Refka Peb.docx

  • Uploaded by: Siti Rahma Mansur
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Refka Peb.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,871
  • Pages: 23
BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU REFLEKSI KASUS April 2018 GVPIVA0 + Gravid Preterm UK 35 Minggu + Preeklampsia Berat

Disusun Oleh :

Dwi Septya Ningsih P (11 16 777 14 080)

Pembimbing : dr. John Abbas Kaput, Sp.OG

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU 2018

REFLEKSI KASUS

Tanggal pemeriksaan : 03 FEBRUARI 2019 Jam

: 10.00 WITA

Ruangan

: UGD KB RSU ANUTAPURA

IDENTITAS Nama Ibu

: Ny. N

Nama Ayah

: Tn. A

Umur

: 42 Tahun

Umur

: 45 tahun

Alamat

: Jl. Pimpilido

Alamat

: Jl. Pimpilido

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Wiraswasta

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

ANAMNESIS GVPIVA0

Usia Kehamilan : 35 minggu, 4 hari

HPHT : 24-05-2018

Menarche

: 12 tahun

TP

Perkawinan

: I, ± 12 tahun

: 02-02-2019

Keluhan Utama

: Sakit Kepala

Riw. Penyakit Sekarang

:

Pasien GVPIVA0 masuk dengan keluhan sakit kepala yang dialami sejak satu minggu yang lalu, yang dirasakan pasien secara terus-menerus, penglihatan kabur dan sesak napas tidak ada. Mual muntah tidak ada. Sakit perut tembus belakang tidak ada. Perdarahan jalan lahir tidak ada. Buang Air Besar Biasa. Buang Air Kecil Lancar. Namun pasien mengeluh bengkak pada kedua kaki yang dialami sejak 3 hari yang lalu. Selama hamil pasien rutin memeriksakan kehamilannya di puskesmas.

Riwayat Penyakit Dahulu

:

Saat ditanyakan pada pasien tentang kehamilan sebelumnya pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama, tidak ada riwayat HT dan DM. Untuk kehamilan saat ini pasien baru mengetahui adanya tekanan darah tinggi saat memasuki usia kehamilan tujuh bulan (trimester tiga).

Riwayat Obstetri 

Hamil pertama

: : Anak laki-laki, aterm, lahir normal di Rumah dan di tolong oleh bidan. Tanggal 02, bulan Februari, tahun 1991.



Hamil kedua

: Anak laki-laki, aterm, lahir normal di Rumah dan di tolong oleh bidan. Tanggal 05, bulan Mei, tahun 1992.



Hamil ketiga

: Anak perempuan, aterm, lahir normal di Rumah Sakit dan di tolong oleh bidan. Tanggal 12, bulan April, tahun 2005.



Hamil keempat

: Anak laki-laki, aterm, lahir normal di Rumah Sakit dan di tolong oleh bidan. Tanggal 03, bulan Januari, tahun 2008.



Hamil kelima

: Hamil sekarang.

Riwayat ANC

: 1x trimester I, 1x trimester II, dan Ix trimester III.

Riwayat Imunisasi

: Tidak ada.

Riwayat kontrasepsi

: KB Suntik.

PEMERIKSAAN FISIK KU

: Sakit sedang

Kesadaran

: Kompos mentis

Tanda-Tanda Vital Tekanan Darah

:170/110 mmHg

Nadi

: 92x/menit

Pernapasan

: 22x/menit

Suhu

: 36,8ºC

- Kepala

: Kepala bentuk simetris, kedua konjungtiva anemis, sklera ikterik tidak ada, telinga normal, tidak ada sekret yang keluar dari liang telinga, hidung bentuk normal, dan tidak ada sekret, tenggorokan tidak hiperemis, karies dentis (-).

- Leher

: Tidak ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening.

- Dada

: I : Pergerakan simetris Pa : Vocal Fremitus ki=ka Pe : Sonor pada kedua lapang paru Au : Rhonki tidak ada, Whezzing tidak ada

- Jantung

: Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar bising jantung.

