Akuntansi Hotel (1).docx

  • Uploaded by: Clara Iswari
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akuntansi Hotel (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,213
  • Pages: 6
AKUNTANSI HOTEL SAP 2

Nama Kelompok 4: Kadek Clara Sintha Iswari

1607532085

Ni Luh Risma Andika Dewi

1607532087

Kadek Eti Putrika

1607532098

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 2019

Pertanyaan dan soal-soal : 1. Jelaskan yang dimaksud dengan usaha perhotelan 2. Jelaskan perkembangan usaha perhotelan, dan negara mana yang merintis perkembangan usaha perhotelan. 3. Sebutkan faktor-faktor yang menentukan penggolongan usaha perhotelan. 4. Apa yang mendasari penyusunan struktur organisasi usaha perhotelan. 5. Sebutkan fungsi-fungsi yang ada pada usaha perhotelan.

Kasus dan Latihan : 1. Amatilah keindahan alam, potensi sumber daya alam, adat, budaya, dan cara hidup masyarakat disekitar anda. Jika anda usaha dibidang pariwisata, apa yang dapat dikembangkan didaerah tersebut ? apakah memungkinkan dibangunkan hotel, restaurant, atau pengelolaan objekwisata ? pertimbangkan jawaban dari aspek peasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek lingkungan, dan aspek ekonomi dan sosial, dengan asumsi tinjauan dari aspek keuangan dan manajemen telah terpenuhi. 2. Pemerintah mengeluarkan larangan instansi pemerintah menyelenggarakan meeting atau rapat dihotel. Larangan atau peraturan tersebut menimbulkan keresahan dikalangan pelaku pariwisata, karena kebijakan tersebut merugikan perusahaan perhotelan (khususnya hotel) yang pendapatan utamanya bersumber dari meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE). Pelaku pariwisata menghrapkan pemerintah mengkaji ulang kebijakan tersebut karena akan mengurasi pendapatan usaha perhotelan dari MICE dalam negeri. Bagaimana menurut anda keluhan pelaku pariwisata dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut ? Jawaban pertanyaan dan soal : 1. Usaha perhotelan adalah suatu jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, jasa makanan dan minuman serta jasa akonodasi lainnya sebagai tempat sementara dimana semua pelayanan diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu dan dikelola secara komersial (dengan tujuan memperoleh keuntungan).

2. Pada tahun 3000 sebelum masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk “inn”, yaitu rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk istirahat. Kemudian tahun 961 sesudah masehi di Swiss-Alpine,Augustinian Monks membangun hotel Le Grand Saint Benard Hospice. City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1749. Tahun 1800-an, Amerika menjadi Negara pengembangan usaha hotel yang utama, tapi karena harganya mahal hanya kaum hartawan yang dapat menikmati menginap di hotel mewah bergaya Eropa. Kemudian pada tahun 1892, Hotel Tremont di Boston Amerika yang pertama kali melengkapi hotelnya dengan lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu kamar dipasang kunci pemangan. Awal tahun 1990-an, pelayanan hotel secara professional mulai dikembangkan oleh Ellsworth M. Statler, seorang operator hotel Amerika, yang melengkapi kamar dengan kamar mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an, mulai berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel. 3. Penilaian standart usaha hotel digunakan untuk melakukan penggolongan kelas hotel bintang dan nonbintang berdasarkan persyaratan dasar, kriteria mutlak dan kriteria tidak

mutlak.

Peraturan

Menteri

Pariwisata

dan

Ekonomi

Kreatif

No.PM.53/HM.001/MPEK/2013, menetapkan: Kriteria mutlak hotel bintang, meliputi : 1) Aspek produk, yang terdiri dari 12 unsur dan 15 sub unsur. 2) Aspek pelayanan, meliputi 5 unusr dan 5 sub unsur. 3) Aspek pengelolaan, meliputi 3 unsur dan 5 sub unsur. Sedangkan kriteria tidak mutlak hotel bintang meliputi : 1) Aspek produk, yang terdiri dari 32 unsur dan 147 sub unsur. 2) Aspek pelayanan, meliputi 14 unsur dan 40 sub unsur. 3) Aspek pengelolaan, meliputi 6 unsur dan 21 sub unsur. 4. Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan lengkap fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin komplek. Struktur organisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya, seperti : marketing, accounting personel,dan prosuksi. 5. Yang mendasari penyusunan struktur organisasi perhotelan yaitu departemendepartemen yang ada pada usaha hotel, seperti :

Room departement: 

Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel.



Room devision, dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar.



Housekeeping, dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar.



Reservation, menerima reservasi dari tamu atau agen.



Bellboy, memberikan pelayanan mengantar dan membantu tamu membawa barang.



