STATUS UJIAN
Disusun Oleh Indah Permata Sari
1102012124
Pembimbing : Kol (Purn) dr. Tri Damijanto, Sp. THT-KL Letkol CKM dr. M. Andi Fathurakhman, Sp. THT-KL
Kepanitraan Klinik Ilmu Pemyakit THT RS TK.II MOH. RIDWAN MEURAKSA
I.
II.
IDENTITAS PASIEN Nama
: Ny. H
Umur
: 51 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jl. Melati VII/141, Jati Asih, Jakarta Barat
Suku bangsa
: Jawa
No RM
: 4034XX
Tanggal Pemeriksaan
: 28 Maret 2019
ANAMNESIS A. Keluhan Utama Kedua hidung tersumbat B. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poli THT RS. Ridwan dengan keluhan hidung kanan dan kiri tersumbat. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak ± 1 tahun yang lalu dan dirasakan lebih berat pada hidung sebelah kiri. Keluhan hidung tersumbat ini awalnya dirasakan muncul perlahan yang semakin lama keluhan tersebut semakin bertambah berat hingga pasien merasa sulit bernapas, sejak 2 bulan ini. Pasien juga mengeluh kadang hidungnya keluar ingus berwarna kuning kehijauan disertai bau busuk. Mencium bau busuk ini awalnya dirasakan hilang timbul, namun sejak 2 bulan terakhir seolah menetap. Selain hidung yang dirasakan bau, pasien juga merasa mulut terus-menerus terasa bau.Sejak 1 tahun terakhir, pasien juga 2
mengeluhkan rasa penuh di pipi yang hilang timbul, terutama dirasakan pada pipi sebelah kiri terasa seperti ada tekanan pada pipi dan diperberat jika posisi kepala pasien menghadap kebawah.Keluhan lain yang juga dirasakan adalah kepala terasa berat sejak 1 tahun terakhir. Kepala terasa berat ini muncul hilang timbul. Kadang sampai sangat mengganggu aktifitas. Nyeri pada belakang mata dan pangkal hidung disangkal, nyeri bagian atas kepala disangkal, nyeri belakang telinga disangkal. Keluhan gangguan tenggorok disangkal, gangguan telinga disangkal, demam dan lesu disangkal.
C. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien memiliki riwayat sakit gigi pada rahang atas sebelah kiri sejak sekitar 1 tahun yang lalu. Pasien pernah memeriksakan ke dokter gigi. Namun, pasien berhenti kontrol sebelum pengobatan selesai.
Berdasarkan keterangan pasien, keluhan utama saat ini didahului dengan hidung tersumbat, keluar cairan berwarna kehijauan yang berbau seperti saat ini, dan nyeri kepala yang memberat saat pasien menunduk.
Riwayat Diabetes (-), riwayat asma (-).
Pasien mengatakan sering pilek dan sembuh sendiri dengan istirahat, pasien sering mengalami bersin-bersin terutama di pagi hari, saat suhu dingin dan bila terkena debu.
D. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien tidak memiliki keluarga dengan keluhan hidung tersumbat berkepanjangan dan keluar cairan hidung berbau seperti pasien. Riwayat asma pada keluarga pasien disangkal.
3
E. Riwayat Pengobatan Pasien pertama kali berobat ke dokter spesialis THT di RS Restu Kasih sekitar 1 minggu yang lalu dan hanya dilakukan pemeriksaan radiologi. III.
