Rizal.docx

  • Uploaded by: intan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rizal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,834
  • Pages: 13
BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN A. Pengertian statistik Ilmu statistik adalah ilmu pengetahuan yang meembahas (mempelajari) dan mengembangkan prinsip-prinsip, mtode, dan prosedur yang perlu di tempuh atau di pergunakan dalan rangka : 1. Pengumpulan data angka 2. Penyusunan atau pengaturan data angka 3. Penyajian atau penggambaran atau pelukisan data angka 4. Penganalisisan terhadap data angka 5. Penarikan kesimpulan (conlcusion), pembuatan perkiraan (estimation), serta penyusunan ramalan (prediction) secara ilmiah (dalam hal ini secara matematik) atas dasar kumpulan data angka tersebut.1 Dalam arti lain pengertian statistik ialah sususnan angka yang memberikan gambaran tentang data yang di sajikan dalam bentuk-bentuk table, diagram, histogram, polygon, frekuensi, ukuran penempatan, atau (median, kuartil, desil, dan persentil), ukuran gejala pusat (rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonic, dan modus), simpangan baku , angka baku, kurva normal, korelasi, dan regresi linier.2 Di pelajari dari segi terminologi, istilah statistic terdapat berbagai pengertian.3 Statistik yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan. Dengan istilah lain, statisktik adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup tertentu. Contoh: statistik penduduk, statistik pertanian, statistik perdagangan dan sebagainya. Statistik penduduk misalnya, kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka yang berkaitan dengan kependudukan, angka perpindahan penduduk, kelahiran dan lain sebagainya. Dalam istilah statistik pendidikan, terkandung pengertian kumpulan bahan keterangan yang berhubungan dengan pendidikan, misalnya

1

Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan,( Rajawali, Jakarta, 1987), Hlm.4

2

Husaini Usman Dan R. Purnomo Setiadi Akbar,Pengantar Statistika,(Bumi Aksara, Jakarta,2006),

3

Opcit.

Hal.3

1

kumpulan bahan keterangan mengenai jumlah siswa, kumpulan bahan keterangan mengenai hasil belajar yang di capai oleh anak didik. Dengan demikian, istilah statistik dengan pengertian sebagai data kuantitatif atau dapat juga di sebut dengan data statistik, adalah data angka yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa, atau gejala-gejala tertentu. Istilah statistik juga dimaksudkan dengan metode statistik, yaitu: cara-cara tertentu yang perlu di tempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka, sehingga keterangan yang berupa angka tersebut dapat menjelaskan atau memberikan pengertian dan makna tertentu. Dengan kata lain, statistik dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai suatu hal yang bertujuan untuk dapat memberikan pengertian dan makna tertentu.

B. Pengertian statistika Dari hasil penelitian, riset maupun pengamatan, baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, sering diminta atau diinginkan suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang persoalan yang telah diteliti.Sebelum kesimpulan di buat, keterangan atau data yang telah terkumpul terlebih dahulu dipelajari, dianalisis atau diolah, dan berdasarkan pengolahan inilah baru kesimpulan di buat. Tentulah mudah di mengerti bahwa pengumpulan data atau keterangan, pengolahan dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan dengan baik, cermat, teliti, hati-hati, mengikuti cara-cara dan teori yang benar dan dapat di pertanggung jawabkan. Berdasarkan keterangan di atas statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.4 Maka dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup statistika lebih luas daripada statistik, atau dapat diibaratkan dengan sebuah komputer, suatu keutuhan komputer merupakan statistika sedangkan alat-alat penyusun dari komputer (LCD, mouse, CPU, keyboard dll) merupakan statistik. Dalam pengertian lain statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan data, penarikan kesimpulan, dan pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada.5

4

Sudjana, Metoda Statistika,(Tarsito, Bandung, 1992), hlm. 3. 2

2.2 Fungsi statistik Menurut Budiyuwono (1987), fungsi-fungsi dari statistik adalah sebagai berikut :6 a.

Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa adanya statistik data menjadi kabur dan tidak jelas. Contoh: Beberapa mahasiswa dari lima puluh mahasiswa yang menempuh ujian statistik pendidikan I dinyatakan tidak lulus. Data seperti ini tidak jelas, maka untuk membuatnya agar lebih jelas pernyataannya dapat diubah. Dua puluh mahasiswa dari lima puluh mahasiswa yang menempuh ujian statistik pendidikan I tinyatakan tidak lulus.

b.

Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti. Data yyang kompleks dapat disederhanakan dalam bentuk tabel, grafik, maupun diagram atau dalam bentuk lain, seperti rata-rata, presentase, atau koefisienkoefisien sehingga mudah dimengerti.

c.

Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan dengan menyederhanakan data dalam bentuk rata-rata ataupun presentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah.

d.

