Status Ujian Aditya.docx

  • Uploaded by: Arum Maharani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Status Ujian Aditya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,054
  • Pages: 20
STATUS UJIAN

Penguji: dr. Metta Desvini P.S., Sp. KJ

Disusun Oleh: Aditya Pratama Saanin 1102012006

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI PERIODE 28 JANUARI 2019 – 3 MARET 2019 RUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER JAKARTA TIMUR

STATUS PASIEN I. IDENTITAS PASIEN Nama

: Nn. S

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat Tanggal Lahir

: Jakarta, 14 Agustus 1993

Usia

: 24 tahun

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Betawi

Pendidikan

: SMK

Pekerjaan

: Tidak Bekerja

Status Pernikahan

: Belum Menikah

Alamat

: Kp. Pedaengan, Jakarta Timur.

Datang ke Rumah Sakit

: 20 Februari 2019

II.

RIWAYAT PSIKIATRI

Autoanamnesis 

26 Februari 2019 pukul 09.00 WIB di Ruang Perawatan perempuan RS Jiwa Islam Klender

Alloanamnesis 

25 Februari 2019 pukul 08.00 via telepon dengan ibu pasien



26 Februari 2019 pukul 11.00 WIB di RS Jiwa Islam Klender dengan Ibu pasien

A. Keluhan Utama Pasien dibawa ke RS Jiwa Islam Klender oleh orang tua pasien setelah kabur dari rumah 1 minggu sebelum masuk rumah sakit

2

B. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien dibawa ke RS Jiwa Islam Klender oleh orang tua pasien setelah kabur dari rumah 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dan baru ditemukan 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Menurut pasien, pasien hendak mencari pasangan hidup yang dicarinya agar pasien merasa ada yang menjaga dan memperhatikan pasien, lantaran tidak nyaman berada dirumah karena keluarga tidak senang bila melihat pasien bahagia. 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien tidak kontrol dan berhenti minum obat, karena pasien merasa tidak bisa beraktivitas bila mengkonsumsi obat yang telah diberikan dokter 3 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengurung diri di kamar, tidak mau berinteraksi dengan teman – temannya, karena pasien yakin teman – temannya tidak suka dan mempunyai masalah dengan pasien akibat persoalan laki - laki . pasien sering tertawa sendiri. Pasien selalu lama dan sering terdengar berbicara sendiri saat sedang berada di kamar mandi. Menurut pasien, pasien mendengar bisikan yang menghina tuhan, nabi serta kitab pasien serta bisikan tersebut selalu mengomentari pasien. 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien marah – marah hingga membanting peralatan rumah tangga serta menendang ibu pasien. Pasien meyakini seluruh keluarganya tidak suka bila melihat pasien bahagia. Pasien meyakini ada orang yang ingin mencelakakan pasien yang sedang menunggu di depan rumah pasien. Satu minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien pergi dari rumah tanpa kabar. karena kesal dengan keluarganya dan pasien ingin mencari pasangan hidup lantara teman – temannya sudah banyak yang berkeluarga. Pasieng mengaku selama pergi dari rumah, pasien bekerja di salah satu kafe yang berada di Jakarta. Hingga akhirnya ada seorang ojek online yang mengenali pasien yang mau mengantarkan pasien pulang ke rumahnya. Pasien merasa isi pikiran pasien dibaca atau disiarkan oleh orang lain. Pasien mengaku pernah melihat seorang nenek yang tidak dapat

3

dilihat orang lain, menurut pasien nenek tersebut seperti mengingatkan pasien bahwa akan terjadi sesuatu. Pasien menyangkal isi pikiran pasien bergema. Pasien juga menyangkal mencium bau atau merasa ada yang meraba dirinya. Keluhan lain seperti kejang terus-terusan, trauma kepala, nyeri kepala, sesak nafas, berdebar-debar, nyeri dada, berkeringat dingin, perasaan takut akan kematian yang datang tiba-tiba disangkal oleh pasien.