Operator, memberikan pelayanan dari telepon.

Food and Beverage departemen : 

Cook, menyiapkan menu sesuai order dan bertugas sebagai F&B produksi.



Steward, membantu cook dan membersihkan peralatan dapur.



Waiter/waitress, memberikan pelayanan pada tamu dan bertugas pada F&B service.

Accounting Departement: 

General Cashier, mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bertugas pada back office.



Income Auditor, melaporkan pendapatan hotel dan bertanggungjawab atas pengendaliannya.



Credit, melakukan analisis kredit dan kebutuhan modal kerja hotel.



Staff (Account Receivable, Account Payable), membantu administrasi piutang dan hutang.



Bookkeeper, membuat penyesuaian dan memposting data akuntansi serta menyusun laporan keuangan.

Marketing/Sales , dalam administrasi pemasaran hotel. Personnel , dalam administrasi karyawan hotel. Minor Departement : 

Operator, memberikan pelayanan telepon.



Laundry, memberikan pelayanan laundry.



Sport, memberikan pelayanan fasilitas hotel.



Sauna

Departement lain yang menunjang usaha perhotelan antara lain: 

Purchasing, melakukan pembelian barang keperluan hotel.



Security, menjaga keamanan hotel.



Houseman, melakukan melakukan pembersihan area di luar kamar.

Jawaban Kasus dan Latihan: 1. Desa blangsinga merupakan desa yang memiliki daya tarik wisata yang sangat indah yaitu air terjun . Desa Blangsinga tentu sudah jauh berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu. Apabila kami sebagai pengusaha dibidang pariwisata membuat kami terpanggil untuk membangun potensi wisatanya. Salah satunya dengan membuat penginapan seperti hotel di dekat kawasan air terjun Blangsinga dengan konsep destination village. Memungkinkannya untuk membangun penginapan seperti hotel, karena dari segi aspek lingkungan kondisi masyarakat di desa blangsinga sangat baik, mereka sangat ramah kepada para wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut. Selain itu belum ada pesaing apabila ingin membangun sebuah hotel atau restoran, karena banyaknya obyek wisata yang ada di desa blangsinga membuat para turis terus ingin berwisata ke desa tersebut, jadi mereka tidak perlu jauh-jauh untuk mencari penginapan. Lingkungan di daerah tersebut juga sangat baik serta masih sangat asri dan tidak terlalu padat karena lokasinya berada di pedesaan Meski begitu dari segi aspek pemasaran sangatlah mudah memasarkan hotel atau restoran karena di desa balngsinga sudah terdapat banyak obyek wisata yang dengan mudah akan menarik perhatian dari para wisatawan, contohnya seperti waterfall blangsinga, dan krisna oleh-oleh yang sangat terkenal di kalangan nasional maupun internasional, sehingga otomatis wisatawan akan banyak datang untuk berkunjung hal tersebut akan memudahkan dalam hal pemasaran. Dari aspek teknis dan teknologi, dengan kemajuan teknologi akan berdampak pada efisiensi yang tinggi dalam proses pengelolaan hotel, kita dapat merekrut dan melatih warga disekitar desa Blangsinga sebagai pegawai, sehingga akan meninngkatkan kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi da menghasilkan

produktivitas yang tinggi . Dari segi aspek ekonomi dan social, dengan adanya pembangunan hotel di sekitar kawasan pariwisata di Desa Blangsinga akan membawa dampak positif seperti terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar desa yang akan menigkatkan pendapatan dan mengurangi adanya pengangguran. 2. Menurut kami, kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut mungkin untuk mengurangi anggaran yang dikeluarkan pemerintah. Akan tetapi hal tersebut akan berdampak pada pelaku pariwisata khususnya perhotelan yang akan berakibat pada menurunnya pendapatan hotel apabila kebijakan tersebut dilakukan. Menurut berita yang kami baca, dengan kebijakan seperti itu malah akan membuat biaya yang dikeluarkan pemerintah semakin banyak karena biaya gedung, sound system, serta kursi dan meja yang di sewa terpisah dam juga biaya catering, listrik air serta kebersihan akan membuat biaya semakin banyak. Biaya tersebut tidak jauh berbeda dengan pengeluaran ketika rapat diadakan dihotel, dimana segalanya sudah menjadi satu paket dan sudah disediakan langsung oleh jasa hotel tersebut. Sehingga peraturan tersebut telah dicabut oleh Bapak Presiden Joko Widodo, karena dianggap kurang effisien dan mengeluarkan biaya yang lebih banyak dibanding mengadakan rapat di hotel.

Related Documents


More Documents from "Gede Ekayasa"