- Abdomen

: Nyeri tekan abdomen tidak ada

- Alat kelamin

: Dalam batas normal

- Anggota gerak : Edema Pretibial (+/+) , varises(-) - Refleks

: Refleks fisiologis normal, refleks patologis negatif

Pemeriksaan Obstetri : Pemeriksaan Luar  Situs

: Memanjang

 Leopold I

: Bagian tertinggi janin teraba bundar dan kenyal kesan bokong, TFU 31 cm

 Leopold II

: Bagian kiri ibu teraba berbenjol-benjol kesan ekstremitas, bagian kanan ibu teraba datar kesan punggung.

 Leopold III

: Bagian terendah janin teraba bundar keras kesan kepala.

 Leopold IV

: Konvergen, 5/5

 HIS

:-

 DJJ

: 134 kali/menit

 Pergerakan Janin : ±12 kali/12 jam (Dirasakan Ibu)  Anak kesan

: Tunggal

 TBJ

: 2790 gr

Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan darah lengkap Parameter

Hasil

Satuan

Range Normal

WBC RBC HGB HCT MCV MCH MCHC PLT

8,01 4,0 10,2 33 90,8 30,9 34,9 181

103/uL 106/uL g/dL % fL pg g/dL 103/uL

4,8 – 10,8 4,7 – 6,1 14 – 18 42 – 52 80 – 99 27 – 31 33 – 37 150 – 450

Pemeriksaan Urine PEMERIKSAAN URIN Protein

HASIL +2

NILAI RUJUKAN Negatif

A. PERMASALAHAN a. Pasien tidak memeriksakan dirinya kedokter sejak awal pasien mengalami nyeri kepala b. Tekanan darah yang tinggi sejak saat usia kehamilan 7 bulan, dan hanya melakukan pemeriksaan Ix pada trimester III c. Faktor usia ibu

B. DIAGNOSIS BANDING GVPIvA0 + Gravid preterm UK 35 minggu + Preeklampsia Berat GVPIvA0 + Gravid preterm UK 35 minggu + hipertensi kronik

C. MENENTUKAN DIAGNOSIS GVPIvA0 + Gravid preterm UK 35 minggu + Preeklampsia Berat

D. PENATALAKSANAAN  Intervensi perawatan :  Rencana rawat inap  Pemeriksaan darah rutin  Pemeriksaan urinalisis  Observasi KU,TTV, BJF, dan takar urin.  Intervensi pengobatan  IVFD RL 20 tetes/menit  MgSO4 Sesuai protap  Nifedipin 3 x 10 mg

PEMBAHASAN

Pasien ini didiagnosis dengan GVPIvA0 Gravid preterm UK 35 minggu + Preeklampsia Berat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis GVPIvA0 Gravid 35 minggu ditegakkan atas dasar hari pertama haid terakhir pasien tanggal 09-07-201. Berdasarkan pemeriksaan fisik obstetrik situs memanjang, leopold I bagian tertinggi janin teraba bundar dan kenyal kesan bokong, TFU 31 cm, leopold II bagian kiri ibu teraba berbenjol-benjol kesan ekstremitas, bagian kanan ibu teraba datar kesan punggung, leopold III bagian terendah janin teraba bundar keras kesan kepala, leopold IV Konvergen, DJJ 134 kali/menit, kontraksi tidak ada, pergerakan janin ada, janin tunggal, taksiran berat janin 2790 gr. Pada pasien ini didiagnosis dengan Preeklampsia Berat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang ditemukan. Dari anamnesis ditemukan sakit kepala yang di alami sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, sakit kepala baru pertama kali dialami. Dari anamnesis yang di dapatkan pada pasien sesuai dengan teori pada Preeklampsia sering muncul gejala serebrovaskular dan neurologis seperti sakit kepala. Menurut kepustakaan Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Gejala yang dapat dikeluhkan pasien pada sekitar 52% berhubungan dengan nyeri kepala, mual dan muntah, gangguan penglihatan dan nyeri epigastrik. Pada beberapa kasus dapat ditemukan adanya perdarahan spontan atau perdarahan gastrointestinal. Dari pemeriksaan fisik ditemukan, tekanan darah 170/110 mmHg, suhu 36,8ºC, nadi 96x/menit, pernapasan 22x/menit, DJJ 134 kali/menit, TBJ 2790 gr, Ekstremitas edema (+/+), pemeriksaan dalam (VT) belum ada pembukaan. Pemeriksaan fisik yang ditemukan pada pasien ini sesuai dengan tanda-tanda pemeriksaan fisik pada preeclampsia, dari kepustakan pemeriksaan fisik pada preeclampsia dapat ditemukan tanda seperti peningkatan tekanan darah, edema pada ekstremitas bawah.

