Laporan Semsol Salep Tetraskilin Hcl.docx

  • Uploaded by: monikatw
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Semsol Salep Tetraskilin Hcl.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,156
  • Pages: 10
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA “FORMULASI SEDIAAN GEL NA DIKLOFENAK”

DISUSUN OLEH : Sabda Kartika Ratu Monika Tri Wulandari Shafira Faradiba Tsaniyah Dwi Ayu Samsuri Roudhotul Firdaus Firda Noor Ivana

(162210101076) (162210101077) (162210101078) (162210101083) (162210101085) (162210101099)

DOSEN :

LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA BAGIAN FARMASETIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2018

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA

Percobaan Praktikum : Formulasi Sediaan Krim Tetrasiklin HCl Hari/ Tanggal : Rabu/ 24 Oktober 2018 Kelompok :B-4 Nama Peserta : Sabda Kartika Ratu (162210101076) Monika Tri Wulandari (162210101077) Shafira Faradiba Tsaniyah (162210101078) Roudhotul Firdaus (162210101083) Dwi Ayu Samsuri (162210101085) Firda Noor Ivana (162210101099) I.

Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat memformulasikan dan membuat sediaan salep Tetrasiklin HCl.

II.

Dasar Teori

III. Evaluasi Produk Refer IV. STUDY PRAFORMULASI BAHAN AKTIF

V.

JENIS DAN CONTOH BAHAN TAMBAHAN DALAM FORMULASI a. Pelarut dan kosolven Nama Bahan Karakteristik Inkompatibilitas Aquadest

Propilen gliko

Etanol 95%

Jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan Dapat bereaksi dengan obat dan bahan cair yang lainnya, serta dapat menyebabkan TD = 1000c hidrolisis. Bereaksi dengan logam alkali TL = 00c Ρ = 0,9971 dan oksidanya.

stabilitas

Stabil dalam wujud apapun. Pada penyimpanan dilindungi dari kontaminasi senyawa ionik dan anorganik, juga hindarkna dari partikel asing untuk mencegah Kelarutan = larut dalam pelarut polar Aquadestillata dipilih karena pertumbuhan mikroba merupakan bahan tambahan yang paling banyak digunakan dalam sediaan farmasi. Larutan jernih, tidak berwarna, kental, Inkompatibilitas dengan agen Stabil pada wadah tertutup, praktis tidak berbau pengoksidasi seperti Kalium teroksidasi pada suhu tinggi dan 0 Td =188 c tempat erbuka. Bersifat higroskopis Permanganat. 0 TL= -59 c sehingga harus disimpan dalam Ρ = 1,038 wadah tertutup. Larut dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin dan air. Larut dalam 1 : 6 bagian Eter Jernih, tidak berwarna, menguap, bau khas Td = 78,15 0c

mudah

Ρ= 0,8129-0,8139 Larut dalam kloroform , eter, gliserin

Nama Bahan

Karakteristik

Inkompatibilitas

Stabilitas

Tetrasiklin

Antibiotik bakteriostatik spektrum luas terhadap chlarmdiaceae, mycoplasma, rickettsia da banyak bekteri aerob dan anaerob, gram positif dan negatif yang patogen

Ganguan GI meliputi nausea vomitting, diare, mulut kering, perubahan warna lidah, stomatitis, dysphagia, disfungsi sirenal

Serbuk kristalin berwarna kuning tidak berbau, sangat sedikit larut dalam air (1:2500), larut dalam alkohol (1:30) praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, larut dalam metanol, asam dan larutan alkali hidroksida

Tetrasiklin HCl

Antibiotik spektrum luas, sebagai terapi jerawat yaitu menghambat pertumbuhan propionibacterium acnes

Myathenia gravis, agranulosit osis, anemia aplastik dan anemia hemolitik, neutropenia, trombositopena

Serbuk kristalin berwarna kuning asa pahit dan bersifat amfotir larut dalam 10 bagian air dan 100 bagian etanol (95%)P, larutan dalam air jika dibiarkan akan menjadi keruh karena penggunaan tetrasiklin, praktis tidak larut dalam kloroform P, eter P, larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat

Tetrasiklin kompleks fosfat

Antibiotik sebagai

spektrum luas Peningkatan tekanan Serbuk kristalin berwarna alternatif terhadap intracranial, kuning dan tidak berbau

pengobatan actinomycosis, saikit kepala, infeksi racun serangga, angguan penglihatan, anthrax, bronkitis, papila edema gastroeritheritis Oxytetrasiklin

oxytetracycline adalah analog tetrasiklin terisolasi dari Pharmacy actinomycete rimosus dan digunakan dalam infeksi yang disebabkan oleh

anorexia, nausea, Kristal berwarna uning vomiting and dan tidak berbau, rasa diarrhoea, Urticaria, pahit, angioneurotic oedema, anaphylaxis,thrombo cytopenia, organisme sensitif eosinophilia oxytetracycline termasuk bronkitis akut dan kronis, pneumonia, infeksi saluran kemih, brucellosis, pertusis, demam riketsia dan psittacosis

4.1 Alasan Pemilihan Bahan Aktif :

Bahan aktif yang dipilih yaitu Tetrasiklin HCl. Dipilih ini karena tetrasiklin HCl dari segi kelarutan memiliki kelarutan lebih baik daripada tetrasiklin yang lainnya. Selain itu dalam keadaan kering Tetrasiklin HCl lebih stabil

4.2 Bentuk Sediaan yang Dipilih Tetrasiklin HCl tidak dapat stabil dalam pelarut air, sehingga apabila bentuk sediaan yang digunakan adalah gel atau krim maka akan mengganggu stabilitas dari bahan aktif.

