Acara 1 Sarjan Fix.docx

  • Uploaded by: Sarjan Djalil
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Acara 1 Sarjan Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,749
  • Pages: 41
UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

: 01

DORSAL

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Sedang



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:5



Dorsal

:9

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Aperture Intermarginal Umbical

Hiasan Pada 

Permukaan Test :Puncate



Aperture

: Flape



Suture

: Brigde



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Globigerina

Spesies

: Globigerina tripartita KOCH

Umur

: Oligosen-Miosen Bawah (N.1-N.6)

Keterangan

: Pada sampel No. 1 dijumpai spesies Globigerina tripartita, genus

Globigerina, family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 5 dan jumlah kamar dorsal 9, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Oligosen-Miosen Bawah (N.1-N.6) Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

Gita Suci Wulandari F 121 17 004

Savira Aulia R.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

: 02

DORSAL

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:3



Dorsal

:3

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Aperture Intermarginal Aparture

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Puncate



Aperture

: Flape



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Globigerinoides

Spesies

: Globigerinoides conglobatus (BRADY)

Umur

: Miosen Atas-Kwarter (N.19-N.23)

Keterangan

: Pada sampel No. 2

dijumpai

spesies globigerina

tripartita, genus

Globigerinoides, family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal aparture, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 3 dan jumlah kamar dorsal 3, sutur ventral tertekan kuat dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen Atas-Kwarter (N.19-N.23). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut Susunan Kamar

DORSAL : 03 : Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:6



Dorsal

: 11

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical Extra Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Puncate



Aperture

: Flape



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBEROTALIDAE

Genus

: Globorotalia

Spesies

: Globorotalia dutertrei (D’ORBIGNY)

Umur

: Miosen Atas-Kwarter (N.17-N.23)

Keterangan

: Pada sampel

No. 3

dijumpai

spesies Globorotalia dutertrei, genus

Globorotalia, family GLOBEROTALIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary apeture intermarginal umbilical extra umbilical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 6 dan jumlah kamar dorsal 11, sutur ventral tertekan kuat dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen Atas-Kwarter (N.17-N.23). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

Gita Suci Wulandari F 121 17 004

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus 6. Peri-peri

VENTRAL No Urut

DORSAL : 04

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:6



Dorsal

: 24

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical Extra Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Smooth



Aperture

: Flape



Suture

: Limbate



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBOROTALIDAE

Genus

: Galoborotalia

Spesies

: Globorotalia lenguaensis BOLLI

Umur

: Miosen Tengah-Atas (N.13-N.16)

Keterangan

: Pada sampel No. 4 dijumpai spesies Globorotalia lenguaensis, genus

Galoborotalia, family GLOBOROTALIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test smoooth, hiasan pada aperture flape, hiasan pada peri-peri terdapat keel, jenis aperture primary apeture intermarginal umbilical extra umbilical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 6 dan jumlah kamar dorsal 24, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen Tengah-Atas (N.13-N.16). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 05

Susunan Kamar

: Planispiral

Bentuk Kamar

: Hemispherical

Bentuk Test

: Radiate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:6



Dorsal

:8

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Aperture Interior Marginal Equaterial

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Puncate



Aperture

: Flape



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Open Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: HENTKEINEIDAE

Genus

: Hestigorina

Spesies

: Hestigenerilla bermudezi BOLLI

Umur

: Miosen Bawah-Tengah (N.8-N.9)

Keterangan

: Pada sampel No. 5 dijumpai spesies Hestigenerilla bermudezi, genus

Hestigorina, family HENTKEINEIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada suture bridge, hiasan pada umbilicus open umbilicus, jenis aperture primary aperture interior marginal equaterial, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 6 dan jumlah kamar dorsal 8, sutur ventral tertekan sedang kuat dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test radiate, bentuk kamar hemispherical , susunan kamar planispiral, umur Miosen Bawah-Tengah (N.8-N.9). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 06

Susunan Kamar

: Planispiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:5



Dorsal

:5

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Aperture Interior Marginal Equaterial

