\ FAKULTAS KEDOKTERAN YARSI Jl. Letjen Suprapto kav 49 Jakarta Pusat
KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN YARSI Hari / Tanggal Presentasi Ujian/Kasus : Jum’at, 8 Maret 2019 SMF PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT Umum Daerah Koja
Nama
: Hanna Kumari Dharaindas
NIM
: 1102014120
Tanda Tangan
............................... Dr. Pembimbing / Penguji
: dr. Suzanna Ndraha, Sp.Pd, KGEH, FINASIM
................................
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap: Tn. Ahmad Miftah
Jenis kelamin: Perempuan
Tempat / tanggal lahir: Madura, 14 Oktober 1968
Suku Bangsa: Madura
Status perkawinan : Menikah
Agama: Islam
Pekerjaan: Pedagang
Pendidikan: SLTP
Alamat: Tanjung Priuk, Jakarta Utara
Tanggal masuk RS: 17 Februari 2019
1
A. ANAMNESIS Diambil dari : Autoanamnesa
Tanggal : 18/2/2019 Jam : 07.30
Keluhan Utama Demam sejak 9 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak 9 hari SMRS, os mengalami demam. Demam yang dirasakan pasien awalnya muncul ketika malam hari setelah pasien pulang bekerja. Demam lebih sering meningkat pada sore hari dan pada pagi hari akan menurun. Demam tidak disertai dengan menggigil. Demam diikuti oleh sakit kepala bagian depan, sakit kepala seperti ditusuk-tusuk, sakit kepala tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Os mengaku minum obat penurun panas dan mengalami perbaikan, tetapi keesokan hari suhu tubuh pasien meningkat lagi. Sejak 6 hari SMRS, os mengaku demam yang dialami semakin tinggi setiap harinya, tetapi os tidak mengukur suhunya. Os masih mengeluh sakit kepala. Keluhan lain yang timbul ialah rasa mual, tetapi tidak muntah, diikuti rasa tidak nyaman pada perut dan nafsu makan menurun. Os mengeluh sulit untuk BAB meski sudah mengonsumsi sayuran, BAK dalam batas normal. Os berobat ke puskesmas, dan mendapatkan obat antibiotik dan penurun panas, tetapi pasien lupa nama obat tersebut, setelah minum obat pasien tidak mengalami perbaikan. Sejak 1 hari SMRS, os masih mengalami demam tinggi, sakit kepala yang semakin memberat, juga diikuti lemas seluruh tubuh. Pasien tidak pingsan. Os juga mengeluh sulit untuk BAB dan terasa keras. Sehingga, os memutuskan untuk datang ke IGD RSUD Koja. Keluhan seperti batuk, adanya perdarahan, muncul bintik-bintik di tubuh disangkal oleh pasien. Pasien juga tidak sehabis bepergian dari luar kota. Os mengatakan sehari-hari mengonsumsi makanan dari warung pinggir jalan, dan jarang mengonsumsi makanan yang dimasak dirumah. Os mengaku tidak merokok, mengonsumsi alkohol, dan pernah menggunakan jarum suntik sebelumnya. Tidak ada keluarga maupun teman di lingkungan sekitar os yang mengalami penyakit serupa.
