Alasan Pemilihan Bahan Aktif Bahan aktif Amoxicillin memiliki sifat bakterisida dan akttif terhadap kuman gram negative maupun positif. Amoxicillin memiliki efek samping yang kecil terhadap lambung, sehingga dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Pada pembuatan dry sirup ini menggunakan bahan aktif amoxicillin dengan rumus molekul C6H19N3O3S.3H2O dengan berat molekil 419,45. Pemilihan amoxicillin sebagai bahan akti berdasarkan kelarutannya yang lebih besar daripada amoxicillin trihidrat. Sehingga obat yang megandung amoxicillin akan lebih cepat larut di dalam tubuh dan lebih cepat di absorbsi dengan konsentrasi yang lebih besar. Bentuk sediaan yang dipilih adalah dry sirup karena Amoxicillin sukar larut dalam air dan pelarut-pelarut lain. Pembuatan dry sirup juga akan mengurangi bobot akhir sediaan, sehingga untuk pengiriman dapat menekan biaya seminimal mungkin. Serta bentuk kering akan lebih stabil dibandingkan bentuk larutan karena bentuk larutan akan mudah tehidrolisis. Dosis dan Perhitungannya a. Menurut Martindale 36th halaman 203 : -
Dosis oral : 250 -500 mg tiap 8 jam atau 500-875 mg tiap 12 jam
-
Anak > 10 tahun : 125-250 mg tiap 8 jam
-
Dibawah 40 kg : 20-40 mg/kgBB sehari dalam dosis terbagi tiap 8 jam dan 25-45 mg/kgBB sehari dalam dosis terbagi tiap 12 jam. Dosis maksimal 3 gram/hari
b. Pasien yang dituju Sediaan yang dibuat dalam bentuk dry sirup atau sirup kering amoxicillin ditujukan untuk pasien anak – anak usia 1-12 tahun yang tidak bias atau susah menelan obat dalam bentuk sediaan tablet. Selain itu dipilih sediaan dry sirup karena bahan aktifnya tidak stabil dengan air dan jika disimpan terlalu lama akan mengalami hidrolisis sehingga akan mendegradasi cincin beta-lactam pada amoxicillin. c. Perhitungan Dosis -
Dosis sediaan yang dibuat : 125 mg/ 5 ml Alasan : dosis 125 mg/ 5 ml dianggap dapat digunakan bagi anak usia 1-12 tahun, hanya memerlukan penyesuaian sendok takar dalam penggunaannya.
-
Perhitungan pemakaian 1x
Usia
Perhitungan dosis (mg)
(tahun)
Rentang dosis Pemakaian 1x Cek dosis 1x (mg)
(sdt)
1
1/13 x (250-500)
19,23 – 38,46
¼
81% ≠ OD
2
2/14 x (250-500)
35,71 – 71,43
½
87,5% ≠ OD
3
3/15 x (250-500)
50 -100
½
62,5%≠ OD
4
4/16 x (250-500)
62,5 – 125
½
50%≠ OD
5
5/17 x (250-500)
73,53 – 147,05
1
85%≠ OD
6
6/18 x (250-500)
83,33 – 166,67
1
75%≠ OD
7
7/19 x (250-500)
92,10 – 184,21
1
67,85%≠ OD
8
8/20 x (250-500)
100 – 200
1½
93,75%≠ OD
9
9/20 x (250-500)
112,5 – 225
1½
83,33%≠ OD
10
10/20 x (250-500)
125 – 250
1½
75%≠ OD
11
11/20 x (250-500)
137,5 – 275
2
90,9%≠ OD
12
12/20 x (250-500)
150 - 300
2
83,33%≠ OD
Keterangan : ¼ sdt = 31,25 mg ½ sdt = 62,5 mg 1 sdt = 125 mg 1 ½ sdt = 187,5 mg 2 sdt = 250 mg
-
Perhitungan Pemakaian 1 Hari Usia
Perhitungan dosis (mg)
(tahun)
Dosis
maks Pemakaian
(mg)
hari (sdt)
1 Cek
dosis
1
hari
1
1/13 x 3000
230,77
3x¼
40,62% ≠ OD
2
2/14 x 3000
428,57
3x½
43,75% ≠ OD
3
3/15 x 3000
600
3x½
31,25%≠ OD
4
4/16 x 3000
750
3x½
25%≠ OD
5
5/17 x 3000
882,35
3x1
42,5%≠ OD
6
6/18 x 3000
1000
3x1
37,5%≠ OD
7
7/19 x 3000
1105,26
3x1
33,9%≠ OD
8
8/20 x 3000
1200
3x1½
46,87%≠ OD
9
9/20 x 3000
1350
3x1½
41,67%≠ OD
10
10/20 x 3000
1500
3x1½
37,5%≠ OD
11
11/20 x 3000
1650
3x2
45,45%≠ OD
12
12/20 x 3000
1800
3x2
41,67%≠ OD
Aturan Pakai : 1 tahun = 3 x sehari ¼ sdt 2-4 tahun = 3 x sehari ½ sdt 5-7 tahun = 3 x sehari 1 sdt 8-10 tahun = 3 x sehari 1 ½ std 11-12 tahun = 3 x sehari 2 sdt
-
Perhitungan Dapar Amoxicillin stabil pada pH 3,5 – 6 pH sediaan yang diinginkan 3,5-6 pKa1 = 3,15 pKa2 = 4,78 pKa3 = 6,4 (pKa yang digunakan)
Ka = 1,6596 x 10-5 [H+] = 10-5
Β = 2,303 x C x Ka x [H+] (Ka + [H+])2 C = 0,185 C = [A] + [G]