Statistik berfungsi untuk memperluas pengalaman bagi setiap individu. Pengalaman individual sangat terbatas pada apa yang dilihat dan apa yang dapat diteliti, yang merupakan bagian kecil dari tata kehidupan sosial. Pengetahuan individual dapat diperluas dengan mempelajari kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data penilaian.

e.

Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala. Dengan mempelajari statistik berbagai gejala, baik yang bersifat sosial maupun yang bersifat ekonomi dapat dipelajari.

f.

Statistik dapat menentukan hubungan sebab akibat. Statiatik dapat menentukan sebabsebab pokok suatu gejala yang selanjutnya digunakan untuk mengadakan prediksi atau ramalan.

5

M. Subana, Moersetyo Rahadi dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, (Pustaka Setia, Bandung,

2000), hlm. 12 6

Ibid ,hal 14 3

2.3 Karakteristik Statistik Menurut Sutrisno Hadi (1978), Hakikatnya statistik sebagai suatu disiplin ilmu itu mempunyai tiga ciri khusus, yaitu : 7 a.

Statistik selalu bekerja dengan data kuantitatif (angka atau bilangan).

Untuk

melaksanakan tugasnya, statistik memerlukan data kuantitatif bukan data kualitatif. Namaun apabila dari awal datanya sudah kualitatif maka kita harus merubahnya menjadi data kuantitatif agar dapat digunakan sebagai alat analisa b.

Statistik bersifat obyektif Artinya kesimpulan yang dihasilkan dan yang dikemukakan harus bersifat apa adanya bukan didasarkan pada subjektifitas (pengaruh dari luar).

c.

Statistik bersifat universal Ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statistik itu tidak sempit. Melainkan sangat luas sekali. Misalnya bukan hanya dalam bidang perekonomian yang meliputi statistik perdagangan, statistik pertanian, namun juga dalam bidang kependudukan, ada juga statistik kriminalitas dan lain sebagainya.

2.4 Penggolongan Statistik Berdasarkan fungsinya, statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1.

Statistik deskriptif, Statistik deskriptif atau yang dikenal pula dengan istilah deduktif, ialah statistik yang

tingkat perkerjaanya mencakup cara-cara menghimpun , menyusun atau mengatur, mengelolah, menyajikan dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan. Statistika Deskriptif hanya menggambarkan dan menganalisis kelompok data yang diberikan tanpa penarikan kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar. Statistik deskriptif terdiri atas: a. Distribusi frekuensi, yaitu penyusunan data dari jialai terkecil sampai nilai yang terbesar yang kemudian di sajikan dalam bentuk table atau diagram.

7

Ibid. hal .15 4

b. Ukuran pemuasatan yang terdiri atas rsta-rata hitung, rata-rata letak, rata-rata harmonis, dan rata-rata geometris, serta median dan modus. c. Ukuran penyebaran terdiri atas rentangan (rank), simpangan rata-rata, varians, dan simpangan baku.

2.

Statistik inferensial Statistik inferensial atau dengan istilah statistik induktif, merupakan statistik lanjutan

atau statistik mendalam yaitu statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum,dari kesimpulan data yang telah di susun dan diolah. Dalam statistika inferensial biasanya memasukan unsur peluang dalam menarik kesimpulannya. Hal-hal yang berhubungan dengan statistic inferensial adalah: a. Melakukan penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang di peroleh dari sampel. b. Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang akan datang. c. Meentukan ada tidaknya hubungan antar karakteristik. d. Menguji hipotesis e. Membuat kesimpulan secara umum mengenai populasi.

2.5 DATA STATISTIK 1.

Data berdasarkan sifat 8 Ditinjau dari segi sifat angkanya, data statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan,

yaitu: data kontinyu dan data diskrit. a.

Data kontinyu ialah data statistic yang angka-angkanya merupakan deretan angka sambung-menyambung. Dengan kata lain, data kontinyu ialah data yang deretan angkanya merupakan suatu kontinum. Contoh: 1) Data statistik mengenai tunai badan (dalam ukuran centimeter): 150-150,1-150,2150,3-150,4-150,5-150,6-150,7-dan seterusnya. 2) Data statistik mengenai berat badan (dalam ukuran kilogram): 40-40,1-40,2-40,340,4-40,5-40,6-40,7-40,8-40,9 dan seterusnya.

8

Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan,( Rajawali, Jakarta, 1987), Hlm.14 5

b. Data diskrit ialah data statistik yang tidak mungkin berbentuk pecahan. Contoh: 1) Data statistik tentang jumlah anggota keluarga (dalam satuan orang):1-2-3-4-5-6-7 dan sebagainya. 2) Data statistik tentang jumlah buku-buku perpustakaan: (dalam satuan eksemplar): 50125-307-5113-12891 dan sebagainya. Di sini jelas bahwa tidak mungkin jumlah anggota keluarga = 1,25-3,50 dan sebagainya,demikian pula tidak mungkin jumlah buku perpustakaan = 50,75-125,33-209,67 dan sebagainya.

