DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN DIII 1B KEPERAWATAN LAWANG
Kelompok 3 : Eka Aristya Nur (P17220173041) Novi Ida Wulandari (P17220173043) Choirun Nisa Putri (P17220174047) Yoshi Aprilia (P172201740xx) Ma’sum Muslimin (P17220174052) Nanda Waidiyana (P17220174057) Fela Aprilia Vindari (P17220174062) Ahmad Nabil Mahdah (P17220174067) Elwyn Putra Rachmawan (P17220174072) Intan Ayu Pratama (P17220174074)
Diagnosa Keperawatan Langkah kedua dari proses keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakatterhadap permasalahan kesehatan.
Tujuan pencatatan diagnosa keperawatan 1. Menyediakan definisi yang tepat yang dapat memberikan bahasa yang sama dalam memahami kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan 2. Memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka lakukan sendiri, dengan profesi pelayanan kesehatan yang lain, dan masyarakat 3. Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelayanan keehatan lain 4. Membantu perawat berfokus pada bidang praktik keperawatan 5. Membatu mengembangkn pngtahuan keperawatan
Syarat penyusunan diagnosa keperawatan • Perumusan harus jelas • Spesifik dan akurat • Dapat merupakan pernyataan dan penyebab • Memberikan arahan pada asuhan keperawatan • Dapat dilaksanakan oleh perawat • Mencerminkan keadaan kesehatan klien
Proses Penyusunan Diagnosis Keperawatan
Klasifikasi dan analisis data
Mengidenti fikasi masalah
Memvalidasi diagnosa keperawatan
Menyusun diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritasnya
Kategori Diagnosa Keperawatan 1. 2. 3. 4. 5.
Diagnosa Keperawatan Aktual Diagnosa Keperawatan Risiko Diagnosa Keperawatan Kemungkinan Diagnosa Keperawatan Sejahtera Diagnosa Keperawatan sindrom
Komponen Diagnosis keperawatan 1. Problem (P/masalah), merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan 2. Etiologi (E/penye), keadaan ini enunjukkan penyebab kadaan ata masalah kesehatan yang memberikan arah terhadap terapi keperawatan
Jadi rumusan diagnosis keperawatan adalah PE / PES
3. Sign & symptom (S/tanda&gejala) , adalah ciri, tanda atau gejala, yag merupakan informasi yang diperlukan untuk merumukan dignosis keperawatan.
No. Dx
Diagnosa Keperawatan/Masalah Kolaboratif
Evaluasi Kemajuan Tgl ditemukan Tgl
Tgl
Tgl
Tgl
Tgl
Tgl
Ketidakefektifan pola nafas bd hiperventilasi
15-08-2016
16- 17- 18- 19- 20- 2108- 08- 08- 08- 08- 082016 2016 2016 2016 2016 2016
Bersihan jalan nafas tidak efektif bd adanya mucus
15-08-2016
16- 17- 18- 19- 20- 2108- 08- 08- 08- 08- 082016 2016 2016 2016 2016 2016
Gangguan pertukaran gas bd 15-08-2016 ventilasi pervusi
16- 17- 18- 19- 20- 2108- 08- 08- 08- 08- 082016 2016 2016 2016 2016 2016
Intervensi Keperawatan Tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan (Gordon, 1994). Intervensi keperawatan adalah semua tindakan asuhan yang perawat lakukan atas nama klien. Tindakan ini termasuk intervensi yang diprakarsai oleh perawat, dokter, atau intervensi kolaboratif (McCloskey & Bulechek, 1994).
Perencanaan Dilakukan setelah perumusan diagnosa dan prioritas diagnosa keperawatan selesai Outcome yag diharapkan dari pasien (Panduan Menggunakan Nusing Outcome Classification) Hasil NOC merupakan konsep netral yang merefleksikan pernyataan atau perilaku pasien yang diharapkan muncul dengan tndakan keperawatan yang akan dilakukan
Intervensi perawatan teraupetik
memberikan pengobatan secara langsung pada masalah yang dialami pasien, mencegah komplikasi, dan mempertahankan status kesehatan.
Menurut bleich dan fischbach, Tipe intervensi dibagi menjadi 2 komponen
Intervensi keperawatan surveilens
menyatakan tentang survei data dengan melihat kembali data umum dan membuktikan kebenaran data.
Metode pencatatan intervensi keperawatan 1. Gunakan deskripsi tindakan untuk menentukan apa yang telah dikerjakan 2. Identifikasi bahan dan alat yang digunakan dalam bentuk yang tepat 3. Berikan keamanan, kenyamanan, dan perhatikan faktor lingkungan pasien dalam memberikan intervensi keperawatan 4. Catat waktu dan orang yang bertanggung jawab dalam memberikan interv ensi 5. Catat prosedur yang tepat 6. Catat semua informasi tentang pasien
Tujuan dari intervensi keperawatan
Memberikan tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya,dan mencegah masalah baru yang akan timbul. Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan masalah aktual dari klien
Tujuan dokumentasi tahap intervensi • Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan. • Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah. • Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan. • Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan. • Sebagai landasan ilmiah yang logis dan sistematis dalam mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien. • Agar semua rencana tindakan dapat dipilih dan disesuaikan dengan kondisi klien sehingga efektif.
