BAB III LAPORAN KASUS
A. PraOperatif di KamarBedah 1. IdentitasKlien a. Nama
: Ny. S
b. Umur
: 48 Tahun
c. Nomor Rekam Medis
: 0374823
d. Ruang
: Ayyub 3/Kelas II
e. Alamat
: Semarang
f. Dokter operator
: dr. Johny
g. Dokter anestesi
: dr. Soedjoyo
h. DiagnosaKeperawatan
: Cholelhitiasis
i. TindakanOperasi
: laparoscopy cholelithiasis
j. JenisAnestesi
: general anastesi
k. KamarOperasi
: Ruang OK III
l. Waktu
: 13 Agustus 2015 pukul 16.00 WIB
m. Asisten
: Perawat Suprapto
n. Perawat instrumen
: Aristasari Dian Kuspratiwi
o. Perawat sirkuler
: Perawat Rini
p. Checklist operatif( = Iya, - = Tidak)
Gelangidentitasklien
-
Gigi palsu
Lengkap
Informed
-
Kacamata
-
Tidaklengkap
consent
-
Kontak lens
-
Lavement
-
DM
Puasa
-
HT
-
Penyakitjantung
-
Mandi keramas
-
TB paru
-
Oral hygiene
-
Asma
Kebersihan kuku
-
CKD
Persiapankulit
-
Lain-lain
-
Gelang
-
Lipstik
Aksesoris
Aksesoris
Penyakitkr onis
Make up
-
Kalung
-
Kutek kuku
-
Cincin
-
Eye shadow
q. Premedikasi : Ondancentron 4 mg Ketorolac 30 mg CatatanAlergi Ny. S mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan dan obat 2. Resume Penyakit a. RiwayatPenyakitSekarang Ny. S mengatakan nyeriseperti ditusuk tusuk, nyeri saat beraktivitas sejak seminggu yang lalu, nyeri daerah perut, skala nyeri 5, nyeri hilang timbul. b. RiwayatPenyakitDahulu Ny. S mengatakan tidak memiliki keluhan lain selain yang dirasakan saat ini. 3. Pengkajian a. Status Fisiologis 1) Tingkat Kesadaran : Composmenthis (GCS : 15) 2) Tanda-tandavital TD
: 123/83 mmHg
HR
:108 x/menit
SpO2 : 97 % b. Status Psikososial 1) Subjektif Klien mengatakan belum tahu dan khawatir dengan proses operasi yang akan dijalani. Klien mengatakan belum prnah operasi sebelumnya.
2) Objektif Klien tampak cemas dan bertanya berapa lama operasi berlangsung.TD : 123/83 mmHg, HR : 108x/menit, SpO2 : 97%, ekspresi wajah klien meringis. akral kulit teraba dingin. 3) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
: mesosephal, tidakadalesi, tidak ada nyeri tekan
b) Mata
: Isokor, sclera tak ikterik dan konjungtiva tak anemis
c) Hidung
: bentuksimetris, tidakadaperdarahan, tidakadasekret
d) Telinga
: Simetris, tidak ada perdarahan, dan tidak mengalami
gangguan e) Mulutdangigi
: Mukosa lembab, mulut dan gigi bersih
f) Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, nadi teraba dan
tidak ada krepitasi g) Thorak
: simetris kiri dan kanan, tidak ada krepitasi, tidak ada
retraksi dinding dada, bunyi nafas vesikuler. h) Genetalia
: tidak mengalami nyeri saat kencing, frekuensi BAK 5-
6/hari, urine berwarna kuning jernih. i) Status mental
: klien tampak cemas
j) Terapi yang sudah diberikan : Infus RL 500 ml 4) Pemeriksan Penunjang a) Hasil pemriksaan laboratorium Tanggal : 11 Agustus 2015 Nama Test
Hasil
Unit
Nilai Rujukan
Hematologi Darah rutin Hemoglobin
12,5
g/dL
11,2- 15,5
Leukosit
8400
/mm3
3500-11000
Trombosit
309000
/mm3
150000-440000
