LAPORAN HOMEVISIT PUSKEMAS IMOGIRI 1
Nama Mahasiswa
:
Devi Fitri Aryani
(20174011090)
Oriza Malta Damayanti
( 20174011020)
Hanum Maftukhah Ahda
(20174011060)
Yan Ananto Sudibyo
(20174011086)
Bobby Fahmi Muldan P
(20174011007)
1. Identitas Pasien Nama
: Ny. MRY
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 43 tahun
Status Perkawinan
: Menikah
Alamat
: Imogiri
Pekerjaan
: Pencari cacing
Tanggal Periksa
: 08/01/2019
2. Keluhan pasien saat ini Keluhan Utama : badan terasa panas, dan kaku-kaku yang dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Riwayat Penyakit Sekarang : Alloanamnesis Istri Pasien Pasien merupakan seorang penderita skizofrenia yang didiagnosis sejak 1,5 bulan yang lalu. Awalnya sejak 3 bulan terakhir pasien sudah sering diam, ngalamun, bicara sendiri, dan bingung. Pasien juga sempat mendengar bisikan bisikan yang menyuruhnya pergi dari rumah. Sehari-hari sebelum sakit pasien aktif dalam kegiatan sosial dikampungnya, namun sejak 3 bulan terakhir tidak pernah aktif kembali dalam kegiatan sosial di kampungnya, pasien juga mulai tidak mencari cacing kembali sebagai pekerjaan utamanya. Istri pasien mengatakan bahwa pasien sempat bercerita bahwa ada teman kerja pasien yang mengancam pasien akan membakar rumahnya, sejak saat itu pasien terlihat tertekan.
Autoanamnesis Pasien diperiksa saat mengikuti kegiatan family gathering. Saat ini pasien tinggal bersama dan dirawat adik kandungnya di Sanden, namun setiap hari istrinya menjenguknya. Pasien mengatakan saat ini merasa sudah tidak mendengar suara bisikan yang tidak dapat didengar orang lain, namun masih sulit tidur, gelisah saat duduk lama, badan terasa panas, serta kaku-kaku. 2 bulan lalu pasien mengaku sempat pergi dari rumah karena merasa ada yang membisikinya untuk pergi ke suatu tempat, namun pasien tidak ingat detail kejadian saat itu. Pasien mengaku keluhan-keluhan ini muncul karena merasa tidak cocok dengan mertua yang tinggal bersama dalam rumah yang ditinggalinya bersama istri dan anaknya. Pasien merasa mertuanya sering berlaku tidak adil dan bersikap sesuatu yang menyakitkan hati pasien. Disisi lain pasien juga mendapat tekanan dari luar yaitu dari rekan kerjanya yang terus mengancamnya akan membakar rumahnya. Pasien saat itu makin merasa tertekan. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Hipertensi (-)
Penyakit Jantung (-)
Penyakit Psikiatrik (-)
Penggunaan NAPZA (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit Hipertensi (-)
Penyakit Diabetes Mellitus (-)
Penyakit Keganasan (-)
Penyakit Psikiatrik (-)
Riwayat Personal Sosial Hubungan pasien dengan mertua dan rekan kerja yang kurang baik Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat Prenatal dan Perinatal: pasien lahir secara normal dan merupakan anak pertama yang diinginkan.
Riwayat Kanak-Kanak (lahir – 3 tahun): pasien mengatakan tidak begitu ingat masamasa ini.
Riwayat Kanak-kanak menengah (Usia 3 – 11 tahun): pasien tamat SD dan tidak melnajutkan ke SMP karena alas an ekonomi keluarga, dimana pada saat yang bersamaan ayah pasien meninggal dan pasien harus bekerja untuk membantu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
Massa Kanak-Kanak akhir (pubertas hingga remaja): tidak ada konflik yang begitu bermakna pada masa ini
Perkembangan Psikoseksual: pasien peduli dengan lingkungan. Pasien seperti lakiaki/ayah pada umumnya.
Sikap dan Kegiatan Moral Spritual: agama islam, pasien tertib menjalankan sholat lima waktu, namun tidak aktif dalam kegiatan pengajian dikampungnya sejak sakit.
Hubungan Sosial: pasien jarang berinteraksi dengan tetangga di sekitar tempat tinggal adiknya, lebih suka berdiam diri di rumah, sesekali jalan santai bersama adiknya, dan membantu menjemur padi hasil panen.
Riwayat Pendidikan: Pendidikan terakhir SD
Riwayat Militer/Hukum: tidak didapatkan data
Situasi Kehidupan Terkini : pasien tinggal dirumah adiknya bersama keluarga sang adik.
Fantasi dan Mimpi : pasien ingin segera sembuh dan bisa kembali ke rumah yang dulu ditempatinya. Pasien juga ingin mertuanya bersikap baik terhadap pasien dan istri pasien, tidak membeda-bedakan antar anak dan anak menantu.
3.
Vital Sign Tekanan darah : 120/70 mmHg
4.