pH = pKa + log [G]/[A] 6 = 6,4 + log [G]/[A] [G] = 0,0055 [A] = 0,007
persamaan reaksi
H3sitrat + NaOH
NaH2 sitrat + H2O
m
0,0185
0,0185
-
-
r
0,0185
0,0185
0,0185
0,0185
s
-
-
0,0185
0,0185
NaH2 sitrat + NaOH
H2O
m
0,0185
0,0055
-
r
0,0055
0,0055
0,0055
s
0,013
-
0,0055
jumlah yang ditimbang : Asam sitrat = 0,0185 x 210,14 x 60
= 0,233 gram
1000 NaOH = 0,0055 x 40 x 60
= 0,0132 gram
1000 -
Perhitungan Adi Na Benzoat : ADI = 5 mg/kgBB Rentang usia : 1 tahun = 7,85 kg x 5 mg = 39,25 mg 2-4 tahun = (9,45 – 12,8) kg x 5 mg = (47,25 – 64) mg 5-7 tahun = (14,3 – 18,2) kg x 5 mg = (71,5 – 91) mg 8-10 tahun = (20,45 – 24,3) kg x 5 mg = (102,25 – 121,5) mg 11-12 tahun = (27,65 – 30,85) kg x 5 mg = (138,25 – 154,25) mg Na benzoate yang digunakan = x gram/60 ml x 100% = 0,17% X = 0,102 gram 1 tahun = 3 x 1,25/60 x 0,102 = 0,006375 gram (tidak melebihi)
2-4 thn = 3 x 2,5/60 x 0,102 = 0,01275 gram (tidak melebihi) 5-7 thn = 3 x 5/60 x 0,102 = 0,0255 gram (tidak melebihi) 8-10 thn = 3 x 7,5/60 x 0,102 = 0,03825 gram (tidak melebihi) 11-12 thn = 3 x 10/60 x 0,102 gram = 0,051 gram (tidak melebihi)
Pembahasan Pada praktikum kali ini dibuat sediaan amoxicillin dry sirup beserta evaluasinya. Dibuat dalam bentuk dry sirup karena amoxicillin sukar larut dalam air maupun pelarut lain serta tidak stabil dalam air. Adanya air dapat menghidrolisis cincin beta lactam yang terkandung dalam amoxicillin sehingga amoxicillin akan rusak dan efek antibiotiknya akan terdegradasi. Amoksisilin sukar larut dalam air sehingga dibuat dalam bentuk suspensi dry sirup dengan penambahan PGA sebagai suspending agent. Dipilih PGA karena PGA merupakan suspending agent dari bahan alam serta dalam penggunaannya tidak perlu dikembangkan dalam air panas. Jika menggunakan suspending agent seperti CMC Na maka perlu dikembangkan dalam air panas, penggunaan air panas pada sediaan akan merusak amoxicillin karena amoxicillin akan terdegradasi dalam suhu panas. Bahan tambahan lain yang digunakan yaitu sukrosa dan Na sakarin sebagai pemanis dimana penggunaan Na sakarin memiliki konsentrasi yang lebih kecil dibandingkan dengan sukrosa karena Na sakarin merupakan pemanis buatan jika digunakan dalam konsentrasi besar maka akan menimbulkan rasa pahit. Maka konsentrasi sukrosa lebih besar agar memberikan efek manis yang alami. Selain itu dalam sediaan amoxicillin dry sirup ini juga menggunakan pengawet Na benzoate serta corigen Melon. Dalam proses pembuatan sediaan dilakukan dengan metode pencampuran serbuk. Dalam proses pembuatan tidak dilakukan dengan metode granulasi basah karena dalam prosesnya memerlukan pemanasan menggunakan oven yang dapat mendegradasi cincin beta lactam yang terdapat pada amoxicillin sehingga tidak dipilih metode tersebut. Dari hasil sediaan dengan pembuatan skala besar 500 ml dilakukan evaluasi berupa uji organoleptis, uji pH, uji sifat alir, uji viskositas dan uji bobot jenis. Dari uji organoleptis didapatkan hasil yang sudah sesuai yaitu warn hijau, bau melon dan rasa sedikit pahit. Berdasarkan uji pH menggunakan pH meter dihasilkan pH 4,3 yang masih masuk dalam rentang pH sediaan yang diinginkan yaitu 3,5 – 6.uji
sifat alir granul yaitu dengan menguji waktu alir granul pada berat sediaan 100 gram didapatkan hasil 9 gram/detik. Pada uji viskositas didapatkan nilai viskositas sediaan adalah 40 mPas menggunakan spindle 5 hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang didapatkan tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental. Kemudian dilakukan uji bobot jenis, bobot jenis yang dihasilkan oleh sediaan adalah 1,102 gram/ml. Dari semua uji tersebut didapatkan sediaan amoxicillin dry sirup yang sudah sesuai dengan literature.