Akuntansi Hotel Sap 3.docx

  • Uploaded by: Dany Yadnyapawita
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akuntansi Hotel Sap 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,838
  • Pages: 12
AKUNTANSI HOTEL SAP 3

OLEH :

I Wayan Aditya Paramarta

1607532089/14

Dewa Gede Edwin Oktaviansa

1607532091/16

I Made Dany Yadnya Pawita

1607532095/20

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019

1. Jelaskan peran akuntansi pada usaha perhotelan! Jawab: Sistem Akuntansi Perhotelan adalah suatu bentuk pelaporan keuangan atau pencatatan semua jurnal transaksi baik transaksi harian maupun suatu periode tertentu. Sistem Akuntansi Perhotelan dimaksudkan dan ditujukan sebagai bahan bimbingan dalam penyusunan dan penyajian data keuangan, dan sebagai panduan yang mencakup dasardasar akuntansi keuangan seperti pada sistem akuntansi pada umumnya. Sistem akuntansi perhotelan juga sebagai alat yang menyediakan sarana yang lebih akurat dan mudah untuk dimengerti dalam menganalisa sistem keuangan oleh manajemen hotel yang bertujuan sebagai bahan dasar pengembangan kebijakan keuangan hotel di masa akan datang. 2. Jelaskan siklus akuntansi pada usaha perhotelan! Jawab: Siklus akuntansi pada usaha perhotelan secara garis besar sama dengan siklus akuntansi pada jenis usaha lainnya. Siklus akuntansi diawali dengan pencatatan transaksi dan berakhir dengan post-closing trial balance. Seluruh proses akuntansi dapat dilakukan secara manual ataupun dengan menggunakan aplikasi komputer. Adapun transaksitransaksi penting yang terjadi dalam operasi akuntansi hotel, antara lain: 1. Penjualan produk dan jasa. Transaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam buku khusus penjualan, dan diakhir periode akuntansi baru dibuat jurnal khusus penjualan. 2. Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement). Penjualan tunai dan pengeluaran kas harian kami catat dalam buku khusus yang disebut dengan buku kas (kas kecil, kas besar, dan kas di bank). Setelah diakhir periode dibuatkan jurnal khusus penerimaan dan pengeluaran kas. 3. Pembelian produk dan jasa. Untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian akuntansi, transaksi harian pembelian produk dan jasa secara kredit dicatat dalam buku khusus pembelian, diakhir periode akuntansi dibuatkan jurnal khusus pembelian. 4. Payroll. Karena di hotel terdiri dari beberapa departemen, maka bagian personalia membuat rekapitulasi daftar gaji, upah, dan PPh 21 sesuai dengan departemen dimana karyawan bekerja. Setelah itu baru dibuat jurnal alokasi sesuai dengan departemennya.

3. Gambarkan kerangka konseptual akuntansi keuangan! Jawab: Kerangka konseptual akuntansi keuangan. Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu system koheren dari hubungan anatara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

4. Jelaskan apa itu SPI, dan unsur-unsur dari SPI! Jawab: Sistem Pengendalian Internal adalah suatu sistem usaha atau sistem sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur – unsur dari SPI: 

Struktur Organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.



Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap Aktiva, Utang, pendapatan dan biaya.



Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit.



Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

5. Gambarkan struktur organisasi depatermen akuntansi usaha hotel kelas menengah!

6. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN Pengertian Kerangka Konseptual Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) adalah sebuah sistem yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang mendasari pelaporan keuangan. Tujuan kerangka dasar ini digunakan sebagai acuan 1. komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya. 2. penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan. 3. auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. 4. para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