Penggunaan magnesium sulfat pada pasien dengan preeklampsia berat menurunkan risiko terjadinya eklampsia. Sedang efek pada bayi masih dalam penelitian, namun diduga memberikan hasil yang lebih baik dibanding pemberian fenitoin. Mekanisme kerja magnesium sulfat belum jelas namun beberapa teori menyatakan bahwa magnesium sulfat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah otak dengan memblok reseptor kalsium, reseptor N-methyl-Daspartate dan vasodilatasi perifer. Selain itu, magnesium sulfat juga secara kompetiting memblok masuknya kalsium ke synaptic endings dan mengurangi transmisi neuromuskular. Syarat pemberian MgSO4 yaitu tersedia Ca Glukonas 10%, ada refleks patella, jumlah urin minimal 0,5ml/kgBB/jam.

Cara pemberian MgSO4 : Dosis awal: -

MgSO4 4g (10 cc) secara IV sebagai larutan 40% selama 5 menit.

-

Segera dilanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) 6g dalam larutan Ringer Asetat / Ringer laktat selama 6 jam

-

Jika kejang berulang setelah 15 menit, berikan MgSO4 (40%) 2g (5 cc) selama 5 menit.

Dosis rumatan: -

MgSO4 1 g / jam melalui infuse Ringer Asetat / Ringer Laktat yang diberikan sampai 24 jam post partum

Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, reklekf patella, dan jumlah urin. Bila frekuensi pernapasan <16/menit dan/atau tidak didapatkan refleks tendon patella dan/atau terdapat oligouria (produksi urin <0,5 ml/kgBB) segera hentikan pemberian MgSO4. Bila terjadi depresi napas, berikan kalsium glukonas 1 g IV (10 ml larutan 10%) bolus dalam 10 menit. Bila kejang berulang, berikan MgSO4 2g IV perlahan (10-15 menit). Bila setelah pemberian MgSO4 ulangan masih terdapat kejang, dapat dipertimbangkan pemberian diazepam 10 mg/IV selama 2 menit.

Pemberian anti hipertensi pada kasus ini sudah sesuai dengan teori. Pemberian nifedipin pada ibu hamil merupakan lini pertama untuk penatalaksanaan hipertensi dalam kehamilan yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam. Menurut buku acuan, obat pilihan untuk adalah nifedipin yang diberikan 5 – 10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/ 24 jam, jika respon tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg nifedipin sublingual. Pilihan lainnya adalah Labetolol 10 mg oral, jika respon tidak membaik setelah 10 menit, berikan lagi Labetolol 20 mg oral. Pada pasien ini apabila direncanakan untuk pulang, dapat di anjurkan untuk melakukan pemeriksaan rawat jalan berupa : 

Kontrol 2 kali perminggu



Evaluasi gejala pemberatan preeclampsia ( tekanan darah, tanda empending, edema paru)



Cek laboratorium setiap minggu



Evaluasi kondisi janin setiap 2 kali seminggu.

