Gangguan Fungsi Hati.docx

  • Uploaded by: Elwiz Hutapea
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gangguan Fungsi Hati.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 496
  • Pages: 4
Gangguan Fungsi Hati

Nama : Edwinda Desy Ratu* NIM : 10.2010.229 Kelompok : D6

Alamat Korespondesi *Edwinda Desy Ratu UKRIDA 2010 Semester 4, Jl. Arjuna Utara Nomor : 6 Jakarta Barat 11510, E-mail : [email protected]

Pendahuluan

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik Inspeksi Pakaian pasien harus dibuka dari putting susu sampai simfisis. Pencahayaan tangensial bermanfaat. Periksalah kesimetrisan abdomen. Perhatikanlah lokasi penemuan-penemuan berikut ini – apakah terlebar luat atau setempat – distensi, massa, dan kelainan kulit atau pembuluh darah. Mintalah pasien untuk berbatuk atau mengangkat kepalanya untuk mendapatkan informasi tambahan tentang sifat kelainan tersebut dengan menegangkan abdomen. Hernia menonjol kalau abdomen ditegakkan. Pakailah palpasi dan perkusi untuk memperjelas arti banyak pengamatan.

Palpasi Abdomen harus diperiksa secara sistematis, terutama jika pasien menderita nyeri abdomen. Selalu tanyakan kepada pasien letak nyeri yang dirasa maksimal dan periksa bagian tersebut paling akhir. Isi abdomen dapat bergerak, semi-solid, tersembunyi dibalik organ lain, pada dinding posterior abdomen, dapat diraba melalui otot-otot abdomen, atau kelimalimanya. Namun, hasil pemeriksaan palpasi yang baik sulit untuk dicapai (bahkan pada dokter yang berpengalaman sekalipun seringkali menyembunyikan ketidakpastian mereka dengan menggunakan istilah seperti organomegali yang “samar”). Lakukan palpasi pada setiap kuadran secara berurutan, yang awalnya dilakukan tanpa penekanan yang berlebihan dan dilanjutkan dengan palpasi secara dalam (jika tidak terdapat area nyeri yang diderita atau diketahui). Kemudian, lakukan palpasi secara khusus terhadap beberapa organ.

Perkusi Perkusi berguna (khususnya pada pasien yang gemuk) untuk memastikan adanya pembesaran beberapa organ, khususnya hati, limpa, atau kandung kemih. Lakukan selalu perkusi dari daerah resonan ke daerah pekak, dengan jari pemeriksa yang sejajar dengan bagian tepi organ. Auskultasi Hanya pengalaman klinis yang dapat mengajarkan anda bising usus yang normal. Seorang pemeriksa mungkin membutuhkan waktu selama beberapa menit sebelum dapat megatakan dengan yakin bahwa bising usus tidak terdengar. Bising usus yang meningkat dapat ditemukan pada : -

Setiap keadaan yang menyebabkan peningkatan peristaltic

-

Obstruksi usus

-

Diare

-

Jika terdapat darah dalam pencernaan yang berasal dari saluran cerna atas (menyebabkan peningkatan gerakan peristaltik).

Bising usus menurun atau menghilang ditemukan pada : -

Paralisis usus (ileus)

-

Perforasi

-

Peritonitis generalisata Pasien dengan nyeri abdomen yang hebat akibat gastroenteris dapat menyerupai

peritonitis, tetapi adanya bising usus yang berlebihan menunjukan perbedaan dari peritonitis generalisata (dengan bising usus yang seharusnya tidak terdengar). Bising sistolik aorta atau arteri femoralis dapat terdengar diatas arteri yang mengalami aneurisma atau stenosis. Pastikan selalu bahwa murmur seperti itu tidak dihantarkan dari jantung. Bising arteri renalis dapat terdengar dibagian lateral abdomen atau dipunggung. Bising

sistolik yang terdengan diatas hati hampir tidak pernah terdengan, tetapi keadaan tersebut menunjukan adanya neoplasma vaskular, angioma, kanker hati primer, atau hepatitis alkoholik. Prinsip-prinsip pemeriksan : -

Periksa paling akhir bagian yang terasa nyeri

-

Tepi organ seringkali lebih mudah diraba dibandingkan bdan organ.

-

Biarkan organ yang bergerak pada respirasi meraba jemari anda

-

Lakukan perkusi untuk menemukan shifting dullness di daerah yang cukup jauh dari organ-organ intra-abdomen yang membesar jika memungkinkan [3]

Pemeriksaan Penunjang Terdapat bermacam-macam pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan pada hepar dan organ-organ di sekitarnya.

Related Documents

Gangguan Fungsi Hati.docx
October 2019 21
Gangguan Fungsi Hati
October 2019 43
Fungsi
May 2020 55
Fungsi
November 2019 64
Fungsi Dan Deklarasi Fungsi
November 2019 65
Fungsi Dan Deklarasi Fungsi
November 2019 63

More Documents from ""

Gangguan Fungsi Hati.docx
October 2019 21
Brinkitis.docx
October 2019 26
Demam+tifoid
October 2019 31
Gangguan Fungsi Hati
October 2019 43
Oksiuriasis Sp
October 2019 30