2. Berdasarkan Cara Menyusun Angkanya Ditinjau dari segi cara menyusun angkanya, statistik dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu : Data Nominal, Data Ordinal, Data Interval, dan Data Rasional a. Data Nominal ialah data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan atas penggolongan atau klasifikasi tertentu. Contoh: Data statistik tentang jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri dalam tahun ajaran 1984/1985, ditilik dari segi tingkat (kelas) dan jenis kelaminnya, seperti tertera pada Tabel 1.1. Jumlah Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri “X” Pada Tahun Ajaran 1984/1985, Menurut Tingkat dan Jenis Kelaminnya. Kelas

Jenis kelamin Pria

Jumlah

Wanita

III

50

34

84

II

48

44

92

I

72

52

124

170

130

300

Jumlah

TABEL 1.1

Dari Tabel 1.1, angka 50, 34, 48, 44 dan seterusnya adalah data nominal, sebab angka itu disusun berdasarkan penggolongan atau klasifikasi, baik menurut tingkatan studi maupun

6

jenis kelaminnya.Data nominal juga sering disebut Data hitungan. Dikatakan demikian karena data angka itu diperoleh dengan cara menghitung (dalam hal ini menghitung jumlah siswa, baik menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya). b. Data Ordinal juga sering disebut data urutan, yaitu data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan atas urutan kedudukan (ranking). Contoh: Misalkan dari sejumlah 5 orang finalis dalam Lomba Baca Puisi diperoleh skor hasil penilaian dewan juri, sebagaimana tertera pada Tabel 1.2. Angka: 1, 2, 3, 4, dan 5 yang tercantum pada kolom terakhir kita sebut data ordinal (Urutan 1 = Juara Pertama. Urutan 2 = Jarak Kedua. Urutan 3 = Juara ketiga, Urutan 4 = Juara Harapan I, dan Urutan 5 = Juara Harapan II). TABEL 1.2 Skor Hasil Penilaian Dewan Juri Terhadap Lima Orang Finalis Lomba Baca Puisi Nomor

Nomor

Urut:

Undian

1.

031

Suprapto

451

4

2.

115

Gunawan

497

2

3.

083

Prabowo

427

5

4.

024

Kurniawan

568

1

5.

056

Martono

485

3

Nama

Skor

Urutan Kedudukan

c. Data interval ialah data statistik di mana terdapat jarak yang sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan. Sebagai contoh, periksalah kembali Tabel 1.2. Angka 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah data ordinal; sedangkan angka 568, 497, 485, 451, dan 427 itulah yang kita sebut data interval. d. Data ratio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi. Data ini selain mempunyai interval yang sama, juga mempunyai nilai nol (0) mutlak, misalnya hasil pengukuran panjang, tinggi, dan berat.9 Dalam data ratio, nilai 0 betul- betul tidak mempunyai nilai.Jadi, nol meter tidak mempunyai panjang dan nol kilogram tidak mempunyai berat.

9

M. Subana, Moersetyo Rahadi dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, (Pustaka Setia, Bandung,

2000), hlm.23 7

Dalam data ratio terdapat skala yang menunjukkan kelipatan, misalnya 20 meter adalah 2x10 meter, 15kg adalah 3x5 kg. Contoh lain dari data ratio adalah kecerdasan waktu, luas, volume, dan sebagainya. 3.

Data Berdasarkan Bentuknya Ditinjau dari segi bentuk angkanya, data statistik dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu: data tunggal (ungrouped data), data kelompokan atau data bergolong (grouped data). a. Data tunggal ialah data statistik yang masing-masing angkanya merupakan satu unit (satu kesatuan); dengan kata lain data tunggal adalah data statistik yang angka-angkanya tidak dikelompok-kelompokkan. b. Data kelompokan ialah data statistik yang tiap-tiap unitnya terdiri dari sekelompok angka. 4.

Data Berdasarkan Sumbernya Ditinjau dari segi sumbernya (sumber dari mana data angka itu diperoleh), data statistik

dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: data primer dan data sekunder. a. Data primer adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan pertama (first band data). b. Data sekunder adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan kedua (second band data).

5. Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya Ditinjau dari segi waktu pengumpulannya, data statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: data seketika (cross section data) dan data urutan waktu (time series data). a. Data seketika ialah data statistik yang mencerminkan keadaan pada satu waktu saja (at a point of time). b. Data urutan waktu ialah data statistik yang mencerminkan keadaan atau perkembangan mengenai sesuatu hal, dari satu waktu ke waktu yang lain secara berurutan. Data urutan waktu juga sering dikenal dengan istilah: Historical Data.