Tanggal Pemeriksaan : 04-12-2015 Jam : 11.30

Ruangan : Matahari RSUD Undata

IDENTITAS Nama Umur Alamat Pekerjaan Agama Pendidikan

: : : : : :

Ny.T 29 tahun Desa Tibo URT Islam SD

Nama Suami Umur Alamat Pekerjaan Agama Pendidikan

: : : : : :

Tn.D 42 tahun Desa Tibo Wiraswasta Islam SMP

ANAMNESIS G IP 0A0 HPHT TP

: 25-04-2015 : 01-02-2016

Usia Kehamilan : 31-32 minggu Menarche : 14 tahun Perkawinan : I, 1 tahun

Keluhan Utama : Seorang wanita masuk rumah sakit dengan GIP0A0 gravid 31-32 minggu. Keluhan sakit perut tembus belakang (+) sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit namun masih jarang dirasakan, pelepasan lendir (-), darah (-). Pasien mengeluh bengkak pada tangan dan kaki. Keluhan lain penglihatan kabur (+), tidak disertai nyeri kepala dan pusing. Mual (-), muntah (-) dan nyeri ulu hati (-). Tidak ada riwayat kejang. Pasien sempat memeriksakan dirinya di bidan sebelum ke rumah sakit. Riwayat Obstetri : Hamil sekarang Riwayat KB : Riwayat ANC : 2 kali di Bidan Riwayat Imunisasi : Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi sebelum kehamilan (-),Diabetes Mellitus (-), Penyakit Jantung(-), Asma (-), Penyakit ginjal (-).

PEMERIKSAAN FISIK KU Kesadaran BB TB

-

: sakit sedang : compos mentis : 58 kg : 152 cm

Kepala

Tekanan Darah Nadi Respirasi Suhu

: : : :

180/100 mmHg 82 kali/menit 22 kali/menit 36,5 °C

: Kepala bentuk simetris, kedua konjungtiva tidak anemis, kedua sklera tidak ikterik, edema palpeba tidak ada, telinga normal, tidak ada sekret yang keluar dari liang telinga, hidung bentuk normal, dan tidak ada sekret, tenggorokan tidak hiperemis, karies dentis (-).

- Leher

: Tidak ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening.

- Dada

: Bentuk simetris normal.

- Jantung

:

Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar bising jantung.

- Paru-paru :

Tidak ditemukan rhonki dan wheezing di kedua lapangan paru.

- Abdomen :

Hepar dan lien sukar di evaluasi

- Alat kelamin

: Alat kelamin wanita normal

- Anggota gerak

: Edema tungkai(+) , varises (-)

- Refleks

Refleks fisiologis normal, refleks patologis negatif

:

 Abdomen : Pemeriksaan Obstetri : Situs Leopold I Leopold II Leopold III Leopold IV DJJ HIS Pergerakan Janin Janin Tunggal TBJ  Genitalia :

: Memanjang : TFU 27 cm, kesan bokong : Punggung kiri : Presentasi kepala : Konvergen : 135 kali/menit : Tidak ada : > 10 kali/hari : + : 2170 gr

Pemeriksaan Dalam (VT) : Vulva : Tidak ada kelainan Vagina : Tidak ada kelainan Portio : Tebal UUK Pembukaan : Tidak ada Ketuban : +

Bagian terdepan : kepala Penurunan : Belum turun : sulit dinilai Pintu panggul : kesan cukup Pelepasan : lendir (-), darah (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah lengkap:       

WBC RBC HCT PLT HGB Cr Ur

HbsAg

17,6 10^3/uL (↑) 4,4 10^6/uL (N) 30,9 % (N) 275 10^3/uL (N) 9,1 g/dL (↓) 1,54 mg/dL (↑) 42,3 mg/dL (N) : non reaktif

