SKENARIO 3
Pasien X, 30 tahun datang ke RS dengan keluhan tiba-tiba merasakan sakit pinggang sebelah kiri yang tak tertahankan. Pasien juga merasakan mual dan muntah sejak tiga hari yang lalu. Pasien mengatakan khawatir dengan kondisinya. Pasien mengatakan pertama kali merasakan sakit seperti ini
I. II.
KLARIFIKASI ISTILAH-ISTILAH PENTING KATA KUNCI / PROBLEM KUNCI 1. Sakit pinggang sebelah kiri 2. Mual muntah sejak 3 hari yang lalu
III.
NYERI PINGGANG
MIND MAP
Infeksi saluran kemih (ISK)
Nefrolitiasis (Batu Ginjal)
Glomerulonefritis
Definisi : Infeksi saluran kemih adalah adanya infeksi dalam saluran kemih yang disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius, dengan atau tanpa disertai gejala.
Definisi : BATU GINJAL Batu (kalkulus) ginjal adalah batu yang terdapat mana saja di saluran kemih. Batu yang paling sering dijumpai tersusun dari kristal- kristal kalsium. Komponen yang lebih jarang membentuk batu adalah struvit atau magnesium, amonium, asam urat, atau kombinasi bahan-bahan ini.
Definisi : Glomerulonefritis adalah salah satu jenis penyakit ginjal dimana terjadi peradangan pada glomerulus.
Etiologi : - Bakteri - Virus (jarang ditemukan) - Jamur (jarang ditemukan) Manifestasi Klinis - Nyeri suprapubik dan menjadi nyeri pinggang - Mual muntah - Spasme kandung kemih
menyebar
Etiologi : Menurut Kartika S. W. (2013:183) ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya batu pada ginjal, yaitu : - Faktor dari dalam (intrinsik) - Faktor dari luar (ekstrinsik) Manifestasi klinis : - Nyeri pinggang - Hematuria - penurunan pengeluaran urine - Pengenceran urine
Etiologi : - Infeksi - Kelainan system imun - vaskulitis Manifestasi Klinis : - Nyeri pinggang - Edema - Frekuensi miksi berkurang - Kelelahan
Penyakit
ISK
NEFROLITIASIS
GLOMERULONEFRITIS
Manifestasi Sakit Pinggang
Mual,Muntah
Umur 30-an
IV.
V.
-
-
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING 1. Mengapa pada kasus diatas pasien mngeluh sakit pinggang sebelah kiri ? 2. Apa hubungan mual muntah pada kasus diatas ? JAWABAN PERTANYAAN PENTING 1. 2. Sakit ginjal yang sudah akut atau jika sudah sampai tahap gagal ginjal sering disebut juga sebagai silent killer.Disebut demikian karena gejalanya yang sulit dideteksi, seperti mual dan muntah. Banyak sekali penyakit ringan yang gejalanya ditunjukkan dengan mual dan muntah, contohnya sakit maag. Namun dalam kasus penyakit ginjal, gejala mual dan muntah muncul karena tumpukan limbah dan kotoran dalam darah tidak berhasil dikeluarkan. Hal tersebut dapat menyebabkan terganggunya pusat refleks muntah di otak dan sistem pencernaan, sehingga terjadilah mual dan muntah.
VI.
TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA Pada tujuan pembelajaran selanjutnya kami akan membahas tentang : 1. Mengetahui data-data penunjang seperti pemeriksaan laboratorium pada kasus diatas 2. Mengetahui data seperti tanda-tanda vital pada kasus diatas
VII.
INFORMASI TAMBAHAN 1. Jurnal I : PENGARUH EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP KELARUTAN KALSIUM DALAM BATU GINJAL
Evie Kurnia Maya Dewi, et, al (Agustus 2016) 2. Jurnal II : MELURUHKAN BATU GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN KALIUM SITRAT PADA JERUK NIPIS Saraswati Putri Budiyanto, et, al (
VIII.