C. Riwayat Penyakit Dahulu a. Riwayat Psikiatri Sebelumnya Pada bulan Januari 2011, pasien berperilaku aneh seperti tibatiba meminta maaf ke Ibu pasien setiap habis sholat. Pasien mengaku takut akan kiamat yang akan dating keesokan harinya. Pasien mengaku mendengar bisikan berupa ejekan – ejekan tentang tuhan pasien. Menurut ibu pasien, pasien yang tadinya aktif menjadi pendiam. Sering mengurung diri di kamar dan tidak mau diajak berbicara. Orang tua pasien berasumsi bahwa pasien mengalami masalah terkait mistis sehingga pasien dibawa ke alternatif. Pasien berobat jalan ke alternative tersebut hingga tahun 2012 namun tidak ada perubahan, keluhan pasien makin bertambah berat hingga pasien marah – marah. Pada bulan Juli 2012, pasien dibawa ke RS Jiwa Islam Klender atas saran tetangga pasien. Pasien melakukan rawat jalan dan dibekali 2 jenis obat namun ibu pasien tidak mengingat Namanya. Menurut ibu pasien, selama pasien rutin meminum obat, pasien kembali normal dan dapat beraktifitas seperti biasa. Menurut ibu pasien, pasien sempat beberapa kali tidak patuh minum obat, daan kambuh kembali bila tidak rutin meminum obat. b. Riwayat Medis Umum Pasien tidak memiliki penyakit bawaan sejak lahir dan tidak memiliki riwayat kejang sebelumnya. Riwayat trauma kepala, tumor,

4

epilepsi, dan penyakit neurologis lain tidak ada. Riwayat diabetes mellitus, penyakit jantung, dan hipertensi disangkal. c. Riwayat Penggunaan Alkohol dan Napza Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alcohol, narkotika maupun psikotropika.

D. Riwayat Hidup a. Prenatal dan Perinatal Pasien lahir dari pernikahan yang sah. Pasien merupakan seorang anak yang dinanti kelahirannya. Saat dilahirkan, usia kandungan cukup bulan, dilahirkan secara normal pervaginam dan dilahirkan di rumah pasien karena saat itu sudah tidak cukup waktu pergi ke bidan. Saat lahir bayi langsung menangis. Selama kehamilan, ibu pasien tidak mengalami masalah dan penyakit apapun.

b. Masa Kanak Awal (0-3 tahun) Pasien diasuh oleh kedua orang tua. Pasien mengkonsumsi ASI sampai usia 2 tahun. Nutrisi dan asupan makanan pasien juga baik. Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak lain sesuai dengan usianya, perkembangannya tidak ada yang terlambat.

c. Masa Kanak Pertengahan (3-7 tahun) Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya. Pasien adalah anak yang baik dan sopan. Pasien tidak mempunyai masalah dengan teman-temannya. Pasien tidak pernah dikucilkan selama masa kanak kanak.

d. Masa Kanak Akhir dan Remaja Pasien termasuk anak yang baik. Pasien juga anak yang mudah bergaul dan memiliki cukup teman menurut ibu pasien, pasien orang

5

yang ceria. Pasien sering membantu ibunya berjualan. Sering membawa dagangannya ke SMP untuk dijual ke teman – temannya.

e. Masa Dewasa 1. Riwayat Pekerjaan Pasien pernah bekerja di salah satu garment pada tahun 2012, namun hanya bertahan beberapa bulan setelah itu dikeluarkan karena bermasalah dengan pengawasnya. Pada tahun 2013 selama pasien rutin minum obat, pasien sempat bekerja di salah satu pabrik plastic tanpa ada masalah. Tahun 2014 pasien dikeluarkan akibat sering terlambat masuk kerja. Pada tahun 2015 saat pasien tidak patuh minum obat, pasien bekerja di salah satu mini market namun hanya bertahan 6 bulan lalu dikeluarkan karena dianggap tidak cekatan oleh pengawasnya. Setelah itu pasien hanya dirumah dan membantu ibunya bekerja.

