Strategi pelaksanaa (SP) 2 : mengontrol halusinasi dengan meminum obat dengan benar Tindakan : a. b. c. d. e. f.
Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program Jelaskan akibat bila putus obat Jelaskan cara mendapatkan obat Jelaskan cara menggunakan obat dengan benar
Strategi Pelaksanaan 1. Fase orientasi Perawat : “assalamualaikum, ibu masih ingat dengan saya?” Pasien : “masih suster puni” Perawat : “bagaimana perasaan ibu reni?” Pasien : “baik aja sus” Perawat : “apakah ibu masih mendengar suara mengejek ibu?” Pasien : “masih, saya masih mendengarnya” Perawat : “apakah ibu telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?” Pasien : “sudah, saya sudah melakukannya” Perawat : “apakah dengan menghardik suara-suara yang ibu dengar berkurang?” Pasien : “iya sus berkurang” Perawat : “bagus, sekarang coba ibu praktekan pada saya bagaimana melakukannya” Pasien : “jika saya mendengar suara itu, saya katakana “pergi..pergi.. saya tidak mau dengar, kamu suara palsu” (sambal menutup telinga)” Perawat : “bagus sekali buk, coba kita lihat jadwal kegiatan harian ibu, bagus sekali ibu. Ibu sudah bisa melakukan kegiatan menghardik secara mandiri, baiklah bu sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan latihan cara yang kedua dari empat cara mengendalikan suara-suara yaitu cara minum obat dengan benar, apakah ibu bersedia?” Pasien : “iya sus” Perawat : “berapa lama ibu mau berbincang-bincang?” Pasien : “15 menit aja sus” Perawat : “dimana ibu mau berbincang-bincangnya?” Pasien : “disini aja sus” 2. Fase kerja Perawat : “ibu sudah dapat obat dari perawat?” Pasien : “sudah sus” Perawat : “ibu perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran jadi tenang dan tidurnya juga jadi nyenyak. Obatnya ada 3 macam, yang warnanya orange namanya CPZ
minum 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marah dan mondar mandirnya. Yang warna putih namanya THP minum 3 kali sehari juga supaya rileks dan tidak kaku, yang warna merah jambu namanya HLP gunanya untuk menghilangkan suara-suara yang ibu dengar. Semuanya harus ibu minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila mulut ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bisa menghisap es batu yang bisa ibu minta ke perawat. Bila ibu merasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum konsultasi dengan dokter ya bu, sampai di sini apa ibu reni mengerti?” Pasien : “iya ya saya mengerti sus” Perawat : “baiklah bu, kita lanjutkan ya, sebelum ibu meminum obat lihat dulu labelnya yang menempel pada bungkus obat, berapa dosisnya, satu atau dua butir obat yang harus di minum, jam berapa saja obat yang harus di minum, dan cara meminum obatnya. Ibu harus meminum obat dengan teratur. Kita masukkan waktu minum obat ke dalam jadwal ibu ya. Cara mengisinya jika ibu minum obat sendiri tanpa di ingatkan perawat atau teman di isi dengan M (mandiri), jika ibu meminumnya di ingatkan oleh perawat atau teman maka di isi B (dibantu), jika ibu tidak meminum obatnya maka di isi T (tidak melakukannya). Apakah ibu mengerti?” Pasien : “iya sus saya mengerti” Perawat : “coba ibu ulangi kembali cara mengisi jadwal kegiatan?” Pasien : “Cara mengisinya jika saya minum obat sendiri tanpa di ingatkan perawat atau teman di isi dengan M (mandiri), jika saya meminumnya di ingatkan oleh perawat atau teman maka di isi B (dibantu), jika saya tidak meminum obatnya maka di isi T (tidak melakukannya) Perawat : “ nah bagus ibu sudah mengerti” 3. Fase Terminasi Perawat : “bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang obat?” Pasien : “saya sekarang mengerti cara meminum obat dengan baik sus” Perawat : “sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba ibu sebutkan?” Pasien : “menghardik dan meminum obat sus” Perawat : “wah benar sekali, jadwal minum obat yng sudah kita buat yaitu jam 7 pagi jam 1 siang dan 7 malam. Nah sekarang kita masukkan ke dalam jadwal ya bu. Jangan lupa melakukannya dengan teratur ya” Pasien : “iya sus”
