STRATEGI PELAKSANAAN PADA REMAJA DEFISIT IDENTITAS DIRI KASUS: Seorang tenaga kesehatan melakukan penyuluhan di sebuah desa tentang tumbuh kembang pada remaja pada saat penyuluhan dia melihat salah satu remaja perempuan yang tingkah lakunya tidak wajar atau menyimpang, remaja perempuan tu berpakaian seperti laki –laki dan terlihat lebih nyaman bergaul dengan laki –laki. Perawat
: ”Assalamu’alaikum wr.wb. selamat siang de,perkenalkan saya perawat Monica, dari puskemas durian runtuh,kalau boleh tau nama ade siapa?
Klien
:” nama saya Erna Alestin sus”
Perawat
: “Biasanya kamu dipanggil apa ?”
Klien
: “Cegan aja sus”
Perawat
: “Lah ko cegan ? klau boleh tau kenapa dipanggil cegan?
Klien
: “Karena menurut teman –teman dan keluarga saya, saya itu seperti laki – laki sus. Dan katanya saya itu ganteng. Maka dari itu saya dipanggil Cegan alias Cewe ganteng sus.”
Perawat
: “ ohh gitu…tapi sebutan ganteng itu kan buat laki –laki, kalau untuk perempuan itu cantik…kamu itu cantik erna..
Klien
:” iya sus tapi kebanyakan orang bilang saya ini ganteng sus.”
Perawat
: “Baik Erna, bagaimana perasaan kamu hari ini? “
Klien
: “Aku merasa baaik-baik saja sus.”
Perawat
: “Baiklah…hari ini bolehkah kita berbincang – bincang sebentar tentang perkembangan remaja?
Klien
: “iya boleh sus.”
Perawat
: “Kira – kira kita mau dimana mendiskusikan nya?”
Klien
: “Disini saja suster”
Perawat
: “Baiklah..kita akan mendiskusikan nya kurang lebih 20 menit, apakah kamu bersedia?”
Klien
: “iya bersedia sus”
Perawat
: “Baiklah..ini saya membawakan leaflet tentang perkembangan remaja…silahkan Erna membacanya. Disitu ada dituliskan
ciri
perkembangan remaja yang nomal dan menyimpang” Klien
: “iya sus”
Perawat
: “Apakah menurut Erna perilaku Erna sudah sesuai dengan yang tertulis disitu? “
Klien
: “hmm saya masih belum terlalu mengerti sus…”
Perawat
: “Baiklah…saya akan menjelaskan cirinya. Tugas utama remaja adalah mencapai identitas atau mengenal jati diri. Karena memang pada usia remaja adalah masa dimana seseorang mencari siapa jati diri mereka. Mulai dari kelebihan, kekurangan, tujuan hidup, peran di keluarga, sekolah, kelompok dan lingkungan terdekat. Bila remaja tidak bisa mencapai tugas tersebut maka akan mengalami kebingungan dan sulit mengenal kelebihan dan kekurangan diri. Apakah sudah bisa dipahami ? Apakah ada yang ingin ditanyakan ?
Klien
: “oh gitu ya sus…tidak ada suster.”
Perawat
: “Baiklah. Nah bagaimana kalau kita lanjutkan percakapan tentang kemampuan dan cita – cita Erna ?
Klien
: ”iya boleh sus.”
Perawat
: ”Erna apa hobby dan cita-cita kamu?
Klien
:”Hobby saya olahraga dan balapan motor sus . Cita-cita saya ingin menjadi atlet beladiri atau pembalap.”
Perawat
: “Baiklah erna..menurut kamu apa kelebihan yang kamu miliki dan bagaimana dengan kegiatan disekolah kamu?”
Klien
:“Hmm kelebihan yang saya miliki mungkin saya jago dalam hal beladiri dan balapan motor. Kegiatan saya disekolah hanya belajar di jam pelajaran, sisanya saya nongkrong dengan teman laki-laki saya di bengkel.”
Perawat
: “Nah, menurut Erna, apa yang sudah erna lakukan itu sudah benar? Dan apakah orang tua kamu tau apa hobby kamu dan yang kamu lakukan setelah kegiatan di sekolah? ”
Klien
:”Kalau menurut saya itu benar-benar saja karena memang itu hobby saya dan membuat saya senang, orang tua saya tau kalau saya suka balapan dan beladiri mereka tidak masalah.
Perawat
: “Oh seperti itu…bolehkah saya bertemu dengan orang tua anda setelah kita selesai berbincang – bincang ? .
Klien
: “Iya boleh sus..nanti saya sampaikan ke orang tua saya dan saya kasih alamat nya suster bisa langsung kerumah saya.”
Perawat
: “Bagaimana kegiatan anda dirumah ?”
Klien
: “Saya dirumah tidak bergaul hanya diam dirumah saja,terkadang ibu saya meminta untuk melakukan pekerjaan rumah tangga tetapi saya tidak tertarik dengan pekerjaan itu.”