Hematokrit
38,7
%
35-47
Eosinofil
2,8
%
2-4
Basofil
0,6
%
0-1
N. Segmen
57,3
%
50-70
Limfosit
34,8
%
25-40
Monosit
4,5
%
2-8
Laju Endap Darah
-
mm/jam
0-20
Eritrosit
4,05
juta/uL
3,8-5,2
Hitung Jenis
MCV
96
fL
90-100
MCH
31
pg
26-34
MCHC
32
%
32-38
RDW
10,35
%
11,5-14,5
Masa Perdarahan/BT
1’00”
menit
1-2
Masa Pembekuan/CT
3’20”
menit
2-6
Hemostatis
Imunoserologi HbsAg
Negatif
Negatif, COI <0,095 Positif, COI ≥ 0,095
Kimia Klinik Glukosa Darah Sewaktu
120
mg/dL
80-150
Ureum
33
mg/dL
10-50
Kreatinin
0,9
0,45-0,75
Elektrolit Kalium (K)
4,1
mmol/L
35-5
Natrium (Na)
139
mEq/L
135-147
Clorida (Cl)
103
mEq/L
95-105
Calcium
8,7
mg/dL
8,6-10,3
b) Pemeriksaan Foto USG Abdomen Tanggal
: 12 Agustus 2015
Kesan
:
Pembesaran vesika felea disertai batu multiple dengan ukuran terbesar 1,5 cm suspek gambaran colesistolitiasis multiple Tak tampak kelainan pada organ intra abdomen lainnya secara pemeriksaan USG 4. Surgical Safety Checklist a. Sign in (dilakukan sebelum induksi anestesi) Indicator
Sudah
Belum
Identitas dan gelang pasien
Sudah
Lokasi operasi
Sudah
Prosedur
Sudah
Persetujuan operasi
Sudah
Mesin dan obat anestesi
Sudah
Pulse oximeter terpasang dan berfungsi
Sudah Ya
Apakah klienmempunyai riwayat alergi ?
Tidak Tidak
Kesulitan bernafas atau resiko aspirasi ?tersediakah
Ya
bantuan Resiko kehilangan darah > 500 ml (7ml/kg BB pada
Tidak
anak ) Dua kases intravena atau akses sentral dan rencana
Tidak
terapi cairan b. Time out (dilakukan sebelum insisi) Indicator Sebutkan nama dan peran masing-masing
Ya
Tidak
Ya
seluruh anggota tim Konfirmasi tim
Ya
Konfirmasi prosedur
Ya
Konfirmasi lokasi insisi
Ya
Antibiotic yang sudah diberikan
Ya
Pencegahan kejadian yang tidak diharapkan
Ya
(KTD) Apakah kemungkinan kesulitan dalam op Berapa estimasi waktu dalam op Apakah antisipasi kehilangan darah
Tidak ada ± 1 jam Ya
Adakah masalah spesifik pada pasien
Tidak
Sudahkah cek alat steril
Ya
Adakah alat khusus
Ya
Sudahkah hasil MRI, CT scan, foto rontgen
Tidak ada
terpasang c. Sign out ( dilakukan sebelum klien meninggalkan kamar operasi)
Indicator
Keterangan
Tim keperawatan secara lisan mengonfirmasi Nama dihadapan
tim
nama
prosedur
prosedur
dan cholelitiasis
laparoscopy
dan
hitungan
kelengkapan hitungan instrumen, spons, dan instrumen lengkap jarum sesuai kebutuhan Label
spesimen
(minimal
terdapat
asal Sudah ada
jaringan (nama pasien, tanggal lahir, no.RM) Apakah terdapat permasalah peralatan yang Tidak ada perlu disampaikan Kepada operator,dokter anestesi dan tim Pasien dengan anestesi general keperawatan : Apakah ada pesan khusus untuk pemulihan pasien
d. Instrumen yang digunakan untuk operasi laparoscopy cholelitiasis
No
Jumlah
Instrument dan sponge
Pra Intra +
Post
Langkah-langkah operasi 1. Persiapan alat
Instrumen minor 1.
Desinfektan klem
1
1
1
a. Instrumen minor
2.
Kom kecil
2
2
2
b. Instrumen laparoscopy
3.
Neerbeken (bengkok)
1
1
1
c. Monitor laparoscopy:
4.
