ROLEPLAY TEKNIK NAFAS DALAM DAN HIPNOTIS LIMA JARI
Pertemuan ke-1 a) Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien -
Data Subjektif: a. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah. b. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya. c. Klien mengatakan sulit tidur d. Klien mengatakan tidak nafsu makan.
-
Data Objektif Klien terlihat seperti orang bingung, terdapat kantung mata yang cekung, dan terlihat lemas.
2. Diagnosa Keperawatan: Ansietas 3. Tujuan Tindakan Keperawatan a. Tujuan Umum
: mengatasi gangguan ansietas klien.
b. Tujuan Khusus
:
Pasien mampu membina hubungan saling percaya
Pasien mampu mengenal ansietas
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
Pasienmampu
memperagakan
dan
menggunakan
teknik
relaksasi untuk mengatasi ansietas 4. Tindakan Keperawatan a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah
Mengucapkan salam terapeutik
Berjabat tangan
Menjelaskan tujuan interaksi
Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien
b. Membantu pasien mengenal ansietas :
Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi
b) Strategi Komunikasi 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, nama saya……... Saya adalah mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Banten.Nama Ibu siapa?” “Ibu senangnya dipanggil apa?” b. Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan Ibu hari ini?semalam tidurnya nyenyak?” c. Kontrak :
Topik “Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara mengontrol cemasdengan latihan relaksasi”
Waktu “Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja”
Tempat “Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika diruangan ini saja kita berbincang-bincang”
Tujuan “Agar ibu dapat mengetahuikecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”
2. Fase Kerja “Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini” “Coba Ibu ceritakan pada saya” Ouw jadi ibu merasa takut jika tetangga ibu melakukan tindakan kejahatan kepada ibu. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya” “Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika diposisi Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu mampu menahan semua cobaan ini. Ibu adalah orang yang luar biasa.Yang perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat kecemasan yang sedang.Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan” “Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan” “Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau ibu juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.
3. Fase Terminasi a. Evaluasi
Subyektif Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan relaksasi?
Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. b. Rencana Tindak Lanjut (RTL) “Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?” “Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini”
c. Kontrak yang akan datang
Topik “Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu rasakan, bagamana jika kita latihan kembali besok bu? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan ibu ya”
Waktu “Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jamyang sama seperti hari ini.Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 20 menit saja”
Tempat “Dimana ibuakanlatihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita melakukannya disini saja”
Pertemuan ke-2
a) Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien -
Data Subjektif
:
a. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah. b. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya. c. Klien mengatakan sulit tidur d. Klien mengatakan tidak nafsu makan. -
Data Objektif
Klien terlihat seperti orang bingung, terdapat kantung mata yang cekung, dan terlihat lemas.
2. Diagnosa Keperawatan: Ansietas 3. Tujuan Tindakan Keperawatan a. Tujuan Umum: Mengatasi gangguan ansietas klien b. Tujuan Khusus
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik distraksi
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan a. Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi ansietas :
Melakukan hal yang disukai
Menonton TV
Mendengarkan music yang disukai
Membaca koran, buku atau majalah
b. Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul
b) Strategi Komunikasi 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “ Assalamu’alaikum, Selamat pagi ibu ! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, saya………., Ibu bisa memanggil saya…………. Saya adalah mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Banten.Nama ibu siapa?Ibu senangnya dipanggil apa?” b. Evaluasi/Validasi “Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk menghilangkan kecemasan ibu?”
c. Kontrak :
Topik “Baiklah ibusesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan tentang latihan distraksi dengan tehnik pengalihan.”
Waktu ” Berapa lama kita akan berlatih ibu? “Bagaimana jika 10 menit?”
Tempat “Dimana kita akan berdiskusi? “Bagaimana jika di halaman samping?”
Tujuan “Tujuan dari latihan hari ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol kecemasan pada diri ibu dan ibu dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari ibu.”
2. Fase Kerja “Ibu, kemarin waktu kita diskusi ibu mengatakan bahwa saat cemas rasanya seluruh badan ibu tegang, baik pikiran maupun fisik.Nah, latihan distraksi ini bermanfaat untuk mengalihkan rasa cemas ibu sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relak atau santai.Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu relak misalnya dengan menonton acara televisi kesukaan ibu, membaca buku atau majalah yang ibu suka, atau dengan mendengar music yang ibu sukai. Nah, sekarang ibu sudah tau kan hal-hal apa saja yang dapat ibu lakukan untuk mengurangi rasa cemas ibu. Nanti apabila ibu merasa cemas lagi, ibu bisa melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi.
3. Fase Terminasi a. Evaluasi
Subjektif “Bagaimana apa ada yang ingin ibu tanyakan dari penjelasan saya tadi?”
Objektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali,nanti jika ibu merasa cemas, ibu dapat melakukan teknik ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL) “Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung mempraktikkan cara ini.” c. Kontrak yang akan datang
Topik “Nah, ibu, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan ibu yaitu dengan teknik hipnotis diri sendiri atau hipnotis dengan 5 jari.”
Waktu “Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan jamyang sama seperti hari ini?”
Tempat “Mau latihan dimana kita bu? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada yang mau ditanyakan bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Selamat siang.”
Pertemuan ke-3 a) Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien -
-
Data Subjektif:
Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.
Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.
Klien mengatakan sulit tidur
Klien mengatakan tidak nafsu makan.
Data Objektif
Klien terlihat seperti orang bingung
Klien tampak seperti orang bingung
Klien sulit berkonsentrasi
2. Diagnosa Keperawatan: Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan a. Tujuan Umum: Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi hipnotis 5 jari b. Tujuan Khusus: Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk mengatasi ansietas 4. Tindakan Keperawatan
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari
Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan memasukkan dalam jadwal
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
b) Strategi Komunikasi 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi ibu” b. Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur?Apakah yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian ibu? Nah kalau sudah coba di praktikkan kembali ya. Bagus bu” c. Kontrak :
Topik, Waktu, Tempat, Tujuan “Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan rasa gelisah ibu. Kita akan berbincangbincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja ya bu.”
d. Tujuan “Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa gelisah ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa gelisah ibu datang kembali.”
2. Fase Kerja “Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh, jadi ibu merasa takut jika dijahati oleh tetangga ibu, ouw. Dulu ibu pernah dihipnotis oleh tetangga ibu dan tetangga ibu mengambil barang berharga ibu. Dan ibu takut jika kejadian itu terulang lagi. Nah ibu, sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah sekarang sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu, sekarang bayangkan pada saat ibu sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu bersama orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu di puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat yang paling indah yang pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.”
3. Fase Terminasi a. Evaluasi
Subyektif “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari?”
Obyektif “Nah, coba ibupraktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi.Bagus, ternyata ibu masih ingat apa yang telah saya ajarkan.”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL) “Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan kembali dan jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam sehari ya bu.”
c. Kontrak yang akan datang
Topik, Waktu, Tempat “Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang.Latihan relaksasi ini adalah cara ke-3 yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan ibu, masih ada cara ke-4 yaitu dengan melakukan pendekatan spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara yang ke 4 ini besok pagi, jam berapa bu? Seperti biasa jam 10 pagi ya dikamar ibu? Masih ada yang mau ditanyakan atau tidak bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu.Terimakasih atas waktunya.”