BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada orang yang menggunakan. Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Pengertian napza secara umum adlah semua zat kimia yang jika dimasukkan kedalam tubuh manusia baik secara oral maupun suntik dapat mempengaruhi kejiwaan atau psikologis dan kesehatan seseorang, serta menimbulkan jecanduan atau ketergantungan. Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obat berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.1,2 Meskipun dalam Kedokteran, sebagian besar golongan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berakibat sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda. Maraknya penyalahgunaan NAPZA tidak hanya dikota-kota besar saja, tapi sudah sampai ke kota-kota kecil diseluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari tingkat sosial ekonomi menengah bawah sampai tingkat sosial ekonomi atas. Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur antara 15–24 tahun. Tampaknya generasi muda adalah sasaran strategis perdagangan gelap NAPZA. Oleh karena itu kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan generasi muda. Sektor kesehatan memegang peranan penting dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA, melalui upaya Promotif, Preventif, Terapi dan Rehabilitasi.1,3 Peran penting sektor
kesehatan sering tidak disadari oleh petugas kesehatan itu sendiri, bahkan para pengambil keputusan, kecuali mereka yang berminat dibidang kesehatan jiwa, khususnya penyalahgunaan NAPZA. Bidang ini perlu dikembangkan secara lebih profesional, sehingga menjadi salah satu pilar yang kokoh dari upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA. Dari hasil identifikasi masalah NAPZA dilapangan melalui diskusi kelompok terarah yang dilakukan Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat bekerja sama dengan Direktorat Promosi Kesehatan – Ditjen Kesehatan Masyarakat Depkes-Kesos RI dengan petugaspetugas puskesmas di beberapa propinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali ternyata pengetahuan petugas puskesmas mengenai masalah NAPZA sangat minim sekali serta masih kurangnya buku yang dapat dijadikan pedoman. Berdasarkan hal tersebut diatas maka Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat – Ditjen Kesehatan Masyarakat Depkes – Kesos RI merasa perlu untuk menyusun suatu pedoman praktis yang mudah dipelajari untuk menanggulangi penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya Mesikipun dalam kedokteran sebagian besar geolongan napza masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila di salahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis akan sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat khusus nya generasi muda.
1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Apa Definisi dari Intoksikasi NAPZA ? 2. Bagaimana Klasifikasi dari Intoksikasi NAPZA? 3. Apa Etiologi dari Intoksikasi NAPZA? 4. Bagaimana Manifestasi Klinis dari Intoksikasi NAPZA? 5. Bagaimana Patofisiologis pada Intoksikasi NAPZA? 6. Bagaimana WOC pada Intoksikasi NAPZA? 7. Apakah Pemeriksaan Penunjang dari Intoksikasi NAPZA ? 8. Bagaimana Penatalaksanaanya Intoksikasi NAPZA? 9. Bagaimana Pengkajian Kasus Intoksikasi NAPZA? 10. Bagaimana Analisa Data dari Kasus Intoksikasi NAPZA?
11. Bagaimana Diagnosa pada Kasus Intoksikasi NAPZA? 12. Bagaimana Intervensi dari Kasus Intoksikasi NAPZA ?
1.3 TUJUAN UMUM Tujuan umum penulisan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang Intoksikasi NAPZA. Sehingga diharapkan kita semua dapat mengerti dan memahami bagaimana Asuhan Keperawatan dalam menangani Intoksikasi NAPZA.
1.4 TUJUAN KHUSUS 1. Mahasiswa mampu menjelaskan Definisi dari Intoksikasi NAPZA 2. Mahasiswa mampu menjelaskan Klasifikasi dari Intoksikasi NAPZA 3. Mahasiswa mampu menjelaskan Etiologi dari Intoksikasi NAPZA 4. Mahasiswa mampu menjelaskan Manifestasi Klinis dari Intoksikasi NAPZA 5. Mahasiswa mampu menjelaskan Patofisiologis pada Intoksikasi NAPZA 6. Mahasiswa mampu menjelaskan WOC pada Intoksikasi NAPZA 7. Mahasiswa mampu menjelaskan Pemeriksaan Penunjang dari Intoksikasi NAPZA 8. Mahasiswa mampu menjelaskan Penatalaksanaan dari Kasus Intoksikasi NAPZA 9. Mahasiswa mampu menjelaskan Pengkajian Kasus Intoksikasi NAPZA 10. Mahasiswa mampu menjelaskan Analisa Data dari Kasus Intoksikasi NAPZA 11. Mahasiswa mampu menjelaskan Diagnosa pada Kasus Intoksikasi NAPZA 12. Mahasiswa mampu menjelaskan Intervensi dari Kasus G Intoksikasi NAPZA