Bab 3 Askep Peritonitis.docx

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 3 Askep Peritonitis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,224
  • Pages: 8
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN PERITONITIS Kasus : Ny M usia 25 tahun masuk RS pada tanggal 3 maret 2019, datang dengan keluhan nyeri abdomen sejak 4 hari yang lalu setelah Ny M post op Apendixitis. Pasien mengatakan rasa nyeri terlokalisasi kadang rasa nyeri ringan kadang juga berat, skala nyeri 7 (nyeri sangat mengganggu dan berat), ketika kambuh nyeri disertai panas tubuh yang tinggi dan kembung. sejak 2 hari yang lalu pasien mengeluh sering mual dan muntah 4x/hari disertai pusing, tidak nafsu makan, porsi makan tidak pernah habis, klien tampak cemas dan lelah, minum hanya 700 cc/hari. Klien mengatakan tubuh terasa panas sehingga klien sering keluar keringat. Klien mengatakan BAB jarang satu kali dalam 5-6 hari, sehingga perutnya terlihat membesar dan terasa tidak nyaman. Hasil inspeksi: membran mukosa kering, mata cowong, turgor kulit menurun., wajah tampak kemerahan, pasien terlihat menghindari semua gerakan dan menjaga pinggul tertekuk untuk mengurangi ketegangan dinding perut, hasil palpasi terdapat nyeri tekan abdomen, akral hangat. hasil perkusi terdapat nyeri ketuk dan bunyi hipertimpani. bissing usus tidak terdengar (Bunyi peristaltik = O). BB menurun sebelum sakit 75 kg waktu sakit 60 kg Berdasarkan observasi TTV dihasilkan TD: 130/80 mmHg, N: 120 x/menit, S: 40OC. Hasil pemeriksaan laboratorium di dapatkan leukosit: 15.000 sel µ/l. HB: 10 g/dl, dari hasil foto polos abdomen di dapatkan usus halus dan usus besar berdilatasi, nilai elektrolit normal. Dx Medis: Peritonitis.

A.

Pengkajian

1.

Data Subyektif

a.

Identitas pasien     

Nama Umur MRS Pekerjaan Diagnosa Medis

: : Ny. M : 25 tahun : 03 Juni 2019 : Ibu rumah tangga : Peritonitis

b.

Keluhan Utama : pasien mengatakan nyeri abdomen setelah post op apendixitis.

c.

Riwayat Penyakit Sekarang Ny M usia 25 tahun masuk RS pada tanggal 3 juni 2014, datang dengan keluhan nyeri abdomen sejak 4 hari yang lalu setelah Ny M post op Apendixitis, Pasien mengatakan rasa nyeri terlokalisasi kadang rasa nyeri ringan kadang juga berat, skala nyeri 7 (nyeri sangat mengganggu dan berat), ketika kambuh nyeri disertai panas tubuh yang tinggi disertai kembung. 2 hari yang lalu pasien mengeluh sering mual dan muntah 4x/hari disertai pusing, tidak nafsu makan, porsi makan tidak pernah habis, klien tampak cemas dan lelah, minum hanya 700 cc/hari. Klien mengatakan tubuh terasa panas sehingga klien sering keluar keringat. Klien mengatakan BAB jarang satu kali dalam 5-6 hari, sehingga perutnya terlihat membesar dan terasa tidak nyaman. Karena kondisi tersebut klien MRS pada tanggal 03 Juni 2019.

d.

Riwayat Penyakit Dahulu pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit apendixitis

e.

Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan keluarga mempunyai riwayat apendixitis dan gastritis

2.

Data Obyektif a. Kesadaran

: Composmentis

b. Kondisi umum

: lemah, lelah, kesakitan

c. Skala nyeri

: 7 (nyeri sangat mengganggu dan berat)

d. Observasi TTV: TD: 130/80 mmHg

S : 40 0C

N : 120x/mnt

RR: 20x/mnt

e. Pemeriksaan fisik : 1. B1 (Breating) : - Inspeksi

: dada simetris, tidak ada penggunaan otot bantu napas

- Palpasi

: fokal fremitus kanan kiri sama

- Perkusi

: sonor

- Auskultasi

: vesikuler, tidak ada suara tambahan

2. B2 (Blood)

:

- Inspeksi

: ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi

: PMI teraba

- Perkusi

: pekak

- Auskultasi

: S1, S2 terdengar bunyi tunggal

3. B3 (Brain)

: Kesadaran composmentis (3-4-5)

4. B4 (Bowel)

:

- Inspeksi

: Simetris, kembung

- Auskultasi

: Bissing usus menghilang (bunyi perstaltik = o)

- Perkusi

: Hipertimpani, hepar dan lien redup

- Palpasi

:Hepar lien tidak teraba, gastritis positif, apendisitis negatif

- Frekuebsi BAB

: 1 kali dalam 5-6 hari

- Konsistensi feses : Keras 5. B5 (Bladder)

:

- Frekuensi BAK

: 1X/hari

- Intake minum

: 700cc/hari

6. B6 (Bone) - Inspeksi

: :

Pasien terlihat kesakitan dan lemah, mata cowong, wajah memerah. pasien terlihat menghindari semua gerakan dan menjaga pinggul tertekuk untuk mengurangi ketegangan dinding perut - Palpasi

: akral hangat

f. Pemeriksaan Penunjang

:

- Leukosit : 15.000 sel µ/l. - foto polos abdomen di dapatkan usus halus dan usus besar berdilatasi, nilai elektrolit normal

B.