Perawat : “baiklah bu. Bagaimana besok kita bertemu lagi untuk melihat manfaat minum obat dan cara melatih mengotrol halusinasi yang ketiga yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. Apakah ibu bersedia?” Pasien : “iya sus” Perawat : “ibu mau jam berapa?” Pasien : “jam 10 sus” Perawat : “baik, dimana ibu mau kita berbincang nya?” Pasien : “di sini sus” Perawat : “baik, besok kita bertemu lagi jam 10 pagi, di sini ya bu. Saya permisi, assalamualaikum” Strategi pelaksanaan (SP) 3 : klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain Tindakan : a. Evaluasi jadwal kegiatan b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain c. Menganjurkan kepada klien agar memasukkan kegiatan ke jadwal harian klien 1. Fase Orientasi Perawat : “assalamualaikum bu reni” Pasien : “waalaikumsalam” Perawat : “bagaimana perasaan bu reni hari ini?” Pasien : “baik bu” Perawat : “apakah suara suara itu masih muncul?” Pasien : “masih sus, tapi sudah berkurang” Perawat : “apakah ibu telah melakukan 2 cara yang telah kita pelajari sebelumnya?” Pasien : “sudah sus” Perawat : “coba saya lihat jadwal kegiatan harian ibu, bagus sekali bu, sekarang coba lihat obatnya, ya bagus ibu sudah minum obatnya dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan 2 cara tadi suara suara yang ibu dengarkan berkurang?” Pasien : “iya sus sudah berkurang” Perawat : “coba sekarang praktekan cara menghardik suara yang telah kita pelajari” Pasien : “jika saya mendengar suar-suara saya katakana ‘pergi pergi saya tidak mau dengar, kamu suara palsu’ sambal menutup telinga” Perawat : “coba ibu jelaskan kembali pada say acara meminum obat dengan benar” Pasien : “lihat dulu label obat yang menempel, apakah benar nama saya tertulis, perhatikan jenis obatnya, berapa dosisnya, jam berapa, dan cara meminumnya” Perawat : “bagus sekali bu, baiklah sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan belajar cara ketiga untuk mengendalikan suara-suara yaitu berccakap-cakap dengan orang lain”
Pasien : “iya sus” Perawat : “berapa lama ibu mau berbincang-bincang?” Pasien : “15 menit sus” Perawat : “mau dimana ibu berbincang-bincang?” Pasien : “di sini sus”
2. Fase kerja Perawat : “baik, caranya adalah jika ibu mulai mendengar suara-suara, langsung saja ibu cari teman untuk di ajak berbicara. Minta teman untuk berbicara dengan ibu contohnya: ‘tolong berbicara dengan saya, saya mulai mendengar suara-suara. Ayo mengobrol dengan saya!’ atau ibu minta dengan perawat untuk berbicara dengannya seperti ‘sus tolong berbicara dengan saya karena saya mulai mendengar suara-suara. Sekarang coba ibu praktekan” Pasien : “jika saya medengar suara itu, saya cari teman atau perawat untuk berbicara dengan saya. ‘sus tolong bicara dengan saya karena saya mendengar suara-suara’” Perawat : “bagus sekali bu reni” 3. Fase Terminasi Perawat : “bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih cara mengontol suara-suara dengan bercakap dengan orang lain?” Pasien : “merasa baik sus” Perawat : “jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?” Pasien : “sudah 3 cara sus” Perawat : “coba sebutkan” Pasien : “ menghardik, meminum obat, dan bercakap-cakap dengan orang lain” Perawat : “bagus sekali. Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya bu. Berapa kali ibu akan bercakap-cakap?” Pasien : “dua kali sus” Perawat : “baiklah 2 kali, mau jam berapa ibu?” Pasien : “jam 8 pagi sama jam 7 malam” Perawat : “baiklah ibu jam 8 pagi dan jam 7 malam. Jangan lupa ibu lakukan ketiga cara tersebut jika ibu mendengar suara-suara tersebut. Baik bagaimana besok kita bertemu lagi untuk berbincang-bincang tentang manfaat bercakap-cakap dan melatih cara ke 4 yaitu melakukan kegiatan aktivitas fisik. Apakah ib rahmi bersedia?” Pasien : “iya sus” Perawat : “kira kira ibu mau jam berapa?” Pasien : “jam 10 pagi sus”
