IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
1
ANGGARAN DASAR
Halaman 1 dari 2 halaman
2
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Halaman 1 dari 2 halaman
3
ANGGARAN DASAR
ANGGARAN DASAR
4
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DAFTAR ISI MUKADIMAH BAB I
: IDENTITAS ORGANISASI Pasal 1 : Nama, Bentuk dan Lambang Pasal 2 : Tempat Kedudukan dan Waktu
BAB II
: AZAS DAN TUJUAN Pasal 3 : Azas Pasal 4 : Tujuan
BAB III
: USAHA Pasal 5 : Usaha-Usaha untuk Mencapai Tujuan
BAB IV
: KEDAULATAN Pasal 6 : Kedaulatan IA-ITB
BAB V
: KEANGGOTAAN Pasal 7 : Jenis Keanggotaan Pasal 8 : Anggota Biasa Pasal 9 : Anggota Kehormatan
BAB VI
: HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 10 : Hak dan Kewajiban Anggota Biasa Pasal 11 : Hak dan Kewajiban Anggota Kehormatan
BAB VII : ORGANISASI Pasal 12 : Susunan Organisasi Pasal 13 : Masa Kerja Pasal 14 : Pimpinan Pusat Pasal 15 : Dewan Penasehat Pusat Pasal 16 : Tugas dan Wewenang Dewan Penasehat Pusat Pasal 17 : Pengurus Pusat Pasal 18 : Tugas dan Wewenang Pengurus Pusat Pasal 19 : Pimpinan Daerah Pasal 20 : Dewan Penasehat Daerah Pasal 21 : Tugas dan Wewenang Dewan Penasehat Daerah Pasal 22 : Pengurus Daerah Pasal 23 : Tugas dan Wewenang Pengurus Daerah Pasal 24 : Pimpinan Komisariat 5
ANGGARAN DASAR
Pasal 25 : Dewan Penasehat Komisariat Pasal 26 : Tugas dan Wewenang Dewan Penasehat Komisariat Pasal 27 : Pengurus Komisariat Pasal 28 : Tugas dan Wewenang Pengurus Komisariat Pasal 29 : Pimpinan Program Studi Pasal 30 : Dewan Penasehat Program Studi Pasal 31 : Tugas dan Wewenang Dewan Penasehat Program Studi Pasal 32 : Pengurus Program Studi Pasal 33 : Tugas dan Wewenang Pengurus Program Studi BAB VIII : RAPAT Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38
: Jenis-Jenis Rapat : Rapat Anggota : Rapat Kerja : Rapat Pimpinan : Rapat Pengurus
BAB IX
: PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 39 : Proses Pengambilan Keputusan
BAB X
: KEUANGAN Pasal 40 : Sumber Keuangan IA-ITB Pasal 41 : Pertanggungjawaban Keuangan IA-ITB
BAB XI
: IA-ITB DAN ITB Pasal 42 : Hubungan IA-ITB dengan ITB Pasal 43 : Pengembangan Riset ITB
BAB XII : PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 44 : Mekanisme Perubahan Anggaran Dasar BAB XIII : PEMBUBARAN Pasal 45 : Pembubaran Organisasi BAB XIV : LAIN-LAIN Pasal 46 : Pengembangan Teknopreneur BAB XV : Pasal 47 : Penutup
6
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
MUKADIMAH Kemajuan peradaban umat manusia dan masyarakat Indonesia harus diusahakan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang dilaksanakan dengan modernisasi secara cerdas, jujur, dan bermartabat tanpa meninggalkan kepribadian bangsa. Bahwa Pembangunan Nasional yang bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya adalah suatu usaha pembaharuan yang berlanjut dan berkesinambungan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Bahwa Pembangunan Nasional meliputi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan yang pelaksanaannya memerlukan partisipasi seluruh rakyat Indonesia. Bahwa Perguruan Tinggi beserta para Alumninya terpanggil menjadi pelopor kemajuan peradaban dunia, pembangunan nasional menuju kehidupan adil, makmur dan sejahtera. Bahwa Alumni ITB membentuk komunitas intelektual dan sosial yang bersama-sama berkontribusi pada peningkatan daya inovasi bangsa untuk terwujudnya daya saing serta martabat bangsa Indonesia di dunia internasional. Bahwa Alumni ITB merupakan bagian dari ITB yang turut serta dalam pencapaian visi ITB dan perwujudan misi ITB berdasarkan pada nilai-nilai keunggulan, kepeloporan, kejuangan, dan pengabdian, yang secara utuh menjadi wujud kontribusinya yang bermanfaat bagi lingkungannya. Maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dibentuklah organisasi dengan nama Ikatan Alumni ITB untuk menghimpun Alumni ITB dalam satu wadah guna melaksanakan tanggung-jawabnya berdasarkan Anggaran Dasar sebagai berikut :
7
ANGGARAN DASAR
BAB I IDENTITAS ORGANISASI Pasal 1 NAMA, BENTUK DAN LAMBANG 1. Organisasi ini bernama IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, selanjutnya dapat disebut IA-ITB. 2. IA-ITB berbentuk perhimpunan. 3. Lambang IA-ITB adalah gambar Ganesa dengan kombinasi warna biru tua dan oranye sebagaimana dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 2 TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU 1. IA-ITB berkedudukan di Ibukota Negara. 2. IA-ITB mempunyai kesekretariatan di Kampus ITB. 3. IA-ITB didirikan pada tanggal 1 Maret 1969 (satu maret seribu sembilan ratus enam puluh sembilan) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. BAB II AZAS DAN TUJUAN Pasal 3 AZAS IA-ITB berazaskan Pancasila Pasal 4 TUJUAN IA-ITB bertujuan : 1. Berperan aktif dalam Pembangunan Nasional. 2. Bersama ITB mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 3. Mengimplementasikan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan bangsa dan kesejahteraan masyarakat. 8
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
4. Membina karakter Alumni ITB serta sivitas akademika lainnya untuk membangun karakter bangsa. 5. Membina semangat persatuan dengan memanfaatkan hubungan fungsional yang ada, sehingga terwujud kesatuan Alumni ITB. 6. Memelihara serta menjunjung tinggi citra dan kehormatan IAITB dan ITB sebagai Almamater. 7. Bersama ITB membentuk komunitas intelektual dan sosial yang berkontribusi pada peningkatan daya saing dan inovasi bangsa. 8. Turut serta dalam pencapaian visi ITB dan perwujudan misi ITB. BAB III USAHA Pasal 5 USAHA-USAHA UNTUK MENCAPAI TUJUAN Untuk mewujudkan tujuan tersebut IA-ITB melakukan usaha-usaha sebagai berikut: 1. Berperan aktif dalam strategi dan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mendukung Pembangunan Nasional yang berwawasan lingkungan. 2. Membangun kerjasama yang terus-menerus dengan ITB dalam mengembangkan, memanfaatkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 3. Membina hubungan kerjasama dengan lembaga atau instansi terkait di dalam maupun luar negeri dalam rangka implementasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 4. Mendorong dan melakukan kerjasama peningkatan karakter dan kompetensi intelektual anggotanya dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat agar kehadiran Alumni ITB dapat membangun karakter bangsa. 5. Mempersatukan dan memperdalam rasa tanggung-jawab sosial para Alumni ITB. 6. Meningkatkan profesionalitas Alumni ITB dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. 7. Membangun jejaring dengan berbagai komponen bangsa. 8. Melakukan usaha-usaha lain secara profesional untuk menunjang tercapainya tujuan organisasi. 9