Tingkatan – Tingkatan (Level) Kerangka Konseptual Akuntansi 1. Tingkatan teori tertinggi (Level 1) Dalam kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan.Pada level pertama kerangka konseptual menjelaskan tujuan pelaporan keuangan dan menjelaskan dimensi pelaporan keuangan (financial reporting) yang memiliki cakupan yang berbeda dengan laporan keuangan (financial statement). Tujuan pelaporan keuangan (financial reporting) tidak terbatas pada isi dari laporan keuangan (financial statement) tetapi juga media pelaporan lainnya. 2. Tingkatan selanjutnya (Level 2) Mendefinisikan dan mengidentifikasikan karakterisitik kualitatif dari informasi keuangan dalam elemen laporan keuangan.SFAC (Statement of Financial Accounting Concept) No. 2 menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif dimaksudkan untuk memberi kriteria dasar dalam memilih : alternatif metoda akuntansi dan pelaporan keuangan dan persyaratan pengungkapan (disclosure). (1) Relevan Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat. Relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil – hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil. (2) Keandalan Keandalan merupakan kualitas informasi yang menyebabkan pemakaian informasi akuntansi, sangat tergantung pada kebenaran informasi yang dihasilkan. (3) Daya banding dan konsistensi Suatu informasi dikatakan bermanfaat kalau informansi tersebut dapat saling diperbandingkan baik antar perioda maupun antar perusahaan. (4) Pertimbangan cost-benefit Pertimbangan cost-benefit dipandang sebagai kendala yang dihadapi dalam penyajian informasi keuangan. Informasi akuntansi keuangan akan diupayakan untuk disajikan dalam laporan keuangan, selama manfaat yang diperoleh dari penyajian informasi tersebut melebihi biaya yang diperlukan untuk menghasilkannya. (5) Materialitas Materialitas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengakui suatu informasi akuntansi. Pertimbngan utama dalam konsep ini adalah apakah penyajian informasi tertentu akan mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan yang diambil. Masalah yang timbul dalam menentukan tingkat materialitas suatu informasi adalah tidak

adanya aturan terhadap konsep tersebut. Sampai saat ini tidak ada konsep umum terhadap materialitas. Penentuan tingkat materialitas suatu informasi akhirnya diserahkan pada pertimbangan profesional. 3. Tingkat operasional yang lebih rendah (Level 3) 1.

Postulat akuntansi (asumsi/konsep dasar)

Postulat akutansi adalah pernyataan atau aksioma yang kebenarannya terbukti dengan sendirinya, serta menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosioligi dan hokum tempat akuntansi dipraktikan. a.

Kesatuan usaha (The Economic Entity)

Akuntansi memandang badan usah sebagai unit usaha yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri dan terpisah dari pemilik yang menanamkan modal kedalam badan usaha tersebut. Atas dasar asumsi ini, akuntansi hanya dapat dipraktikkan apabila ada pemisahan yang jelas antara pemilik entitas dengan perusahaan (diwakili manajer). b.

Kontinuitas usaha (Going Concern)

Apabila tidak ada tanda-tanda atau rencana yang pasti bahwa perusahaan akan dibubarkan, maka kegiatan perusahaan dianggap akan berlangsung terus sampai waktu yang tidak terbatas. c.

Penggunaan unit moneter (Monetary Unit)

Semua transaksi yang terjadi akan dinyatakan dalam bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi. Daya beli unit moneter dianggap stabil dan perubahan daya beli uang yang terjadi tidak mempengaruhi laporan keuangan. Implementasi dari asumsi ini adalah laporan keuangan utama hanya menyajikan informasi yang dapat dinyatakan dalam unit moneter. Sementara informasi yang tidak dapat dikuantifikasi disajikan dalam catatan atas laporan keuangan atau media pelaporan lainnya. d.

Perioda Pelaporan (The Accounting Period Postulate)

Kegiatan perusahaan dianggap berjalan terus dari perioda ke perioda, sehingga hasil sebenarnya dari kegiatan perusahaan hanya dapat diketahui bila perusahaan dihentikan (dilikuidasi). Namun demikian, pihak tertentu seperti manajemen atau pemakai lainnya memerlukan informasi yang tepat waktu untuk mengendalikan jalannya perusahaan dan pengambilan keputusan. 2.

Prinsip Akuntansi (Accounting Principles)

Prinsip akuntansi diartikan sebagai seperangkat aturan-aturan umum dan universal yang dijadikan sebagai obyek pengetahuan akuntansi dalam konteks teoritis dan menjadi landasan pengembangan teknik akuntansi. a.

Harga Pertukaran (The Historical Cost Principle)

Menurut prinsip kos, dasar penilaian yang paling tepat adalah acquisition cost (historical cost). Artinya, semua transaksi yang berkaitan dengan aset, utang, modal, pendapatan, dan

biaya dicatat menurut harga pertukaran (exchange price) pada tanggal terjadinya transaksi. Harga pertukaran merupakan harga yang disepakati antara penjual dan pembeli dalam suatu transaksi yang bebas. b.

Prinsip Pendapatan (The Revenue Principles)

Prinsip pendapatan mengatur tentang, jenis komponen pendapatan, pengukuran pendapatan, dan pengakuan pendapatan. Elemen yang akan dimasukkan sebagai komponen pendapatan sangat tergantung pada sudut pandang yang digunakan dalam menginterprestasikan pendapatan. c.