Nadi
: 82x/menit
Suhu
: 36,4 C
Nafas
: 20x/menit
VAS
: 0 (tidak nyeri)
Pemeriksaan Status Mental
Deskripsi Umum
: laki-laki, 43 tahun, tampak sesuai umur, kooperatif, berpakaian
sesuai jenis kelamin dengan rawat diri baik.
Sikap dan Perilaku
: pasien kooperatif, kontak mata adekuat. Pasien dapat
menjawab pertanyaan dengan baik
Pembicaraan
:
a. Kuantitas : pasien dapat menjawab pertanyaan dan dapat mengungkapkan isi hatinya dengan jelas. b. Kualitas : pasien dapat memahami dan memberikan respon dengan baik, dan menjawab pertanyaan dengan spontan, pasien bercerita dengan spontan. Volume bicara sedang. Intonasi berbicara sedang, pengucapan kata jelas dan pembicaraan dapat dimengerti.
c. Tidak ada hendaya berbahasa.
Perhatian
: pasien tampak fokus dengan pemeriksa.
Mood Afek
: disforik, suasana perasaan pasien dalam keadaan sedih. : appropriate, sesuai dengan suasana hati pasien tampak sedih
Bentuk Pikir
: realistik.
Isi Pikir
: pasien merasa sedih karena rindu dengan anaknya.
Arus pikir
:
a. Produktivitas : pasien dapat menjawab spontan saat diajukan pertanyaan b. Kontinuitas : koheren, mampu memberikan jawaban sesuai pertanyaan c. Hendaya berbahasa : Tidak terdapat hendaya berbahasa
Gangguan Persepsi
:
a. Halusinasi
: (-)
b. Ilusi
: (-)
Daya Ingat a. Memori segera
: Pasien dapat mengingat nama pemeriksa
b. Memori jangka pendek : Pasien dapat menceritakan aktivitas apa yang dilakukan sebelum ke Puskesmas. c. Memori jangka menengah : Pasien ingat kejadian beberapa bulan yang lalu (saat mulai dibawa ke tempat adiknya). d. Memori jangka panjang
: Pasien ingat kapan ayahnya meninggal dunia
Kemampuan berbahasa, membaca, dan menulis : baik
Orientasi a. Waktu
: pasien dapat mengetahui hari dan jam saat diperiksa.
b. Tempat
: pasien dapat menyebutkan lokasi puskesmas tempat pasien
periksa dan lokasi tempat tinggalnya. c. Orang
: pasien dapat mengenali dokter yang memeriksa, dan mengenali
anak yang mengantar berobat ke rumah sakit. d. Situasi
: pasien dapat mengatakan kondisi saat itu ada 8 orang diruangan
Pengendalian Impuls : pengendalian impuls pasien baik, selama wawancara dapat mengontrol emosinya dengan baik (tidak mengamuk atau menangis)
5.
Insight
: derajat 6
Assesment
Diagnosis Banding
Diagnosis Multiaxial
: F25.1 Gangguan Skizoafektif tipe Depresif
AXIS I
: F20.2 Skizofrenia Katatonik
AXIS II
: tidak ada
AXIS III
: tidak ada
AXIS IV
: Masalah interpersonal keluarga
AXIS V
: GAF 90-81 gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari
masalah harian biasa. 6.
Intervensi
Farmakoterapi
: (sesuai obat rutin yang diberikan)
Non Farmakoterapi
: Psikoterapi & Edukasi Keluarga
Psikoterapi yang diberikan pasien adalah psikoterapi suportif, psikoterapi reedukatif, dan terapi kognitif-perilaku. - Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperkuat mekanisme defens (pertahanan) pasien terhadap stres. Hal ini dilakukan mengingat toleransi (kemampuan) pasien mengahadapi stres (tekanan, kecewa, frustasi) menjadi rendah pada 3 bulan terakhir. Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien sehingga dapat membantu pasien dalam memahami penyakitnya dan cara menghadapinya. Dalam terapi ini, pasien diberi motivasi, semangat dan dorongan agar pasien tidak merasa putus asa dan diberi keyakinan serta kepercayaan diri bahwa ia mampu menghadapi stressor pekerjaan yang dihadapi. Diberikan juga penjelasan manfaat pengobatan, cara pengobatan dan efek samping yang mungkin muncul selama pengobatan. - Terhadap keluarga pasien diberikan informasi mengenai penyebab penyakit yang dialami pasien sehingga keluarga dapat membantu dalam proses pengobatan pasien yaitu dengan cara memberi motivasi kepada pasien untuk sembuh dan membantu menghilangkan stres yang di alami pasien serta membantu mengontrol kepatuhan pasien minum obat. - Menyarankan kepada keluarga untuk pentingnya dukungan kepada pasien, ajak pasien bergembira, kurangi hal-hal yang dapat meningkatkan stresor. - Berdiskusi terhadap pentingnya pasien untuk teratur minum obat dan kontrol, kembali melakukan hal-hal yang menyenangkan, jangan menyimpan emosi, bila mungkin bisa kontrol ke psikiater.