1. Menentukan Prioritas
Langkahlangkah Intervensi
2. Menentukan Kriteria Hasil 3. Menetukan rencana tindakan
4. Dokumentasi
Kebutuhan spesifik pasien
Penentuan prioritas masalah
Aktual terlebih dahulu baru risiko
Kegawatan masalah (ABC, Airway Breathing Circulation)
Hirarki Maslow
Sifat Masalah
Prioritas masalah
Kemugkinan masalah dapat dirubah Potensi masalah untuk dapat dicegah Masalah yang meononjol
Berfokus pada klien
Kriteria Hasil
Singkat dan jelas Dapat diobservasi dan diukur
Ada batas waktunya
Realistik Ditentukan oleh perawat dan klien
Intervensi NIC
NIC (Nursing Intervention Classification ) adalah suatu daftar lis intervensi diagnosa keperawatan yang menyeluruh dan dikelompokkan berdasarkan label yang mengurai pada aktifitas yang dibagi menjadi 7 bagian dan 30 kelas. Sistim yang digunakan dalam berbagai diagnosa keperawatan dan mengatur pelayanan kesehatan.NIC digunakan perawat pada semua spesialis dan semua area keperawatan (McClokey and Bulecheck, 1996).
Keuntungan Intervensi NIC Membantu menunjukkan aksi perawat dalam sistem pelayanan kesehatan. Menstandarisasi dan mendefinisikan dasar pengetahuan untuk kurikulum dan praktik keperawatan. Memudahkan memilih intervensi keperawatan yang tepat. Memudahkan komunikasi tentang perawat kepada perawat lain dan penyedia layanan kesehatan lain. Memperbolehkan peneliti untuk menguji keefektifan dan biaya perawatan. Memudahkan pengajaran pengambilan keputusan klinis bagi perawat baru.
Membantu tenaga administrasi dalam perencanaan staf dan peralatan yang dibutuhkan lebih efektif. Memudahkan perkembangan dan penggunaan sistem informasi perawat. Mengkomunikasikan kealamiahan perawat kepada publik.
Kelebihan Intervensi NIC
• • • • • • • • • • • •
Komprehensif. Berdasarkan riset. Dikembangkan lebih didasarkan pada praktek yang ada. Mempunyai kemudahan untuk menggunakan struktur organisa si (Domain, kelas, intervensi, aktivitas). Bahasa jelas dan penuh arti klinik. Dikembangkan oleh tim riset yang besar dan bermacammacam tim. Menjadi dasar pengujian. Dapat diakses melalui beberapa publikasi Dapat dihubungkan Diagnosa Keperawatan NANDA Dapat dikembangkan bersama NOC. Dapat diakui dan diterima secara nasional. (Bulecheck dan McClokey, 1996).
Intervensi NOC
NOC (Nursing Outcome Classification) adalah proses m emberitahukan status klien setelah dilakukan intervensi keperawatan. Standar kriteria hasil dikembangkan untu k mengukur hasil dari tindakan keperawatan yang digu nakan pada semua area keperawatan dan semua klien ( individu, keluarga, kelompok dan masyarakat). Nursing Outcome Classification mempunyai tujuh domain yaitu fungsi kesehatan, fisiologi kesehatan, kesehatan psikos osial, pengetahuan dan perilaku kesehatan, persepsi ke sehatan, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat .
Manfaat NOC dalam keperawatan • Memberikan label dan ukuran-ukuran untuk kriteria hasil yang komprehensif. • Sebagai hasil dari intervensi keperawatan. • Mendefinisikan kriteria hasil yang berfokus pada pasien dan dapat digunakan perawat-perawat dan disiplin ilmu lain. • Memberikan informasi kriteria hasil yg lebih spesifik dari status kesehatan yg umum. • Menggunakan skala untuk mengukur kriteria hasil dan memberikan informasi kuantitatif (Bulecheck dan McClokey, 1996).
No 1
Diagnosa Keperawatan Ketidakefetifan pola nafas bd hiperventilasi paru
INTERVENSI (NIC)
Tujuan (NOC) a. Respiratory status: Ventilation a. Respiratory status: Airway potency a. Vital sign status Setelah dilakukan tindakan kep selama 1x24jamdiharapkan pola nafas teratur dengan kriteria hasil: - Px. Mampu melakukan nafas dalam - Pasien mampu mengeluarkan dahak - Menunjukkan jalan nafas yang paten (tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
a. b. c. 4. a. b. c. d. e. a. b. c. d.
Airway Management Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Lakukanfisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret denganbatuk atau suction Monitor respirasi dan status O2 Terapi Oksigen Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea Monitor aliran oksigen Pertahankan posisi pasien Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi Monitor adanya kecemasan pasien terhasap oksigenasi Monitor vital Monitor TD, nadi suhu dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor suara paru Monitor sianosis parifer
Terima Kasih