KLARIFIKASI INFORMASI 1. Jurnal I : Tumbuhan seledri merupakan salah satu tanaman berkhasiat yang banyak digunakan oleh masyarakat, juga sebagai penyedap dalam makanan. Seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan kencing (diuretic), pereda kejang, menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing 2. Jurnal II :
IX. X.
ANALISA DAN SINTESIS INFORMASI LAPORAN DISKUSI Konsep medis 1. Definisi BATU GINJAL Batu (kalkulus) ginjal adalah batu yang terdapat mana saja di saluran kemih. Batu yang paling sering dijumpai tersusun dari kristal- kristal kalsium. Komponen yang lebih jarang membentuk batu adalah struvit atau magnesium, amonium, asam urat, atau kombinasi bahan-bahan ini. Batu ginjal dapat disebabkan oleh peningkatan pH urine (misalnya batu kalsium bikarbonat) atau penurunan pH urine (misalnya batu asam urat). Konsentrasi bahan-bahan pembentuk batu yang tinggi di dalam darah dan urine serta kebiasaan makan atau obat tertentu, juga dapat merangsang pembentukan batu. Segala sesuatu yang menghambat aliran
urine dan menyebabkan stasis (tidak ada pergerakan) urine di bagian mana saja di saluran kemih, meningkatkan kemungkinan pembentukan batu. Batu kalsium, yang biasanya terbentuk bersama oksalat atau fosfat, sering menyertai keadaan-keadaan yang menyebabkan resorpsi tulang, termasuk imobilisasi dan penyakit ginjal. Batu asam urat sering menyertai gout, suatu penyakit peningkatan pembentukan atau penurunan ekskresi asam urat. kegemukan dan kenaikan berat badan meningkatkan risiko batu ginjal akibat peningkatan ekskresi kalsium, oksalat, dan asam urat yang berlebihan. NEFROLITIASIS Walaupun kalkulus (batu) dapat terbentuk di mana saja di saluran kemih, namun daerah yang paling sering adalah ginjal. Batu-batu ini dapat bergerak turun ke saluran kemih, tersangkut di mana saja Pengobatan dan asuhan keperawatan pada klien dengan kalkulus ginjal adalah sama dengan klien dengan klien kalkulus di bawah saluran kemih. Namun, kerusakan ginal yang disebabkan oleh kalkulus dapat menjadi permanen dan mungkin memerlukan nefrektomi. 2. Etiologi Menurut Kartika S. W. (2013:183) ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya batu pada ginjal, yaitu : a.
Faktor dari dalam (intrinsik), seperti keturunan, usia (lebih banyak pada usia 30-50 tahun, dan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada perempuan.
b.
Faktor dari luar (ekstrinsik), seperti geografi, cuaca dan suhu, asupan air (bila jumlah air dan kadar mineral kalsium pada air yang diminum kurang), diet banyak purin, oksalat (teh, kopi, minuman soda, dan sayuran berwarna hijau terutama bayam), kalsium (daging, susu, kaldu, ikan asin, dan jeroan), dan pekerjaan (kurang bergerak).
Berapa penyebab lain adalah : a.
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kencing. b.
Stasis obstruksi urine Adanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah pembentukan batu saluran kencing.
c.
Suhu Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringat sedangkan asupan air kurang dan tingginya kadar mineral dalam air minum meningkatkan insiden batu saluran kemih.
d.
Idiopatik (Arif Muttaqin, 2011:108)
3. Patofisiologi Batu terbentuk di traktus urinarius ketika konsertrasi substansi tertentu seperti Ca oksalat,kasium fosfat, dan asam urat meningkat. Batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisicnsi substansi tenentu, seperti sitrat yang secara normal pencegah kristaisasi dalam urin Kondisi lain yang mempengaruhi laju pembentukan batu mencakup PH urine dan status cairan pasien. Ketika
batu
menghambat
aliran
urin,
terjadi
obstruksi,
menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ueter proksinal Infeksi (peilone fritis & cystitis yang disertai menggigil demam dan disuria) dapat terjadi dari ritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu. jika ada. menyebabkan sedikit gejala namun secara fungsional perahan-lahan merusak unit fiungsional ginjal dan nyeri luar biasa dan tak nyaman. Batu yang terjebak di ureter, menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa. Pasien sering merasa ingin berkemih, namun hanya sediki yang kelıar dan biasanya mengandung darah akihat aksi ahrasif hatu Umumnya batu diameter <0,5- cm keluar spontan. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan di seluruh area kostovertebral dan muncul mual dan muntah, maka pasien sedang
mengahmi kolk renal. Diare dan ketidaknyama nan abdominal dapat terjadi. Selain itu ada beberapa teori yang,membahas tentang proses pembentukan batu yaitu: 1)
Teori inti (nucleus): Kristal dan benda asing merupakan tempat pengendapan kristal pada urine yang sudah mengalami supersaturasi
2)
Teori matriks: Matriks organik yang berasal dari serum dan protein urine memberkan kemungk inan pengendapan kristal
3)
Teori inhbitor kristalisasi: Beberapa substansi dalam urine menghambat terjadinya kristalisasi, konsentrasi yang rendah atau abscnnya substansi ni memungk inkan tcrjadinya kristalisasi
Pembentukan batu me mbutuhkan supersaturasi dimana supersaturasi ni tergantung dari PH urine, kekuatan ion konsentrasi cairan dan pembentukan kompleks. Terdapat beberapa jens batu, di antaranya: a) Batu kalsium Batu jenis ini sering di temukan Bentuknya besar dengan permukaan halus, dapat bercampur antara kabium degan fosfat. Batu kaium sering di jumpai pada orang yang mempnyai kadar vitamin D herebhan atau gangguan kelenar paratiroid Orang menderita kangker, stroke, atau penyakit sarkoidisis juga dapat menderita batu kasium. Bau kaium dapat di sebabkan oleh: a. Hiperkalsiuria abortif Ganggan metabolisme yang menyebabkan terjadinya absorbsi khusus yang berlebihan juga pengaruh vitamin D dan hiperparatiroid. b. Hiperkal siuria renalis kebocoran pada ginjal b) Batu oksalat Batu oksalat dapat disebabkan oleh a. Primer autosomal resesif b. Inestinhalasi : vitamin C, ethylenglicol methoxyflurane, anestesi
c. Hiperoksa aimasi, saluran cerna, reseksi usus halus, by pass jejenoikal sindrom malabsobsi c) Batu asam urat Permukaannya halıs, berwarna coklat unak. Batu ini dapat disebabkn oleh a. Makanan yang banyak mengandung purin b. Pemberian sitostatik pada pengobatan neopasma c. Dehidrasi kronis d. Obat: tiazid, lazik, salisilat d) Batu sturvit Batu ini biasanya berbentuk tanduk nusa. Biasanya mengacu pada riwayat infeksi terbentuk pada urin yang kaya ammonia alkali persisten akibat UTI kronik. Batu sistin terjadi terutama pada beberapa pasien yang mengaami defek absorbsi sistin. e) Batu Sistin Berbentuk kristal kekuningan timbul akibat tingginya kadar sistin dakm urin Keadan ini terjadi pada penyakit sistinura. Kelainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino dimembran batas sikat tubulus proksimalmeliputi sistim arginin, omitin, sitrulin dan lisin. 4. Manifestasi klinis Nyeri Sering bersifat kolik (ritmik), terutama apabila batu terletak di ureter atau di bawahnya.Nyeri mungkin hebat. Lokasi nyeri akan bergantung pada letak batu. a) Batu di ginjal itu sendiri mungkin asimtomatik kecuali apabila batu tersebut menyebabkan obstruksi atau timbul infeksi b) Hematuria disebabkan oleh iritasi dan cedera struktur ginjal, sering terjadi menyertai batu. c) penurunan pengeluaran urine apabila terjadi obstruksi aliran. d) Pengenceran urine apabila terjadi obstruksi aliran, karena kemampuan ginjal memekatkan urine terganggu oleh pembengkakan yang terjadi di sekitar kapiler peritubulus .
5. Komplikasi a) Obstruksi urine dapat terjadi di sebelah hulu dari batu di bagian mana saja di saluran kemih. Obstruksi di atas kandung kemih dapat menyebabkan hidroureter, yaitu ureter membengkak oleh urine. Hidrourcter yang tidak diatasi, atau obstruksi pada atau di atas tempat ureter keluar dari ginjal dapat menyebabkan hidronefrosis yaitu pembengkakan
pelvis
ginjal
dan
sistem
duktus
pengumpul.