Perawat : “mau dimana ibu berbincang-bincangnya?” Pasien : “di sini lagi aja sus” Perawat : “baik, besok saya akan ke sini lagi jam 10 pagi. Saya permisi dulu Assalamualaikum” Strategi Pelaksanaan (SP) 4 : mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas sehari-hari atau melakukan kegiatan Tindakan : a. Evaluasi jadwal kegiatan harian b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang mampu klien lakukan c. Menganjurkan klien memasukkan ke jadwal kegiatan sehari hari 1. Fase Orientasi Perawat : “assalamualaikum bu reni” Pasien : “waalaikumsalam” Perawat : “masih ingat saya siapa?” Pasien : “masih sus, suster puni” Perawat : “bagaimana perasaan ibu ? masih dengar suara-suara?” Pasien : “saya sudah jarang mendengarnya sus” Perawat : “apkah ibu sudah melakukan 3 cara yang telah kita pelajari?” Pasien : “sudah sus” Perawat : “coba saya lihat jadwal kegiatan harian ibu… wah bagus sekali. Dengan cara seperti itu suara itu tidak akan mengganggu ibu lagi. Baiklah, sesuai janji kita kemarin kita akan latihan cara yang keempat yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu membersihkan kamar supaya ibu sibuk, maka kesempatan suara muncul akan berkurang “ Pasien : “baik sus” Perawat : “mau berapa lama ibu berbincang-bincang?” Pasien : “ 15 menit sus” Perawat : “mau dimana ibu berbincang-bincang?” Pasien : “di sini sus” 2. Fase kerja Perawat : “baiklah mari kita rapihkan tempat tidur. Agar dapat mengalihkan suara yang di dengar. Dimana tempat tidur ibu?” Pasien : “di sana sus sebelah dapur” Perawat : “baiklah bu sekarang kita merapihkan tempat tidur ya. Kalau kita akan merapihkan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling, dan selimutnya. Lalu kita pasang spray lagi, kita mulai dari arah atas ya sekarang bagian kaki, Tarik da masukkan,
lalu bagian pinggir di masukkan. Sekarang, ambil bantal, guling letakkan di bagian atas kepala dan selimut letakkan di bawah kaki” (pasien mempraktekkan) Perawat : “bagus sekali ibu, ibu dapat mempraktekkannya” 3. Fase terminasi Perawat : “bagaimana perasaan ibu setelah membereskan tempay tidur, apakah selama kegiatan berlangsung suara tersebut muncul?” Pasien : “ tidak sus, saya senang suara tersebut tidak terdengar lagi” Perawat : “bagus sekali, jadi selama latihan tidak ada suara-suara yang muncul ya. Ibu dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara dengan sering bekerja. Apakah ibu bisa jelaskan kembali langkah langkah merapihkan tempat tidur?” Pasien : “pindahkan dulu bantal, guling, dan selimutnya. Lalu pasang spray lagi, kita mulai dari arah atas ya sekarang bagian kaki, Tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir di masukkan. Sekarang, ambil bantal, guling letakkan di bagian atas kepala dan selimut letakkan di bawah kaki” Perawat : “bagus sekali, sekarang di masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya bu, bu sekarang kita sudah melakukan 4 cara untuk menghilangkan suara-suara. Jadi ibu harus melakukannya setiap hari agar suara-suara tersebut tidak muncul kembali. Apakah ibu mengerti?” Pasien : “iya sus” Perawat : “baiklah bu, saya akan menemani ibu untuk melihat apakah ibu melakukannya keempat cara tersebut atau tidak. Saya permisi dulu ya bu . assalamualaikum” Sp 2 keluarga : melatih keluarga praktek merawat pasien langsung dihadapan pasien, berikan kesempatan pada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien dengan halusinasi lagsung dihadapan pasien. 1. Fase orientasi Perawat : “assalamualaikum, bu rina. Bagaimana perasaan ibu hari ini?” Keluarga: “waalaikumsalam, baik sus” Perawat : “apakah ibu masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi kakak ibu yang sedang mengalami halusinasi?” Keluarga : “ya masih ingat sus” Perawat : “bagus, sesuai dengan perjanjian kita, kita akan mempraktekan cara memutus halusinasi langsung di hadapan kakak ibu, mau berapa lama ibu?” Keluarga : “20 menit sus”