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Puncate



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: HANTKENIIDAE

Genus

: Hastigerina

Spesies

: Hestigerina aequilateralis (BRADY)

Umur

: Miosen Tengah-Kwarter (N.14-N.23)

Keterangan

: Pada sampel No. 6 dijumpai spesies Hestigerina aequilateralis, genus

Hastigerina, family HANTKENIIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 5 dan jumlah kamar dorsal 9, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen Tengah-Kwarter (N.14-N.23). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 07

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:4



Dorsal

:6

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Aperture Intermarginal Umbical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Puncate



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Open Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Globigerina

Spesies

: Globigerina praebulloides BLOW

Umur

: Oligosen-Miosen Atas (N.1-N.17)

Keterangan

: Pada sampel No. 7 dijumpai spesies Globigerina praebulloides, genus

Globigerina, family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 5 dan jumlah kamar dorsal 9, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Oligosen-Miosen Atas (N.1-N.17). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 08

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Sedang



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:3



Dorsal

:3

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical Extra Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Puncate



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Globigerina

Spesies

: Globigerinoides ruber (D’ORBIGNY)

Umur

: Pliosen-Kwarter (N.19-N.23)

Keterangan

: Pada sampel No. 8 dijumpai

spesies Globigerinoides ruber, genus

Globigerina, family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 5 dan jumlah kamar dorsal 9, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen Pliosen-Kwarter (N.19-N.23). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 09

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:5



Dorsal

: 13

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical Extra Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Puncate



Aperture

: Flape



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBOROTALIIDAE

Genus

: Globorotalia

Spesies

: Globorotalia mayeri CUSHMAN and ELLISOR

Umur

: Miosen Tengah (N.13-N.9)

Keterangan

: Pada sampel No. 9 dijumpai spesies Globorotalia mayeri, genus

Globorotalia, family GLOBOROTALIIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 5 dan jumlah kamar dorsal 9, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen Tengah (N.13-N.9). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

Gita Suci Wulandari F 121 17 004

Savira Aulia R. F 121 15 054

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 10

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Spherical

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Sedang



Dorsal

: Tertekan Sedang

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:1



Dorsal

:5

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Reticulate



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Limbate



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Orbulina

Spesies

: Orbulina universa D’ORBIGNY

Umur

: Miosen-Kwater (N.9-N.23)

Keterangan

: Pada sampel No. 10 dijumpai spesies Orbulina universa, genus Orbulina,

family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 5 dan jumlah kamar dorsal 9, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur MiosenKwater (N.9-N.23). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 11

Susunan Kamar

: Trachospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:5



Dorsal

:9

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Aperture Interiomarginal Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Punctate



Aperture

: Flape



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Orbulina

Spesies

: Globigerina outchitaenis (HOWE and WALLACE)

Umur

: Miosen Bawah-Tengah (N.8-N.6)

Keterangan

: Pada sampel No. 11 dijumpai spesies Globigerina outchitaenis, genus

Orbulina, family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 5 dan jumlah kamar dorsal 9, sutur ventral tertekan kuat dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen Bawah-Tengah (N.8-N.6). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 12

Susunan Kamar

: Trocospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Umbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:7



Dorsal

:4

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Aperture Interiomarginal Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Punclate



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Open Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Globigerinoides

Spesies

: Globigerinoides trilobus (REUSS)

Umur

: Miosen Bawah – Kwarter (N.4-N.23 )

Keterangan

: Pada sampel No. 12 dijumpai spesies Globigerina tripartita KOCH,

genus Orbulina, family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada sutur bridge, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 7 dan jumlah kamar dorsal 4, sutur ventral tertekan kuat dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen Bawah – Kwarter (N.4-N.23). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

Gita Suci Wulandari F 121 17 004

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 13

S Susunan Kamar

: Trachospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:7



Dorsal

:9

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Aperture Interiomarginal Umbilical Extra

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Puncate



Aperture

: Flape



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GROBOROTALIDAE

Genus

: Globorotalia

Spesies

: Globorotalia Aspensis (COLOM)

Umur

: Miosen – Pliosen Atas (N.14-N.19)

