Penurunan kesadaran post KLL
PRIMARY SURVEY
Airway Look Listen Feel SpO2
: Agitasi (-), sianosis (-), penggunaan otot bantu nafas (-), : Snoring (-), gurgling (-), stridor (-), hoarsness (-) : Tidak terdapat deviasi trakea : 100%
Assessment
: Airway clear
Breathing Look
: Nafas spontan (-), jejas (-), frekuensi napas 28 x/menit, pengembangan dinding dada simetris Listen : Suara napas vesikular (+/+) Feel : Krepitasi (-) Nyeri tekan (tidak dapat dinilai), Sonor di seluruh lapang paru. SpO2 = 93%
Assessment : Takipneu Tatalaksanan : NRM O2 10 lpm
Circulation Look: Perdarahan aktif (-) Feel :Capillary refill <2 detik, Akral hangat (+), HR : 69 x/menit, reguler, isi tegangan cukup, BP : 176/81 mmHg
Assessment
: Circulation clear
Dissability GCS E3 V3 M4 = 10 Pupil ø 3 mm/3 mm, anisokor, oedema sklera (+/+) Refleks Cahaya (+) / (+)
Exposure Jejas cranium (+) di regio temporal dextra Jejas thoraks (-) Jejas abdomen (-) Jejas pelvis (-) Jejas vertebralis (-) Tidak terdapat jejas yang mengancam nyawa
SECONDARY SURVEY
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke IGD RSISA tanggal 18 Maret 2019 pukul 23.00 rujukan dari RS Fastabiq Pati dengan keluhan penurunan kesadaran post KLL sejak 12 jam SMRS. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami kecelakaan pukul 11.00 tanggal 18 Maret 2019. Pada saat kejadian pasien menabrak pintu mobil dan terjatuh mengenai sisi kanan kepala pasien. Kepala pasien terbentur aspal. Tidak ada jejas dibagian tubuh lainnya. Pasien hanya bisa mengucapkan frasa, muntah disangkal. Sebelumnya pasien sudah dirawat di RS Fastabiq Pati dengan diagnosis CKS, Hematom Subgalleal region temporoparietal dextra ICH lobus temporal bilateral, SDH region temporal sinistra, dan fraktur os temporal dextra. Kemudian pasien dirujuk ke RSISA, pada hari sabtu sekitar jam 18.05 datang ke IGD RSI Sultan Agung. Saat di IGD pasien dalam kondisi yang sama dan muntah secra terus menerus.
• Alergi Keluarga Pasien mengaku pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan maupun makanan • Medikasi Keluarga Pasien mengaku sebelum masuk rumah sakit pasien tidak mengkonsumsi obat apapun • Past illness CKS, ICH lobus temporal bilateral, SDH region temporal sinistra, dan fraktur temporal dextra Last meal
16 jam SMRS • Event / environment Pasien mengalami penurunan kesadaran KLL 12 jam yang lalu setelah menabrak pintu mobil dan terjatuh mengenai sisi kanan kepala pasien
• Riw. Penyakit Dahulu Alergi (-), Asma (-). • Riw. Penyakit Keluarga • Riw. Sosial Ekonomi JKN PBI
Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Pernapasan Suhu Bentuk Kepala Mata Hidung Telinga Bibir Gigi Leher
: Tampak kesakitan : GCS E1V2M4 (7) : 176/81 mmHg : 69x / menit : 20x / menit : 36,5o C
: Mesocephal, : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, edema palpebra -/-, pupil isokor 3mm/3mm, reflek cahaya (+) midriasis (-) / (-) : Deformitas (-), Rhinorea (-) : Otorhea (-/-) : Simetris, sianosis (-), laserasi (-) : Lengkap, maloklusi (-) : Bengkak (-), nyeri (-)
PEMERIKSAAN FISIK THORAX EXAMINATION
ANTERIOR
POSTERIOR
Inspeksi
Jejas (-) RR : 20x/min, pernapasan thoracoabdominal, hyperpigmentasi (-), spider nevi (-), atrofi M. Pectoralis (-), Hemithoraks D=S, ICS Normal, Diameter AP < LL
RR : 20x/min, pernapasan thoracoabdominal, hyperpigmentasi (-), spider nevi (-), atrofi M. Pectoralis (-), Hemithoraks D=S, ICS Normal, Diameter AP < LL
