Stroke adalah kondisi dimana gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Gangguan peredaran otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah diotak. Kekurangan pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian sel saraf sehingga menimbulkan gejala stroke (Rizaldy Pinzon, 2010). KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PADA PASIEN STROKE
1) Bernafas Pasien dapat mengalami sesak, pola nafas tidak efektif. 2) Nutrisi Mengalami kelemahan otot pengunyah sehingga pasien tidak dapat mengunyah makanan keras, kehilangan sensasi rasa kecap pada (lidah, pipi, dan tenggorok), dan kesulitan menelan, kehilangan nafsu makan, mual muntah selama fase akut, bahkan
dipasang NGT. 3) Eliminasi Terjadi kelemahan otot panggul dan springter pada anus sehingga dapat menyebabkan pasien mengalami konstipasi. perubahan pola berkemih. 4) Aktivitas Terjadi gangguan mobilitas akibat hemiparesis pada satu sisi anggota gerak. kesulitan
membolakbalikkan
posisi,
ketebatasan
kemampuan
melakukan
ketrampilan motorik halus,dan keterbatasan kemampuan melakukan ketrampilan motorik kasar Disarankan bed rest total. 5) Istirahat tidur pada siang hari yang berlebihan akibat pengaruh obat-obatan 6) Pengaturan Suhu
Suhu tubuh pasien biasanya dalam batas normal. 7) Kebersihan/Hygiene Pasien tidak dapat melakukan personal hygiene secara mandiri akibat kelemahan yang dialami. 8) Rasa aman Pasien dan keluarga biasanya merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi seperti keemahan anggota gerak, gangguan berbicara dll. 9) Rasa Nyaman Kadang pasien akan mengalami nyeri hebat pada bagian kepala yang mengakibatkan pasien tidak nyaman serta merasa kepala berputar.
10) Sosial Terjadi gangguan pada pasien saat berkomunikasi pada orang disekitarnya. 11) Pengetahuan/Belajar Kebanyakan pasien tidak mengetahui penyakit yang dialaminya serta apa pemicu munculnya stroke tersebut.
12) Rekreasi Pasien tidak dapat bangun dari tempat tidur atau pun keluar rumah karena disarankan bed rest total. (Sari dkk,2015). 13) kebutuhan keamanan dan keselamatan pada klien dengan stroke biasanya akan mengalami masalah kelumpuhan dan kelemahan, hal ini disebabkan banyaknya komplikasi yang timbul akibat imobilisasi/tirah baring yang lama. Komplikasi yang terjadi antara lain disuse atrofi pada otot, misuse (nyeri sendi bahu), serta luka pada kulit yang tertekan (decubitus)( Carpenito, 2007).
ASUPAN
bahan makanan apa saja yang dianjurkan untuk mengiringi proses penyembuhan stroke
Bahan makanan
dianjurkan
Tidak dianjurkan
Sumber karbohidrat
Beras, Kentang, Ubi,
produk olahan yang
Singkong, tepung
dibuat dengan garam
terigu, tepung hunkwe, dapur, seperi baking tepung tropica, sagu,
powder, kue yang
gula, madu, produk
terlalu manis dan gurih
olahan yang dibuat tanpa garam dapur, seperti makaroni, mi bihun, roti biskuit dan kue kering Sumber
pangan daging sapi dan ayam
hewani
yang tidak berlemak,
daging sapi, ayam berlemak, jeroan, otak,
ikan, telur, ayam, dan
hati, ikan banyak duri,
susu skim
susu penuh, keju, eskrim dan produk olahan protein hewani yang diawetkan, seperti daging asap, ham, bacon, dendeng, dan kornet
Sumber protein nabati
Semua kacang-
Pindakas dam semua
kacangan dan produk
produk olahan kacang-
olahan yang dibuat
kacangan yang
dengan garam dapur
diawetkan dengan
dalam jumlah terbatas.
garam natrium dan digoreng.
Sayuran
Sayuran berserat
sayuran yang
sedang yang dimasak,
menimbulkan gas,
seperti bayam,
seperti sawi, kol,
kangkung, kacang
kembang kol dan lobak;
panjang, labu siam,
sayuran berserat tinggi
tomat, taoge dan
seperti daun singkong,
wortel.
daun katuk, daun melinjo, dan pare; sayuran mentah.
Buah-buahan
Buah segar, dibuat jus
Buah yang
atau disetup, seperti
menimnulkan gas,
pisang, pepaya, jeruk,
seperti nangka dan
mangga, nanas dan
durian; buah yang
jambu biji (tanpa
diawetkan dengan
bahan pengawet).
natrium, seperti buah kaleng dan asinan.
Sumber lemak
Minyak jagung dan
Minyak kelapa dan
minyak kedelai;
minyak kelapa sawit;
margarine dan
margarine dan mentega
mentega tanpa garam
biasa; santan kental,
yang digunakan untuk
krim dan produk
menumis atau setup;
gorengan.
santan encer. Minuman
Bumbu-bumbu
Teh, kopi, coklat
Teh, kopi, coklat dalam
dalam jumlah terbatas
jumlah banyak dan
dan encer, susu skim,
kental, minuman
dan sirup.
bersoda dan alkohol.
Bumbu yang tidak
Bumbu yang tajam,
tajam, seperti garam
seperti cabe, merica,
(terbatas), gula,
dan cuka; yang
bawang merah,
mengandung bahan
bawang putih, jahe,
pengawet garam
laos, asam, kayu
natrium, seperti kecap,
manis, dan pala.
maggi, terasi, petis, versin, soda, dan baking powder.
Arisman,2004
Pinzon, Rizaldy. 2010. Awas Stroke. Yogyakarta: Andi.
Sari. S. H., Agianto, & abdurahman. W. (2015). Batasan karakteristik dan faktor yang berhubungan (etiologi) diagnosa keperawatan: hambatann mobilitas fisik pada pasien stroke. Jurnal universitas lambung mangkurat : DK vol.3/No.1
Carpenito, L. J. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi ke-10. Jakarta:EGC Arisman, MB. 2004. Gizi Dalam Kehidupan. Jakarta: EGC