Kocher
5
5
5
1) LCD Monitor
5.
Forceps
mosquito 5
5
5
2) Light Source
(Klem bengkok) 6.
3) Kamera
Towl forceps (doek 5
5
5
klem)
CO2
7.
Needle holder
2
2
2
8.
Scalpel
1
1
1
9.
Bisturi no 11 Instrumen
4) Mesin dan Tabung
5) Tabung suction d. ESU e. Kabel-kabel : 1) Kabel light source
khusus
2) Kabel monopolar
laparoscopy : 1. Monopolar
1
1
1
3) Selang gas CO2
grasping forceps 2. Babcock 3. Endo
4) Selang suction 1
1
1
scissor 1
1
1
5) Selang irigasi f. Kantong plastik untuk:
(gunting
1) kamera
jaringan)
2) jaringan
4. Clickline
hook 1
1
1
2. Sign in
scissor (gunting
3. Time out
benang)
4. Cek ketajaman pada layar
5. slooder hemolock
1
1
1
monitor
atau 1
1
1
melakukan white balance
endoclip
pada kamera
(Titanium)
1
1
1
6. Hemolock
5. Cek
respon
dengan
(endoclop
anastesi
menggunakan
pinset chirugis
plastik)
6. Insisi di daerah umbilikal
7. Lensa 0°
dengan
8. Troicard no. 10 1
1
1
mm
menggunakan
bisturi no.11 7. Dilatasi
9. Troicard no. 5 mm 10. Clickline hook
lemak
hingga
fasia dengan menggunakan 1
1
1
pean
1
1
1
8. Gunakan
11. Clickline spatel 12. Parrot
denngan
langenback
untuk membantu operator
jaw 2
2
2
neddle
dalam
mengeksplorasi
fasia
13. Disposible spuit 1
1
1
20 cc
9. Gunakan dua kocher lurus untuk
1
1
1
1
1
dan
memegang fasia pada dua sisi
1
menjepit
lalu
insisi
dengan
bisturi no. 11 10. Gunakan forceps mosquito
1
1
1
untuk peritonium troicard
melubangi lalu berikan no.10
untuk
membuat jalan ke rongga abdomen 11. Lalu hidupkan CO2 dan masukkan
ke
rongga
abdomen dengan kekuatan 12 bar 12. berikan kamera dan light source untuk mengecek, melihat
isi
rongga
abdomen dan membantu dalam pada
membuat regio
lubang
perut
atas
kanan (epigastrium) dan lumbal kiri 13. lalu
dengan
bantuan
monitor berikan bisturi no. 11 pada operator untuk membuat
insisi
di
epigastrium dan lumbal kiri lalu berikan troicard yang no. 5 mm untuk membuat lubang. 14. Bila
terlihat
kntong
empedu yang terlalu pucat, maka
dilakukan
pungsi
dengan parrot jaw neddle dan spuit 20 cc 15. Asisten
bertugas
mengarahkan kamera dan instrumen
memberikan
merilen (grasping forceps) serta operator
babcock
pada untuk
mengeskplorasi
kantung
empedu terhadap ductus chole dan pembuluh darah. Merilen di troicard yang di epigastrium dan babcock di troicard yang ilumbal 16. Sambungkan ESU pada grasping
forceps
dan
bebaskan kantung empedu dengan
menggunakan
electro couter 17. setelah ductus coleductus terlihat berikan hemoloc atau
endoclips
untuk
mengeklem sisi atas dan bawah 18. Berikan gunting
(endo
scissor)
jaringan
untuk
memisahkannya 19. setelah pembuluh darah terlihat berikan hemoloc atau
endoclip
untuk
menjepitnya
dan
dipisahkan dengan gunting jaringan 20. setelah keduanya terpisah berikan hoock desection untuk melepaskan kantung empedu dengan
dari
lengketan
jaringan
sekitar
termasuk hepar 21. Setelah kantung empedu terlepas
lakukan
irigasi
dengan
suction
untuk
mengambil
sisa
perdarahan 22. lalu
tarik
kamera
masukkan
dan
plastik
menggunakan untuk
merilene mengangkat
jaringan melalui troicard no. 10 mm 23. masukkan lagi kamera dan raih palstik dan masukkan kantong empedu dengan bantuan
merilen
dan
babcock 24. lalu matikan gas CO2 dan buka
penutup
troicard