ANGGARAN DASAR
BAB IV KEDAULATAN Pasal 6 KEDAULATAN IA-ITB Kedaulatan IA-ITB berada di tangan Anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Anggota dalam Rapat Anggota IA-ITB. BAB V KEANGGOTAAN Pasal 7 JENIS KEANGGOTAAN Anggota IA - ITB terdiri dari: 1. Anggota Biasa; 2. Anggota Kehormatan. Pasal 8 ANGGOTA BIASA Anggota Biasa IA-ITB adalah alumni yang pernah tercatat sebagai mahasiswa atau lulusan salah satu program diploma, program sarjana, program profesi, program magister, atau program doktor dari: Technische Hogeschool di Bandung; Bandung Kogyo Daigaku; Fakultas Teknik/Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia di Bandung; Institut Teknologi Bandung. Pasal 9 ANGGOTA KEHORMATAN Anggota Kehormatan adalah mereka yang berjasa terhadap IA-ITB dan ITB. 10
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 10 HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA BIASA 1. Hak Anggota Biasa adalah : a. Menghadiri Rapat Anggota, mengeluarkan pendapat, dan mengajukan usul atau saran sesuai dengan tata tertib dan peraturan yang berlaku. b. Memilih dan dipilih menjadi pengurus dan atau jabatan lain yang ditetapkan. c. Memperoleh pelayanan pendidikan, pelatihan, informasi dan bimbingan. 2. Kewajiban Anggota Biasa adalah : a. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Keputusan-keputusan Pengurus Pusat IA-ITB yang telah diambil dengan sah. b. Aktif dalam kegiatan dan melaksanakan serta bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diamanatkan IAITB. c. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik IA-ITB dan ITB. Pasal 11 HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA KEHORMATAN 1. Hak Anggota Kehormatan adalah : a. Menghadiri Rapat Anggota, mengeluarkan pendapat, dan mengajukan usul atau saran sesuai dengan tata tertib dan peraturan yang berlaku. b. Memperoleh pelayanan pendidikan, pelatihan, informasi dan bimbingan. 2. Kewajiban Anggota Kehormatan adalah : a. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Keputusan - keputusan Pengurus Pusat IA-ITB yang telah diambil dengan sah. 11
ANGGARAN DASAR
b. Aktif dalam kegiatan dan melaksanakan serta bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diamanatkan IA-ITB. c. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik IA-ITB dan ITB. BAB VII ORGANISASI Pasal 12 SUSUNAN ORGANISASI IA-ITB mempunyai susunan organisasi sebagai berikut: 1. Pimpinan Pusat ; 2. Pimpinan Daerah ; 3. Pimpinan Komisariat ; 4. Pimpinan Program Studi. Pasal 13 MASA KERJA 1. Masa Kerja Pimpinan Pusat adalah selama 4 (empat) tahun. 2. Masa Kerja Pimpinan Daerah, Pimpinan Komisariat, dan Pimpinan Program Studi adalah selama 4 (empat) tahun. Pasal 14 PIMPINAN PUSAT Pimpinan Pusat terdiri dari : 1. Dewan Penasehat Pusat 2. Pengurus Pusat Pasal 15 DEWAN PENASEHAT PUSAT 1. Dewan Penasehat Pusat dipilih dari tokoh masyarakat yang mempunyai kepatutan dan kelayakan baik Alumni ITB ataupun bukan Alumni ITB, terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota dan sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) orang Anggota. 2. Ketua Dewan Penasehat Pusat secara ex-officio dijabat oleh Rektor ITB. 12
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
3. Dewan Penasehat Pusat dipilih, ditetapkan dan diberhentikan oleh Pengurus Pusat.
Pasal 16 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT PUSAT 1. Dewan Penasehat Pusat bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran dan atau nasihat kepada Pengurus Pusat IAITB. 2. Dewan Penasehat Pusat berwenang mengusulkan perubahan Anggaran Dasar. Pasal 17 PENGURUS PUSAT 1. Pengurus Pusat merupakan pelaksana tertinggi organisasi, dipimpin oleh Ketua Umum yang dipilih oleh Anggota Biasa dalam Kongres. 2. Pengurus Pusat terdiri dari : Ketua Umum; 1 (satu) orang Sekretaris Jenderal; Sekurang-kurangnya 1 orang Wakil Sekretaris Jenderal; 1 (satu) orang Bendahara Umum; Sekurang-sekurangnya 1 orang Wakil Bendahara Umum; sekurang-kurangnya 4 orang Ketua Bidang meliputi Bidang Organisasi, Bidang Pelayanan Alumni, Bidang Hubungan Almamater, dan Bidang Kemitraan; Dan beberapa Departemen yang terkait dengan Bidang. 3. Dalam hal tertentu dimana diperlukan, Ketua Umum dapat mengangkat Wakil Ketua Umum. Pasal 18 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS PUSAT 1. Ketua Umum Terpilih menyusun Kepengurusan Pusat selambatlambatnya 3 (tiga) bulan Kalender setelah Kongres. 2. Ketua Umum Terpilih menyusun Dewan Penasehat Pusat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan Kalender setelah Kongres. 13
ANGGARAN DASAR
3. Pengurus Pusat bertugas melaksanakan seluruh keputusan Kongres, menyusun dan melaksanakan rencana kerja organisasi, memberikan laporan kegiatan dan pertanggung-jawaban Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik kepada Anggota dalam Kongres selama masa kepengurusannya. 4. Pengurus Pusat memberikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dalam Rapat Kerja Nasional. 5. Menetapkan Pimpinan Daerah, Pimpinan Komisariat, dan Pimpinan Program Studi IA-ITB. Pasal 19 PIMPINAN DAERAH Pimpinan Daerah terdiri dari : 1. Dewan Penasehat Daerah 2. Pengurus Daerah Pasal 20 DEWAN PENASEHAT DAERAH 1. Dewan Penasehat Daerah dipilih dari tokoh masyarakat yang mempunyai kepatutan dan kelayakan baik Alumni ITB ataupun bukan Alumni ITB terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang anggota. 2. Ketua Dewan Penasehat Daerah dipilih dari Anggota Dewan Penasehat Daerah oleh Ketua Pengurus Daerah. 3. Dewan Penasehat Daerah dipilih, ditetapkan dan diberhentikan oleh Pengurus Daerah. Pasal 21 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT DAERAH Dewan Penasehat Daerah bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran dan atau nasihat kepada Pengurus Daerah. Pasal 22 PENGURUS DAERAH 14