PEMERIKSAAN FISIK a. Status Generalis b. Keadaan umum
: Sakit Sedang
c. Kesadaran
: CM
d. Tekanan Darah
: 120/80 mmhg
e. Frekuensi nadi
: 78 ×/menit
f. Frekuensi nafas
: 22 ×/menit
g. Suhu
: 36,8
h. Kepala
: Normocephal
i. Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
j. Paru
: Simetris kanan kiri, suara nafas dasar vesikuler (+/+), suara tambahan rhonki (-/-), wheezing (-/-)
k. Jantung
:Bunyi jantung S1 = S2 reguler, Murmur (-), Gallop(-)
l. Abdomen
: Inspeksi : tidak dilakukan Auskultasi : BU (+) di empat kuadran Perkusi : tidak dilakukan Palpasi : tidak dilakukan
m. Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-)
4
STATUS LOKALIS THT TELINGA BAGIAN
KELAINAN Kongenital
KANAN
KIRI
Fistula (-),
Fistula (-),
auricula asesoris (-)
auricula asesoris (-)
Pre-
Radang
(-)
(-)
aurikula
Tumor
(-)
(-)
Trauma
(-)
(-)
Nyeri tekan tragus
(-)
(-)
Mikro/makrotia (-)
Mikro/makrotia (-)
Radang
(-)
(-)
Tumor
Ateroma (-), keloid (-),
Ateroma (-), keloid (-),
kista (-)
kista (-)
Trauma
Hematoma (-)
Hematoma (-)
Edema
(-)
(-)
Nyeri tekan
(-)
(-)
Hiperemis
(-)
(-)
Sikatriks
(-)
(-)
Fistula
(-)
(-)
Fluktuasi
(-)
(-)
Atresia (-)
Atresia (-)
Kulit
Warna merah muda
Warna merah muda
Sekret
(-)
(-)
Cerumen
(+)
(+)
Edema
(-)
(-)
Jar. Granulasi
(-)
(-)
Massa
(-)
(-)
KANAN
KIRI
Kongenital
Aurikula
Retroaurikula
Kongenital
CAE
BAGIAN
KELAINAN
5
Membran timpani
Intak Warna
(+)
(+)
Putih keabuan seperti
Putih keabuan seperti
mutiara
mutiara
(+)
(+)
Refleks cahaya Gambar :
Dalam batas normal. Cone of light terlihat di pukul 7 Cavum
Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai
timpani
TES PENDENGARAN Tidak dilakukan.
Pemeriksaan
Hidung Kiri
Hidung Hidung luar
Hidung Kanan
Bentuk normal, hiperemi (-),
Bentuk normal, hiperemi (-), nyeri
nyeri tekan (-), deformitas (-)
tekan (-)
Vestibulum nasi
Normal, ulkus (-)
Normal, ulkus (-)
Cavum nasi
Bentuk (normal), hiperemia (-)
Bentuk (normal), hiperemia (-)
Meatus nasi media
Mukosa hiperemis (+), sekret
Mukosa hiperemis (+), sekret (+)
(+) warna kuning
warna kuning kehijauan, kental.
Rinoskopi Anterior
kehijauan,kental. Konka nasi inferior
Edema (+), mukosa hiperemi
Edema (+) tampak lebih berat
(+)
disbanding konka nasi inferior
6
dextra, mukosa hiperemi (+) Septum nasi
Deviasi (-), perdarahan (-),
Deviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-)
ulkus (-)
CAVUM ORIS & OROFARING BAGIAN
KETERANGAN
Mukosa
Warna merah muda
Lidah
Normal, ulkus (-)
Gigi geligi
Warna mukosa gusi merah muda, hiperemi (-), gigi berlubang (+) pada molar 2 kiri atas
Uvula
Simetris
Pilar
Simetris, hiperemis, pergerakan palatum (+)
Tonsil : -
Mukosa
Berwana merah muda, permukaan tidak rata
-
Besar
T1 – T1
-
Kripta
(-/-)
-
Detritus
(-/-)
-
Perlengketan
(-/-)
Faring : -
Mukosa
Berwana merah muda
-
Granula
(-)
-
Post nasal
(-)
drip
7
Laring :
Tidak dilakukan pemeriksaan
1. Epiglotis 2. Kartilago arytenoid 3. Plika aryeiglotika 4. Plika vestibularis 5. Plika vokalis 6. Rima glotis 7. Trakea
LEHER BAGIAN
KETERANGAN
Leher : -
Bentuk
Normal, deformitas (-), tanda radang (-), edema (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB submandibular (-)
-
Massa
(-)
Gambar :
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Radiologi Sinus Ethmoid
: Normal
Sinus Sfenoid
: Normal
Maxilaris kiri terselubung, kiri normal
8
Sinusitis maxillaris kiri V.