untuk membuang sisa gas CO2 dari rongga abdomen 25. tarik plastik keluar dan letakkan di bengkok 26. gunakan langenback untuk membantu operator meraih peritonium dan gunakan kocher
lurus
untuk
menjepit fascia 27. lakukan sign out 28. lalu jahit dengan PGA 2/0 jarum
tapper
(polisorb)
dibagian umbilikal 29. lanjutkan menjahit lemakkulit dengan menggunakan monofilamen 4/0 (biosyn) 30. pada
epigastrium
dan
lumbal kiri cukup jahit dengan monofilamen 4/0 31. bersihkan
area
operasi
dengan kassa betadine lalu bersihkan dengan kassa kering pada daerah sekitar insisi 32. Tutup luka insisi dengan transparan
dressing
(semilas) 33. Bersihkan
instrumen
laparascopy dan lakukan dekontaminasi
A. Analisa Data 1. Pre Operatif No
Tanggal/
Data Fokus
Masalah
Etiologi
TTD
jam 1.
12
S : Klien mengatakan belum
Ansietas
kurang
Agustus
pernah melakukan operasi dan
pengetahua
2015
tidak tahu mengenai prosedur
n tentang
operasi yang akan dilakukan
prosedur
O : TD: 158 / 99 mmHg,
operasi
HR:108 x/menit, SaO2 : 98 %
2. Intra Operatif No. Tanggal/
Data fokus
Masalah
Etiologi
jam 1
12
S:-
Agustus
O : Posisi klien saat dioperasi tinggi cidera posisi klien
2015
adalah supinasi Klien pindah dari meja operasi dengan bantuan
Resiko
Pengaturan
(supinasi)
TTD
2
12
S:-
Resiko
Tindakan
Agustus
O : Tidak ada tanda infeksi infeksi
invasif
2015
(subor, tumor, dolor, kalor,
pembedahan
fungsiolesa) 3
12
S:
Resiko
Agustus
O : Arde terpasang dengan kombustio
2015/
benar, pemakaian ESU dengan
pukul
power
15.30
koagulasi 35
output
cutting
Pemakaian ESU
30,
WIB 3. Post Operatif No
Tanggal/ Data fokus
Masalah
Etiologi
TTD
jam 1
12
S
:
klien
mengatakan Resiko tinggi Pengaruh
Agustus
mengantuk
2015
O : klien pindah dari meja
cedera jatuh
obat anestesi
operasi dengan bantuan Klien
dilakukan
anestesi
general anastesi 12
S:-
1.
Risiko Tinggi Penurunan
Agustus
O : Klien dilakukan anestesi Aspirasi jalan kesadaran
2015
general anastesi, HR : 98 napas x/menit, SpO2 : 100 %, bahu klien diberi tumpuan
B. Diagnosa Keperawatan 1. Pre Operatif a. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur operasi 2. Intra Operatif a. Risiko tinggi cedera berhubungan dengan pengaturan posisi klien (supinasi) b. Risiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif pembedahan c. Risiko combusio berhubungan dengan pemakaian ESU
3. Post Operatif a. Risiko tinggi cedera jatuh berhubungan dengan pengaruh obat anestesi b. Risiko Tinggi Aspirasi jalan napas berhubungan dengan penurunan kesadaran C. Intervensi 1. Pre Operatif No.
Dx.
Tujuan
Intervensi
TTD
Keperawatan 1
Anxietas
Setelah dilakukan
berhubungan
tindakan 1x10 menit,
memperkenalkan
dengan
diharapkan masalah
diri
kurang
anxietas pada klien
pengetahuan
teratasi dengan kriteria
komunikasi
tentang
hasil :
terapeutik dan
prosedur operasi
1. Klien mampu mengidentifikasi dan
1. Ucapkan salam dan
2. Gunakan
dampingi klien selama operasi 4. Kaji tingkat
mengungkapkan
kecemasan dan
perasaan cemas
adanya perubahan
2. Klien mampu
tanda-tanda vital
menirukan teknik
5. Jelaskan prosedur
untuk mengurangi
operasi yang akan
kecemasan
dilakukan
3. Klien menunjukkan
6. Anjurkan klien
kecemasannya
untuk berdoa
berkurang
sesuai keyakinannya sebelum operasi dimulai
2. Intra Operatif No.
Dx. Keperawatan
Tujuan
Intervensi
TTD
1.