Protein urine : +++

RESUME Ny. T (29 tahun) masuk rumah sakit dengan GIP0A0 gravid 31-32 minggu. Keluhan sakit perut tembus belakang (+) sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit namun masih jarang dirasakan, pelepasan lendir (-), darah (-). Pasien mengeluh bengkak pada tangan dan kaki, penglihatan kabur (+). Pasien sempat memeriksakan dirinya di bidan sebelum ke rumah sakit. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah : 180/100 mmHg, nadi: 82 kali/menit, respirasi: 22 kali/menit, suhu: 36,5 °C. Edema tungkai(+). Pemeriksaan obstetri didapatkan, Situs: Memanjang, Leopold I: TFU 27 cm, kesan bokong, Leopold II: Punggung kiri, Leopold III: Presentasi kepala, Leopold IV: Konvergen, DJJ: 135 kali/menit, HIS: Tidak ada, Pergerakan Janin: > 10 kali/hari, Janin Tunggal: +, TBJ:2170 gr Pemeriksaan dalam didapatkan penurunan kepala: belum turun, Portio: Tebal, UUK: sulit dinilai, Pembukaan: Tidak ada, Pintu panggul: kesan cukup, Ketuban: +, Pelepasan: lendir (-), darah (-)

Pemeriksaan laboratorium didapatkan: WBC: 17,6 10^3/uL (↑), Hb: 9,1 g/dL (↓), protein urin +3 DIAGNOSIS GIP0A0 29 tahun, gravid 31-32 minggu, belum inpartu + PEB janin tunggal hidup intrauterine.

PENATALAKSANAAN IVFD RL 20 tpm Oksigen 3-4 Liter Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam / IV Inj. MgSO4 40% 10 mL/IV perlahan-lahan selama 15 menit, dilanjutkan dengan MgSO4 40% 15mL dalam 500 mL RL selama 6 jam. Nifedipin 3 x 10 mg Inj. Dexametason 1 amp/12jam/selama 2 hari SF 1x1 tab Pasang kateter urin Observasi KU,TTV, BJF dan takar urin EKG Konsul jantung

FOLLOW UP 5 Desember 2015 S

: Lemas (+), pusing (+), sesak (-), penglihatan kabur (+), nyeri ulu hati (+), gerakan bayi (+), nyeri perut (-), pelepasan lendir(-), darah (-),BAB (-), BAK (+)

O

: TD : 170/110 mmHg N : 88x/menit R : 22x/menit S : 36,8ºC DJJ : 130 x/menit Edema tungkai +/+ Takar Urin 250cc refleks fisiologis N/N

A

: GIP0A0 gravid 31-32 minggu+ PEB

P

: IVFD RL 20 tpm Drips MgSO4 lanjut (selesai pada pukul 13.50) Inj Dexamethason 1 ampul / 12 jam/ IV Metildopa 2 x 250 mg Nifedipin 3 x 10 mg Observasi TTV, KU dan BJF

6 Desember 2015 S

: Lemas (+), pusing (+), sesak (-), penglihatan kabur (+), nyeri ulu hati (+), gerakan bayi (+), nyeri perut (-), pelepasan lendir(-), darah (-), BAB (-), BAK (+)

O

: TD : 150/90 mmHg N : 92x/menit R : 24x/menit S : 36,5ºC DJJ : 135 x/menit Edema : +/+ Refleks fisiologis N/N Takar Urin 300cc

A

: GIP0A0 gravid 31-32 minggu+ PEB

P

: IVFD RL 20 tpm Metildopa 2 x 250 mg

Nifedipin 3 x 10 mg Observasi TTV, KU dan BJF Konsul mata

7 Desember 2015 S

: Lemas (+), pusing (-), sesak (-), penglihatan kabur (+), nyeri ulu hati (+), gerakan bayi (+), nyeri perut (-), pelepasan lendir(-), darah (-), BAB (-), BAK (+)

O

: TD : 150/90 mmHg N : 92x/menit R : 24x/menit S : 36,5ºC DJJ : 128 x/menit Edema : +/+ Takar urin 900cc

A

: GIP0A0 gravid 31-32 minggu+ PEB

P

: IVFD RL 20 tpm Metildopa 2 x 250 mg Nifedipin 3 x 10 mg Konsul mata Observasi TTV, KU dan BJF

8 Desember 2015 S

: Lemas (-), pusing (-), sesak (-), penglihatan kabur (+), nyeri ulu hati (+), gerakan bayi (+), nyeri perut (-), pelepasan lendir(-), darah (-), BAB (-), BAK (+)