2
Riwayat Penyakit Dahulu ( Tahun, diisi bila ya ( + ), bila tidak (-) )
(- ) Cacar
(- ) Malaria
(- ) Batu ginjal / Saluran kemih
(-) Cacar air
(- ) Disentri
(- ) Burut (Hernia)
(-) Difteri
(- ) Hepatitis
(- ) Batuk rejan
(- ) Tifus Abdominalis
(- ) Wasir
(- ) Campak
(- ) Skrofula
( -) Diabetes
(- ) Influensa
(- ) Sifilis
(- ) Alergi
(- ) Tonsilitis
(- ) Gonore
(- ) Tumor
(- ) Korea
(- ) Hipertensi
(- ) Penyakit ginjal
(- ) Demam Rematik Akut (- ) Ulkus Ventrikuli
(- ) Penyakit jantung
(- ) Pneumonia
(- ) Ulkus Duodeni
(- ) Neurosis
(- ) Pleuritis
( -) Dispepsia
(- ) Demam berdarah dengue
(- ) Tuberkolosis
(- ) Batu Empedu
Lain Lain:
(+) Operasi
Lipoma pada punggung ( -) Trauma
Riwayat Keluarga :. Keadaan
Penyebab
Kesehatan
Meninggal
L
Meninggal
-
Tidak ingat
P
Meninggal
-
Ayah
-
L
Meninggal
sakit
Ibu
75
P
Sehat
-
Istri
46
P
Sehat
-
Anak 1
23
P
Sehat
-
Anak 2
16
L
Sehat
-
Hubungan
Umur (Tahun ) Jenis Kelamin
Kakek
Tidak ingat
Nenek
Adakah kerabat yang menderita : Penyakit
Ya
Tidak
Hubungan
Alergi Asma 3
Tumor Artritis Rematisme Hipertensi Jantung Ginjal Lambung
+
Ibu pasien
Diabetes Tuberkulosis
ANAMNESIS SISTEM Catat keluhan tambahan positif disamping judul – judul yang bersangkutan Harap diisi: Bila ya (+), bila tidak (-).
Kulit (-) Bisul
(-) Rambut
(-) Keringat malam
(-) Kuku
(-) Kuning / Ikterus
(-) Sianosis
(-) Pucat
(-) Ulkus
Kepala (-) Trauma
(+) Sakit kepala
(-) Sinkop
(-) Nyeri pada sinus
(-) Nyeri
(-) Gangguan penglihatan
(-) Sekret
(-) Ketajaman penglihatan
Mata
(-) Kuning / Ikterus
Telinga (-) Nyeri
(-) Penurunan pendengaran
(-) Sekret
(-) Kehilangan pendengaran
(-) Tinitus 4
Hidung (-) Trauma
(-) Gejala penyumbatan
(-) Nyeri
(-) Gangguan penciuman
(-) Sekret
(-) Pilek
(-) Epistaksis
Mulut (-) Bibir
(+) Tengah lidah berwarna
(-) Gusi
putih,
(-) Selaput
berwarna kemerahan
ujung
dan
tepi
(-) Gangguan pengecap (-) Stomatisis angularis
Tenggorokan (-) Nyeri tenggorokan
(-) Perubahan suara
(-) Benjolan
(-) Nyeri leher
Leher
Dada ( Jantung / Paru – paru) (-) Nyeri dada
(-) Sesak napas
(-) Berdebar
(-) Batuk darah
(-) Ortopnoe
(-) Batuk
Abdomen (Lambung/ Usus) (-) Rasa kembung
(-) Wasir
(+) Mual
(-) Mencret
(-) Muntah
(-) Tinja darah
(-) Muntah darah
(-) Tinja berwarna dempul
(-) Sukar menelan
(-) Tinja berwarna hitam
(+) Nyeri perut
(-) Benjolan
(-) Perut membesar
5
Saluran kemih / Alat kelamin (-) Disuria
(-) Kencing nanah
(-) Stranguri
(-) Kolik
(-) Poliuria
(-) Oliguria
(-) Polakisuria
(-) Anuria
(-) Hematuria
(-) Retensi urin
(-) Kencing batu
(-) Kencing menetes
(-) Ngompol (tidak disadari)
Saraf dan Otot (-) Anestesi
(-) Sukar mengingat
(-) Parestesi
(-) Ataksia
(-) Otot lemah
(-) Hipo / Hiper...esthesi
(-) Kejang
(-) Pingsan
(-) Afasia
(-) Kedutan (’tick’)
(-) Amnesia
(-) Vertigo (-) Gangguan bicara (Disarti)
Ekstremitas (-) Edema kedua tungkai bawah
(-) Deformitas
(-) Nyeri
(-) Sianosis
BERAT BADAN Berat badan rata-rata (Kg)
: 70,5 kg
Berat tertinggi kapan (Kg)
: 73 kg
Berat badan sekarang (Kg)
: 68 kg
(Bila pasien tidak tahu dengan pasti) Tetap
(-)
Turun
(√)
Naik
(-)
6
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Kelahiran Tempat lahir : ( ) Di rumah
(√) Rumah Bersalin
( ) R.S. Bersalin
Ditolong oleh : ( ) Dokter
(√) Bidan
( ) Dukun
Riwayat Imunisasi (
) Hepatitis
(
) BCG
(
) Campak
(
) DPT
(
) Polio (
) Tetanus
(√) Tidak Tahu
Riwayat Makanan Frekuensi / Hari
: 3 kali / hari
Jumlah / Hari
: 1 piring
Variasi / Hari
: bervariasi
Nafsu makan
: Menurun saat pasien sakit saat ini.