Perawat
: “Oh seperti itu… menurut anda apa kekurangan dan kelebihan yang anda miliki selama ini?”
Klien
: “Hmm..saya merasa bingung karena saya terkadang merasa berbeda dengan teman wanita yang lain karna mereka menurut saya terlalu ribet.kalau kelebihan saya itu dari hobby saya.
Perawat
: “Nah dengan kelebihan dan kekurangan itu, bagaimana pendapat Erna tentang diri Erna sendiri ? “
Klien
: “Saya pikir..saya merasa diri saya itu laki –laki karena ketika saya bergabung dengan perempuan saya merasa tidak nyaman dan saya berbeda dengan mereka.”
Perawat
: “ Bolehkah saya tahu apa yang menyebabkan anda berfikir seperti ini?”
Klien
: “ Karena saya memang dari kecil terbiasa bermain dengan laki – laki dan saya diperlukan seperti laki –laki dirumah juga, seperti mainan saya dari kecil suka bermain motor –motoran, robot dll. Karena itu juga saya jadi suka balapan motor sus.
Perawat
: “Oh seperti itu…apakah kamu merasa nyaman dengan keadaan seperti sekarang ini ?”
Klien
: “ ya….kadang nyaman kadang tidak sus.”
Perawat
: “Apakah boleh saya memberikan saran ? jika boleh, apakah kamu mau menerima saran dari saya ?”
Klien
: “Iya sus boleh….saya merasa butuh saran dari suster.”
Perawat
: “Saran dari saya.. karena kamu hobi beladiri dan balapan motor,menurut saya beladiri itu bagus memang tidak hanya laki-laki yang harus bisa beladiri tapi perempuan juga harus bisa,dan untuk balapan motor itu menurut saya kurang baik kalau untuk anak perempuan karna itu sangat berbahaya.dan walaupun hobby kamu itu seperti anak laki-laki tetapi kamu tidak harus berpenampilan seperti anak laki-laki kamu tetap bisa menjadi diri kamu sendiri dan berpenampilan seperti anak perempuan biasanya, karena pada dasarnya kamu itu cantik dan kamu itu perempuan.
Klien
:”iya suster memang terkadang saya suka berpikir saya ingin seperti anak perempuan biasanya, tetapi saya merasa tidak bisa dan malu jika saya berpenampilan seperti mereka.
Perawat
:” kamu tidak perlu merasa malu karna kamu itu perempuan dan seharusnya kamu itu berpenampilan seperti perempuan, mulai sekarang jika kamu merasa malu kamu bisa tanamkan dalam diri kamu kalau kamu itu perempuan dan harus seperti perempuan biasanya.
Klien
:” iya suster mulai sekarang saya akan berpenampilan seperti perempuan,dan saya tidak akan merasa malu.
Perawat
:” iya bagus,kamu bisa melakukan pekerjaan yang di lakukan anak perempuan seperti membantu ibu kamu, membereskan tempat tidur memasak,berdandan dan lain-lain layaknya anak perempuan.
Klien
:” iya suster saya akan berusaha untuk seperti itu dan menjadi diri saya sendiri.
Perawat
:” kamu bisa menerapkannya mulai dari sekarang dalam kehidupan sehari-hari kamu dan kamu bisa mengikuti kegiatan seperti anak perempuan.
Klien
:” iya baik suster.
Perawat
:” tidak terasa ya kita sudah berbincang-bincang selama 20 menit, erna bagaimana perasaan anda setelah berbincang-bincang dengan saya.
Klien
:” saya merasa lebih baik suster, dan saya juga bisa tau apa yang selama ini saya lakukan itu kurang baik,seharusnya saya tidak berperilaku seperti anak laki-laki dan seharusnya saya tidak senang jika di panggil dengan sebutan cewek ganteng,karna saya ini perempuan cantik bukan ganteng bukan begitu suster?
Perawat
:” alhamdulilah.. iya bagus kalau kamu bisa paham dan bisa menerima saran saya, coba kita evaluasi apa yang tadi saya katakana,jika kamu merasa malu berpakaian atau bertingkah laku seperti perempuan apa yang harus kamu lakukan?
Klien
:” saya harus menanam kan pemikiran bahwa saya ini perempuan dan sudah seharusnya saya seperti ini, betulkan suster.
Perawat
:” iya bagus berarti kamu sudah tau dan sudah benar-benar paham apa yang harus kamu lakukan,karna kita sudah selesai berbincang-bincang maka saya pamit untuk kembali ke puskesmas, oh iya jangan lupa kamu sampaikan kepada orang tuamu minggu depan saya akan datang kerumah untuk berbincang-bicang kembali.
Klien
:” iya baik suster nanti akan saya sampaikan, terimakasih atas sarannya suster.
Perawat
:” iya sama-sama erna, saya pamit ya, dan jangan lupa kamu itu perempuan bukan laki-laki,ok, nanti minggu depan saya akan melihat perkembangan kamu.
Klien
:” iya oke suster…
Perawat
:” assalamu’alaikum wr.wb.
Klien
:” waalaikumsalam.