Dinamik
Pergerakan hemitoraks D=S ,retriksi otot pernapasan (-), retraksi ICS (-)
Pergerakan hemitoraks D=S ,retriksi otot pernapasan (-), retraksi ICS (-)
Palpasi
Nyeri tekan (-), massa (-), Sterm fremitus D=S
Nyeri tekan (-), massa (-), Sterm fremitus D=S
Perkusi
Sonor (+)
Sonor (+)
Auskultasi
Vesicular (+), Whezzing (-), Ronchi (-)
Vesicular (+), Whezzing (-), Ronchi (-)
Interpretasi
Normal
Statis
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG INSPEKSI Ictus cordis tak tampak PALPATION Ictus cordis teraba ICS VI, 2 cm dari medial linea mid clavicula sinistra, thrill (-), pulsus epigastrium (-), pulsus parasternal (-), sternal lift (-) PERCUTION Dull sound Upper borderline : ICS II linea sternalis sinistra Waist : ICS III linea parasternalis sinistra Lower right borderline : ICS V linea sternalis dextra Lower left borderline : ICS V, 2 cm lateral from left mid clavicula sinistra AUSCULTATION
Aorta valve Pulmonal valve Trikuspidal valve Mitral valve
Interpretasi
: S1 & S2 standart, additional sound (-), AI
T2 : S1 & S2 standard, additional sound (-), M1>M2
NORMAL
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN EXAMINATION Inspeksi Aukultasi
RESULT Simetris, datar, sikatriks (-), striae (-), dilatasi vena(-), spyder naevi (-), massa (-), pulsasi aorta di regio epigastric (-), peristaltic (-)
Perkusi
Peristaltic (+) 10 x/menit Bising aorta abdominal (-), a.lienalis, a.femoralis (-) Timpani Right liver span 9 cm Left liver span 5 cm
Palpasi
Supel, Nyeri tekan (-) diseluruh lapang abdomen, massa (-)
Interpretasi
Normal
EKSTREMITAS Superior
Inferior
Edema
Kanan -/ Kiri -
Kanan -/ Kiri -
Akral Dingin
Kanan -/ Kiri -
Kanan -/ Kiri -
Sianosis
Kanan -/ Kiri -
Kanan -/ Kiri -
<2 detik
<2detik
a. Radialis : kanan + kuat/ kiri + kuat Denyut kuat, isi dan tegangan kuat
a. Dorsalis pedis : kanan + kuat/ kiri +kuat Denyut kuat, isi dan tegangan cukup
Sulit dinilai
Sulit dinilai
CRT Pulsasi
ROM
STATUS LOKALIS Inspeksi Terdapat luka memar pada region temporoparietal dextra berwarna kemerahan dengan ukuran 5 x 4 cm
Palpasi Perabaan hangat, nyeri tekan (sulit dinilai), krepitasi (+)
DIAGNOSIS KLINIS Cidera Kepala Sedang Subgalleal Hematom region temporoparietal dextra Fraktur os temporal dextra
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang HEMATOLOGY Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Golongan darah/ Rh
09/3/2019
HASIL 15,3 42 16,00 206 B/positif
NILAI RUJUKAN 13,2-17,3 33 – 45 4.5-13,5 154-442
SATUAN g/dl % ribu/Ul ribu/Ul
21
21,8-28,0
Detik
Kontrol
26,3
20,8-28,2
Detik
PPT
9,9
9,3-11,4
Detik
Kontrol
10,9
9,2-12,4
Detik
Non Reaktif
Non Reaktif
APTT/PTTK
IMUNOSEROLOGI HBsAg Kualitatif
KIMIA
HASIL
NILAI RUJUKAN
SATUAN
25
10-50
Mg/dl
Creatinin darah
1,05
0,7-1,3
Mg/dl
Gula Darah Sewaktu
105
75-110
Mg/dl
Natrium
141.4
135-147
Mmol/L
Kalium
3.43
3.5-5
Mmol/L
Chloride
99,2
95-105
Mmol/L
Ureum
CT Scan Kepala
X-Foto Thorax
Tatalaksana IGD • • • •
Head up 300 NRM 10 lpm Infus RL 20 tpm Inj. Citicolin 500 mg iv
Tatalaksana ICU • NaCl 30 tpm • Inj. Citicolin 2 x 500 mg • Inj. Piracetam 2 x 1 g • Pro Craniotomy tanggal 19 Maret 2019
DIAGNOSA AKHIR -
ICH lobus temporal dextra et sinistra SDH region temporal dextra Subgalleal hematom region temporoparietal dextra Fraktur os temporal dextra