Keterangan

: Pada sampel No. 13 dijumpai spesies Globorotalia Aspensis, genus Globorotalia,

family GLOBOROTALIDAE,

ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada

permukaan test puncate, hiasan pada sutur bridge, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture interiormarginal umbilical extra,

komposisi kimia gamping hyaline

(CaCO3), jumlah kamar ventral 7 dan jumlah kamar dorsal 9, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen – Pliosen Atas (N.14-N.19) Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 14

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Kuat



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

:

Jumlah Kamar 

Ventral

:7



Dorsal

:6

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCo3)

Aperture

: Primary Aperture Interiormarginal Umbilical Extra

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Smooth



Aperture

: Flape



Suture

: Brigde



Umbilicus

: Deepy Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GROBOROTALIDAE

Genus

: Globorotalia

Spesies

: Globorotalia Ehrenbergi BOLI

Umur

: Paleosen Tengah ( N.4-N.6)

Keterangan

: Pada sampel No. 14 dijumpai spesies Globorotalia Ehrenbergi genus

Globorotalia ,family GROBOROTALIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada sutur bridge, jenis aperture primary aperture interiormarginal umbilical extra, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 7 dan jumlah kamar dorsal 6, sutur ventral tertekan kuat dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Paleosen Tengah ( N.4-N.6). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 15

Susunan Kamar

: Planispiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Biumbilicate

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Lemah



Dorsal

: Tertekan Kuat

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCo3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:6



Dorsal

: 13

Komposisi kimia

: (CaCo3) Gamping Hyalin

Aperture

: Primary Aperture Intermarginal Umbical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Punctate



Aperture

: Flape



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Deaply Umbilicus



Peri-Peri

:-

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFER

Family

: GLPBOROTALIDAE

Genus

: Globorotalia

Spesies

: Globorotalia Pseudobuloides( PLUMMER )

Umur

: Paleosen ( N.1-N.6)

Keterangan

: Pada sampel No. 15 dijumpai

spesies Globorotalia Pseudobuloides,

genus Globorotalia, family GLPBOROTALIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan puncate, hiasan pada flape, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 6 dan jumlah kamar dorsal 13, sutur ventral tertekan lemah dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbl Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

Gita Suci Wulandari F 121 17 004

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 16

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Spherical

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Sedang



Dorsal

: Tertekan Sedang

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:1



Dorsal

:5

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Reticulate



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Limbate



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Globogerina

Spesies Umur

: Globogerina Binaensis KOCH : Oligosen – Miosen Bawah ( N.2-N.6)

Keterangan

: Pada sampel No. 16 dijumpai spesies Globogerina Binaensis, genus

Globogerina, family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture Lip/Rim, hiasan pada pada suture limbate, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, Peri-peri Keel, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 1 dan jumlah kamar dorsal 5, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Oligosen – Miosen Bawah ( N.2-N.6) Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp : 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

: 17

DORSAL

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Spherical

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Sedang



Dorsal

: Tertekan Sedang

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:1



Dorsal

:5

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Reticulate



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Limbate



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Globigerina

Spesies

: Globigerina Piaebuloides ( PLUMMER )

Umur

: Paleosen ( N.1-N.8)

Keterangan

: Pada sampel No. 17 dijumpai spesies Globigerina Piaebuloides, genus

Globigerina, family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 1 dan jumlah kamar dorsal 5, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Paleosen ( N.1-N.8) Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

Savira Aulia R.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 18

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Spherical

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Sedang



Dorsal

: Tertekan Sedang

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:6



Dorsal

:7

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Reticulate



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Limbate



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

: Keel

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Hustigerina

Spesies

: Hustigerina Miera ( COLE )

Umur

: Eosen Atas – Bawah ( N.11-N.22 )

Keterangan

: Pada

sampel

No. 18

dijumpai

spesies

Hustigerina Miera, genus

Hustigerina, family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO 3), jumlah kamar ventral 6 dan jumlah kamar dorsal 7, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Eosen Atas – Bawah ( N.11-N.22). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 19