Pendidikan ( ) SD
( √) SLTP (
(
) Universitas
) SLTA
(
(
( ) Tidak sekolah
) Kursus
) Sekolah Kejuruan (
)Akademi
Kesulitan Keuangan
: Tidak ada
Pekerjaan
: Tidak ada
Keluarga
: Tidak ada
Lain-lain
: Tidak ada
7
B. PEMERIKSAAN JASMANI Tanggal : 18/2/2019 Jam :07.45 WIB Pemeriksaan umum Tinggi badan
: 165 cm
Berat badan
: 68 kg
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
Tekanan darah
: 167/93 mmHg
Nadi
: 98x/menit, isi cukup, pulsasi teraba kuat
Suhu
: 38,80 C
Pernapasan (Frekuensi dan tipe)
: 16x/menit tipe thorakoabdominal
Keadaan gizi
: Normal
Sianosis
: Tidak ada
Udema umum
: Tidak ada
Habitus
: Atletikus
Cara berjalan
: Normal
Mobilisasi (Aktif / Pasif)
: aktif
Umur menurut perkiraan pemeriksa : sesuai umur
Aspek Kejiwaan Tingkah laku
: wajar / gelisah / tenang / hipoaktif / hiperaktif
Alam perasaan
: biasa / sedih / gembira / cemas / takut / marah
Proses pikir
: wajar / cepat / gangguan waham / fobia / obsesi
Warna
: Sawo matang
Efloresensi
: Tidak ada
Jaringan parut
: (+) punggung kiri Pigmentasi
: Tidak ada
Kulit
Pertumbuhan rambut : Merata
Turgor kulit
: Normal
Suhu raba
Pembuluh darah
:Tidak
: Hangat
tampak
pelebaran dan kolateral
8
Edema
: Tidak ada
Lembab / kering
: Lembab
Keringat
: Umum
Ikterus
: Tidak ada
Lapisan lemak
: Distribusi merata
Lain-lain
: Tidak ada
Submandibula
: Tidak membesar
Leher
: Tidak membesar
Supraklavikula
: Tidak membesar
Ketiak
: Tidak membesar
Lipat paha
: Tidak membesar
Kelenjar getah bening
Kepala Ekspresi wajah
: Normal
Simetri muka
: Simetris
Rambut
: Hitam, distribusi merata
Pembuluh darah temporal
: Teraba
Exophthalmus
: Tidak ada
Enophthalmus
: Tidak ada
Kelopak
: Ptosis (-), bekas luka (-)
Konjungtiva
: Tidak anemis
Lensa
: Jernih
Sklera
: Tidak ikterik
Visus
: Normal
Nistagmus
: Tidak ada
Gerakan mata
: Normal
Tekanan bola mata
: Tidak dilakukan
Mata
Lapangan penglihatan : Normal ke segala arah
Telinga Tuli
: Tidak ada, -/-
9
Selaput pendengaran : Tidak dilakukan Lubang
: Liang telinga lapang, serumen +/+
Penyumbatan
: Tidak ada, -/-
Serumen
: Ada, +/+
Perdarahan
: Tidak ada, -/-
Cairan
: Tidak ada, -/-
Hidung Warna
: Normal, merah muda
Deviasi
: Tidak ada
Luas lubang
: Lapang
Palpasi
: Tidak nyeri
Sekret
: Tidak ada
Krepitasi
: Tidak ada
Bibir
: Normal, tidak sianosis
Tonsil
: T1-T1, tenang
Langit-langit
: Tidak hiperemis
Bau pernapasan
: Tidak berbau
Gigi geligi
: Teratur, caries (-)
Trismus
: Tidak ada
Faring
: Tidak hiperemis
Lidah
:Coated tongue +
Mulut
Leher Tekanan vena jugularis (JVP)
: 5 + 2 cmH2O
Kelenjar tiroid
: Normal
Kelenjar limfe
: Tidak membesar
Dada Bentuk
: Simetris kanan dan kiri, sela iga tidak mencekung atau mencembung
Pembuluh darah
: Tidak terlihat 10
