Strategi Pelaksanaan Berduka.docx

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KEHILANGAN BERDUKA

Pertemuan ke:

Hari Tanggal :

A. Proses Keperawatan. 1.

Kondisi Pasien a. Data Subjektif -

Pasien mengatakan sedih ketika mengingat ibunya yang sudah meninggal.

-

Pasien mengatakan menangis jika teringat ibunya.

-

Pasien mengatakan sering mendengar bisikan perempuan seperti suara ibunya yang mengatakan “jangan bandel ya” atau suara lakilaki yang mengejeknya.

b. Data Objektif

2.

-

Pasien terlihat melamun.

-

Pasien terlihat menyendiri.

-

Pasien terlihat sering menangis atau ngomel-ngomel tanpa sadar.

Diagnosa Keperawatan. Kehilangan Berduka

3.

Tujuan Tindakan Keperawatan a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan pasien dapat merasa aman dan

nyaman saat berinteraksi dengan

perawat. b. Pasien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya. c. Pasien merasa lebih tenang. 4.

Tindakan Keperawatan. a. Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan pasien.

b. Dorong pasien untuk mengungkapakan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap perkataan pasien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi. c. Ajarkan pasien teknik mengalihkan rasa berduka kehilangan dengan melakukan hal-hal yang disukai

B. Strategi Pelaksanaan. SP 1 Pasien : a. Tahap Orientasi -

Salam Terapeutik “selamat siang Mbak, perkenalkan nama saya IN, panggil saja saya I. Saya perawat yang dinas di ruangan Kencana ini. Hari ini saya dinas siang dari jam 2 siang sampai jam 8 malam. Saya yang akan merawat Mbak selama Mbak di rumah sakit ini. Nama Mbak siapa, senangnya dipanggil apa?”

-

Evaluasi / Validasi “Bagaimana perasaan Mbak R saat ini? Adakah hal yang sedang Mbak pikirkan?”

-

Kontrak “Baiklah, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan berduka Mbak R.” “Berapa lama Mbak R mau berbincang-bincang?. Bagaimana kalau 20 menit?” “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di bangku taman?”

b. Tahap Kerja “Apakah Mbak R ingin menyampaikan sesuatu? Baiklah Mbak R saya paham dengan perasaan Mbak R saat ini, ibu sedih, tetapi ini sudah menjadi jalan yang terbaik untuk Ibu. Kita sebagai manusia hanya bisa berdoa dan menerima semua ini.” “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Mbak R. Tapi coba Mbak R pikirkan perasaan orang terdekat Mbak R, jika Mbak R terus bersedih, itu sudah menjadi kehendak Tuhan, dan Mbak R harus berusaha menerima kenyataan ini.”

“Mbak R, hidup dan matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan. Meninggalnya ibunya Mbak R, juga merupakan kehendakNya. Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun Mbak R.” “Apakah Mbak R sudah bisa memahaminya?” “Untuk mengurangi rasa bersedih Mbak R, Mbak R bisa mengungkapakan pikiran dan perasaan Mbak R dengan saya atau orang terdekat Mbak R. “Ya, bagus sekali Mbak R, seperti itu”

c. Tahap Terminasi. -

Evaluasi /Validasi Subjektif “Bagaimana perasaan Mbak R sekarang? Apa Mbak R mulai memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?” Objektif “Kalau begitu, coba Mbak R jelaskan , hal-hal yang Mbak R dapatkan dari perbincangan kita tadi .”

-

Tindak lanjut “Iya, bagus sekali Ibu. Nah,setiap kali Mbak R, merasa sedih Mbak R, dapat melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali Mbak R, merasa tidak terima dengan kenyataan ini Mbak R, dapat mengingat kembali perbincangan kita hari ini.” “Sekarang kita buat jadwal latihannya ya Mbak R,, berapa kali sehari Mbak R mau latihan mengurangi rasa bersedih Mbak R, dengan mengungkapakan pikiran dan perasaan Mbak R dengan saya atau orang terdekat Mbak R.”

-

Kontrak yang akan datang “Baik, bagaimana kalau besok jam 2 siang, saya datang dan kita latihan cara yang lain untuk mencegah/mengendalikan rasa berduka Mbak R,” “Tempatnya disini lagi saja, ya Mbak R,?” “Selamat Siang.”

SP 2 Pasien: a. Tahap Orientasi -

Salam Terapeutik “ Selamat Sore Mbak R,, apakah Ibu masih ingat dengan saya? Sesuai dengan janji saya kemarin sekarang saya datang lagi pada jam 2 siang”

-

Evaluasi Validasi “Bagaimana perasaan Mbak R, saat ini? Apaka sudah lebih baik daripada kemarin?”

-

Kontrak yang akan datang “Sesuai dengan janji yang sudah kita sepakati kemarin, hari ini kita akan membicarakan hal-hal yang Mbak R, sukai .” “Mau berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”

b. Tahap Kerja “Nah, mbak apakah Mbak R, sudah memikirkan hal-hal yang Mbak R, sukai untuk kita lakukan saat ini?” “Oh ternyata Mbak R, suka bernyanyi dan mendengarkan musik. Jenis musik apa yang Mbak R, sukai? “Oh Mbak R, suka lagu religi, kebetulan saya lagu religi terbaru yang sedang viral pada saat ini.” “Apakah Mbak R, mau mendengarkan lagu religinya?” “Nah, sekarang bisa ibu tunjukkan keahlian Mbak R, dalam bernyanyi.” “Wah, suara Mbak R, sangat bagus,” “Jadi saat Mbak R, sedang merasa sedih Mbak R, bisa melakukakan hal-hal yang Mbak R sukai contohnya seperti tadi, Mbak R bisa bernyanyi dan mendengarkan musik yang Mbak R sukai supaya Mbak R merasa tenang dan rileks.”

c. Tahap Terminasi -

Evaluasi /Validasi Subjektif “Bagaimana perasaan Mbak R sekarang?” Objektif “Setelah melakukan teknik pengalihan rasa bersedih Mbak R dengan melakukakan hal-hal yang Mbak R sukai?”

-

Tindak lanjut “Baiklah Mbak, kalau begitu Mbak R dapat bernyanyi dan mendengarkan musik yang Mbak R sukai. Ketika Mbak R merasa kesedihan itu mulai Mbak R rasakan .”

-

Kontrak yang akan datang “Nah, sudah berapa cara mengendalikan perasaan sedih yang kita pelajari? “Baik, besok kita akan bertemu kembali untuk melihat sejauh mana Mbak R melaksanakan kegiatan dan sejauh mana Mbak R dapat mencegah rasa sedih. Sampai jumpa lagi Mbak R.”