2. Riwayat Perkawinan Pasien belum menikah.

3. Agama Pasien memiliki latar belakang dari keluarga Islam. Pasien sudah tidak rajin beribadah seperti dulu. Pasien malas beribadah seperti malas sholat dan tidak menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

4. Riwayat Militer Pasien tidak memiliki riwayat militer.

6

5. Aktivitas Sosial Pasien merupakan pribadi yang baik dan tidak pernah ada masalah dengan tetangga maupun lingkungan sekitar.

6. Situasi Kehidupan Sekarang Pasien tinggal bersama bapak dan ibu kandung serta tiga orang saudara kandungnya. Sebelum gejala muncul, pasien membantu ibunya berjualan. Kehidupan sehari-hari pasien berada di rumah, menonton tv dan tidur. 7. Riwayat Hukum Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum.

8. Riwayat Psikoseksual Pasien mengalami pubertas seperti remaja pada umumnya. Pasien memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Pasien mengaku mempunyai teman dekat lawan jenis yang statusnya tidak jelas hingga saat ini. Pasien tidak pernah melakukan atau mendapatkan pelecehan seksual.

9. Riwayat Keluarga Pasien merupakan anak ke tiga dari enam bersaudara. Pasien memiliki dua orang kakak yang sudah berkeluarga. Kebutuhan sehari-hari pasien ditanggung oleh orang tua pasien. Saat ini, pasien tinggal dengan kedua orang tua dan tiga saudara kandung pasien. Ibu pasien mengaku mendidik pasien dengan cara yang sedikit keras. Menurut keluarga pasien, tidak ada yang pernah memilki keluhan yang sama dengan pasien saat ini. Hubungan pasien dengan orang tuanya kurang harmonis, karena pasien merasa sudah tidak diperhatikan. Pasien seringkali

7

bertengkar ibunya karena menurut pasien, ibunya cerewet dan tidak mengerti pasien.

Genogram

14 agusutus 1993 siti nurlaila

Perempuan

Laki-laki

Pasien

Tinggal satu rumah

III.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum a. Penampilan Pasien merupakan seorang perempuan berkulit sawo matang

yang

tampak

sesuai

dengan

umurnya.

Saat

diwawancara, pasien tampak rapih, memakai baju berwarna merah muda, celana training panjang bermotif garis abu-abu 8

dan

tidak

menggunakan

alas

kaki.

Pasien

kadang

menggerakkan tangannya dan mengusap usap lengannya. b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor Selama wawancara, pasien duduk berdampingan dengan pemeriksa dalam keadaan tenang, sesekali mengusap-usap lengannya. Pasien mau diajak bicara, namun pasien kurang fokus, kontak mata dengan pemeriksa hanya sesekali, dan pendengaran cukup baik. c. Sikap Terhadap Pemeriksa Pasien kooperatif dan bersikap sopan terhadap pemeriksa.

B. Mood dan Afek a. Mood

: hipotimia

b. Afek

: Menumpul

c. Keserasian Afek : tidak serasi

C. Pembicaraan a. Volume

: Normal

b. Intonasi

: Jelas

c. Kuantitas

: Sedikit

d. Kualitas

: Jelas

e. Irama

: Datar

D. Persepsi a. Halusinasi 

Auditorik : Ada, Pasien merasa ada bisikan yang mengomentari dan mengajak dirinya berbicara .



Visual

: Ada, pasien mengaku melihat nenek yang

tidak dapat dilihat orang lain. 

Taktil



Olfaktorik : Tidak Ada

: Tidak Ada

9



Gustatorik : Tidak Ada

b. Ilusi

: Tidak Ada

c. Derealisasi

: Tidak Ada

d. Depersonalisasi : tidak ada

E. Pikiran a. Proses dan Bentuk Pikir 1. Produktivitas

: Cukup ide

2. Kontinuitas

: Koheren.