O

: TD : 150/110 mmHg N : 80x/menit R : 20x/menit S : 36,5ºC DJJ : 128 x/menit

Edema : +/+ Takar urin 900cc A

: GIP0A0 gravid 31-32 minggu+ PEB

P

: IVFD RL 20 tpm Metildopa 2 x 250 mg Nifedipin 3 x 10 mg Konsul mata Observasi TTV, KU dan BJF

9 Desember 2015 S

: Lemas (-), pusing (-), sesak (-), penglihatan kabur (+), nyeri ulu hati (+), gerakan bayi (+), nyeri perut (-), pelepasan lendir(-), darah (-), BAB (+), BAK (+)

O

: TD : 150/90 mmHg N : 90x/menit R : 22x/menit S : 36,8ºC DJJ : 144 x/menit Edema : +/+ Takar urin 600cc

A

: GIP0A0 gravid 31-32 minggu+ PEB

P

: IVFD RL 20 tpm Metildopa 2 x 250 mg Nifedipin 3 x 10 mg Tetes mata xitrol 1x1 tetes Observasi TTV, KU dan BJF, cek proteinuria

10 Desember 2015 S

: Lemas (-), pusing (-), sesak (-), penglihatan kabur (+), nyeri ulu hati (+), gerakan bayi (+), nyeri perut (-), pelepasan lendir(-), darah (-), BAB (+), BAK (+)

O

: TD : 170/100 mmHg

N : 90x/menit R : 22x/menit S : 36,8ºC DJJ : 130 x/menit Edema : +/+ A

: GIP0A0 gravid 31-32 minggu+ PEB

P

: IVFD RL 20 tpm Metildopa 3 x 250 mg Nifedipin 4 x 10 mg (1 tablet per 6 jam) Transfusi PRC 1 labu (cek HB setelah transfusi) Tetes mata xitrol 1x1 tetes Observasi TTV, KU dan BJF

Hasil lab jam 13.00 Hb: 10,9 mg/dL Protein urin: +4 Lapor Konsulen OBGIN (10 Nobember 2015 pukul 14.00) 1. Terminasi Normal (induksi persalinan) 2. Pindah KB 3. Drips MgSO4 40% 16 tts/ menit 4. Pasang Gastrul 1/4tab/ 6 jam

LAPORAN PERSALINAN 10 Desember 2015 15.00Pasang gastrul ¼ tablet/6jam, Φ tidak ada, His tidak ada, BJF 142x/menit 21.00Pasang gastrul ¼ tablet/6jam, Φ 1 cm, ket.+, Hodge I, His 2x10 menit durasi 10’-20’, BJF 141x/menit

11 Desember 2015 03.00Φ 3-4 cm, ket.+, Hodge I, His 4x10 menit durasi 15’-30’, BJF 141x/menit

05.00Φ 8-9 cm, ket.pecah spontan warna biasa, Hodge III, His 4-5x10 menit durasi 45’-50’, BJF 128x/menit 05.50 Φ lengkap, sisa ketuban keluar warna biasa, Hodge IV, His bagus, ibu dipimpin untuk mengedan, kepala maju dengan baik. 05.55 lahir bayi perempuan LBK induksi A/S=3/5, anus (+), palatum (+), BBL 1600gr, PBL=39cm 06.00 placenta lahir spontan dan lengkap kontraksi uterus baik. Lakukan tindakan inspekulo, portio dan dinding vagina utuh, tampak perineum ruptur derajat I, hecting jelujur, perdarahan biasa. Inj. Oxytocin 1amp/i.m Inj. Lidokain 1amp/area hecting Selesai hecting pasang gastrul 3tab/rectal

11 Desember 2015 S

: Lemas (-), pusing (-), sesak (-), penglihatan kabur (-), nyeri ulu hati (-), nyeri perut(+), keluar darah dari jalan lahir (+), BAB (-), BAK (+)