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
1. Pengurus Daerah merupakan pelaksana organisasi di tingkat Propinsi, dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh Anggota Biasa dalam Musyawarah Daerah. 2. Pengurus Daerah terdiri dari : Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara, sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang Ketua Bidang meliputi Bidang Organisasi, Bidang Pelayanan Alumni, dan Bidang Kemitraan, dan beberapa Departemen yang terkait dengan Bidang. 3. Dalam hal tertentu dimana diperlukan, Ketua Pengurus Daerah dapat mengangkat Wakil Ketua, Wakil Sekretaris, dan Wakil Bendahara. Pasal 23 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS DAERAH 1. Ketua Terpilih menyusun Kepengurusan Daerah selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Daerah. 2. Ketua Terpilih menyusun Dewan Penasehat Daerah selambatlambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Daerah. 3. Pengurus Daerah bertugas melaksanakan seluruh keputusan Musyawarah Daerah, menyusun dan melaksanakan rencana kerja organisasi, memberikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan kepada Anggota dalam Musyawarah Daerah selama masa kepengurusannya. 4. Pengurus Daerah memberikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan tahunan dalam Rapat Kerja Daerah. Pasal 24 PIMPINAN KOMISARIAT Pimpinan Komisariat terdiri dari : 1. Dewan Penasehat Komisariat 2. Pengurus Komisariat 15
ANGGARAN DASAR
Pasal 25 DEWAN PENASEHAT KOMISARIAT 1. Dewan Penasehat Komisariat dipilih dari tokoh komisariat yang mempunyai kepatutan dan kelayakan baik Alumni ITB ataupun bukan Alumni ITB terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang Anggota. 2. Ketua Dewan Penasehat Komisariat dipilih dari Anggota Dewan Komisariat oleh Ketua Pengurus Komisariat. 3. Dewan Penasehat Komisariat diangkat oleh Pengurus Komisariat. Pasal 26 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT KOMISARIAT Dewan Penasehat Komisariat bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran dan atau nasihat kepada Pengurus Komisariat. Pasal 27 PENGURUS KOMISARIAT 1. Pengurus Komisariat merupakan pelaksana organisasi di tingkat Instansi atau Angkatan atau Luar Negeri, dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh Anggota Biasa dalam Musyawarah Komisariat. 2. Pengurus Komisariat terdiri dari : Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara, sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang Ketua Bidang meliputi Bidang Organisasi, Bidang Pelayanan Alumni, dan Bidang Kemitraan, dan beberapa Departemen yang terkait dengan Bidang. 3. Dalam hal tertentu dimana diperlukan, Ketua Pengurus Komisariat dapat mengangkat Wakil Ketua, Wakil Sekretaris, dan Wakil Bendahara. Pasal 28 16
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS KOMISARIAT 1. Ketua Terpilih menyusun Kepengurusan Komisariat selambatlambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Komisariat. 2. Ketua Terpilih menyusun Dewan Penasehat Komisariat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Komisariat. 3. Pengurus Komisariat bertugas melaksanakan seluruh keputusan Musyawarah Komisariat, menyusun dan melaksanakan rencana kerja organisasi, memberikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban Keuangan kepada anggota dalam Musyawarah Komisariat selama masa kepengurusannya. 4. Pengurus Komisariat memberikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan tahunan dalam Rapat Kerja Komisariat. Pasal 29 PIMPINAN PROGRAM STUDI Pimpinan Program Studi terdiri dari : 1. Dewan Penasehat Program Studi 2. Pengurus Program Studi Pasal 30 DEWAN PENASEHAT PROGRAM STUDI 1. Dewan Penasehat Program Studi dipilih dari tokoh program studi yang mempunyai kepatutan dan kelayakan terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang Anggota. 2. Ketua Dewan Penasehat Program Studi dipilih dari Anggota Dewan Penasehat oleh Ketua Pengurus Program Studi. 3. Dewan Penasehat Program Studi diangkat oleh Pengurus Program Studi. Pasal 31 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT PROGRAM STUDI 17
ANGGARAN DASAR
Dewan Penasehat Program Studi bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran dan atau nasihat kepada Pengurus Program Studi.
18
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Pasal 32 PENGURUS PROGRAM STUDI 1. Pengurus Program Studi merupakan pelaksana organisasi di tingkat Program Studi, dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh Anggota Biasa dalam Musyawarah Program Studi. 2. Pengurus Program Studi terdiri dari : Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara, sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang Ketua Bidang meliputi Bidang Organisasi, Bidang Pelayanan Alumni, dan Bidang Hubungan Almamater, dan beberapa Departemen yang terkait dengan Bidang. 3. Dalam hal tertentu dimana diperlukan, Ketua Pengurus Program Studi dapat mengangkat Wakil Ketua, Wakil Sekretaris, dan Wakil Bendahara. Pasal 33 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS PROGRAM STUDI 1. Ketua Terpilih menyusun Kepengurusan Program Studi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Program Studi. 2. Ketua Terpilih menyusun Dewan Penasehat Program Studi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Program Studi. 3. Pengurus Program Studi bertugas melaksanakan seluruh keputusan Musyawarah Program Studi, menyusun dan melaksanakan rencana kerja organisasi, memberikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban Keuangan kepada anggota dalam Musyawarah Program Studi selama masa kepengurusannya. 4. Pengurus Program Studi memberikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan tahunan dalam Rapat Kerja Program Studi.