Prinsip Penanding (The Matching Principle)

Agar dapat ditentukan besar laba/rugi, biaya (expenses) harus ditandingkan dengan pendapatan pada perioda yang sama. Ada tiga dasar penandingan yang dapat digunakan yaitu : hubungan sebab akibat, alokasi sistematis dan rasional, pembebanan segera. d.

Prinsip Pengungkapan Penuh (The Full Diclosure Principles)

Laporan keuangan harus mampu menggambarkan secara akurat kejadian-kejadian ekonomi yang mempengaruhi perusahaan selama perioda tertentu dan melaporkan informasi yang cukup sehingga laporan tersebut bermanfaat bagi investor dan tidak menyesatkan. 3.

Kendala (Constraint)

Dalam menyajikan informasi yang berkualitas, akuntansi dihadapkan pada dua kendala utama yaitu hubungan biaya-manfaat dan materialitas. Dua kendala lainnya yang berkaitan dengan lingkungan adalah praktik industri dan konservatisme. a. Cost-Benefit Relationship. Penyajian informasi pasti memerlukan biaya tertentu. Biaya tersebut meliputi biaya pengumpulan dan pengolahan data, biaya auditing, biaya pengungkapan, serta biaya untuk analisis/interprestasi. b. The Materiality Principle. Akuntansi hanya melaporkan/berkepentingan dengan informasi keuangan yang dianggap material dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan. Materialitas suatu transaksi sangat sulit ditentukan ukurannya. Oleh karena itu, materialitas suatu transaksi tergantung pada judgementpenyusunan laporan keuangan. c. Industri Practice. Masalah lain yang perlu dipertimbangkan dalam penyajian laporan keuangan adalah adanya praktik industri tertentu yang sering kali menyimpang dari teori dasar akuntansi. Misalnya, bank serng kali melaporkan investasi sekuritas berdasarkan nilai pasarnya karena sekuritas tersebut memiliki frekuensi perdagangan yang tinggi. d. The Conservatism Principle. Apabila perusahaan memilih satu diantara dua teknik akuntansi yang ada, makaharus dipilih alternatif yang kurang menguntungkan bagi ekuitas pemegang saham. Teknik yang dipilih adalah yang menghasilkan nilai aset dan pendapatan rendah, atau yang menghasilkan nilai utang dan biaya yang

7. Bandingkan fungsi-fungsi yang ada di dapartemen akuntansi pada usaha perhotelan dengan jenis usaha lain, dan buat simpulan atas temuan yang saudara peroleh! Fungsi-fungsi departemen akuntansi pada usaha perhotelan a. General Cashier, merupakan kasir yang mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan dan pengeluaran hotel. b. Cashier outlet, seperti front office, restoran, bar, kasir outlet bertanggung jawab atas penerimaan pada masing-masing outlet. c. Income auditor, adalah orang mempunyai tugas untuk mencocokan semua hasil penjualan hotel dan mengkoreksi kembali pekerjaan night auditor. d. Night audit, merupakan orang yang bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan dalam satu hari dari masing-masing outlet. e. Credit, merupakan bagian yang mempunyai tanggung jawab atas besarnya kredit yang telah digunakan oleh tamu, dan menyetujui batas kredit untuk setiap tamu, serta melakukan analisa atas guest bill. f. Account receivable, merupakan bagian yang bertanggung jawab atas penyiapan tagihan dan penagihan kepada tamu yang melakukan reservasi melalui agen. Account receivable juga bertanggug jawab atas pencatatan piutang untuk tamu yang masi menginap di hotel (guest ledger) dan untuk tamu yang sudah keluar dari hotel (city ledger) g. Account payable, merupakan bagian yang bertanggung jawab atas hutang hotel pada pihak luar, khususnya supplier. h. Cost control, bertanggung jawab atas pengendalian biaya-biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing departemen, mencek harga barang di pasar, menyetujui pembelian barang untuk keperluan hotel. i. Personalia, bertanggung jawab atas perhitungan, pengalokasian dan pembayaran gaji karyawan. j. Electronic data processing (EDP), bertanggung jawab atas sistem informasi yang digunakan di hotel, khusunya dalam pemrosesan data. k. Purchasing, bertanggung jawab dalam pembelian barang keperluan hotel. l. Storeroom, bertanggung jawab dalam menerima barang yang dibeli dan menyimpannya, melakukan pencatatan atas persediaan di gudang. m. Accounting atau bookkeeper, bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan keuangan. Fungsi-fungsi departemen akuntansi pada perusahaan umum

