Pemeriksaan Fraktur
1. Tanda – tanda adanya fraktur tulang • Bengkak • Deformitas
• Nyeri Diperiksa dengan cara : Direct pressure : menggunakan belakang dari ibu jari menekan dengan lembut pada sisi fraktur. Indirect pressure dibagi atas 2 cara : 5. Springing test : dengan menekan 2 tulang satu sama lain pada daerah yang jauh dari fraktur 6. Axial pressure : penekanana aksila sepanjang metakarpal kedua, dapat menunjukkan adanya rasa sakit pada fossa skapoid pada fraktur skapoid.
• Adanya tulang iregular, dpt dirasakan permukaan kulit yang tidak rata 2. Pemeriksaan radiologi Membantu dalam penegakan diagnosis dari dislokasi, mengevaluasi dislokasi tulang, mempelajari penyebab fraktur. 3. CT scan dan MRI 4. Bone scan, injeksi pewarna, kemudian diambil gambaran dari tulang untuk menunjukkan jalur dari fraktur.
Penatalaksaan dari Fraktur
Ada 3 fase • Fase I – Emergency care • Fase II – Defenitive care • Fase III – Rehabilitation care
Fase I – Emergency care • Pada saat ini, yang penting kita lakukan saat pasien datang adalah Basic Life Support. • Jika syok perbaiki syok terlebih dahulu sebelum pengobatan ortopedi. • Jika ada perdarahan maka dihentikan dengan penekanan lokal • Periksa tulang apakah ada keterlibatan saraf dan pemb.darah • Setelah stabil, segera mungkin untuk dibebat.
Fase II – Defenitive care • Ada 3 prinsip dasar dari pengobatan fraktur tulang : • Reduksi • Immobilisasi • Pemeliharaan fungsi tubuh
Reduksi • Beberapa metode • Closed manipulation : meluruskan fraktur yang dislokasi dengan cara meraba melalui jaringan lunak, biasanya dilakukan dengan general anestesi • Continous traction • Open reduction : fragmen direduksi dengan langsung melihat selama operasi
Immobilisasi dari fraktur A. Konservatif - Stapping = bagian fraktur diikat dengan bagian tubuh yang normal dan berdekatan - Sling = menggunakan kain - Cast immobilisation = menggunakan plaster of paris.
B. Metode operasi Ada 2 : - Internal fixation pada metode ini, fraktur diperbaiki dengan memasukkan metal atau nonmetal (implant). - External fixation pada metode ini, alat dipasang diluar tubuh.
Fase III – Rehabilitation care • Dimulai dari luka sampai fungsi dari tulang dan otot kembali berfungsi spt semula • Exercise: - Selama immobilisasi Bagian yang tidak fraktur, harus tetap digerakkan - Setelah bebas dari immobilisasi Otot, sendi dan tulang harus digerakkan.