3. Hendaya Bahasa

: Tidak Ada

b. Isi Pikir 1. Waham Waham bizzare

: Tidak Ada

Waham sistematik

: Tidak Ada

Waham kebesaran

: Tidak Ada

Waham nihilistik

:Ada, pasien merasa akan

segera dating kiamat Waham kejar

: Ada, pasien merasa ada

yang seseorang yang menunggu pasien di depan rumahnya. Waham rujukan

: Ada, pasien merasa teman-

temannya tidak menyukai pasien. Thought of echo

: Tidak Ada

Thought of broadcasting

:

Ada,

pasien

merasa

pikirannya dapat dibaca oleh orang lain. Thought of withdrawal

: Tidak Ada

Thought of insertion

: Tidak ada

Delusion of control

: Tidak ada

Delusion of influence

: Tidak Ada

Waham cemburu

: Tidak Ada

Ide bunuh diri

: Tidak Ada

10

2. Preokupasi

: Tidak Ada

3. Obsesi

: Tidak Ada

4. Ide Referensi : Tidak Ada 5. Fobia

: Tidak Ada

F. Sensorium dan Kognisi a. Kesadaran Composmentis

b. Orientasi dan Daya Ingat 1. Orientasi 

Waktu

: Baik, pasien menyebutkan hari, tanggal,

bulan, tahun dan waktu dengan benar 

Tempat

: Baik, pasien mengetahui ia sedang berada

di RSJI Klender 

Orang

: Baik, pasien mengetahui bahwa pemeriksa

adalah seorang dokter dan dapat mengenali perawat dan pasien 2. Daya Ingat 

Segera : Baik, pasien mampu mengingat tiga nama benda yang pemeriksa sebutkan.



Jangka Pendek : Kurang baik, pasien tidak mampu mengingat

kembali

tiga

nama

benda

yang

disebutkan pemeriksan dengan selang beberapa menit. 

Jangka Sedang : Baik, pasien dapat mengingat menu sarapan pagi



Jangka Panjang : Baik, pasien dapat mengingat kejadian saat pasien kecil

11

c. Konsentrasi dan Perhatian Konsentrasi dan perhatian kurang baik, pasien dapat mengeja kata D U N I A namun tidak bisa mengejanya dari belakang.

d. Kemampuan Membaca dan Menulis Baik, pasien dapat membaca dan menulis sebuah kalimat.

e. Kemampuan Visuospasial Kurang baik, pasien tidak dapat menggambar lingkaran dalam sebuah persegi

f. Pikiran Abstrak Kurang baik, pasien kurang dapat menyebutkan persamaan jeruk dan apel.

g. Intelegensi dan Kemampuan Informasi Baik, pasien mengetahui nama presiden RI saat ini dan presiden RI yang pertama.

G. Pengendalian Impuls Pasien dapat mengendalikan impuls dengan baik

H. Daya Nilai a. Daya Nilai Sosial Baik, ketika ditanya apa yang akan dilakukan pasien saat temannya kelaparan meminta makanan, pasien menjawab akan memberinya makanan.

12

b. Uji Daya Nilai Baik, ketika ditanya apa yang akan dilakukan pasien saat melihat dompet di jalan pasien menjawab akan mengembalikan ke pemiliknya.

I. Tilikan Derajat 1, pasien tidak merasa dirinya sakit.

J. Taraf Dapat Dipercaya Tidak Dapat dipercaya

K. Reliability Testing Ability (RTA) Terganggu

IV.

PEMERIKSAAN FISIK A. Status Internis Keadaan umum

: Baik

Tanda Vital

: TD: 120/80 mmHg; N : 76 x/m; RR : 16 x/m; S: 36,70 C

Kepala

: Normocephal

Thorax

: Pengembangan dada simetris kanan dan kiri

Cor

: BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo

: Vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Abdomen

: Bising usus (+), Nyeri tekan (-)

Ekstremitas

: Hangat, edema (-)

B. Status Neurologis Rangsang meningeal : Negatif Mata

: Konjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-

13

Gerakan bola mata : Baik

V.