Paru-paru Depan Inspeksi
Kanan Gerakan simetris pada saat statis Gerakan simetris pada saat statis dan dinamis
Kiri Palpasi
dan dinamis
Kanan Sela iga normal, benjolan (-), Sela iga normal, benjolan (-), nyeri tekan (-), fremitus normal
nyeri tekan (-), fremitus normal
Kanan Sonor pada seluruh lapang paru
Sonor pada seluruh lapang paru
Kiri
Sonor pada seluruh lapang paru
Kiri Perkusi
Belakang
Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi Kanan Vesikuler (+), Rh (-), Wh (-) Kiri
Vesikuler (+), Rh (-), Wh (-)
Vesikuler (+), Rh (-), Wh (-)
Vesikuler (+), Rh (-), Wh (-)
Jantung Inspeksi
: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: Ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicularis kiri
Perkusi
: Batas kanan
: ICS IV, linea sternalis kanan
Batas kiri
: ICS V, 2 jari lateral dari linea medioclavicularis kiri
Batas atas
: ICS II, linea sternalis kiri
Batas pinggang : ICS III, linea midclavicularis kiri Auskultasi
: BJ I-II normal, reguler, murmur (-), Gallop (-)
Pembuluh Darah Arteri temporalis
: Teraba pulsasi
Arteri karotis
: Teraba pulsasi
Arteri brachialis
: Teraba pulsasi
Arteri radialis
: Teraba pulsasi
Arteri femoralis
: Teraba pulsasi
Arteri poplitea
: Teraba pulsasi
Arteri tibialis posterior
: Teraba pulsasi 11
Arteri dorsalis pedis
: Teraba pulsasi
Abdomen Inspeksi
: tidak membesar, bekas luka operasi (-), dilatasi vena (-), striae (-), asites (-)
Palpasi Dinding perut
: Defans muskular (-), nyeri tekan epigastrium(+),
hipokondrium kanan dan hipokondrium kiri (-), nyeri lepas (-), massa (-). Hati
: Tidak teraba
Limpa
: Tidak teraba
Ginjal
: Ballotement (-/-), nyeri ketok CVA -/-
Lain...lain
: Tidak ada
Perkusi
: Timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)
Auskultasi
: Bising usus 5x/menit
Refleks dinding perut
: Baik
Alat kelamin (atas indikasi)
: Tidak dilakukan
Anggota gerak
Lengan
Kanan
Kiri
Tonus
: Normotonus
Normotonus
Massa
: Eutrofi
Eutrofi
Sendi
: Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Gerakan
: Aktif
Aktif
Otot
12
Kekuatan
:5
5
Lain...lain
: Oedem (-)
Oedem (-)
Kanan
Kiri
Tungkai dan Kaki Luka
:-
-
Varises
:-
+
Otot (tonus dan massa)
Normotonus
Normotonus
Eutrofi
Eutrofi
Sendi
: Normal
Normal
Gerakan
: Aktif
Aktif
Kekuatan
:5
5
Oedem
: Oedem (-)
Oedem (-)
Lain...lain
: Tidak ada
Tidak ada
Reflex Kanan
Kiri
Bisep
+
+
Trisep
+
+
Patela
+
+
Achiles
+
+
Kremaster
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Refleks Tendon
13
Refleks kulit
+
+
Refleks patologis
-
-
Colok dubur (atas indikasi) Pemeriksaan tidak dilakukan karena tidak ada indikasi
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium (Tanggal 17 Februari 2019, Jam 13.58 WIB) Pemeriksaan
Hasil
Hemoglobin