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Spherical

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Sedang



Dorsal

: Tertekan Sedang

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:4



Dorsal

:7

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Pustulose



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Bridge



Umbilicus

: Deepy Umbilicus



Peri-Peri

:-

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Truncolotaloides

Spesies

: Truncolotaloides Sp. ( BRONNIMAN and BERMUDEZ )

Umur

: Eosen Tengah – Atas ( N.14-N.23 )

Keterangan

: Pada sampel No. 19 dijumpai spesies Orbulina universa, genus Orbulina,

family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 4 dan jumlah kamar dorsal 7, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Eosen Tengah – Bawah ( N.14-N.23 ) Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 GEOLOGI Acara 1 : Identifikasi Fosil Planktonik

Nama : Muh. Sarjan Djalil NIM : F 121 17 003 Gel/Klp: 2 / 2 Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Suture 4. Septa 5. Umbilicus

VENTRAL No Urut

DORSAL : 20

Susunan Kamar

: Trochospiral

Bentuk Kamar

: Globular

Bentuk Test

: Spherical

SAMPING

Sutur 

Ventral

: Tertekan Sedang



Dorsal

: Tertekan Sedang

Komposisi Test

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Jumlah Kamar 

Ventral

:6



Dorsal

:9

Komposisi kimia

: Gamping Hyalin (CaCO3)

Aperture

: Primary Apeture Intermarginal Umbilical

Hiasan Pada 

Permukaan Test : Putulose



Aperture

: Lip/Rim



Suture

: Limbate



Umbilicus

: Deeply Umbilicus



Peri-Peri

:-

Kelas

: SARCODINA

Ordo

: FORAMINIFERA

Family

: GLOBIGERINIDAE

Genus

: Globoquadrina

Spesies

: Globoquadrina Atlispira CUSHMAN and JARVIS

Umur

: Miosen Bawah – Pliosen ( N.5-N.20 )

Keterangan

: Pada sampel No. 20 dijumpai spesies Atlispira, genus Globugudlina,

family GLOBIGERINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA dengan hiasan pada permukaan test puncate, hiasan pada aperture flape, hiasan pada umbilicus deeply umbilicus, jenis aperture primary aperture intermarginal umbical, komposisi kimia gamping hyaline (CaCO3), jumlah kamar ventral 6 dan jumlah kamar dorsal 9, sutur ventral tertekan sedang dan sutur dorsal tertekan kuat, bentuk test biumbilicate, bentuk kamar globular , susunan kamar trochospiral, umur Miosen Bawah – Pliosen ( N.5-N.20 ). Fosil forminifera planktonik biasanya hidup di sekitar permukaan air laut dan mengambang pada kedalaman 100-300 meter di lingkungn air laut dingin, sedangkan pada daerah tropis hidup sekitar 30 meter di bawah permukaan laut. Sistem reproduksi hewan ini dibagi menjadi dua yaitu aseksual pada individu yang telah dewasa terdapat sebuah inti pada protoplasmanya. Inti tersebut kemudian membelah membentuk nuckei selanjutnya inti tersebut akan meninggalkan cangkangnya dan keluar sambil membawa sebagian protoplasmanya kemudian protoplasma tersebut akan membentuk cangkang baru. Pada perkembangan seksual, akan membentuk inti-inti kecil (nucleoli) yag semakin banyak pada tahapan dewasa, pada akhirnya pecah keluar melalui apertur sambil membawa protoplasma dan membentuk flagel untuk bergerak. Foraminifera planktonik sangat peka terhadap perubahan kadar garam sehingga baik untuk penciri umur suatu lapisan batuan. Kegunaannya yaitu dapat mengetahui korelasi penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di permukaan maupun dibawah permukaan, mengetahui umur suatu lapisan batuan, dan untuk menentuka data staratigrafi.

Praktikan

Asisten

Muh. Sarjan Djalil F 121 17 003

Ira Kusuma Dani F 121 17 008

Related Documents

Acara 1
October 2019 61
Tugas Pkn Individu Fixdocx
October 2019 113
Haspeng Acara 1
August 2019 33
Acara 1 Migas.docx
May 2020 5
Acara 1.docx
October 2019 13

More Documents from "Kartika Keksi"