2. Fase kerja Perawat : “(di ruang pasien) assalamualaikum bu reni, adik ibu bu rina sangat ingin membantu ibu mengendalikan suara-suara yang sering ibu dengar. Untuk pagi ini adik ibu datang untuk mempraktekan cara memutus suara-suara yang ibu dengar. Ibu nanti kalau sedang dengar suara-suara atau tersenyum sendiri maka adik ibu akan mengingatkan. sekarang, coba ibu perawgakan cara memutus halusinasi yang sedang ibu alami seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya. Tepuk punggung kakak ibu lalu suruh kakak ibu mengusir suara dengan menutup telinga dan menghardik suara tersebut” Keluarga : (mempraktekan yang sudah di pelajari) Perawat : “bagus sekali bu. Bagaimana bu? Senang di bantu adiknya?” Pasien : “ iya sus, senang sekali” Perawat : “ nah sekarang adik ibu ingin melihat jadwal kegiatan harian ibu, baiklah sekarang saya dan adik ibu ke ruang perawat dulu”
3. Fase terminasi Perawat : “bagaimana perasaan ibu setelah mempraktekan cara memutus halusinasi langsung di hadapan kakak ibu?” Keluarga : “saya senang, bisa membantu kakak saya sus” Perawat : “baiklah, bu, ibu harus terus mengingat pelajaran kita hari ini ya bu, ibu dapat melakukannya cara itu bila kakak ibu mengalami halusinasinya” Keluarga : “baik saya akan mengingatnya” Perawat : “baik untuk membicarakan selanjutnya tentang jadwal kegiatan kakak ibu untuk persiapan di rumah. Ibu mau berapa hari lagi kita bertemu? “ Keluarga : “ 2 hari lagi aja sus” Perawat : “baik, ibu mau jam berapa?” Keluarga : “jam 9 pagi sus” Perawat : “baik kita akan bertemu 2 hari lagi jam 9 pagi” SP 3 keluarga : membuat perencanaan pulang bersama keluarga 1. Orientasi Perawat : “assalamualaikum bu, karena besok bu reni sudah boleh pulang, maka sesuai janji kita sekarang ketemu untuk membicarakan jadwal kakak ibu selama di rumah. Bagaimana bu selama ibu membesuk apakah sudah terus di latih cara merawat kakak ibu?” Keluarga : “baik sus, iya saya sering melatih cara untuk memutus halusinasi tersebut” Perawat : “nah sekarang kita bicarakan jadwal kakak ibu di rumah. Ibu mau berapa lama?”
Keluarga : “ 15 menit sus” Perawat : “ baik, ibu mau bicara di mana?” Keluarga : “di sini sus” 2. Fase kerja Perawat : “ini jadwal kegiatan kakak ibu di rumah sakit. Jadwal ini dapat dilanjutkan di rumah. Coba ibu lihat mungkinkah di lakukan di rumah. Siapa yang kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan? Bu, jadwal yang telah di buat selama kakak ibu di rumah sakut tolong di lanjutkan di rumah. Baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya, hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh kakak ibu selama di rumah. Misalnya kalau kakak ibu terusmenerus mendengar suara-suara yang mengganggu dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal itu terjadi segera hubungi perawat di puskesmas terdekat dari rumah
ibu.
Selanjutnya
perawat
tersebut
akan
membantu
memantau
perkembangan kakak ibu selama di rumah” Keluarga : “baiklah sus, saya dan keluarga saya akan berusaha untuk memantau kondisi kakak saya dan mengingatkan untuk terus-menerus melaksanakan kegiatan yang ia dapat di rumah sakit. 3. Fase terminasi Perawat : “bagus sekali, bagaimana bu? Ada yang ingin di tanyakan?” Keluarga : “tidak bu saya tidak ada pertanyaan, saya sudah paham” Perawat : “coba ibu sebutkan cara merawat kaka ibu di rumah?” Keluarga : “mengingatkan minum obat, tidak membiarkan sendiri, dan mengingatkan dia untuk menghardik suara yang di dengar jika mengganggu” Perawat : “bagus sekali, ini jadwal untuk di bawa pulang. Selanjutnya, silahkan ibu menyelesaikan administrasi yang di butuhkan. Kami akan siapkan kakak ibu untuk pulang”