BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian merupakan langkah utama dalam proses keperawatan. Data yang valid dan tepat akan menentukan langkah-langkah berikutnya. Kesalahan dalam pengumpulan data akan berdampak pada penentuan rencana keperawatan yang salah. Untuk memperoleh data yang lengkap diperlikan keahlian wawancara dan pemeriksaan fisik khusus karena umumnya klien cenderung manipulatif. 1. Anamesa/wawancara Pada saat melakukan anamnesa, yang perlu dilakukan adalah mengkaji keluhan utama saat ini, riwayat pemakaian zat, jenis zat, cara pakai zat dan dosis setiap kali pakai, frekuensi pemakaian zat (jam/hari/minggu/bulan/dan kapan terakhir pemakaian zat tersebut digunakan. Hal ini penting untuk menentukan anti dotum dan menentukan waktu timbul dan berakhirnya withdrawal atau ketagihan dari masingmasing zat. Informasi dapat dikumpulkan dari anggota keeluarga, teman, atau petugas tentang obat yang digunakan. Tanyakan dan simpan sisa obat muntahan (jika ada) untuk pemeriksaan toksikologi. Tanyakan juga riwayat alergi obat, riwayat shock anafilaktik dan riwayat penyakit yang pernah sedang diderita.
Berikan antidotum Naloxon HCL (Narcan, Nokoba) dengan dosis 0,01mg/kgBB secara IV/IM,/SC 2.
Pemeriksaan Fisik B1 : -
Takipnea
-
Dipsnea
-
Sianosis
-
Chyene strokes
-
Gagal nafas
-
Akumulasi sekret
B2 :
-
TD : < 120/80mmhg
-
Distritmia
-
Bradikardi
-
Sianosis
B3 : -
Nadi : > 60 - 100x/menit
-
Suhu : > 36,5 - 37,5C
-
RR : > 20x/menit
-
Akral hangat
-
Kejang
B4 : -
Distensi kandung kemih
-
Pengeluaran urin sedikit dan terhambat
B5 : -
Mual
-
Feses keras
-
Anoreksia
-
Peristaltik menurun
-
Mukosa bibir kering
B6 : -
Terdapat luka bekas sayatan
B. ANALISA DATA Data
Etiologi
Ds :
Problem
Asap rokok -
Ketidakefektifan bersihan
Klien mengatakan susah
jalan nafas
untuk Terjadi Inflamasi
bernafas Do :
Akumulasi -
Akumulasi
mukus/mikroorganisme
sputum -
Chyene stokes
-
Nadi : > 60 - sianosis,
-
Takipnue,
dispnue, perubahan
100x/menit
frekuensi nafas , suara
RR : > 20x/menit
nafas tambahan
Ds :
Merangsang SSP -
Klien
Ketidakefektifan
mengeluh
sesak napas
Nafas Inhibasi batang
Do :
Pola
medulasi otak
(
pada medula
oblongata & pons varoli ) -
Takipnea
-
Dispnea
Pusat
-
Gagal nafas
bahkan terganggu
-
Chyene stokes
-
Nadi : > 60 - CO2 menekan pernafasan
respiratori
rusak
100x/menit -
RR : > 20x/menit
Takipnue,
dipsnue,
sianosis, gagal nafas
Ds : -
Rangsangan pada formasio Penurunan curah jantung retikularis
Do : -
distritmia
Parasimpatis
-
Bradikardi
dengan reseptor kolinergik
-
TD : < 120/80mmhg
beriktan
Penurunan denyut jantung
Hipotensi
Suplai darah inadekuat
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN : -
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
akumulasi
sputum di tandai dengan klien mengeluh susah bernafas, Akumulasi sputum, Chyene stokes , Nadi : > 60 - 100x/menit, RR : > 20x/menit -
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gagal nafas di tandai dengan Klien mengeluh sesak nafas, Takipnea, Dispnea, Gagal nafas, Chyene stokes , Nadi : > 60 - 100x/menit, RR : > 20x/menit
-
Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipotensi di tandai dengan distritmia, Bradikardi, TD : < 120/80mmhg
D. INTERVENSI No 1
Diagnosa Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil
Ketidakefektifan bersihan Setelah
dilakukan
Intervensi
tindakan
-
Rasional
Jelaskan kepada klien
