Referat ADAMANTINOMA Di susun oleh: INTAN FARHANI 17174105
Pembimbing :
dr. Darma Tapa Gayo, Sp.Rad Diajukan sebagai tugas kepanitraan klinik pada bagian ilmu radiologi RSUD datu beru Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama 2019
PENDAHULUAN Ameloblastoma adalah suatu neoplasma epitelial jinak dan berkisar 10% dari keseluruhan tumor odontogenic. Istilah ameloblastoma pertama kali dikenalkan oleh Gorlin yang mengidentifikasi Cusack sebagai orang pertama dengan kelainan ini pada tahun 1827. Malassez pada 1885 memperkenalkan istilah adamantine epithelioma sedangkan Derjinsky (1890) memperkenalkan istilah adamantinoma. Ivy dan Churchill pada tahun 1930 menggunakan istilah ameloblastoma sebagai terminologi yang digunakan sampai sekarang.
EPIDEMIOLOGI
Ameloblastoma meskipun jarang dijumpai, merupakan tumor odontogenik yang paling sering terjadi (10%- 11%) dan terhitung sekitar 1% dari seluruh tumor pada regio kepala dan leher. Bailey dikatakan bahwa ameloblastoma merupakan tumor odontogenik yang tersering kedua setelah odontoma. 80% kasus ameloblastoma terjadi di ramus dan corpus posterior mandibula. Sekitar 15-20% kasus dilaporkan berasal dari maxilla dengan hanya sekitar 2% yang berasal dari anterior premolar.
ETIOLOGI Shafer, 1974
Sisa sel organ enamel, sisa lamina dental atau sisa lapisan hertwig’s Epitel odontogenik Gangguan perkembangan organ enamel
Sel basal dari epitel permukaan rahang Epitel heteropik dalam bagian tubuh lain, khususnya glandula pituitary
ANATOMI
PATOFISIOLOGI Sisa-sisa sel epitel lamina dentalis, dinding epitel kista odontogen, sel basal epitel mukosa mulut dan debris dari mallases, sisa dari sarung hertwig yang terdapat pada ligamen periodontal pada gigi yang sedang tumbuh
Lesi sentral pada mandibula
Spongiosa kearah korteks
Amelobllastoma
DIAGNOSIS Gambaran Klinis
A. Ameoblastoma Mandibularis • Asimtomatis • Tidak menyebabkan perubahan fungsi nervus sensoris • Bengkak & asimetris pada wajah • Paraesthesia bila canalis alveolar inferior terkena
B. Ameloblastoma Maxillaris • Lesi lebih agresif & persisten
C. Ameloblastoma Sinonasal • Lesi massa & obstruksi nasal, sinusitis, epistaksis dan nyeri kepala
Gambaran Radiologis
Multikistik
Unikistik
Periferal
Histologi Folikuler
Acanthomatous
Basal cell
Plexiform
Granular cell
Desmoplastic
DIAGNOSA BANDING Dentigerous cyst Odontogenic keratocyst Adenomatoid odontogenic tumor
Radicular cyst Ameloblastic fibroma
PENATALAKSANAAN • Enukleasi Eksisi blok Osteotomi Peripheral Kauterisasi Reseksi tumor