Acara 6 Laju Erosi.docx

  • Uploaded by: Sarjan Djalil
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Acara 6 Laju Erosi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 865
  • Pages: 6
UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Acara 6 : Laju Erosi

Nama : Muh. Apriawan Noor NIM

: F 121 17 047

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu agar praktikan dapat menentukan dan membuat peta laju erosi.

1.2 Alat dan Bahan a) Alat : 

Mistar

b) Bahan 

Peta RBI Lembar Torue skala 1:25.000



Perhitungan Morfometri



Software Arcgis



Peta DEM (srtm 61-13)

BAB II DASAR TEORI

2.1 Pengertian Laju Erosi Erosi tanah terjadi melalui 3 tahap, yaitu pelepasan (detachment) partikel tunggal dari massa tanah dan tahap pengangkutan (transportation) oleh mediayang erosif seperti aliran air dan angin. Pada kondisi dimana energi yang tersedia tidak lagi cukup untuk mengangkut partikel, maka akan terjadi tahap yang ketiga yaitu pengendapan (sedimentation) (Hjulstrom, 1935). Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah meliputi hujan, angin, limpasan permukaan, jenis tanah, kemiringan lereng, penutupan tanah baik oleh vegetasi atau lainnya, dan ada atau tidaknya tindakan konservasi. Faktor-faktor tersebut dalam mempengaruhi erosi sebetulnya tidak dapat dipisahkan-pisahkan satu dengan lainnya. Faktor di atas dapat digolongkan kedalam tiga kelompok yaitu : 1. Energi, merupakan kemampuan potensial hujan, limpasan permukaan dan/atau angin untuk menyebabkan erosi. Kemampuan ini disebut erosivitas´. Juga termasuk ke dalam kelompok ini adalah faktor-faktor yang langsung mempengaruhi tenaga dari agen-agen erosive sepertil impasan permukaan dan angin berturut-turut melalui pengurangan panjang lereng dan kehadiran penyangga angin´ (wind breaks). 2. Kepekaan tanah (Erodibilitas) yang bergantung kepada sifat-sifat fisik mekanika dan kimia tanah. Faktor-faktor yang menggalakkan infiltrasi air ke dalam tanah dan mengurangi limpasan permukaan, mengurangi kepekaan, sementara setiap kegiatan yang menghancurkan tanah meningkatkannya. Oleh karena itu, pengusahaan tanah mungkin mengurangi kepekaan tanah liat, tetapi meningkatnya kepekaan tanah pasir. 3. Proteksi; bertitik tolak kepada faktor-faktor yang berhubungan dengan penutupan tanah. Suatu penutup tanah melindungi tanah melalui upaya pengintersepsian hujan dan pengurangan kecepatan limpasan permukaan dan angin. Tumbuhan yang berbeda memberikan daya proteksi yang berbeda sedemikian rupa. Sehingga dengan penentuan penggunaan lahan, kita sebagai manusia dapat mengendalikan laju erosi tanah hingga batas tertentu.

Secara fisik, tanah terdiri dari partikel mineral dan organik dengan berbagai ukuran. Partikel-partikel tersebut tersusun dalam bentuk matriks yang pori-porinya kurang lebih 50%, sebagian terisi oleh air dan sebagian lagi terisioleh udara. Dalam kaitannya dengan konservasi tanah dan air, sifat fisik tanah yang berpengaruh meliputi, tekstur, struktur, infiltrasi, dan kandungan bahanorganik. Berikut tabel erodibilitas macam-macam tanah yang berasal dari bahan induk yang berbeda.

Macam

Transportabilitas

Stabilitas

Erodibilitas

Tanah

(B)

(St)

(E)

Tanah Loss

51,50

105,34

0,49

Tanah Pasir

35,30

103,78

0,34

Tanah Kapur

31,80

114,43

0,28

Tanah Liat

20,10

110,32

0,18

Faktor topografi umumnya dinyatakan kedalam kemiringan dan panjang lereng. Secara umum erosi akan meningkat dengan meningkatnya kemiringan dan panjang lereng. Pada lahan datar, percikan butir air hujan melemparkan partikel tanah ke udara ke segala arah secara acak, pada lahan miring, partikel tanah lebih banyak yang terlempar ke arah bawah daripada yang ke atas, dengan proporsi yang makin besar dengan meningkatnya kemiringan lereng. Selanjutnya, makin panjang lereng cenderung makin banyak air permukaan yang terakumulasi, sehingga aliran permukaan menjadi lebih tinggi kedalaman maupun kecepatannya. Kombinasi kedua variabel lereng ini menyebabkan laju erosi tanah tidak sekedar proporsional dengan kemiringan lereng tetapi meningkat secara drastis dengan meningkatnya panjang lereng (Kartasapoetra, 2000). Universal Soil Loss Equation (USLE adalah Suatu model parametrik untuk memprediksi erosi dari suatu bidang tanah telah dilaporkan oleh Wischmeier dan Smith (1965 & 1978). USLE memungkinkan perencana menduga laju rata-rata erosi suatu bidang tanah tertentu pada suatu kecuraman lereng dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam pertanaman dan tindakan konservasi tanah yang mungkin dilakukan atau yang sedang dilakukan. Persamaan yang digunakan mengelompokkan berbagai parameter fisik dan pengelolaan, yang mempengaruhi laju erosi kedalam 6 peubah utama yang nilainya untuk setiap tempat dapat dinyatakan secara numerik. USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah keadaan

tertentu. Ia juga bermanfaat untuk tempat tanah bangunan dan penggunaan bukan pertanian, tetapi tidak dapat memprediksi pengendapan dant idak memperhitungkan hasil sedimen dari erosi parit, tebign sungai dan dasar sungai. USLE dikembangkan di National Runoff and Soil Loss Data Centre yang didirikan dalam tahun 1954 oleh the Science and Education Administration Amerika Serikat (dahulu namanya Agriculture Research Service) bekerja samadengan Universitas Perdue (Wischmeier and Smith, 1978).

2.2 Cara Pembuatan Peta Laju Erosi Adapun cara pembuatan peta laju erosi adalah sebagai berikut : a. Hitung terlebih dahulu laju erosi dengan menggunakan perhitungan morfometri. b. Buat titik koordinat X dan Y dipeta RBI lembar Torue. c. Kemudian masukan dalam format excl XYZ dalam software ArcGis. d. Setelah itu di kriging dan diklasifikasikan berdasarkan laju erosi.

2.3 Cara Pembuatan Peta Penampang Peta Laju Erosi a. Siapkan server/aplikasi Arcgis dan peta penelitian. b. Masukan peta penelitian di program Arcgis. c. Pilih system koordinat UTM sesuai daerah yang dipetakan. d. Tarik penampang dari A ke B. e. Salin data Server dan masukan ke program Excel. f. Zoom layer penampang menjadi terlihat. g. Tambah data frame untuk penampang baru.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Perhitungan Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan laju erosi : a. Laju erosi E = (S / 9)1,4 Keterangan : E = Laju Erosi S = Kemiringan Lereng b. Erosivitas Erosivitas = 0,41 x (144,77)1,09 c. Panjang Llereng Panjang Lereng = Lo/22

Related Documents

Laju Reaksi
May 2020 35
Laju Reaksi
June 2020 30
Acara 6 Irma.doc
May 2020 11
Laju Reaksi.docx
April 2020 11
Laju Reaksi
April 2020 28

More Documents from "Djoko Sriyadi"