Risiko tinggi
Setelah dilakukan
cedera
tindakan keperawatan
berpindah dari/ke
berhubungan
selama 1x30 menit
meja operasi
dengan
diharapkan tidak terjadi
pengaturan
cedera dengan kriteria
klien hingga tidak
posisi klien
hasil :
ada bagian tubuh
(supinasi)
1. Klien dapat
yang menindih
berpindah dari/ke meja operasi dengan aman 2. Klien aman karena sudah difiksasi
1. Membantu klien
2. Mengatur posisi
3. Memfiksasi posisi klien 4. Menjaga/tidak meninggalkan klien sendirian
3. Klien tidak sendirian di dalam ruang operasi 2.
Risiko infeksi
Setelah dilakukan
berhubungan
tindakan keperawatan
tangan bedah sesuai
dengan
selama 1x30 menit
prosedur
tindakan
diharapkan tidak terjadi
invasif
infeksi dengan kriteria
desinfeksi area yang
pembedahan
hasil :
akan dioperasi
1. Tanda-tanda vital normal 2. Tidak adanya tanda infeksi
1. Melakukan cuci
2. Melakukan
3. Melakukan drapping pada area yang akan dioperasi 4. Mempertahankan kesterilan area operasi 5. Mempertahankan kesterilan alat yang digunakan 6. Mempertahankan kesterilan gaun operasi
3.
Risiko
Setelah dilakukan
1. Memasang
arde
combustio
tindakan keperawatan
elektrocouter
berhubungan
selama 1x30 menit
sesuai prosedur
dengan
diharapkan tidak terjadi
pemakaian
combustio dengan
ESU
kriteria hasil :
2. Memfiksasi
arde
dengan adekuat 3. Menggunakan
1. Tidak terlihat tanda
power
output
combustio
sesuai kebutuhan 4. Mengawasi selama pemakaian alat
3. Post Operatif No.
Dx.
Tujuan
Intervensi
TTD
Keperawatan 1.
Risiko tinggi
Setelah dilakukan
cedera jatuh
tindakan keperawatan
berhubungan
selama 1x10 menit
dengan
diharapkan tidak terjadi
pengaruh obat
cedera dengan kriteria
anestesi
hasil :
pengaman (bed
1. Bed reel pada bed
reel) pada bed
klien terpasang 2. Klien tidak ditinggal sendirian
1. Mengawasi gerak dan posisi klien 2. Memasang bed side monitor 3. Memasang
klien 4. Menjaga / tidak meninggalkan klien sendirian
2
Risiko
tinggi Setelah dilakukan
aspirasi
jalan tindakan keperawatan
napas
selama 1x15 menit
berhubungan
diharapkan tidak terjadi
dengan
aspirasi jalan napas
penurunan
dengan kriteria hasil :
kesadaran
1. SpO2 > 95 %
1. Mengjkaji pernapasan klien 2. Mengkaji
tanda-
tanda sianosis 3. Mempertahankan kepatenan napas
jalan
2. HR : 80-100x/mnt
4. Mengekstensikan kepala klien 5. Memberi
O2
sesuai kebutuhan
D. Implementasi 1. Pre Operatif No
1
Tanggal/
Dx.