Hidronefrosis dapat menyebabkan ginjal tidak dapat memekatkan urine sehingga terjadi ketidakseimbangan elektrolit dan cairan b) Obstruksi menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik interstisium dan dapat menyebabkan penurunan GFR. Obstruksi yang tidak diatasi dapat menyebabkan kolapsnya nefron dan kapiler sehingga terjadi iskemia nefron karena suplai darah terganggu. Akhirnya dapat terjadi gagal ginjal jika kedua ginjal terserang. c) Setiap kali terjadi obstruksi atliran urine (stasis), kemungkinan infeksi bakteri meningkat. d) Dapat terbentuk kanker ginjal akibat peradangan dan cedera berulang
6. Penatalaksanaan medis a) Peningkatan asupan cairan meningkatkan aliran urine dan membantu mendorong batu. Asupan cairan dalam jumlah besar pada orang-orang yang rentan mengalami batu ginjal dapat mencegah pembentukan batu. b) Modifikasi makanan dapat mengurangi kadar bahan pembentuk batu , bila kandungan batu teridentifikasi. c) Mengubah pH urine sedemikian unruk meningkatkan pemecahan batu. d) Litotripsi (terapi gelombang kejut ekstra) korporeal (di luar tubuh)atau terapi laser untuk memecahkan batu e) Mungkin diperlukan tindakan bedah untuk mengangkat batu besar atau untuk menempatkan slang di sekitar batu untuk mengatasi okstruksi.
Konsep Keperawatan 1. Pengkajian 2. Analisis data
3. Rencana Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NOC
NIC
RASIONAL
Nyeri Akut (D.0077)
Nyeri : Efek yang mengganggu
Manajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
Kategori : psikologis
Kriteria hasil:
Observasi
Observasi :
Subkategori
:
nyeri
kenyamanan
keperawtan
Definisi: Pengalaman emosional dengan
sensorik yang
atau
dilakukan selama
tindakan 3×24
dan
ringan
hingga
Mandiri :
masalah nyeri akut teratasi dengan -
Bantu keluarga klien mencari dan -
Dukungan keluarga bisa
indikator sebagai berikut:
menyediakan dukungan
meningkatkan kenyamanan
Lakukan pengkajian nyeri yang
pasien.
atau 1.Gangguan pada aktifitas hidup -
mengikuti
jaringan 2. Ketidaknyamanan (3)
fungsional, 3. Gangguan eliminasi urin (3)
dengan omset mendadak atau Ket: lambat
-
jam, Mandiri
berkaitan sehari-hari (30
kerusakan
akutual
dan Setelah
-
lokasi,karakteristik,onset,frekuensi,k
kualitas intervensi dari nyeri yang
ualitas,intensitas atau beratnya nyeri
dilakukan
dan factor pencetus
berintensitas 1. Berat
Kolaborasi :
berat
Health Education :
yang 2. Cukup berat
berlangsung kurang dari 3 3. Sedang bulan .
pasien bisa mengetahui frekuensi
-
4. Ringan
Anjurkan
prinsip-prinsip Kolaborasi : -
manajemen nyeri
5. Tidak ada
-
Ajarkan
metode
Health Education : farmakologi
-
untuk menurunkan nyeri
Penyebab: 1. agen pencedera kimiawi Keparahan Gejala (mis,terbakar, iritan)
bahan
keperawtan
dilakukan selama
bisa
mengetahui
prinsip-prinsip
manajemen
nyeri
kimia Kriteria hasil: Setelah
Pasien
tindakan 3×24
jam,
Agar supaya pasien bisa tau tentang metode farmakologi untuk menurunkan nyeri
Tanda dan gejala mayor
masalah nyeri akut teratasi dengan
Subjektif
indikator sebagai berikut:
1. Mengeluh Nyeri
1. Intensitas gejala
Objektif
2. Frekuensi gejala
1. Sulit tidur
3.Menetapnya gejala
2. Tampak meringis
Ket:
Kondisi klinik terkait
1. Berat
1. Infeksi
2. Cukup berat
2. Sindrom coroner akut
3. Sedang 4. Ringan 5. Tidak Ada
Mual Ansietas
Faktor instrinsik : gen, usia, dan gender
Faktor ekstrinsik : geografi, cuaca & suhu, diet dan pekerjaan
Pengendapan garam, mineral dan kalsium
Urine kental / pekat
Membentuk kristal-kristal padat Menjadi kristal nukleus
Kristal bertambah besar hingga mencapai titik maksimal
Kristal-kristal akan bergabung membentuk partikel yg lebih besar Terbentuklah BATU GINJAL Menyumbat saluran kemih
Batu bergesekan pd dinding saluran kemih
Metabolisme tubuh terganggu Kadar garam&mineral abnormal
Inflamasi Tubuh berkompensasi (mual,muntah) Pelepasan mediator kimia Dx. Mual Merangsang nosiseptor Hipotalamus
Pertama kali mengalami
Nyeri dipersepsikan
Kurang informasi
Nyeri pinggang
Stress psikologi
Dx. Nyeri Akut
Pasien khawatir Dx. Ansietas