O

: TD : 170/100 mmHg N : 86x/menit R : 24x/menit S : 36,8ºC Anemis -/ASI -/TFU 2 jari dibawah umbilikus Kontraksi uterus baik Bising usus + Lokia Rubra +

A

: P1A0 partus preterm H0 + induksi persalinan+ PEB

P

: IVFD drips Oxytocin 1amp/24jam dalam RL 28 tpm. IVFD drips MgSO4 40% dalam 500cc RL Cefadroxil 2x1tab

Nifedipin 3x10mg Metildopa 2x250mg Asam mefenamat 3x1 tab SF 1x1 tab Pasang kateter kembali  urin 80cc Observasi TTV, KU dan perdarahan, kontraksi uterus Konsul jantung

12 Desember 2015 S

: Lemas (-), pusing (+), sesak (-), penglihatan kabur (-), nyeri ulu hati (-), nyeri perut(+), keluar darah dari jalan lahir (+), BAB (+), BAK (+)

O

: TD : 160/110 mmHg N : 96x/menit R : 20x/menit S : 36,8ºC Anemis -/ASI -/TFU 2 jari dibawah umbilikus Kontraksi uterus baik Bising usus + Lokia Rubra + Takar urin 800cc

A

: P1A0 partus preterm H1 + induksi persalinan+ PEB

P

: IVFD RL 20tpm Captopril 3x12,5mg Cefadroxil 2x1tab Asam mefenamat 3x1 tab SF 1x1 tab Pasang kateter kembali  urin 80cc Observasi TTV, KU dan perdarahan, kontraksi uterus Bayi meninggal tgl 13 Desember 2016 pukul 04.00

13 Desember 2015 S

: Lemas (-), pusing (+), sesak (-), penglihatan kabur (-), nyeri ulu hati (-), nyeri perut(+), keluar darah dari jalan lahir (+), BAB (+), BAK (+)

O

: TD : 140/90 mmHg N : 88x/menit R : 20x/menit S : 36,8ºC Anemis -/ASI -/TFU 3 jari dibawah umbilikus Kontraksi uterus baik Bising usus + Lokia Rubra +

A

: P1A0 partus preterm H2 + induksi persalinan+ PEB

P

: Captopril 3x12,5mg Cefadroxil 2x1tab Asam mefenamat 3x1 tab SF 1x1 tab aff infus dan kateter

Pasien pulang paksa

BAB IV PEMBAHASAN

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan obstetri serta pemeriksaan laboratorium, penderita didiagnosis dengan GIP0A0, usia 29 tahun, gravid 31-32 minggu dengan Preeklamsi Berat. Dari anamnesis didapatkan bahwa penderita hamil yangpertama kali,hari pertama haid terakhir 25-04-2015. Saat datang, tidakterlihat adanya tanda-tanda inpartu seperti terdapat hisdisertai pelepasan lendir darah dan air. Dari riwayat penyakit dahulu pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah penderita 180/100 mmHg, edema anasarka dan pada pemeriksaan laboratorium urin kualitatif didapatkan proteinuria

(+++). Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa diagnosis preeklampsia berat ditegakkan jika didapatkan satu atau lebih gejala dan tanda: tekanan darah  160/110 mmHg diukur dalam keadaan rileks, proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam atau plus 3 pada pemeriksaan kualitatif, oliguria yaitu urine < 500 ml/ 24 jam disertai kenaikan kreatinin plasma, gangguan visus dan cerebral, nyeri epigastrium, edema paru dan sianosis, gangguan pertumbuhan janin dalam uterus atau adanya “HELLP” syndrome (Hemolisis, Elevated liver syndrome, Low platelet count). Pada kasus ini faktor predisposisi dari pre-eklampsia adalah primigravida. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa faktor predisposisi dari terjadinya pre-eklampsia antara lain adalah primigravida, molahidatidosa, kehamilan ganda, diabetes melitus, hidrops foetalis, bayi besar, umur lebih dari 35 tahun, penyakit ginjal dan hipertensi sebelum kehamilan serta obesitas. Setelah diagnosis ditegakkan pada kasus ini maka penderita secepatnya ditangani dengan pemberian MgSO4, hal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya kejang (Eklampsi), disamping itu juga dapat menurunkan tekanan darah dan menambah diuresis.