jam
Keperawatan
Implementasi
Anxietas
Agustus
berhubungan
dan memperkenalkan
membalas
mengatakan
2015
dengan kurang
diri
salam
merasa lebih
2. Menggunakan
1. Klien
Evaluasi
12
pengetahuan
1. Mengucapkan salam
Respon
2. Klien
S : Klien
tenang dan
tentang
komunikasi terapeutik
mengatakan
cemasnya
prosedur
dan mendampingi
merasa
berkurang
operasi
klien selama operasi
nyaman saat
serta siap
didampingi
untuk
3. Mengkaji tingkat kecemasan dan
3. Klien
menjalani
adanya perubahan
mengatakan
operasi
tanda-tanda vital
cemas karena
O:
4. Menjelaskan tentang
baru pertama
prosedur operasi yang dilakukan dan
kali operasi 4. Klien
- Klien tampak tenang
memberikan motivasi
mengatakan
- Ekspresi
dan
memahami
klien
mendemonstrasikan
prosedur
tampak
cara mengontrol
operasi dan
tenang,
kecemasan : teknik
klien
TD :
napas dalam
mengatakan
153/93,
cemasnya
HR : 98
untuk berdoa sebelum
sedikit
x/menit,
operasi
berkurang
SaO2 : 98
5. Menganjurkan klien
TTD
6. Memberikan Sulfas
dan klien
%
Atropin (SA 0,25
mampu
A : Masalah
mg), ketorolac 30 mg
mendemonstr
teratasi
dan ondancentron 4
asikan cara
sebagian
mg
mengontrol
P:
cemas
Pertahankan
5. Klien berdoa
intervensi
sebelum operasi 6. TD dan nadi stabil, klientidak muntah dan dapat bekerja sama saat diberikan obat
2. Intra Operatif No
1
Tanggal/
Dx.
Implementasi
jam
Keperawatan
12
Risiko
tinggi 1. Membantu klien
Agustus
cedera
2015
berhubungan dengan
Respon
Evaluasi
Klien
S : klien
berpindah dari/ke
pindah ke
mengatakan dapat
meja operasi
meja
pindah ke meja
operasi
dengan mandiri
2. Mengatur posisi klien
pengaturan
hingga tidak ada
dengan
O : klien tidak
posisi
bagian tubuh yang
aman
jatuh, klien pindah
(supinasi)
klien
menindih 3. Memfiksasi posisi klien 4. Menjaga/tidak meninggalkan klien sendirian
ke meja operasi dengan aman A : masalah teratasi P : hentikan intervensi
TTD
2
12
Risiko infeksi 1. Melakukan cuci
Tanda –
S:-
Agustus
berhubungan
tangan bedah sesuai
tanda
O : tidak ada tanda-
2015
dengan
prosedur
infeksi tidak tanda rubor, kalor,
tindakan
2. Melakukan desinfeksi
ada
dolor, tumor,
invasif
area yang akan
fungsiolaesa
pembedahan
dioperasi
A : masalah teratasi
3. Melakukan drapping
P : hentikan
pada area yang akan
intervensi
dioperasi 4. Mempertahankan kesterilan area operasi 5. Mempertahankan kesterilan alat yang digunakan 6. Mempertahankan kesterilan gaun operasi 3
12
Risiko
1. Memasang
Agustus
combustio
elektrocouter
2015
berhubungan
prosedur
dengan
arde Tidak sesuai terjadi combustio
2. Memfiksasi
pemakaian ESU
arde
O : arde terpasang dengan benar A : masalah teratasi
dengan adekuat
P
3. Menggunakan power output
S:-
:
hentikan
intervensi
sesuai
kebutuhan 4. Mengawasi
selama
pemakaian alat
3. Post Operatif No
1
Tanggal/
Dx.
Implementasi
jam
keperawatan
12
Risiko
tinggi 1. Mengawasi gerak dan
Agustus
cedera
2015
berhubungan
jatuh
posisi klien
Respon
Evaluasi
1. klien tetap
S : klien
pada posisi
mengatakan
yang aman
kakinya masih
TTD
dengan
terasa
pengaruh obat 2. Memasang bed side
2.TTV klien :
kesemutan
anestesi
TD:134/88;HR
O: klien tidak
: 90; SaO2 : 98
mampu fleksi
%
lutut, nilai
monitor
aldrette score 8 3. Memasang pengaman
3.klien telah
A : masalah
(bed reel) pada bed
terfiksasi
teratasi
klien
dengan aman
P : hentikan
4.Klien merasa
intervensi
4. Menjaga / tidak meninggalkan klien
aman ada yang
sendirian
mendampingi