TUGAS RISET KEPERAWATAN PROPOSAL PENELITIAN
“Pengaruh Peningkatan Pengetahuan Hipertensi Guna Penurunan Perbaikan Tekanan Darah ”
OLEH : VIVI ALVIONTA (10216035)
PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, tauhid serta hidayahnya sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah mata kuliah Riset Kepawatan ini dengan judul “Pengaruh Peningkatan Pengetahuan Hipertensi Guna Penurunan Perbaikan Tekanan Darah ”. Penyelesaian tugas ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, termasuk dosen mata kuliah Riset Keperawatan yang telah membimbing penyusun hingga akhir penulisan, yang dalam hal ini memberikan dukungan dan motivasi, dan semua pihak terkait yang telah membantu yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu penyusun mengucapkan terima kasih. Penyusun sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga kritik dan saran selalu penyusun nantikan demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kediri, 27 Maret 2019 Penulis
BAB I A. LATAR BELAKANG Pola penyakit di Indonesia mengalami transisi epidemiologi selama dua dekade terakhir, yakni dari penyakit menular yang semula menjadi beban utama kemudian mulai beralih menjadi penyakit tidak menular. Kecenderungan ini meningkat dan mulai mengancam sejak usia muda. Penyakit tidak menular yang utama di antaranya hipertensi, diabetes melitus, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik (Kemenkes RI, 2015). Hipertensi atau darah tinggi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus menerus sehingga melebihi batas normal.Hipertensi sering dikatakan sebagi Sillent Killer, karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala – gejala terlebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Hipertensi merupakan penyakit yang kerap dijumpai di masyarakat dengan jumlah penderita yang terus meningkat setiap tahunnya. Baik desertai gejala atai tidak,ancaman terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh hipertensi terus berlangsung.(Vitahealth, 2005).
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu Hipertensi Primer atau Hipertensi Essensial dan Hipertensi Sekunder. Hipertensi ikut berperan dalam kematian ribuan orang karena penyakit ikutannya yang lebih berbahaya seperti stroke, serangan jantung dan gagal ginjal terminal. Hipertensi juga membuka peluang 12 kali lebih besar bagi penderitannya untuk menderita stroke dan 6 kali lebih besar untuk serangan jantung, serta 5 kali lebih besar kemungkinan meninggal karena gagal jantung (Congestive heart failure) (Vitahealth, 2005). Hampir satu milyar orang atau satu dari empat orang dewasa di dunia menderita tekanan darah tinggi.Setiap tahun tekanan darah tinggi menjadi penyebab satu dari setiap tujuh kematian (tujuh juta pertahun) disamping menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak, ginjal. Berdasarkan data WHO dalam Qoiriyah (2009) dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik. Di indonesia, kasus hipertensi mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Departeman Kesehatan (Depkes) tingkat prevalensi hipertensi di Tanah Air mencapai 31,7% dari total jumlah penduduk, dimana jawa timur menempati posisi pertama untuk provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi yaitu sebesar 37,4% (Depkes RI, 2009). Kejadian Hipertensi di Kota Kediri pada tahun 2009 dilaporkan sebanyak 66401 orang, tahun 2010 dilaporkan sebanyak 53732 orang
dan tahun 2011 sebanyak 68648 orang (DinKes Kota Kediri, 2011). Dari data yang diperoleh di poli Dalam RSUD Gambiran Kota Kediri pada tahun 2009 penderita hipertensi sejumlah 704 orang, pada tahun 2010 sejumlah 748 orang sedangkan pada tahun 2011 penderita hipertensi sejumlah 1255 orang. Munculnya masalah kesehatan tidak hanya disebabkan oleh kelalaian individu, namun dapat pula disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat sebagai akibat dari kurangnya informasi yang benar mengenai suatu penyakit (Rahmadiana, 2012). Rendahnya pengetahuan tenaga kesehatan, pasien, dan masyarakat tentang hipertensi merupakan penyebab utama tidak terkontrolnya tekanan darah, terutama pada pasien hipertensi di Asia ( Park, J.B., Kario, K., dan Wang, J.G., 2015). Hal-hal yang dapat dilakukan sebagai upaya perbaikan kesehatan bukan sekadar memperbaiki kerusakan atau kelainan fisik, tetapi melibatkan kompleksitas kebutuhan, motivasi, dan prioritas individu yang dapat dilakukan melalui komunikasi intrapersonal yang melibatkan jiwa, kemauan, kesadaran, dan pikiran (Arianto, 2013). Masih kurangnya informasi mengenai perbaikan pola makan bagi penderita hipertensi juga membuat pengetahuan masyarakat tentang perbaikan pola makan masih rendah. Komunikasi merupakan pengalihan suatu pesan/informasi dari sumber ke penerima yang disampaikan dengan sebaik-baiknya agar dapat dipahami dengan baik. Komunikasi kesehatan diperlukan, terutama untuk menyampaikan pesan dan pengambilan keputusan yang dapat berpengaruh pada pengelolaan kesehatan dengan cara memberikan informasi, menciptakan kesadaran, mengubah sikap, dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat. Pemberian informasi kesehatan diharapkan dapat mencegah dan mengurangi angka kejadian suatu penyakit dan sebagai sarana promosi kesehatan (Rahmadiana, 2012). B. Rumusan Masalah Apakah ada peningkatan pengetahuan tentang hipertensi untuk perbaikan tekanan darah C.
?
Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Mengetahui peningkatan pengetahuan tentang hipertensi untuk perbaikan tekanan darah b.
Tujuan Khusus Mengetahui tingkat pengetahuan tentang hipertensi untuk perbaikan tekanan darah Mengkaji peningkatan pengetahuan yang diberikan
D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Bagi Institusi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang dapat memberikan gambaran peningkatan pengetahuan tentang hipertensi untuk perbaikan tekanan darah
b. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang berguna bagi pengembangan ilmu di bidang kesehatan.