Syarat-syarat pemberian:6 1. Harus tersedia antidotum, yaitu calsium glukonac 10 % (1 gram dalam 10 cc) diberikan IV pelan-pelan 2. Refleks patella (+) kuat 3. Frekuensi pernapasan > 16 kali permenit 4. Produksi urin > 30 cc dalam 1 jam sebelumnya. 

Pemberian nifedipin dan metildopa diberikan karena nifedipin merupakan antihipertensi lini pertama dalam kehamilan .



Pemberian ceftriaxone digunakan sebagai antibiotik preventif.



Oksigen diberikan agar membantu suplai oksigen hingga kejanin.



Pemberian dexametason digunakan untuk pematangan paru janin.



Konsul penyakit dalam dan EKG dimaksudkan untuk mengetahui adanya gangguan di bidang tersebut sehubungan dengan PEB.

Pada kasus ini, pemberian MgSO4 lebih dari 24 jam tidak memberikan hasil, sehingga dikatakan pengobatan medisinal gagal dan harus diterminasi walaupun belum mencapai aterm karena akan membahayakan bagi ibu dan janin. Salah satu indikasi ibu dilakukannya induksi persalinan adalah kehamilan dengan hipertensi.Cara

yang

dipilih

secara

medis

yaitu

prostaglandin

E2

pervaginam.Prostglandin dapat merangsang otot-otot polos termasuk juga otot-otot rahim.Protaglandin yang spesifik untuk merangsang otot rahim ialah PGE2 dan PGF2.Untuk induksi persalinan prostglandin dapan diberikan secara intravena, oral, vaginal, rektal dan intra amnion.Pada kehamilan aterm, induksi persalinan dengan prostaglandin cukup efektif.Pengaruh sampingan dari pemberian prostaglandin ialah mual, muntah dan diare. 1. Satu tablet vagina (3mg) dimasukkan ke forniks posterior setelah kandung kemih dan rektum dikosongkan. 2. Ibu diminta untuk berbaring selama satu jam setelah pemberian untuk membiarkan absorbsi maksimal dari prostglandin. 3. Observasi kemajuan persalinan setiap 6 jam, pada multigravida bila his teratur tiap 5 menit sekali, kuat dan pembukaan maju 2 cm atau lebih, ketuban

dipecahkan, bila setelah 6 jam belum inpartu dinyatakan gagal. Pada primigravida bila pada penilaian 6 jam pertama belum inpartu makan diberikan tablet vagina kedua dengan ketentuan ketuban belum pecah, selanjutnya penilaian seperti pada multigravida.

Pada pasien ini diberikan pemberian 2x tablet dikarenakan pada pemberian pertama tidak memberikan hasil kemajuan persalinan. Pada tablet kedua, 6 jam setelahnya ditemukan pembukaan sebesar 3-4 cm. Hal ini sudah sesuai diteori sehingga pemberian dihentikan dan dilakukan observasi hingga pembukaan lengkap. Komplikasi yang biasa terjadi pada pre-eklampsia adalah perdarahan otak, solutio plasenta, hipofibrinogenemia, hemolisis, kelainan mata, edema paru, nekrosis hati, sindroma HELLP, kelainan ginjal, lidah tergigit, trauma dan fraktur.Pada kasus ini tidak ada komplikasi pada ibu maupun anak. Pada kasus ini tekanan darah ibu post partummulai menunjukkan perbaikan. Pada pasien ini di berikan obat tambahan seperti captopril untuk menurunkan tekanan darah.

Related Documents

Refka Dka.docx
June 2020 19
Refka Omfalokel.docx
May 2020 18
Refka Peb.docx
October 2019 30
Refka Aulia.docx
May 2020 16
Refka Mollahilatidosa.docx
November 2019 23

More Documents from "Angelia Tikumali Pirade"