19
ANGGARAN DASAR
BAB VIII RAPAT Pasal 34 JENIS-JENIS RAPAT Jenis-jenis Rapat terdiri dari : 1. Rapat Anggota 2. Rapat Kerja 3. Rapat Pimpinan 4. Rapat Pengurus Pasal 35 RAPAT ANGGOTA 1. Rapat Anggota terdiri dari : a. Rapat Anggota Tingkat Nasional b. Rapat Anggota Tingkat Daerah c. Rapat Anggota Tingkat Komisariat d. Rapat Anggota Tingkat Program Studi 2. Rapat Anggota Tingkat Nasional disebut Kongres yang merupakan Rapat Anggota tertinggi dalam proses pengambilan keputusan di organisasi IA-ITB, yang diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. 3. Rapat Anggota Tingkat Daerah disebut Musyawarah Daerah yang merupakan Rapat Anggota tertinggi tingkat Daerah dalam proses pengambilan keputusan di organisasi IA-ITB Daerah, yang diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. 4. Rapat Anggota Tingkat Komisariat disebut Musyawarah Komisariat yang merupakan Rapat Anggota tertinggi tingkat Komisariat dalam proses pengambilan keputusan di organisasi IA-ITB Komisariat, yang diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. 5. Rapat Anggota Tingkat Program Studi disebut Musyawarah Program Studi yang merupakan Rapat Anggota tertinggi tingkat Program Studi dalam proses pengambilan keputusan di organisasi IA-ITB Program Studi, yang diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. 6. Rapat Anggota yang diadakan diluar ketentuan pada ayat 2, 3, 4, dan 5 di atas disebut Kongres Luar Biasa, Musyawarah Daerah 20
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Luar Biasa, Musyawarah Komisariat Luar Biasa, dan Musyawarah Program Studi Luar Biasa. 7. Peserta, wewenang dan mekanisme Rapat Anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 36 RAPAT KERJA 1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
Rapat Kerja adalah rapat yang dilaksanakan oleh Pengurus IAITB pada semua tingkatan untuk membahas program kerja tahunan. Jenis-jenis Rapat Kerja adalah sebagai berikut : a. Rapat Kerja Nasional b. Rapat Kerja Daerah c. Rapat Kerja Komisariat d. Rapat Kerja Program Studi Rapat Kerja Nasional adalah Rapat Kerja yang membahas program kerja tahunan yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat. Rapat Kerja Daerah adalah Rapat Kerja yang membahas program kerja tahunan tingkat Daerah yang mengacu kepada Program Kerja IA-ITB dan diselenggarakan oleh Pengurus Daerah. Rapat Kerja Komisariat adalah Rapat Kerja yang membahas program kerja tahunan tingkat Komisariat yang mengacu kepada Program Kerja IA-ITB dan diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat. Rapat Kerja Program Studi adalah Rapat Kerja yang membahas program kerja tahunan tingkat Program Studi yang mengacu kepada Program Kerja IA-ITB dan diselenggarakan oleh Pengurus Program Studi. Peserta dan mekanisme Rapat Kerja diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 37 RAPAT PIMPINAN
1. Rapat Pimpinan adalah Rapat yang terdiri dari Dewan Penasehat dan Pengurus, diselenggarakan oleh Pengurus IA-ITB pada 21
ANGGARAN DASAR
semua tingkatan untuk membahas hal-hal penting menyangkut Kebijakan, Program Kerja dan Anggaran Dasar. 2. Peserta dan mekanisme Rapat Pimpinan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 38 RAPAT PENGURUS 1. Rapat Pengurus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Pengurus IA-ITB pada semua tingkatan untuk membahas pelaksanaan program kerja. 2. Peserta dan mekanisme Rapat Pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB IX PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 39 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Setiap keputusan dalam Rapat diambil secara musyawarah untuk mufakat dan apabila tidak tercapai mufakat maka dilakukan pemungutan suara dan keputusan adalah sah berdasarkan suara terbanyak. 2. Mekanisme penentuan kuorum, musyawarah, dan pemungutan suara diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB X KEUANGAN Pasal 40 SUMBER KEUANGAN IA-ITB Sumber keuangan organisasi diperoleh dari: 1. Iuran anggota; 2. Sumbangan yang sah dan tidak mengikat; 3. Usaha dan penerimaan lain yang sah. 22
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Pasal 41 PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN IA-ITB 1. Pertanggungjawaban keuangan organisasi dilakukan secara transparan dan akuntabel yang diaudit oleh akuntan publik. 2. Pertanggungjawaban keuangan selama periode kepengurusan dilaporkan dalam Rapat Anggota. 3. Pertanggungjawaban keuangan tahunan dilaporkan dalam Rapat Kerja. BAB XI IA-ITB DAN ITB Pasal 42 HUBUNGAN IA-ITB DENGAN ITB Hubungan IA-ITB dengan ITB diselenggarakan berdasarkan asas kekeluargaan dan kemitraan yang membangun satu kesatuan yang utuh dan berbasis nilai-nilai luhur almamater. Pasal 43 PENGEMBANGAN RISET ITB IA-ITB mendukung sepenuhnya pengembangan riset di ITB dalam bentuk pemberian dana hibah riset dan kegiatan penunjang lainnya. BAB XII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 44 MEKANISME PERUBAHAN ANGGARAN DASAR 1. Anggaran Dasar ini dapat diubah berdasarkan usulan Pengurus Pusat atau Dewan Penasehat Pusat dan perubahannya diputuskan dalam Kongres atau Kongres Luar Biasa. 2. Usulan perubahan Anggaran Dasar ini harus mendapat persetujuan dari 1/2 (satu perdua) anggota atau 2/3 (dua pertiga) 23
ANGGARAN DASAR
dari jumlah IA-ITB Daerah, IA-ITB Komisariat dan IA-ITB Program Studi. BAB XIII PEMBUBARAN Pasal 45 PEMBUBARAN ORGANISASI 1. Usulan perubahan organisasi IA-ITB harus mendapat persetujuan dari 1/2 (satu perdua) anggota atau 2/3 (dua pertiga) jumlah IA-ITB Daerah, IA-ITB Komisariat dan IA-ITB Program Studi. 2. Pembubaran organisasi IA-ITB hanya dapat dilakukan oleh keputusan Kongres yang diadakan untuk maksud tersebut dan dihadiri oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) anggota yang hadir. BAB XIV LAIN-LAIN Pasal 46 PENGEMBANGAN TEKNOPRENEUR IA-ITB mendukung program pengembangan teknopreneur bagi para Anggotanya. BAB XV PENUTUP Pasal 47 PENUTUP Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga IA-ITB. Anggaran Dasar ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di 24