Refleks pupil

: Isokor

Motorik

: Dalam batas normal

Tonus otot

: Dalam batas normal

Kekuatan

: Dalam batas normal, 5555

Koordinasi

: Dalam batas normal

Sensorik

: Dalam batas normal

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Telah di lakukan pemeriksaan terhadap pasien Nn, S 24 tahun, beragama islam, bertempat tinggal di Jakarta Utara. Pasien datang ke RS Jiwa Islam Klender diantar oleh orang tua pasien setelah pasien kabur dari rumah 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan diawali dengan pasien yang terlihat gelisah dan berbicara sendiri. Keluhan juga disertai mendengar bisikan yang mengomentari dirinya, melihat seorang nenek yang tidak bisa dilihat orang lain, merasa ada orang yang mengintai di depan rumahnya dan merasa akan segera kiamat. Pasien tidak rutin meminum obat dan jarang mengontrol dirinya ke rumah sakit. Pasien merasa isi pikiran pasien dapat dibaca oleh orang lain. Dari pemeriksaan status mental didapatkan: -

Mood : hipotim

-

Afek : Menumpul

-

Afek serasi

-

Halusinasi visual

-

Halusinasi Auditorik (commenting)

-

Waham nihilistic

-

Waham kejar

-

Thought of Broadcasting

-

Tilikan derajat 1

14

VI.

DAFTAR MASALAH A. Organobiologik Tidak ada

B. Psikologik -

Halusinasi visual

-

Halusinasi Auditorik (Discussing)

-

Waham nihilistik

-

Waham kejar

-

Thought of Broadcasting

C. Lingkungan dan Faktor Sosial Hubungan pasien dengan keluarga baik, namun menurut pasien keluarganya terlalu keras dalam hal mendidik dan membatasi pergaulan pasien.

VII.

FORMULASI MULTIAKSIAL

Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (impairment/ disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa, dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa. Berdasarkan PPDGJIII kasus ini digolongkan ke dalam :

AKSIS I Pada pasien didapatkan : 

Berdasarkan keluhan dari ibu pasien didapatkan bahwa pasien sering berbicara sendiri, marah – marah dan memukul ibunya, tampak gelisah. Pasien juga sering tiba-tiba mengamuk.



Halusinasi Auditorik: Pasien mendengar bisikan yang mengomentari perbuatannya.

15



Halusinasi Visual: Pasien mengatakan pernah melihat seorang nenek yang tidak dapat dilihat orang lain.



Waham Nihilistik: Pasien merasa akan kiamat



Thought of broadcast: Pasien merasa isi pikiran pasien dapat dibaca orang lain

Tabel 1. Pedoman Diagnostik Skizofrenia Kriteria Diagnosis

Hasil

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut yang amat jelas: a. Thought echo, thought insertion or withdrawal, thought broadcasting.

Ada

b. Delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, delusional perception.

Tidak ada

c. Halusinasi d. Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut

Ada

budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang

Ada

mustahil. Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas: a. Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila

Ada

disertai oleh waham ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus. b. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak

Tidak Ada

relevan, atau neologisme. c. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah, posisi

Tidak Ada

tubuh tertentu, fleksibilitas cerea, negativism, mutisme, dan stupor. d. Gejala-gejala negatif yang mengakibatkan penarikan diri

Tidak Ada

dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial. Adanya gejala-gejala tersebut di atas telah berlangsung selama

Terpenuhi

16

kurun waktu satu bulan atau lebih. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu

keseluruhan

dari

beberapa

aspek

perilaku

Terpenuhi

pribadi,

bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial.

