Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi
Pengertian Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2011). Pengertian TAK stimulasi persepsi menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah terapi yang bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaftif. Pengertian yang lain menurut Keliat dan Akemat (2010), TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Pasien dilatih untuk mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami. Kemampuan persepsi pasien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dalam proses ini diharapkan respons pasien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif (Yusuf, 2015)
Tujuan 1. Tujuan Umum Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya. 2. Tujuan Khusus a. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat seperti:
Klien mampu memberi menyebutkan apa yang klien lihat.
Klien dapat menyebutkan kembali isi bacaan.
Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat.
Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara TV yang ditonton, isi bacaan yang dibaca.
Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain.
b. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami
Kriteria Klien
Kriteria klien yang akan diikut sertakan dalam kegiatan kelompok terapi aktivitas kelompok ini adalah : a. Klien kondisi fisik dalam keadaan baik b. Klien dalam keadaan tenang c. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi Aktivitas Kelompok d. Klien bersedia mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok e. Klien dengan harga diri rendah kronis f. Klien yang memiliki perasaan negative pada dirinya g. Klien waham yang dapat berbicara dengan realitas h. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal i. Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil j. Klien yang dapat memegang alat tulis k. Klien dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran sudah menunjukkan kemauan untuk menceritakan apa yang dilihat dan apa yang didengar l. Klien dengan halusinasi pendengaran, pasien sudah mampu mengatasi jika halusinasi tersebut muncul Tahapan TAK Stimulasi Persepsi Klien diberikan aktivitas sebagai stimulus untuk didiskusikan dalam kelompok. Pasien di latih untuk mempersepsikan stimulus dari luar secara nyata. Aktivitas yang diberikan antara lain sebagai berikut: TAK stimulasi persepsi umum: 1. Sesi I : Menonton TV (Memberi pendapat tentang acara TV, memberi tanggapan terhadap tanggapan klien lain) 2. Sesi II : Membaca Majalah/Koran/artikel (Menyebutkan kembali isi bacaan, memberi pendapat tentang bacaan ) 3. Sesi III : Melihat gambar (Menyebutkan gambar yang dilihat, memberi pendapat tentang gambar)
Masalah Keperawatan 1. Halusinasi : Resiko gangguan persepsi sensori
Kriteria Evaluasi 1.Kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK Sesi 1, Sesi 2 Dan Sesi 3 2.Evaluasi Sesi 1 Sesi 1: TAK Stimulasi Persepsi Umum Kemampuan persiapan:Menonton TV No 1.
Nama klien
Aspek yang dinilai Memberi pandapat tentang nonton TV
2.
Memberi tanggapan terhadap pendapat klien
3.
Mengikuti kegiatan sampai selesai
Petunjuk: 1.Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK. 2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika ditemukan pada klien atau x jika tidak ditemukan.
3.Evaluasi Sesi 2 SESI 2: TAK Stimulasi Persepsi Umum Kemampuan persiapan:Bacaan No 1.
Aspek yang dinilai Memberi pandapat tentang Bacaan
Nama klien
2.
Memberi tanggapan terhadap pendapat klien
3.
Mengikuti kegiatan sampai selesai
Petunjuk: 1.Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK. 2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika ditemukan pada klien atau x jika tidak ditemukan.
4.Evalusai Sesi 3 SESI 3: TAK Stimulasi Persepsi Umum Kemampuan persiapan:Bacaan No Aspek
yang
Nama klien
dinilai 1.
Memberi pandapat tentang gambar
2.
Memberi tanggapan terhadap pendapat klien
3.
Mengikuti kegiatan sampai selesai
Petunjuk: 1.Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK. 2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika ditemukan pada klien atau x jika tidak ditemukan.
Pengorganisasian TAK 1. Terapis A. Leader : Tugas
Memimpin jalannya TAK
Menyusun rencana aktivitas kelompok
Memberikan penjelasan tentang peraturan
Mengatasi masalah dalam TAK
B. Co leader : Tugas
Membantu Leader dalam pelaksanaan TAK sesuai dengan tugas dan peran leader
C. Fasilitator : Tugas
Mengutuhkan kehadiran pasien dalam kelompok TAK
Membantu mengatasi masalah yang muncul dalam kelompok TAK
Memfasilitasi alat-alat dan membantu dalam proses TAK
D. Observer : Tugas
2.