a. Direksi, secara umum adalah menentukan suatu usaha yang bakal dijalankan oleh sebuah perusahaan. Pada bagian ini juga yang menentukan sebuah kebijakan serta penjadwalan seluruh kegiatan yang ada di perusahaan. b. Direktur Utama, secara umum menawarkan ide-idenya dalam memajukan perusahaan di tingkat tertinggi (Kerja sama denngan MD/CEO), memimpin rapat dan mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan pihak luar perusahaan. c. Direktur, secara umum seorang direktur adalah membuat prosedur ketetapan untuk tiap manajer dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. d. Direktur Keuangan, secara umum direktur keuangan bertugas untuk mengawasi seluruh operasional keuangan yang ada di perusahaan, bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang ada kaitannya dengan keuangan. e. Direktur Personalia, secara umum melayani kebutuhan administrasi pagawainya dan melaksanakan pembinaan untuk pengembangan staff administrasi. f. Manajer, adalah orang yang bertugas dalam menyesuaikan dan mengintegrasikan macam-macam variabel dan karakteristik dari pegawainya dalam mencapai tujuan organisasi yang sama. g. Manajer Personalia, secara umum tugas manajer personalia adalah mengatur organisasi, mengendalikan unit personalia, mengurus proses administrasi seluruh kegiatan personalia. h. Manajer Pemasaran, yaitu orang yang bertugas memasarkan haslil produksi perusahaan. Secara umum tugasnya adalah membuat rencana dan rancangan strategi pemasaran produksi sesuai dengan trend pasar. i. Manajer Pabrik, yaitu orang yang bertugas dan memiliki tanggung jawab penuh terhadap pabrik yang dititipkan kepadanya. Manajer pabrik haruslah sering-sering berkonsultasi kepada direktur agar tugas yang dilaksanakannya bisa berjalan selaras. j. ADM & Gudang, secara umum bertugas untuk mengecek segala administrasi & transaksi yang ada kaitannya dengan jalannya perusahaan. Pada bagian ini terdiri dari Acounting, CMT dan Kasir. k. Divisi Regional, secara umum bertugas mengelola aset perusahaan serta menjalankan bisnis perusahaan sesuai arahan dari perusahaan. Selain itu juga bertugas menyepakati target kerja bersama dengan direksi.

KASUS DAN LATIHAN 1. Gambar 3.3 menggambar karakteristik informasi akuntansi. Jelaskan gambar tersebut dan perubahannya sesuai SFAC No.8 (chapter 3). Jawab : STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC) NO. 8 SFAC Nomor 8 tentang “Conseptual Framework for Financial Reporting”. Penjelasan dalam SFAC ini dibagi kedalam tiga chapter yaitu: Chapter 1, The Objective of General Purpose Financial Reporting; Chapter 2, (masih kosong/dalam pembahasan); dan Chapter 3, Qualitative Characteristics of Useful Financial Information. SFAC nomor 8 ini diterbitkan oleh FASB pada tahun 2010 yang merupakan pengganti dari SFAC nomor 1 dan 2. Langkah awal dari diterbitkannya statement ini adalah sebagai hasil dari kerjasama yang dilakukan antara FASB dan IASB sejak tahun 2004 sebagai sebuah tambahan terhadap Norwalk Agreement, dimana kerjasama tersebut merupakan suatu upaya untuk melakukan konvergensi masing-masing kerangka konseptual FASB-IASB (Wolk, et al. 2013). SFAC nomor 8 ini merupakan sebuah statement yang dimaksudkan untuk menetapkan tujuan dan konsep fundamental yang akan menjadi dasar bagi pengembangan akuntansi keuangan dan panduan pelaporan. Dalam chapter 1 tentang kerangka konseptual pelaporan keuangan, tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang berguna bagi investor dan calon investor, pemberi pinjaman/lenders, dan kreditor lainnya dalam pembuatan keputusan tentang penyediaan sumberdaya bagi entitas tersebut. Sementara itu, dalam chapter 3 tentang karakteristik kualitatif informasi keuangan, mengidentifikasi tipe-tipe informasi yang sangat berguna bagi investor dan calon investor, pemberi pinjaman/lenders, dan kreditor lainnya dalam pembuatan keputusan tentang entitas pelaporan yang menjadi dasar informasi dalam laporan keuangannya. Karakteristik kualitatif yang dijelaskan dalam statement ini terdiri dari dua karakteristik fundamental dan empat karakteristik tambahan yang sifatnya meningkatkan mutu dari dua karakteristik fundamental tersebut. Dua karakteristik fundamental tersebut yaitu relevance dan faithful representation. Kemudian, agar kegunaan suatu informasi keuangan semakin meningkat, maka harus didukung oleh empat karakteristik tambahan yaitu comparability, verifiability, timeliness, dan understandability. Dalam SFAC nomor 2, informasi yang relevan harus disajikan secara tepat waktu (timeliness), memiliki nilai prediktif (predictive value) dan nilai umpan balik (feedback