: Bandung
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tanggal Ketua Sidang Sekretaris Sidang
: 6 Maret 2009 : M. Hatta Rajasa : Freddy P. Zen
25
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IA-ITB
24
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
DAFTAR ISI BAB I
: KETENTUAN UMUM Pasal 1 : Ketentuan Umum
BAB II : IDENTITAS ORGANISASI Pasal 2 : Bentuk Dan Lambang BAB III : TUJUAN Pasal 3 : Tujuan BAB IV : USAHA Pasal 4 : Usaha-Usaha untuk Mencapai Tujuan BAB V : KEANGGOTAAN Pasal 5 : Pendaftaran Keanggotaan Pasal 6 : Anggota Kehormatan BAB VI : ORGANISASI Pasal 7 : Tugas dan Wewenang Dewan Penasehat Pusat Pasal 8 : Pengurus Pusat Pasal 9 : Tugas dan Wewenang Pengurus Pusat Pasal 10 : Ketua Umum Berhalangan Tetap Pasal 11 : Tugas dan Wewenang Dewan Penasehat Daerah Pasal 12 : Pengurus Daerah Pasal 13 : Tugas dan Wewenang Pengurus Daerah Pasal 14 : Ketua IA-ITB Daerah Berhalangan Tetap Pasal 15 : Tugas dan Wewenang Dewan Penasehat Komisariat Pasal 16 : Pengurus Komisariat Pasal 17 : Tugas dan Wewenang Pengurus Komisariat Pasal 18 : Ketua IA-ITB Komisariat Berhalangan Tetap Pasal 19 : Tugas dan Wewenang Dewan Penasehat Program Studi Pasal 20 : Pengurus Program Studi Pasal 21 : Tugas dan Wewenang Pengurus Program Studi Pasal 22 : Ketua IA-ITB Program Studi Berhalangan Tetap 25
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 23 BAB VII : RAPAT Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31
: Pengesahan Pengurus : Kewenangan Rapat Anggota : Mekanisme Kongres : Pemilihan Umum : Kongres Luar Biasa : Rapat Kerja : Rapat Pimpinan : Rapat Pengurus Pusat : Rapat Pengurus Daerah, Pengurus Komisariat dan Pengurus Program Studi
BAB VIII: KEUANGAN Pasal 32 : Iuran Anggota Pasal 33 : Alokasi Dana BAB IX : PENUTUP Pasal 34 : Penutup
26
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IAITB yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar. BAB II IDENTITAS ORGANISASI Pasal 2 BENTUK DAN LAMBANG 1. IA-ITB berbentuk perhimpunan yang merupakan wadah berkumpulnya Alumni ITB untuk melakukan kegiatan bersama dalam lingkup ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) serta ilmu sosial dan kemanusiaan untuk kemajuan bangsa, kesejahteraan masyarakat dan kemanusiaan. 2. Lambang IA-ITB terdiri dari tulisan “IKATAN ALUMNI ITB” dengan jenis huruf Times New Roman pada sisi sebelah kiri berwarna biru tua (R 102, G 127, B 181) dan litograf huruf I berwarna biru tua (R 102, G 127, B 181) yang tertera lambang Ganesa sesuai logo resmi ITB berwarna putih, dan litograf huruf A berwarna oranye (R 229, G 110, B 25), sebagaimana tergambar di bawah ini :
27
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB III TUJUAN Pasal 3 TUJUAN 1. Berperan aktif artinya terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam Pembangunan Nasional untuk terwujudnya daya saing serta martabat bangsa Indonesia di dunia internasional. 2. Alumni ITB baik secara individu maupun kelembagaan, bersama sivitas akademika ITB mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 3. Membina karakter Alumni ITB yang cendikia, mandiri, inovatif, unggul, tangguh, memiliki integritas, dan bangga terhadap almamater. 4. Hubungan fungsional mengandung pengertian kekeluargaan, kemitraan, dan kesetaraan. 5. Komunitas intelektual dan sosial adalah kelompok masyarakat yang berpikir, bersikap dan bertindak secara profesional, memiliki etika dan martabat yang tinggi. BAB IV USAHA Pasal 4 USAHA-USAHA UNTUK MENCAPAI TUJUAN Bahwa usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan IA-ITB dijabarkan dalam bentuk program-program Pengurus IA-ITB. BAB V KEANGGOTAAN Pasal 5 PENDAFTARAN KEANGGOTAAN 1. Setiap Anggota Biasa sesuai dengan pasal 8 Anggaran Dasar IAITB harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan Kartu Anggota. 2. Pendaftaran dilakukan secara tertulis dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh Pengurus IA-ITB. 28
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
3. Pengurus Pusat IA-ITB menerbitkan Kartu Anggota bagi anggota yang diterima pendaftarannya. Pasal 6 ANGGOTA KEHORMATAN Anggota Kehormatan dipilih dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat. BAB VI ORGANISASI Pasal 7 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT PUSAT 1. Dewan Penasehat Pusat bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran dan atau nasihat kepada Pengurus Pusat IAITB baik diminta maupun tidak. 2. Usulan perubahan Anggaran Dasar oleh Dewan Penasehat Pusat dilakukan jika terdapat ketidaksesuaian Anggaran Dasar dengan situasi dan kondisi yang ada. Pasal 8 PENGURUS PUSAT Pengurus Pusat merupakan pelaksana tertinggi organisasi, dipimpin oleh Ketua Umum secara kolegial. Pasal 9 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS PUSAT 1. Ketua Umum : a. Menyusun kepengurusan pusat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan Kalender setelah Kongres dan diumumkan melalui media massa nasional. b. Menyusun Dewan Penasehat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan Kalender setelah Kongres dan diumumkan bersamaan dengan pengumuman Pengurus Pusat. c. Memimpin organisasi IA-ITB d. Berwenang untuk mengganti Pengurus Pusat dan Anggota Dewan Penasehat. 29
ANGGARAN RUMAH TANGGA
2.
3.
4.
5.
6.
