di Semarang, Rabu (11/3) malam. Dijelaskan Bibit, UU No 22 tahun 2000 Tentang Pemerintahan Daerah yang diperbaharui dengan UU No 32 tahun 2004 membuat urusan KB yang semula ditangani pusat diserahkan kepada pemerintah di Kabupaten/Kota. Keadaan ini membuat ledakan jumlah penduduk terus berlangsung. Bahkan hal ini kian menjadi ancaman bagi upaya pemenuhan kese-
jahteraan dan hak-hak dasar masyarakatnya. Tingginya kecemasan ini membuat Pemprov Jateng untuk segera menggelar rapat koordinasi daerah (rakorda) KB. Rakorda program KB tingkat Jateng ini, untuk mencari solusi atas berbagai persoalan pelaksanaan program nasional ini. Pasalnya gubernur melihat pelaksanan KB Jateng tengah mengalami kemunduran. Saat ini, jelasnya, jumlah penduduk di Jateng sudah mencapai 32,3 juta jiwa. Dengan angka pertumbuhan penduduk yang tergolong tinggi, Jateng sedang menghadapi ancaman ledakan penduduk. ‘’Tiap daerah memiliki kemampuan anggaran dan kepentingan pembangunan yang berbeda. Sehingga pelaksanan program KB di masing-masing daerah juga bervariasi, ada yang berhasil dan ada yang tidak,’‘ jelas Bibit. Dampak lain adanya pelaksanan otonomi daerah, masih jelas gubernur Jateng, banyak petugas fungsional penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB) beralih menjadi pejabat struktural. Dengan demikian, proses pembinaan dan mekanisme operasional program KB di daerah menjadi lemah dan tidak bisa maksimal. ‘’Indikatornya, bisa dilihat dari angka kesertaan pasangan usia subur (PUS) melalui program contraception prevalensi rate (CPR) yang mengalami penurunan dari 63,7
INFO PEMASANGAN, Hub: Lutfi (021-70686126) & Hardi (081808859123)
persen tahun 2006 turun menjadi 61,40 persen pada 2007,’‘ tegas Bibit. Saat ini, lanjut gubernur, jumlah penduduk Jateng telah masuk dalam tiga besar jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Kondisi ini juga menjadi penyumbang peningkatan jumlah penduduk secara nasional. Secara nasional jumlah penduduk di Indonesia mencapai 231 juta jiwa. Jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan dikhawatirkan bakal terjadi baby booming (ledakan bayi). Sehingga pada tahun 2015 mendatang, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 600 juta jiwa lebih. Ledakan jumlah penduduk ini berpotensi melahirkan berbagai gejolak sosial. Misalnya pada ketersediaan layanan kebutuhan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, pangan, papan dan sandang. Sehingga dana yang tersedia untuk keluarga semakin sedikit perolehannya. Sehingga hal ini kian menghambat pemerintah untuk melaksanakan kesepakatan internasional mewujudkan program Milinium Development Goals (MDGs). ‘’Pasalnya cakupan MDGs meliputi penanggulangan kemiskinan dan kelaparan, terpenuhinya pendidikan dasar, menurunkan angka kematian anak, peningkatan kesehatan ibu serta memerangi HIV/ AIDS,’‘ ujarnya. ■ owo
SUKIMANTORO/REPUBLIKA
BANTUAN PEMBACA: Kepala Produksi Republika wilayah DIY-Jateng, Ibnu Santoso (kedua dari kiri) menyerahkan bantuan pembaca
Republika untuk korban banjir diterima Joko Suprapto, Ketua RW V Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo, Kamis (12/3).
Bupati Minta PNS Menjaga Kenetralannya TEMANGGUNG — Bupati Temanggung Drs H Hasyim Affandi mengingatkan agar seluruh PNS menjaga kenetralannya. Menyusul masa kampanye Pemilu Legislatif mulai 16 Maret. ‘’Sesuai ketentuan perundang-undangan, PNS wajib hukumnya bersikap netral dalam urusan politik, baik itu Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden,’‘ tandas Hasyim di Temanggung, Kamis (12/3). Namun demikian, tambah Hasyim, PNS tetap mempunyai hak untuk menyalurkan aspirasi politiknya secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Dengan tetap menjaga kenetralan, katanya, menjadi sumbangan luar biasa guna mewujudkan ketenangan dan ketentaraman masyarakat sehingga Pe-
milu bisa berjalan sukses. Kata Hasyim, suasana menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April mendatang sudah kian terasa. Partai politik peserta pemilu dan para caleg sudah semakin sibuk berkampanye. Hal itu ditunjukkan dengan pemasangan alat peraga kampanye di berbagai tempat maupun berkampanye lewat media cetak dan elektronik. ‘’Ketentuan tentang netralitas PNS di bidang politik sudah semestinya dipatuhi dan dilaksanakan. Ketentuan ini mengikat semua PNS di semua tingkatan, sehingga apabila ada yang melanggar maka akan dikenai sangsi hukum sesuai ketentuan,’‘ tandas Hasyim. Selain itu, Hasyim menghimbau kepada semua jajaran PNS di Kabupaten
Temanggung untuk ikut memfasilitasi suksesnya Pemilu Legislatif pada 9 April mendatang. Juga, ikut berperan dalam mensosialisasikan Pemilu di lingkungan keluarga dan juga di lingkungan tempat tinggalnya. Kepada anggota KPU, Hasyim minta, melalui kegiatan sosialisasi menjelaskan secara gamblang tentang perubahan yang terjadi dalam kontek pelaksanaan pemungutan suara nanti. Sebab Pemilu 2009 dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip yang berbeda dengan Pemilu sebelumnya. ‘’Sukses Pemilu tidak hanya terletak dari sisi kesiapan teknis semata, melainkan perlu melibatkan seluruh unsur masyarakat dan tidak ketinggalan peran serta PNS.’‘ ■ asd
Ragam Class_Ad D A F TA R BEBERAPA AGEN
REPUBLIKA Wilayah Jak-Sel
LIMO 1 AGENCY JL. LIMO NO.12 JAKARTA SELATAN MARDHIAH AGENCY JL. IR H.JUANDA NO.34 JAKARTA SELATAN MASHARI AGENCY JL.JATI NO.25 KOMP.TNI AL JAKARTA SELATAN NEWS I AGENCY JL. SIYARIDIN I.NO.5 JAKARTA SELATAN PERINTIS AGENCY JL. ULU JAMI V NO. 67 JAKARTA SELATAN PONDOK INDAH AGENCY JL. RS.FATMAWATI NO.20 JAKARTA SELATAN SANWANI AGENCY JL. RAYA PS.MINGGU NO. 12 JAKARTA SELATAN