Diagnosa Keperawatan

1.

Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d peradangan/ inflamasi pada peritoneum

2.

Hipertermi b.d respon mediator kimia terhadap inflamasi pada peritoneum

3.

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan yang tidak adekuat

C.

Intervensi Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan proses inflamasi peritoneum. a) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri hilang. b) Kriteria Hasil

:

- Nyeri tekan abdomen berkurang, - skala nyeri normal 0-1 - Bissing usus normal (5-30x/mnt) - Observasi TTV (dalam batas normal) : TD: 90-140 mmHg N: 60-80x/mnt S: 40 0C c) Intervensi 1.

:

Intervensi Bina hubungan saling percaya

2. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi seperti mendengarkan musik dan latihan nafas dalam

Rasional 1. Untuk mempermudah memberikan pelayanan secara maksimal 2. Untuk menurunkan rasa nyeri pasien

3.

Observasi TTV: TD, N, S

3.

Untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien

4. Observasi skala, lokasi, dan lama terjadinya nyeri

4. Untuk mencegah perkembangan tingkat nyeri pasien

5.

5. Untuk mengetahui fungsi gerakan peristaltik lambung

Observasi bising usus

6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat antibiotic dan analgesik

6. Untuk meringankan peradangan dan nyeri abdomen

2. Hipertemi berhubungan dengan respon mediator kimia terhadap inflamasi peitonium. a) Tujuan

: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, diharapkan

panas tubuh berkurang. b) Kriteria Hasil

:

- Suhu tubuh menurun (N: 36,5 – 37,5 OC) - Akral dingin - Wajah tidak memerah c) Intervensi

:

Intervensi 1. Anjurkan klien menggunakan pakaian yang mudah meresap keringat

Rasional 1. Penguapan panas dari tubuh dapat diminimalisir oleh tubuh

2. Anjurkan kompres hangat dan mengurangi aktivitas dan banyak istirahat

2. Untuk menstabilkan autoregulasi suhu dalam tubuh

3.

Observasi TTV: S, N, TD

3. Untuk mengetahui perkembangan vital pasien

4.

Kolaborasi dengan tim medis

4. Inflamasi berkurang, suhu tubuh

pemberian obat antibiotik dan paracetamol

menurun.

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang. a) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien dapat memenuhi asupan nutrisi yang seimbang. b) Kriteria Hasil

:

- Mual muntah berkurang - BB meningkat - Porsi makan habis - Nafsu makan meningkat - HB: 11,4 – 15 g/dl c) Intervensi

:

Intervensi 1. Berikan penjelasan kepada klien tentang diit yang benar seperti menganjurkan makan sedikit tapi sering

Rasional 1. Untuk mengatur pola makan pasien lebih baik lagi dan teratur

2. Ciptakan suasana makan yang rileks dengan cara menyajikan makanan dalam keadaan hangat

2. Membantu pencernaan pasien dan meningkatkan nafsu makan

3.

Observasi TTV: TD, N, S,

3. Untuk mengetahui perkembangan vital pasien

4. Ukur kadar HB secara berkala, timbang BB

4. Untuk mengetahui perkembangan pasien

5. Kolaborasi ahli gizi/para medis untuk menentukan diit yang tepat dan pemberian vitamin antiemetik

5. Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi pasien.

C. Implementasi Keperawatan

Didasarkan pada diagnosa yang muncul baik secara aktual, resiko, atau dilakukan potensial. Kemudian dilakukan tindakan keperawatan yang sesuai.

D.

Evaluasi Disimpulkan berdasarkan pada sejauh mana keberhasilan mencapai kriteria hasil. Sehingga dapat diputuskan apakah intervensi dapat dilanjutkan atau dihentikan atau diganti jika tindakan yang dilakukan tidak berhasil.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 3. Jakarta : EGC Monica, Skp., Doenges, E., Marilyn. (2002). Alih Bahasa: Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis Edisi 6. Jakarta : EGC. Inayah Iin. (2004). ASKEP pada klien gangguan system pencernaan. Jakarta : Salemba Medika. Arif., M. (2011). Gangguan GIT Aplikasi ASKEP Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.

Related Documents