value). Sementara di SFAC nomor 8, informasi keuangan yang relevan adalah mampu membuat perbedaan dalam keputusan jika memiliki nilai prediktif (predictive value) dan nilai konfirmasi (confirmatory value). Hal yang sama juga berlaku pada faithful representation, dalam SFAC nomor 8, untuk menjadi faithful representation yang sempurna maka harus memiliki karakteristik lengkap (complete), netral (neutral), dan bebas dari kesalahan (free from error). Sementara dalam SFAC nomor 2, faithful representation atau representational faithfulness menjadi bagian dari reliability. Dua karakteristik fundamental tersebut memerlukan comparability, verifiability, timeliness, dan understandability untuk meningkatkan kualitas informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Comparability merupakan karakteristik kualitatif yang memungkinkan pengguna mengidentifikasi dan memahami persamaan dan perbedaan antara dua item ataupun dua perangkat fenomena ekonomi, misalnya dua perangkat statemen keuangan yang merepresentasi kegiatan dua badan usaha (Suwardjono, 2012). Sedangkan verifiability berarti bahwa suatu informasi mampu memberikan keyakinan yang tinggi kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara independen kebenaran informasi tersebut. Selain itu, kualitas informasi akan semakin meningkat ketika informasi itu tersedia secara tepat waktu (timeliness) pada saat dibutuhkan oleh para pembuat keputusan. Informasi tersebut juga harus mampu dicerna atau dipahami (understandability) maknanya oleh para pemakai. Suatu laporan keuangan disediakan untuk pengguna yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis dan kegiatan ekonomi serta bagi mereka yang melakukan review dan analisis informasi ekonomi dengan rajin. 2. A. Contoh laporan yang di gunakan adalah laporan keuangan dari PT Hotel Mandarine Regency Tbk, dari analisis yang kami lakukan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan yang di sajikan sudah sesuai dengan aturan BAPEPAM dan tidak terdapat perbedaan. B. Contoh laporan yang di gunakan adalah laporan keuangan dari PT Hotel Mandarine Regency Tbk, dari analisis yang kami lakukan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan yang di sajikan sudah sesuai dengan aturan USALI dan tidak terdapat perbedaan. 3. Inti dari isi SOP di departemen akuntansi adalah agar setiap bagian yang ada dalam departemen akuntansi bertanggung jawab untuk mengendalikan kegiatan operasional keuangan di hotel sesuai standard operational procedure yang ada.

SOP penting bagi departemen akuntansi karena sebagai upaya efisiensi. Perusahaan akn melakukan penetapan atas batasan operasional yang tepat dan menentukan sebuah alur yang telah didesain sedemikian rupa dengan memerhatikan berbagai factor. Dalam SOP yang baik akan diatur bagaimana proses pekerjaan dilakukan, siapa yang harus mengerjakan, siapa yang bertanggung jawab, siapa yang memberi persetujuan, kapan dilakukan, dokumen apa yang harus disiapkan dan lain sebagainya. Terdapat tiga alasan penting kenapa proses akuntansi membutuhkan SOP sebagai standar akuntansi, yaitu : 

Memberi pedoman dan aturan bagi akuntan agar dapat melaksankan tugas dengan indepnden, hati-hati, serta dapat menggunakan keahliannya dengan kejujuran dalam penyusunan laporan keuangan.



Menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kegiatan, dan prestasi perusahaan. Informasi yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang diharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya, dan dapat diperbandingkan.



Memberikan database kepada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap penting dalam perhitungan pajak,peraturan tentang perusahaan, perencanaan dalam meningkatkan efisiensi ekonomi dan tujuan makro lainnya.

Related Documents


More Documents from "Riska Vianna"