-
Agar pasien dan
jalan nafas berhubungan keperawatan selama 1x24 jam
dan keluarga penyebab
keluarga
dengan
dan
mengerti
akumulasi masalah
keperawatan
sputum di tandai dengan Ketidakefektifan bersihan jalan klien
mengeluh
bernafas,
susah nafas
dapat
teratasi
dengan
-
Akumulasi kriteria hasil :
sputum, Chyene stokes ,
-
Akumulasi sputum
Nadi : > 60 - 100x/menit,
-
Chyene stokes
RR : > 20x/menit
-
Nadi
-
:
>
-
tujuan
tindakan
yang akan di lakukan
penyebab
Lakukan membersihkan
tujuan
sekret mulut dan hidung
yang
Lakukan
lakukan
mempertahankan jalan 60
-
-
dapat
dan tindakan
akan
di
Untuk
nafas dengan cara mayo
membebaskan
100x/menit
tube, oral tube, naso
jalan nafas dari
RR : > 20x/menit
tube
sekret
-
-
-
Atur
aliran
oksigen
-
Dengan
pada pasien
mempertahankan
Observasi TTV
jalan nafas klien
Nadi, RR, TD
dapat
Observasi jika adanya
dan
kecemasan
mengalami
pada
bernafas tidak
oksigen
distress nafas -
Dengan mengatur aliran
oksigen
dapat menyeimbangkan pernafasan
pada
pasien -
Untuk memantau keadaan klien
-
Untuk
menjaga
pemberian oksigen
pada
klien Ke 2
ketidakefektifan nafas
pola Setelah
dilakukan
tindakan
-
berhubungan keperawatan selama 1x24 jam
dengan gagal nafas di masalah
keperawatan
tandai dengan Klien Ketidakefektifan Pola Nafas dapat mengeluh sesak nafas, teratasi dengan kriteria hasil : Takipnea,
Dispnea,
-
Pasien tidak sesak
Sianosis, Gagal nafas,
-
Tidak Takipnea
-
-
Jelaskan kepada klien
-
Agar pasien dan
dan keluarga penyebab
keluarga
dan
mengerti
tujuan
tindakan
yang akan di lakukan
penyebab
Lakukan membersihkan
tujuan
sekret mulut dan hidung
yang
Lakukan
lakukan
dapat
dan tindakan
akan
di
Chyene stokes , Nadi :
-
Tidak Dispnea
mempertahankan jalan
> 60 - 100x/menit, RR
-
Tidak Sianosis
nafas dengan cara mayo
membebaskan
: > 20x/menit
-
Tidak Gagal nafas
tube, oral tube, naso
jalan nafas dari
-
Tidak ada suaras nafas
tube
sekret
tambahan ene stokes -
Nadi
:
100x/menit -
60
-
RR : 20x/menit -
Atur
aliran
oksigen
-
-
Untuk
Dengan
pada pasien
mempertahankan
Observasi TTV
jalan nafas klien
Nadi, RR, TD
dapat
Observasi jika adanya
dan
kecemasan
mengalami
pada
oksigen
bernafas tidak
distress nafas -
Dengan mengatur aliran
oksigen
dapat menyeimbangkan pernafasan
pada
pasien -
Untuk memantau keadaan klien
-
Untuk
menjaga
pemberian oksigen
pada
klien Penurunan curah jantung Setelah berhubungan
dilakukan
tindakan
-
dengan keperawatan selama 1x24 jam
hipotensi di tandai dengan masalah
keperawatan
distritmia, Bradikardi, TD Ketidakefektifan bersihan jalan : < 120/80mmhg
nafas
dapat
teratasi
dengan
-
kriteria hasil :
Jelaskan kepada klien
-
Agar pasien dan
dan keluarga penyebab
keluarga
dan
mengerti
tujuan
tindakan
yang akan di lakukan
penyebab
Pertahankan
tujuan
dapat
dan tindakan
posisi
tirah
yang
akan
posisi
lakukan
di
-
Tidak distritmia
b a r i n g pada
-
Tidak ada Bradikardi
baring
-
TD :
memposisikan
120/80mmhg
posisi supinasi dengan
harapkan ekspansi
Nadi : 60 – 100x/menit
ekspensi dada datar dan
dada
nyaman selama episode
optimal
-
RR : 16- 20x/menit
dengan
cara klien
akut -
-
Dengan tirah
-
posisi
baring
di
lebih
Untuk
Kolaborasikan
dengan
menhoptimalkan
pemberian
oksigen
penfasan
pada pasien
- Berikan
pasien antidotum
-
Memantau
pada
Naloxon HCL (Narcan, Nokoba) dengan dosis 0,01mg/kgBB
-
secara
keadaan pasien -
Untuk memberikan
IV/IM,/SC
penawar
Observasi TTV
pada pasien
Nadi, RR, TD
racun