Kriteria Diagnosis

Hasil

Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

Terpenuhi

Sebagai tambahan : -

Halusinasi dan/atau waham yang menonjol; a. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau

Ada

memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk

verbal

berupa

bunyi

pluit

(whistling),

mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing); b. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat

seksual,

atau

lain-lain

perasaan

Tidak Ada

tubuh;

halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol. c. Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan,

dipengaruhi,

atau

“passivity”

Ada

dan

keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas; -

Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan

Tidak Ada

serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol. Tabel 2. Pedoman Diagnostik Skizofrenia Paranoid

Sehingga pasien ini memenuhi kriteria diagnosis F20.0 Skizofrenia Paranoid AKSIS II Tidak ada diagnosis AKSIS III Tidak ada diagnosis

17

AKSIS IV Masalah psikososial & lingkungan lain AKSIS V 

GAF saat pemeriksaan : 45 - 50 (gejala berat, disabilitas berat)  GAF terbaik satu tahun terakhir : 71 - 80, Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social, pekerjaan, sekolah, dll. .

VIII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL Aksis I

: F20.0 Skizofrenia Paranoid

Aksis II

: Tidak Ada

Aksis III

: Tidak Ada

Aksis IV

: Masalah psikososial & lingkungan lain

Aksis V

: (Penilaian fungsi secara global)  GAF saat diperiksa

: 45 - 50, Gejala berat, disabilitas

berat  GAF satu tahun terakhir :

71 - 80,

Gejala sementara dan

dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social, pekerjaan, sekolah, dll. I.

PENATALAKSANAAN A. Farmakoterapi -

Risperidon 2 x 2mg

B. Nonfarmakoterapi a.

Edukasi Dilakukan psikoedukasi pada pasien dan keluarganya mengenai penyakit yang dialami pasien, gejala yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana yang mungkin diberikan, pilihan obat, efek samping pengobatan, dan prognosis penyakit.

18

b.

Terapi suportif - Membiarkan pasien mengajak bicara dengan orang sekitar atau menyapa sesama pasien ketika di bangsal. - Menerangkan kepada pasien mengenai gejala-gejala yang terdapat pada pasien serta baik-buruknya dan akibat yang dapat timbul dari gejala tersebut. - Memberikan

nasihat-nasihat

yang

berhubungan

dengan

masalah kesehatan jiwa pasien agar pasien sanggup mengatasi masalahnya, seperti cara berkomunikasi, bekerja, belajar, hubungan antar-manusia dan sebagainya. - Menanamkan pikiran pada pasien dan membangkitkan kepercayaan bahwa gejala-gejala tersebut akan membaik. - Menanamkan pikiran pada pasien dan keluarga pasien akan pentingnya kepatuhan minum obat.

c.

Terapi spiritual - Memotivasi pasien agar selalu rajin beribadah dan selalu mengingat Allah.

II. PROGNOSIS

Morbid

Prognosis

Onset usia dewasa muda

Iya

Buruk

Perjalanan penyakit

Akut

Baik

Kelainan organik

Tidak ada

Baik

Gejala positif

Ada

Baik

Gejala negatif

Tidak ada

Baik

Sosial ekonomi

Kurang

Buruk

Riwayat pekerjaan

Tidak

Buruk

bekerja

19

Status pernikahan

Belum

Buruk

Menikah Faktor genetik 



Tidak ada

Baik

Faktor yang memberikan pengaruh baik: -

Perjalanan penyakit akut

-

Tidak adanya kelainan organik

-

Adanya gejala positif

-

Tidak adanya gejala negatif

-

Tidak ada faktor genetik

Faktor yang memberikan pengaruh buruk : -

Adanya onset usia dewasa muda

-

Sosial ekonomi kurang

-

Tidak bekerja

-

Tidak menikah

Quo ad Vitam

: Bonam

Quo ad Sanactionam

: Dubia ad Bonam

Quo ad Functionam

: Dubia ad Bonam

20

Related Documents


More Documents from "Arum Maharani"

Status Ujian Aditya.docx
November 2019 8
Permentan242011.pdf
November 2019 37
Cover 1.docx
June 2020 31
Udang.docx
June 2020 22