e. Berwenang menerima atau menolak usulan yang diajukan Dewan Penasehat Wakil Ketua Umum : a. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugas-tugasnya. b. Mewakili Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan. Sekretaris Jenderal : a. Membantu Ketua-ketua Bidang dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Bidang tersebut. b. Melaksanakan fungsi fasilitator organisasi IA-ITB. c. Bertanggungjawab atas Kesekretariatan IA-ITB. d. Menugaskan dan mengkoordinasikan Wakil atau Wakilwakil Sekretaris Jenderal. Bendahara Umum : a. Membantu Ketua-ketua Bidang dalam mengkoordinasikan pendanaan kegiatan-kegiatan Bidang. b. Merencanakan dan mengendalikan arus kas IA-ITB. c. Bertanggungjawab atas fungsi kebendaharaan IA-ITB. d. Menugaskan dan mengkoordinasikan Wakil atau Wakilwakil Bendahara Umum. Ketua Bidang : a. Bersama Ketua-ketua Departemen merencanakan program kegiatan bidang. b. Mengarahkan, membimbing, dan mengawasi pelaksanaan program di departemen-departemen di bawahnya. c. Berkoordinasi dengan Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum. d. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program di bidangnya. Ketua Departemen : a. Membuat perencanaan dan melaksanakan program kegiatan departemennya. b. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program di departemennya. Pasal 10 KETUA UMUM BERHALANGAN TETAP
1. Ketua Umum berhalangan tetap apabila : 30
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
a. Mengundurkan diri b. Meninggal dunia c. Tidak mampu melaksanakan tugasnya secara terus menerus selama 6 (enam) bulan 2. Dalam hal Ketua Umum berhalangan tetap maka Wakil Ketua Umum menjabat sebagai Ketua Umum sampai berakhirnya masa kepengurusan. 3. Dalam hal tidak ada Wakil Ketua Umum, maka Sekretaris Jenderal menjabat sebagai Ketua Umum sampai berakhirnya masa kepengurusan. 4. Dalam hal Sekretaris Jenderal berhalangan tetap, maka Ketuaketua Bidang secara kolektif menjabat sebagai Ketua Umum sampai berakhirnya masa kepengurusan. Pasal 11 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT DAERAH Dewan Penasehat Daerah bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran dan atau nasihat kepada Pengurus Daerah IAITB baik diminta maupun tidak. Pasal 12 PENGURUS DAERAH Pengurus Daerah merupakan pelaksana organisasi di tingkat Propinsi, dipimpin oleh Ketua secara kolegial. Pasal 13 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS DAERAH 1. Ketua : a. Menyusun kepengurusan daerah selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Daerah dan diumumkan melalui media massa daerah. b. Menyusun Dewan Penasehat Daerah selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Daerah dan diumumkan bersamaan dengan pengumuman Pengurus Daerah. 31
ANGGARAN RUMAH TANGGA
2.
3.
4.
5.
6.
c. Memimpin organisasi Ikatan Alumni ITB Daerah. d. Berwenang untuk mengganti Pengurus Daerah dan Anggota Dewan Penasehat Daerah. e. Berwenang menerima atau menolak usulan yang diajukan Dewan Penasehat Daerah Wakil Ketua : a. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas-tugasnya. b. Mewakili Ketua apabila Ketua berhalangan. Sekretaris : a. Membantu Ketua-ketua Bidang dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Bidang tersebut. b. Melaksanakan fungsi fasilitator organisasi IA-ITB Daerah. c. Bertanggungjawab atas Kesekretariatan IA-ITB Daerah. Bendahara : a. Membantu Ketua-ketua Bidang dalam mengkoordinasikan pendanaan kegiatan-kegiatan Bidang. b. Merencanakan dan mengendalikan arus kas IA-ITB Daerah. c. Bertanggungjawab atas fungsi kebendaharaan IA-ITB Daerah. Ketua Bidang : a. Bersama Ketua-ketua Departemen merencanakan programprogram bidang. b. Mengarahkan, membimbing, dan mengawasi pelaksanaan program di departemen-departemen di bawahnya. c. Berkoordinasi dengan Sekretaris dan Bendahara. d. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program di bidangnya. Ketua Departemen : a. Membuat perencanaan dan melaksanakan program kegiatan departemennya. b. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program di departemennya. Pasal 14 KETUA IA-ITB DAERAH BERHALANGAN TETAP
1. Ketua berhalangan tetap apabila : a. Mengundurkan diri b. Meninggal dunia 32
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
c. Tidak mampu melaksanakan tugasnya secara terus menerus selama 6 (enam) bulan 2. Dalam hal Ketua berhalangan tetap maka Wakil Ketua menjabat sebagai Ketua sampai berakhirnya masa kepengurusan. 3. Dalam hal tidak ada Wakil Ketua, maka Sekretaris menjabat sebagai Ketua sampai berakhirnya masa kepengurusan. 4. Dalam hal Sekretaris berhalangan tetap, maka Ketua-ketua Bidang secara kolektif menjabat sebagai Ketua sampai berakhirnya masa kepengurusan. Pasal 15 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT KOMISARIAT Dewan Penasehat Komisariat bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran dan atau nasihat kepada Pengurus Komisariat IA-ITB baik diminta maupun tidak. Pasal 16 PENGURUS KOMISARIAT Pengurus Komisariat merupakan pelaksana organisasi di tingkat Komisariat, dipimpin oleh Ketua secara kolegial. Pasal 17 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS KOMISARIAT 1. Ketua : a. Menyusun kepengurusan komisariat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Komisariat dan diumumkan kepada anggota. b. Menyusun Dewan Penasehat Komisariat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Komisariat dan diumumkan bersamaan dengan pengumuman Pengurus Komisariat. c. Memimpin organisasi IA-ITB Komisariat. d. Berwenang untuk mengganti Pengurus Komisariat dan Anggota Dewan Penasehat Komisariat. 33
ANGGARAN RUMAH TANGGA
e. Berwenang menerima atau menolak usulan yang diajukan Dewan Penasehat Komisariat. 2. Wakil Ketua : a. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas-tugasnya. b. Mewakili Ketua apabila Ketua berhalangan. 3. Sekretaris : a. Membantu Ketua-ketua Bidang dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Bidang tersebut. b. Melaksanakan fungsi fasilitator organisasi IA-ITB Komisariat. c. Bertanggungjawab atas Kesekretariatan IA-ITB Komisariat. 4. Bendahara : a. Membantu Ketua-ketua Bidang dalam mengkoordinasikan pendanaan kegiatan-kegiatan Bidang. b. Merencanakan dan mengendalikan arus kas IA-ITB Komisariat. c. Bertanggungjawab atas fungsi kebendaharaan IA-ITB Komisariat. 5. Ketua Bidang : a. Bersama Ketua-ketua Departemen merencanakan programprogram bidang. b. Mengarahkan, membimbing, dan mengawasi pelaksanaan program di departemen-departemen di bawahnya. c. Berkoordinasi dengan Sekretaris dan Bendahara. d. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program di bidangnya. 6. Ketua Departemen : a. Membuat perencanaan dan melaksanakan program kegiatan departemennya. b. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program di departemennya. Pasal 18 KETUA IA-ITB KOMISARIAT BERHALANGAN TETAP 1. Ketua berhalangan tetap apabila : a. Mengundurkan diri 34
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
b. Meninggal dunia c. Tidak mampu melaksanakan tugasnya secara terus menerus selama 6 (enam) bulan. 2. Dalam hal Ketua berhalangan tetap maka Wakil Ketua menjabat sebagai Ketua sampai berakhirnya masa kepengurusan. 3. Dalam hal tidak ada Wakil Ketua, maka Sekretaris menjabat sebagai Ketua sampai berakhirnya masa kepengurusan. 4. Dalam hal Sekretaris berhalangan tetap, maka Ketua-ketua Bidang secara kolektif menjabat sebagai Ketua sampai berakhirnya masa kepengurusan. Pasal 19 TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT PROGRAM STUDI Dewan Penasehat Program Studi bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran dan atau nasihat kepada Pengurus Program Studi IA-ITB baik diminta maupun tidak. Pasal 20 PENGURUS PROGRAM STUDI Pengurus Program Studi merupakan pelaksana organisasi di tingkat Program Studi, dipimpin oleh Ketua secara kolegial. Pasal 21 TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS PROGRAM STUDI 1. Ketua : a. Menyusun kepengurusan program studi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Program Studi dan diumumkan kepada Anggota. b. Menyusun Dewan Penasehat Program Studi selambatlambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah Musyawarah Program Studi dan diumumkan bersamaan dengan pengumuman Pengurus Program Studi. c. Memimpin organisasi IA-ITB Program Studi. 35
ANGGARAN RUMAH TANGGA
d. Berwenang untuk mengganti Pengurus Program Studi dan Anggota Dewan Penasehat Program Studi. e. Berwenang menerima atau menolak usulan yang diajukan Dewan Penasehat Program Studi. 2. Wakil Ketua : c. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas-tugasnya. d. Mewakili Ketua apabila Ketua berhalangan.