4.3 Dosis dan Perhitungannya Menurut martindale ( ed 33 halaman 1223) sediaan topical mengandung 3% Tetrasiklin HCl. . 

Dalam sekali pemakaian kurang lebih 200-300 mg.

sehari digunakan 3-4 kali sehari, dalam sehari dibutuhkan : 200-300 mg x 3 = 600-900 mg 200-300 mg x 4 = 800-1200 mg. jika cream di pakai dalam 1 minggu maka dibutuhkan krim sebanyak 600-1200 mg x 7 = 4200-8400 mg. sehingga dibuat krim 10 g tiap kemasan.

V.

Jenis-Jenis Bahan Tambahan dalam Formula a

Basis Bahan yang digunakan adalah Vaselin Album 

Fungsi: Emollient, Basis salep



Pemerian : massa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap saat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk, berfluorosensi lemah,tidak berbau, hampir tidak berasa.



pH : 2-7



Titik lebur : 38-60ºC



Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, etanol, etanol (95%) panas atau dingin, gliserin dan air. Larut dalam benzena, karbon disulfida, kloroform, eter, heksana, dan minyak menguap.



Inkompatibilitas : petrolatum adalah bahan inert, jadi sedikit inkomtibilitas.



Stabilitas : Petrolatum cukup stabil, dimana masalah stabilitas biasanya terjadi karena adanya sedikit bahan pengotor di dalamnya. Dengan adanya paparan cahaya, pengotor ini dapat terkosidasi dan menyebabkan perubahan warna pada petrolatum dan menghasilkan bau yang tidak diharapkan.

b

Humektan Parafin Liquidum Pemerian

: Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi, tidak berwarna, hampir tidak berbau, hampir tidak mempunyai rasa

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut dalam kloroform dan dalam eter

Kegunaan c

: meningkatkan kelembapan dan hidrasi kulit

Antioksidan Bahan yang digunakan adalah Butylated hydroxytoluene Butylated hydroxytoluene

Deskripsi

: Butil hidroksitoluene mengandung tidak kurang dari 99,0%

C15H24O. Pemerian

: hablur padat, putih; bau khas, lemah

Kelarutan

: tidak larut dalam air dan propilen glikol; tidak mudah larut dalam

etanol, dalam kloroform dan dalam eter Rentang pemakaian : 0,5-1,0% b/b Alasan pemakaian

: untuk antioksidan basis vaselin album, karena sifatnya yang

mudah mengalami oksidasi

VI. Susunan Formula dan Komposisi Bahan yang direncanakan

No

Bahan

Fungsi

Juml Bahan

Juml Bahan

% yang

(10 g)

(100 g)

digunakan

Perhitungan Bahan (10 g) VII. Metode 7.1 ALAT DAN BAHAN 7.2 Prosedur Pembuatan

7.3 Prosedur Evaluasi 1. Uji organoleptis : Bau ,Rasa, dan warna Pengamatan organoleptis meliputi warna, bau, dan bentuk sediaan. Evaluasi pertama yang dilakukan adalah mengamati warna, bau, dan bentuk sediaan. 2. Uji pH Sediaan 1 gram sediaan diencerkan dalam 10 ml aquadest diaduk ad homogen

Diencerkan akan mengendap

Diukur pH air dengan indikator universal

Dicatat pH

3. Uji Viskositas Krim Viskometer seri VT-04E No. 1

Dipasang spindel pada alat viskotester

Dicelupkan ke dalam krim

Viskotester dijalankan

Viskositas diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas yang menunjuk pada angka tertentu 4. Uji Daya Sebar Sebanyak 0,5 gram basis diletakkan di tengah alat

Kaca penutup ditimbang diletakkan diatas basis, selanjutnya dibiarkan selama 1 menit

Diameter penyebaran basis diukur dengan diambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisisnya

Beban tambahan seberat 50 gram diletakkan diatas basis, lalu didiamkan selama 1 menit dan dicatat diameter penyebaran basisnya

Percobaan diteruskan tiap kali dengan penambahan beban seberat 50 gram dan dicatat diameter penyebaran basis selama ± 1 menit

5. Uji Tipe Emulsi Dilakukan dengan metode pengenceran

Satu tetes krim diteteskan ke dalam 30 ml air

Krim tipe m/a akan terdistribusi merata pada medium air. Krim tipe a/m tidak akan terdistribusi merata pada permukaan air

VIII. Rancangan Etiket, Brosur dan Kemasan Etiket

Kemasan Brosur

Related Documents


More Documents from "Aisya Salsabila"