Laporan Bbdm Skenario 1 .docx

  • Uploaded by: Sri Wahyuni
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Bbdm Skenario 1 .docx as PDF for free.

More details

  • Words: 657
  • Pages: 5
BBDM SKENARIO 1

Kasus SARIAWAN

Seorang wanita, 25 tahun, datangperiksa ke puskesmas dengan keluhan banyak sariawan di mulut. Mulut terasa perih saat makan dan minum. Pada pemeriksaan didapatkan gambaran lesi berwarna putih dengan dasar kemerahan yang mudah berdarah di beberapa tempat antara lain mukosa lidah, bibir, gusi dan palatum. Pasien mengatakan dia sering menderita sariawan ini, terutama bila kurang tidur dan hendak menstruasi. Dokter melakukan pmeriksaan dan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang di lab mikro. Setelah didapatkan hasil, dokter memberikan obat dengan dosis dan waktu yang sesuai untuk penyebab penyakit dan kondisi pasien. Dokter juga menjelaskan edukasi yang tepat terkait penyakit yang diderita pasien.

Terminologi 1. Sariawan Merupakan suatu kelainan yang terjadi di dalam rongga mulut baik pada mukosa yang berkeratin maupun yang tidak berkeratin, lesi berupa ulcer berwarna putih, biasanya terjadi berulang, tanpa tanda-tanda penyakit lainnya. Lesi bisa berupa lesi tunggal ataupun multiple. 2. Mukosa Lapisan kulit dalam yang tertutup epitelium dan terlibat dalam proses absorpsi dan sekresi, melapisi berbagai bagian tubuh yang kontak dengan dunia luar serta organ internal. 3. Palatum Bagian dalam rongga mulut sebelah cranial, terbagi menjadi 3 bagian ; yaitu palatum molle (posterior – berfungsi sebagai penutup agar makanan tidak masuk ke rongga hidung), palatum durum (membantu mengunyah makanan), dan rape palate. 4. Gusi / Gingiva Terdiri dari jaringan mukosa yang menutupi tulang maxilla dan mandibular di rongga mulut. 5. Dosis

Biasa digunakan untuk pemberian obat, menyatakan komposisi dan takaran suatu obat dalam jangka waktu tertentu.

Rumusan Masalah 1. Mengapa mulut terasa perih saat makan dan minum? 2. Mengapa didapatkan lesi di berbagai tempat? 3. Apakah ada hubungan antara terjadinya sariawan dengan kurang tidur? 4. Apakah ada hubungan antara terjadinya sariawan dengan menstruasi? 5. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan mikrobiologi? 6. Apa saja factor resiko yang memungkinkan seseorang terkena sariawan? 7. Mengapa terbentuk lesi putih dan kemerahan? 8. Kapan pasien harus datang ke dokter gigi saat sariawan?

Analisis Masalah 1. Sariawan merupakan lesi ulser (luka), normalnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 10-14 hari. Ketika pasien yang menderita sariawan makan dan minum, akan menyebabkan gesekan atau singgungan pada lesi, dimana akan merangsang nociceptor yang merupakan reseptor rasa nyeri. 2. Sariawan dapat dibagi ke dalam 3 tipe ; a. Minor, biasanya mengenai mukosa non-keratin. Contohnya ; lateral lidah b. Mayor, biasanya mengenai mukosa berkeratin. Contohnya ; pallatum c. Ulser herpetiformis 3. Kurang tidur, menyebabkan rangsangan stress yang akan memicu produksi kortisol di hipotalamus-pituitary-adrenal cortex. Meningkatkan produksi glukokortikoid dan katekolamin yang berlanjut menjadi gangguan keseimbangan antara sitokin pro-inflamasi dan anti-inflamasi. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan terganggunya system imun, sehingga mudah terjadi sariawan. 4. Menstruasi, pada fase luteal akan terjadi penurunan hormone estrogen dan progresteron yang tiba-tiba. Penurunan esterogen dapat menyebabkan gangguan maturasi sel epitel, ditambah dengan penurunan progresteron yang menyebabkan penurunan fungsi produksi sitokin anti-inflamasi dan kemampuan self-limiting. Kedua hal ini mendukung kerentanan mukosa untuk terkena iritasi local.

5. Pemeriksaan mikrobiologi diperlukan untuk mengetahui etiologi atau penyebab lain terjadinya sariawan, apakah bakteri atau virus ataupun jamur. Dengan diketahuinya etiologi maka kita dapat memilih pengobatan dan dosis yang sesuai. Untuk pemeriksaan dengan etiologi bakteri dapat dilakukan pemeriksaan mikrobiologi (pengecatan gram), untuk etiologi virus (misal virus herpes) dapat dilakukan pemeriksaan zanck smear (hasil positif bila ditemukan sel datia berinti banyak/multinucleated giant cell), untuk etiologi jamur (misaKl Candida albicans) dapat dilakukan pemeriksaan KOH (hasil positif bila ditemukan yeast/pseudohifa). 6. Faktor risiko : Bisa dari oral hygiene, trauma (misal tergigit atau terlalu keras dalam menggosok gigi), konsumsi makanan (defisiensi B12, asam folat, besi atau mengonsumsi coklat/keju/kacang-kacangan/makanan asam secara berlebihan), serta merokok (dapat menyebabkan nikotin stomatitis) 7. Dasar kemerahan merupakan ciri khas peradangan, banyak leukosit PMN. Sedangkan lesi putih merupakan jaringan nekrotik, banyak mononuclear cell. Mudah berdarah dikarenakan ada ulkus/luka maka pembuluh darah dekat dengan permukaan dan pembuluh darah mudah pecah 8. Apabila sariawan > 2 minggu dan sudah diberi terapi tetapi tidak sembuh-sembuh, bila rekurensi terus menerus & tempat predileksi banyak, bila ada kesulitan makan & minum (sangat terganggu) 9. Diagnosis sementara adalah Stomatitis Aphtosa (SA)

SKEMA

Related Documents


More Documents from "fatin"