36
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
3. Sekretaris : a. Membantu Ketua-ketua Bidang dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Bidang tersebut. b. Melaksanakan fungsi fasilitator organisasi IA-ITB Program Studi. c. Bertanggungjawab atas Kesekretariatan IA-ITB Program Studi. 4. Bendahara : a. Membantu Ketua-ketua Bidang dalam mengkoordinasikan pendanaan kegiatan-kegiatan Bidang. b. Merencanakan dan mengendalikan arus kas IA-ITB Program Studi. c. Bertanggungjawab atas fungsi kebendaharaan IA-ITB Program Studi. 5. Ketua Bidang : a. Bersama Ketua-ketua Departemen merencanakan programprogram bidang. b. Mengarahkan, membimbing, dan mengawasi pelaksanaan program di departemen-departemen di bawahnya. c. Berkoordinasi dengan Sekretaris dan Bendahara. d. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program di bidangnya. 6. Ketua Departemen : a. Membuat perencanaan dan melaksanakan program kegiatan departemennya. b. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan program di departemennya.
Pasal 22 KETUA IA-ITB PROGRAM STUDI BERHALANGAN TETAP 1. Ketua berhalangan tetap apabila : a. Mengundurkan diri b. Meninggal dunia c. Tidak mampu melaksanakan tugasnya secara terus menerus selama 6 (enam) bulan 37
ANGGARAN RUMAH TANGGA
2. Dalam hal Ketua berhalangan tetap maka Wakil Ketua menjabat sebagai Ketua sampai berakhirnya masa kepengurusan. 3. Dalam hal tidak ada Wakil Ketua, maka Sekretaris menjabat sebagai Ketua sampai berakhirnya masa kepengurusan. 4. Dalam hal Sekretaris berhalangan tetap, maka Ketua-ketua Bidang secara kolektif menjabat sebagai Ketua sampai berakhirnya masa kepengurusan. Pasal 23 PENGESAHAN PENGURUS Pengurus Daerah, Pengurus Komisariat, dan Pengurus Program Studi disahkan dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat berdasarkan pengajuan dari Ketua Pengurus Daerah, Pengurus Komisariat, dan Pengurus Program Studi yang terpilih. BAB VII RAPAT Pasal 24 KEWENANGAN RAPAT ANGGOTA 1. Kongres memiliki kewenangan untuk: a. Menetapkan perubahan dan atau penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. b. Membahas laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat IAITB periode berjalan. c. Menetapkan kebijakan umum organisasi IA-ITB. d. Memilih Ketua Umum Pengurus Pusat IA-ITB periode berikutnya. 2. Musyawarah Daerah memiliki kewenangan untuk: a. Membahas laporan pertanggungjawaban Pengurus Daerah IA-ITB periode berjalan. b. Menetapkan kebijakan umum organisasi IA-ITB Daerah. c. Memilih Ketua Pengurus Daerah IA-ITB periode berikutnya. 3. Musyawarah Komisariat memiliki kewenangan untuk: a. Membahas laporan pertanggungjawaban Pengurus Komisariat IA-ITB periode berjalan. 38
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
b. Menetapkan kebijakan umum organisasi IA-ITB Komisariat. c. Memilih Ketua Pengurus Komisariat IA-ITB periode berikutnya. 4. Musyawarah Program Studi memiliki kewenangan untuk: a. Membahas laporan pertanggungjawaban Pengurus Daerah IA-ITB periode berjalan. b. Menetapkan kebijakan umum organisasi IA-ITB Program Studi. c. Memilih Ketua Pengurus Program Studi IA-ITB periode berikutnya. Pasal 25 MEKANISME KONGRES 1. Kongres diadakan 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun dan diikuti oleh anggota IA-ITB. 2. Pengurus Pusat menentukan waktu dan agenda Kongres, serta mengundang anggota IA-ITB dengan mengumumkannya di media massa nasional paling lambat 2 (dua) bulan sebelum pelaksanaan kongres. 3. Pengurus Pusat membentuk Kepanitiaan Kongres yang bertugas mengatur penyelenggaraan Kongres 4 (empat) bulan sebelum pelaksanaan Kongres. 4. Kongres dinyatakan sah apabila dihadiri oleh ½ (satu perdua) dari jumlah anggota. Apabila jumlah yang hadir tidak mencapai kuorum, Kongres akan ditunda sekurang-kurangnya 1 (satu) jam dan setelah itu Kongres dapat tetap dilaksanakan tanpa memperhatikan jumlah yang hadir dan dapat mengambil keputusan yang sah. 5. Setiap keputusan dalam Kongres diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan apabila dengan cara musyawarah menemui kegagalan akan dilakukan pemungutan suara dan keputusan adalah sah berdasarkan suara terbanyak. Pasal 26 PEMILIHAN UMUM
39
ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. Pemilihan Ketua Umum dilaksanakan dalam Kongres, pemilihan Ketua Pengurus Daerah dilaksanakan dalam Musyawarah Daerah, pemilihan Ketua Pengurus Komisariat dilaksanakan dalam Musyawarah Komisariat, dan pemilihan Ketua Pengurus Program Studi dilaksanakan dalam Musyawarah Program Studi 2. Ketua Umum, Ketua Pengurus Daerah, Ketua Pengurus Komisariat, dan Ketua Pengurus Program Studi dapat dipilih sebanyak-banyaknya untuk 2 (dua) kali masa kepengurusan. 3. Pemilihan Ketua Umum, Ketua Pengurus Daerah, Ketua Pengurus Komisariat, dan Ketua Pengurus Program Studi diambil berdasarkan suara terbanyak dari seluruh anggota yang hadir dan tidak kehilangan hak pilih, dengan hak 1 (satu) suara bagi setiap anggota yang sudah terdaftar sebagai pemilih. 4. Mekanisme pemilihan dan syarat-syarat calon Ketua Umum, calon Ketua Pengurus Daerah, calon Ketua Pengurus Komisariat, atau calon Ketua Pengurus Program Studi ditetapkan oleh Panitia Kongres, Musyawarah Daerah, Musyawarah Komisariat atau Musyawarah Program Studi. Pasal 27 KONGRES LUAR BIASA Dalam hal-hal khusus Pengurus Pusat IA-ITB setelah berkonsultasi dengan Dewan Penasehat Pusat, dengan persetujuan dari Pengurus IA-ITB Daerah, Pengurus IA-ITB Komisariat dan Pengurus IA-ITB Program Studi di Rapat Kerja Nasional, maka dapat diadakan Kongres Luar Biasa yang mempunyai kewenangan sama dengan Kongres. Pasal 28 RAPAT KERJA 1. Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Komisariat dan Pengurus Program Studi IA-ITB berkewajiban mengadakan Rapat Kerja 1 (satu) kali dalam setahun. 2. Peserta Rapat Kerja Nasional terdiri dari Pengurus Pusat, Wakil Pengurus Daerah, Wakil Pengurus Komisariat dan Wakil Pengurus Program Studi. 40