RESUME P Pasien datang ke poli THT RS. Ridwan dengan keluhan hidung kanan dan kiri tersumbat. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak ± 1 tahun yang lalu dan dirasakan lebih berat pada hidung sebelah kiri. Keluhan hidung tersumbat ini awalnya dirasakan muncul perlahan yang semakin lama keluhan tersebut semakin bertambah berat hingga pasien merasa sulit bernapas, sejak 2 bulan ini. Pasien juga mengeluh kadang hidungnya keluar ingus berwarna kuning kehijauan disertai bau busuk. Mencium bau busuk ini awalnya dirasakan hilang timbul, namun sejak 2 bulan terakhir seolah menetap. Selain hidung yang dirasakan bau, pasien juga merasa mulut terus-menerus terasa bau.Sejak 1 tahun terakhir, pasien juga mengeluhkan rasa penuh di pipi yang hilang timbul, terutama dirasakan pada pipi sebelah kiri terasa seperti ada tekanan pada pipi dan diperberat jika posisi kepala pasien menghadap kebawah.Keluhan lain yang juga dirasakan adalah kepala terasa berat sejak 1 tahun terakhir. Kepala terasa berat ini muncul hilang timbul. Kadang sampai sangat mengganggu aktifitas. Nyeri pada belakang mata dan pangkal hidung disangkal, nyeri bagian atas kepala disangkal, nyeri belakang telinga disangkal. Keluhan gangguan tenggorok disangkal, gangguan telinga disangkal, demam dan lesu disangkal. Pada pemeriksaan hidung meatus media di dapatkan Mukosa hiperemis (+), sekret (+) warna kuning kehijauan,kental, massa berwarna putih mengkilat (-).
VI.
DIAGNOSIS KERJA Sinusitis Maksila Kronik/ Sinusitis Dentogen
VII.
DIAGNOSIS BANDING Rhinosinusitis
9
VIII. PERENCANAAN AWAL Rencana Terapi
Medikamentosa :
Antibiotik
Nasal dekongestan: Fenilpropanolamin HCl 3 x 15 mg
Mukolitik
: Ambroksol 3 x 30 mg
Analgetik
: Paracetamol 3 x 500 mg
Pro irigasi sinus maksilaris sinistra
Konsultasi ke bagian Gigi dan Bedah Mulut untuk penanganan gigi berlubang
: Cefadroxil 2 X 250 mg
sebagai causa primer sinusitis.
IX.
KOMPLIKASI Edema Palpebra
X.
MONITORING Melakukan monitoring terhadap pasien : 1. Menilai apakah keluhan berkurang 2. Menilai apakah terapi sudah adekuat dan melihat adakah alergi obat 3. Memberikan antibiotik atau terapi yang sesuai
XI.
EDUKASI o Edukasi bahwa penyakit yang diderita pasien disebabkan infeksi kuman pada suatu ruangan di bagian wajah.
Penyakit ini bisa di
sembuhkan. o Terapi
yang diberikan bertujuan untuk
mengurangi
keluhan,
membunuh kuman, dan membersihkan daerah yang terinfeksi. o Menjelaskan prosedur dan manfaat dari irigasi sinus.
10
o Pasien dianjurkan untuk istirahat yang cukup agar kondisi tubuh dapat prima sehingga proses penyembuhan penyakit dapat cepat berjalan. o Kompres air hangat pada wajah untuk meringankan gejala. o Antibiotik harus diminum sampai habis walaupun gejala sudah hilang agar penyembuhan berlangsung baik dan tidak terjadi komplikasi. o Menghindari hal-hal yang dapat mencetuskan pilek dan batuk dengan cara menjaga kebersihan diri serta segera berobat jika mengalami batuk dan pilek. o Melakukan pemeriksaan gigi secara berkala dan mengedukasi pasien untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
XII.
PROGNOSIS Quo ad Vitam
: ad bonam
Quo ad Functionam
: ad bonam
Quo ad Sanationam
: ad bonam
11