16,1 g/dL
Leukosit
10.920/uL
Hematokrit
46,2%
Jumlah Trombosit
277.000/uL
Natrium (Na)
144 mEq/L
Kalium (K)
4,1 mEq/L
Klorida (Cl)
96 mEq/L
Serologi (Widal) S. typhi O
-
S. paratyphy AO
-
S. paratyphy BO
(+) 1/160
S. paratyphy CO
(+) 1/80
D. RINGKASAN (RESUME) Pasien seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke IGD RSUD Koja dengan keluhan demam sejak 9 hari SMRS, demam lebih sering meningkat di sore hari. Os juga mengeluh sakit kepala bagian depan, mual, sulit untuk BAB, lemas seluruh tubuh, dan nafsu makan menurun. Os juga mengeluh perutnya terasa tidak nyaman. Os mengatakan sehari-hari mengonsumsi makanan dari warung pinggir jalan, dan jarang mengonsumsi makanan yang dimasak dirumah. Pada pemeriksaan umum didapatkan tekanan darah 167/93 mmHg, suhu 38,8oC,
nadi
98x/menit.
Pemeriksaan
fisik
ditemukan
coated
tongue
(+), nyeri tekan epigastrium (+), dan batas kiri jantung melebar 2 jari ke lateral linea 14
medioclavicularis sinistra. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit 10.920 /Ul, S. paratyphy BO (+) 1/160, S. paratyphy CO (+) 1/80.
E. DAFTAR MASALAH 1. Demam tifoid 2. Hipertensi
F. PENGKAJIAN DAN RENCANA TATALAKSANA 1. Demam Tifoid Berdasarkan anamnesis pada pasien ini ditemukan gejala-gejala demam tifoid yaitu demam berkelanjutan yang meningkat pada sore hari dan malam hari, gejalagejala semakin terlihat pada minggu ke-dua, yaitu demam semakin meninggi, sakit kepala, adanya mual dan rasa tidak nyaman pada perut, dan konstipasi. Pada pemeriksaan ditemukan lidah yang berselaput, ujung dan tepi berwarna kemerahan. Hasil dari pemeriksaan laboratorium yaitu leukositosis ringan (pada demam tifoid sering terjadi didapatkan leukositosis ringan atau leukosit normal), dan pemeriksaan serologi widal S. paratyphy BO 1/160, S. paratyphy CO 1/80 adalah positif (+) pada hari ke 8 pasien demam. Pasien mengaku sering makan di warung pinggir jalan yang tidak terjaga kebersihannya sehingga penyebab demam tifoid pasien ini disebabkan oleh masuknya bakteri Salmonella enterica bersama makanan dan minuman yang terkontaminasi dan tidak terjaga kebersihannya. Rencara diagnostik dan terapi harus dilakukan untuk mencegah komplikasi yang dapat muncul seperti tifoid toksik, syok septik, perforasi dan perdarahan usus, hepatitis tifosa, dan sebagainya. Rencana diagnostik:
Periksa darah lengkap 3 hari kemudian, terutama Hb untuk melihat adanya anemia atau tidak akibat perdarahan intestinal, meskipun Hb di awal pemeriksaan normal. Periksa SGOT dan SGPT untuk melihat fungsi hati terganggu atau tidak, karena pada demam tifoid dapat menyebabkan komplikasi hepatitis tifosa dan hepatitis Salmonella oleh karena peradangan sel-sel hati.