8

2.6 Teknik Pengumpulan Data 10 Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data yaitu sensus dan survey. a. Registrasi/pencatatan. Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & Perbankan. b. Sensus Sensus yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. c. Survei Survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari populasi.Makin banyaknya jenis data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian, timbul permasalahan bagaimana menghasilkan data yang akurat dengan menyeimbangkan tenaga, biaya dan waktu.Untuk itu survey lebih sering digunakan untuk penelitian. d. Eksperimen lebih spesifik untuk tujuan-tujuan penelitian tertentu, misalnya memilih unit-unit dari suatu populasi, kemudian memberikan perlakuan yang berbeda antar unit, dan dibandingkan hasilnya. Misalnya seorang peneliti ingin melihat pengaruh pakan ternak yang terbuat dari daun bakau terhadap pertumbuhan kambing. Maka diambil 10 ekor kambing berjenis kelamin sama dan umur yang sama, 5 ekor diberi makan daun bakau dan 5 ekor lagi diberi makan rumput seperti biasa. Setelah beberapa minggu hasilnya dibandingkan. e. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya. Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara 10

Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Rajawali, Jakarta, 1987), Hlm.28 9

1. Angket Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. 2. Observasi Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. 3.

Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.

Cara pengumpulan data: 1. Metode acak atau random sampling Setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sample. a. Simple random sampling : yaitu pengambilan sample secara acak dengan menggunaan undian atau tabel angka random. b. Systematic random sampling : pengambilan sample secara acak dengan menggunakan selang interval tertentu secra berurutan. c. Stratified random sampling : pengambilan sample secara acak yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapiran memiliki jumlah sample yang sama. d. Cluster sampling : pengambilan sample sacara acak yang dibagi berdasarkan areanya, tiap daerah memiliki jatah terambil yang sama 2. Metode Tidak Acak / Non Random Cara pengambilan sample secara tidak acak dimana masing-masing anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Ada interfensi tertentu dari peneliti untuk tujuan penelitian dan kebutuhannya. a. Pengambilan sesaat atau accidental samping : pengambilan sample secara tidak acak yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui peneliti. Contoh : reporter tv mewawancarai warga yang kebetulan lewat. 10

b. Quota sampling : pengambilan sample secara tidak acak berdasarkan jumlah yang diinginkan peneliti. c. Purpose sampling : pengambilan sample secara tidak acak yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. d. Snow ball sampling / pengambilan beruntun : pengambilan sample yang tidak acak dan dilakukan dengan sistem jaringan responden, mulai dari mewawancarai 1 responden dan seterusnya sampai jumlah sample terpenuhi.

11

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Statistika dipelajari diberbagai bidang ilmu, karena statistika adalah sekumpulan alat analisis data dari data yang dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Statistik

berarti

ilmu

yang

mempelajari

cara

pengumpulan,

pengolahan/

pengelompokan, penganalisisan, dan penyajian data untuk mengambil keputusan yang efektif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berkaitan dengan cara pengumpulan, pengolahan dan penyajian data kedalam suatu cara yang informative sehingga data mudah dipahami. Statistik deskriptif memberikan informasi yang terbatas, yaitu member informasi yang terbatas pada data apa adanya. Statistik inferensial adalah metode yang digunakan untuk menentukan suatu yang berkaitan dengan populasi berdasarkan sampel yang digunakan. Jadi statistik ini berfungsi untuk peramalan, pengujiannya dan pengambilan keputusan dari suatu keadaan dan kejadian. Beberapa pengertian dalam statistik deskrptif dan statistik inferensial adalah sampel, populasi, data parameter dan variabel. Kegunaan mempelajari ilmu ststistik adalah : 1.

Memperoleh gambaran suatu keadaan atau persoalan yang sudah terjadi.

2.

Untuk penaksiran (forecasting)

3.

Untuk pengujian (testing hypotesa).

3.2 SARAN Statistik adalah suatu ilmu pengetahuan yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dunia.Namun, karena kesulitan dalam mempelajarinya banyak yang terkadang malas untuk memepelajari ilmu ini. Sebenarnya tidak begitu sulit jika ada kemauan untuk mempelajari nya, semoga makalah ini berguna bagi pembaca dan lebih menarik peminat agar mau mempelajari ilmu statistik dan memudahkan pembaca untuk mempelajari ilmu ststistik ini kedepannya.

12

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Rajawali, Jakarta, 1987) Subana, Moersetyo Rahadi dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, (Pustaka Setia, Bandung, 2000) Sudjana, Metoda Statistika,(Tarsito, Bandung, 1992) Husaini Usman Dan R. Purnomo Setiadi Akbar,Pengantar Statistika,(Bumi Aksara, Jakarta,2006)

13

More Documents from "intan"

Laporan Kasus Intan.pptx
December 2019 30
Molahidatidosaa.docx
June 2020 12
Audit.docx
November 2019 29
Rizal.docx
November 2019 31