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
3. Peserta Rapat Kerja Daerah adalah Pengurus Daerah, Wakil Pengurus Komisariat dan Wakil Pengurus Program Studi yang berkantor pusat dimana Pengurus Daerah IA-ITB berada. 4. Peserta Rapat Kerja Komisariat adalah Pengurus Komisariat dan perwakilan anggota Komisariat. 5. Peserta Rapat Kerja Program Studi adalah Pengurus Program Studi dan perwakilan anggota Program Studi. 6. Rapat Kerja membahas dan mengevaluasi program kerja Pengurus IA- ITB. 7. Rapat Kerja dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) dari jumlah Peserta. Apabila jumlah yang hadir tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda selama-lamanya 1 (satu) jam dan setelah itu rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan dapat mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh sekurangkurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir. Pasal 29 RAPAT PIMPINAN 1. Peserta Rapat Pimpinan Pusat terdiri dari Ketua dan Anggota Dewan Penasehat Pusat serta Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum dan Para Ketua Bidang Pengurus Pusat. 2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah terdiri dari Ketua dan Anggota Dewan Penasehat Daerah serta Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Para Ketua Bidang Pengurus Daerah. 3. Peserta Rapat Pimpinan Komisariat terdiri dari Ketua dan Anggota Dewan Penasehat Komisariat serta Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Para Ketua Bidang Pengurus Komisariat. 4. Peserta Rapat Pimpinan Program Studi terdiri dari Ketua dan Anggota Dewan Penasehat Program Studi serta Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendara dan Para Ketua Bidang Pengurus Program Studi. 5. Rapat Pimpinan dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) dari 41
ANGGARAN RUMAH TANGGA
jumlah peserta. Apabila jumlah yang hadir tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda selama-lamanya 1 (satu) jam dan setelah itu rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan dapat mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh sekurangkurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir. 6. Rapat Pimpinan diselenggarakan sesuai kebutuhan. 7. Rapat Pimpinan dapat mengundang pihak lain diluar peserta rapat apabila diperlukan. Pasal 30 RAPAT PENGURUS PUSAT 1. Rapat Pengurus Pusat dipimpin oleh Ketua Umum. Dalam hal Ketua Umum berhalangan hadir, maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Umum atau Sekretaris Jenderal. 2. Rapat Pengurus Pusat terdiri dari Rapat Pengurus Harian, Rapat Pengurus Inti dan Rapat Pleno. 3. Peserta Rapat Pengurus Harian adalah Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum dan Ketuaketua Bidang. 4. Peserta rapat Pengurus Inti adalah Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum, Ketua-ketua Bidang, dan Ketua-ketua Departemen. 5. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Anggota Pengurus Pusat IAITB. 6. Rapat Pengurus Pusat dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) dari jumlah Pengurus. Apabila jumlah yang hadir tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda selama-lamanya 1 (satu) jam dan setelah itu rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan dapat mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir. 7. Rapat Pengurus Harian dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan, Rapat Pengurus Inti dilaksanakan 42
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam tiga (3) bulan, dan Rapat Pleno dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan. 8. Rapat Pengurus dapat mengundang pihak lain di luar peserta rapat apabila diperlukan.
Pasal 31 RAPAT PENGURUS DAERAH, PENGURUS KOMISARIAT DAN PENGURUS PROGRAM STUDI 1. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua. Dalam hal Ketua berhalangan hadir, maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua atau Sekretaris. 2. Rapat Pengurus terdiri dari Rapat Pengurus Harian, Rapat Pengurus Inti dan Rapat Pleno. 3. Peserta rapat Pengurus Harian adalah Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Ketua-ketua Bidang. 4. Peserta rapat Pengurus Inti adalah Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Ketua-ketua Bidang, dan Ketua-ketua Departemen. 5. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Anggota Pengurus. 6. Rapat Pengurus dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) dari jumlah Pengurus. Apabila jumlah yang hadir tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda selama-lamanya 1 (satu) jam dan setelah itu rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan dapat mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh sekurangkurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir. 7. Rapat Pengurus Harian dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan, Rapat Pengurus Inti dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam tiga (3) bulan, dan Rapat Pleno dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan. 8. Rapat Pengurus dapat mengundang pihak lain di luar peserta rapat apabila diperlukan. 43
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB VIII KEUANGAN Pasal 32 IURAN ANGGOTA Ketentuan tentang pemberlakuan, besaran, dan pembayaran iuran anggota ditetapkan oleh Pengurus. Pasal 33 ALOKASI DANA
mekanisme
Alokasi dana untuk IA-ITB Daerah, Komisariat, dan Program Studi ditetapkan oleh Pengurus Pusat berdasarkan Keputusan Rapat Kerja Nasional. BAB IX PENUTUP Pasal 34 PENUTUP Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini lebih lanjut akan diatur oleh Pengurus Pusat. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Tanggal Ketua Sidang Sekretaris Sidang
44
: Bandung : 6 Maret 2009 : M. Hatta Rajasa : Freddy P. Zen
IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
45