Mengamati dan mencatat proses TAK
Mengidentifikasi isu penting dalam proses TAK
Mengidentiikasi strategis kritis yang digunakan leader
Memprediksi respon anggota kelompok pada season berikutnya
Menyampaikan/melaporkan hasil evaluasi obsevasi
Seleksi Klien
Kondisi pasien kooperatif
Jenis masalah kepearawatan sesuai indikasi TAK, indikasinya yaitu klien
yang mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi
Jumlah pasien 5 orang
Pasien bersedia mengikuti TAK
Proses seleksi pasien dilakukan sehari sebelum pelaksanaan
3. Nama klien yang ikut :
a. Ny A b. Ny B c. Tn C d. Tn D e. Tn E Hari/Tanggal : Senin, 18 April 2018 Waktu
: Pukul 08.00 - selesai
Tempat 4. Alat-alat
: Di GPP lantai 4 Ruang 402
:
Televisi Majalah/koran/artikel Buku kumpulan gambar Spidol (observer dan co lider) Papan (observer dan co lider) 5. Metode : a. Ceramah b. Diskusi Tanya jawab 6. Setting perawat dan klien
Keterangan:
Leader
Co Leader
Pasien
Fasilitator
Observer
Proses Terapi Aktivitas Kelompok 1. Persiapan a. Memilih dan membuat kontrak dengan klien sesuai dengan indikasi b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi a. Salam terapeutik - Salam dari terapis - Perkenalan nama, dan panggilan terapius (pakai papan nama) - Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama) b. Evaluasi/validasi - Menanyakan perasaan klien saat ini - Menanyakan masalah yang dirasakan c. Kontrak - Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV dan bercakap-cakap tentang TV yang ditonton - Menjelaskan aturan main berikut: 1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis 2) Lama kegiatan 45 menit 3) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja a.
Tentukan acara televisi yang menarik dan mudah dimengerti oleh klien
b.
Beri kesempatann bagi klien untuk menonton acara TV selama 10 menit dan setelah itu TV dimatikan.
c.
Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya.
d.
Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat.
e.
Ulangi poin c dan d sampai semua klien mendapat kesempatan
f.
Beri kesimpulan tentang acara TV yang ditonton.
4. Tahap terminasi a. Evaluasi - Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK - Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Rencana tindak lanjut - Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan mempersepsikan tayangan TV tertentu dan mendiskusikannya pada orang lain - Membuat jadwal nonton TV c. Kontrak yang akan datang - Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang (TAK sesi II) - Menyepakati waktu dan tempat
Antisipasi Masalah 1. Apabila pada saat TAK berlangsung, pasien tidak mau untuk berbicara dan tidak mau untuk melakukan apa yang di arahkan oleh leader maka:
Leader harus memberikan pengarahan lebih baik dan membujuk pasien
Fasilitator harus mengarahkan pasien agar dapat ikut serta dalam TAK dan dapat berbicara sesuai dengan apa yang diarahkan oleh leader
2. Apabila pasaien tetap tidak mau berbicara maka pasien disarankan untuk menuliskannya. 3. Apabila pasien tidak dapat menulis, fasilitator akan membantu menuliskannya 4. Dan apabila pasien ingin keluar ruangan TAK sebelum TAK selesai maka :
Leader harus mengingatkan pasien akan kontrak yang sudah dilakukan di awal TAK
Fasilitator harus dapat mngarahkan pasien dan menyakinkan pasien untuk tetap ikut TAK
Antisipasi Masalah ( Halusinasi ) 1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas a. Memanggil klien b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain 2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin a. Panggil nama klien b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan 3. Bila klien lain ingin ikut a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini
Daftar Referensi Purwaningsih, W, Karlina I. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika Press, Jogjakarta. Mitra Cendeka. Keliat, B. A., & Akemat. (2010). Model praktek keperawatan Jiwa Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Yusuf, AH., dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika Yosep, Iyus. (2011). Keperawatan Jiwa. (Edisi revisi). Bandung : Replika Aditama. Setyorini C.2017. Penerapan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi sensori :lima benar minum obat pada pasien halusinasi pendengaran di wisma harjuna rsj prof. Dr. Soerojo magelang. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI Untuk memenuhi tugas blok Mental Health Nursing
Disusun Oleh : Adellia Ony Eka Putri
165070201111002
Clara Ayu Lestari
165070201111004
Titi Cahyanti
165070201111006
Annisa Fatia Putri
165070201111008
Debby Hamsa Putri
165070201111010
Rizky Kurniawati
165070201111020
Dwi Harsanto Kurniawan
165070201111022
Reny Citra Pratiwi
165070201111024
Unyati
165070201111028
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2019