Rencana Terapi: Istirahat dan perawatan Instruksi pasien untuk tirah baring agar mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi. Diet dan terapi penunjang Diet makanan lunak, untuk sementara sayuran berserat dihindari. Medikamentosa a. IVFD Ringer Laktat 12 jam b. Antipiretik: Paracetamol 3 x 500 mg (oral) jika demam 15
c. d. e. f.
Antiemetik: Domperidone 2 x 10 mg (oral) jika mual Analgetik: Asam Mefenamat 3 x 500 mg (oral) jika sakit kepala Antasida syrup 3 x 15 ml sebelum makan, jika nyeri ulu hati Antimikroba: Injeksi Ceftriaxone 2 gr dalam dextrose 100 cc, diberikan selama 3 hari.
Rencana edukasi: Meningkatkan kebersihan makanan dan minuman. Menjaga kebersihan lingkungan. Meningkatkan kebersihan perseorangan, seperti cuci tangan dengan benar sebelum memegang makanan, setelah kontak dengan feses, urin, atau dubur, dan sebagainya 2. Hipertensi Pada pemeriksaan tekanan darah pasien ini didapatkan tensi 167/93 mmHg, sedangkan hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan sistolik lebih dari 90 mg pada pengukuran berulang. Sedangkan, untuk penyebab hipertensi pada pasien ini dapat dikategorikan hipertensi primer/esensial, yang masih belum diketahui penyebabnya meski berkaitan dengan faktor gaya hidup yang kurang aktiv dan pola makan. Pasien ini dimasukkan ke dalam hipertensi derajat II dikarenakan TD >160. Hipertensi harus dikontrol karena dapat menjadi salah satu penyebab stroke. Rencana diagnostik :
Dilakukan pengukuran tekanan darah berulang selama pasien dirawat, untuk diagnosis hipertensi pada pasien ini.
EKG untuk mengetahui adanya gangguan kardiak, aritmita fibrilasi atrial, dan sebagainya
Rencana Terapi:
Captopril Tab 2 x 12,5 mg (pagi dan malam)
Rencana edukasi: Membatasi asupan garam tidak lebih dari ½ sendok teh (6 gram/hari). Menghindari minuman berkafein, makanan yang diawetkan, berkadar lemak jenuh tinggi, bumbu-bumbu seperti kecap, dan sebagainya. Olahraga secara teratur minimal 150 menit dalam seminggu. Minum obat rutin setiap hari.
16
G. KESIMPULAN DAN PROGNOSIS Kesimpulan: Os bernama Tn. AM usia 50 tahun dengan demam tifoid dan hipertensi. Prognosis:
Ad Vitam
: ad bonam
Ad fungsional
: ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
17
PROGRESS NOTE 1. Selasa, 19 Februari 2019 Tampak Sakit Sedang, Composmentis Tekanan darah: 150/110 mmHg, Nadi: 88 x / menit, Suhu: 37,30 C, RR 20 x / menit S : Os sudah tidak demam, sakit kepala berkurang, mengeluh nyeri pada ulu hati. O : Tekanan darah: 150/110 mmHg, Pemeriksaan fisik: Abdomen : Nyeri tekan epigastrium (+) A : Demam tifoid perbaikan, Hipertensi primer P : IVFD Ringer Lactate 6 tpm, Injeksi Ceftriaxone 2 gr, Captopril 2 x 12,5 mg, Antasida syrup 3 x 15 ml, Asam mefenamat oral 3 x 500 mg.
2. Rabu, 20 Februari 2019 Keasaan umum: Tampak Sakit Sedang, Composmentis Tekanan darah: 130/90 mmHg, Nadi: 76 x / menit, Suhu: 36,8o C, RR 16 x / menit S : Os mengeluh masih sakit kepala. O : Tekanan darah: 130/90 mmHg , pemeriksaan fisik: dalam batas normal A : Demam tifoid perbaikan, Hipertensi (mulai terkontrol dan menunjukkan penurunan tekanan darah) P : IVFD Ringer Lactate 6 tpm, Injeksi Ceftriaxone 2 gr, Captopril 2 x 12,5 mg, Asam mefenamat oral 3 x 500 mg
18