C1 Skenario 3.docx

  • Uploaded by: Yogi Sampe Pasang
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View C1 Skenario 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,009
  • Pages: 10
Pengaruh Growth Hormon Terhadap Pertumbuhan Tinggi Badan Joseph Nelson Leo (102011009), Rizqi Putra Pratama (102016022), Christopher Bryant (102016107), Giamy Giamto (102012306), Irma Suryani (102016005), Febriana Loto Patandianan (102016056), Sr. Kresensiana Erniwati (102016112), Elisa Violeta Siman (102016137), Siti Anggra Puji Astuti (102016222), Nurul Iffah Syahirah Binti Amar (102016264). Kelompok C1 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara no.6 Jakarta 11510. Telepon : 021-5694 2061; Fax : 021-563 1731.

ABSTRAK Sistem endokrin, salah satu dari dua sistem regulatorik utama tubuh, mengeluarkan hormon yang bekerja pada sel sasaran untuk melaksanakan aktivitas homeostatik yang antara lain berupa mengatur konsentrasi molekul nutrien, air, garam, dan elektrolit. Hormon juga berperan besar dalam mengontrol pertumbuhan. Hormon pertumbuhan itu dihasilkan dikelenjar hipofisis dimana sekresi hormone dipengaruhi oleh hipotalamus dan hipofisis. Hipofisis dibagi menjadi dua, yaitu hipofisis anterior atau adenohipofisis dan hipofisis posterior atau neurohipofisis. Dimana hipofisis anterior yang menghasilkan hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh sekresi Growth Hormon (GH) yang dipengaruhi oleh hipotalamus. Kata kunci: Hipotalamus, Adenohipofisis, Growth Hormon.

ABSTRACT The endocrine system, one of the two major regulatory systems of the body, secretes the hormone acting on the target cell to perform a homeostatic activity which, among other things, regulates the concentration of nutrient molecules, water, salts, and electrolytes. Hormones also play a major role in controlling growth. The growth hormone is produced in the pituitary gland where the secretion of the hormone is affected by the hypothalamus and the pituitary. The pituitary is divided into two, the anterior pituitary or the adenohipofisis and the posterior pituitary or neurohipofisi . Where the anterior pituitary produces the growth hormone produced by Growth 1

Hormone

secretion

(GH)

influenced

by

the

hypothalamus.

Keywords: Hypothalamus, Adenohipofisis, Growth Hormone.

Pendahuluan Dari kita lahir sebagai bayi dan sekarang sampai sebesar ini, kita melalui suatu fase yang disebut sebagai pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan disini merupakan proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel tubuh makhluk hidup. Dalam pertumbuhan banyak hal yang mempengaruhi misalnya, intake makanan, aktifitas sehari–hari dan tidak lupa hormon. Hormon dihasilkan dikelenjar hipofisis. Dimana sekresi hormon di pengaruhi Hipotalamus dan hipofisis. Kelenjar hipofisis terbagi atas dua, yaitu hipofisis anterior atau adenohipofisis dan hipofisis posterior atau neurohipofisis. Hormon pertumbuhan dihasilkan oleh sekresi Growth Hormon (GH) di hipofisis anterior atau adenohipofisis yang dipengaruhi oleh Hipotalamus. Peranan GH selain untuk pertumbuhan memiliki peranan terhadap metabolisme karbohidrat, lemak dan penyimpanan protein. Tetapi apabila kelenjar hipofisis tersebut mengalami gangguan seperti adanya tumor maka sekresi hormon tersebut akan terjadi gangguan. Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh GH dan hormon pertumbuhan lainnya pada pertumbuhan manusia.

Adenohipofisis Kelenjar pituitaria (hipofisis) manusia adalah organ berbentuk bulat atau lonjong. Karena letaknya di bawah hipotalamus dari diensefalon, maka lebih dikenal dengan sebagai hipofisis. Hipofisis dibagi dalam adenohipofisis dan neurohipofisis.1 Hipofisis panjangnya sekitar 1 cm, lebar 1-1,5 cm, dan tebal 0,5 cm. Beratnya sekitar 0,5 g pada pria dan sedikit lebih pada wanita. Adenohipofisis terbagi menjadi pars distal (lobus anterior), pars tuberalis, dan pars intermedia dan neurohipofisis menjadi pars nervosa, infundibulum.2 Pars tuberalis mengelilingi infundibulum menghubungkan hipofisis dengan hipotalamus. Pars distal mengandung dua sel utama, sel kromofob dan sel kromofil. Kromofil dibagi menjadi asidofil (sel alfa) dan basofil (sel beta). Sel asidofil dibagi menjadi somatotrof dan mammotrof, sedangkan basofil (sel beta) dibagi menjadi gonadotrof, tirotrof dan kortikotrof.3 Adenohipofisis tidak memiliki hubungan saraf langsung 2

dengan hipotalamus. Hormon adenohipofisis juga dilepas berdasarkan sinyal dari hipotalamus tetapi melalui hubungan vaskular.4 Adenohipofisis mensintesis hormonhormon yang kemudian dikeluarkan ke dalam darah.

G

Gambar 1. Kelenjar hipofisis3

Pada lobus anterior ini disekresikan hormon-hormon yang akan menuju sel atau organ targetnya untuk memberikan efeknya. Berikut hormon yang diproduksi oleh hipofisis anterior:1-3 1. Growth Hormone (GH) yang memicu pertumbuhan pada manusia sampai umur tertentu. 2. Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang akan menuju pada kelenjar tiroid untuk merangsang pada daerah tertentu. 3. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) yang akan merangsang kelenjar suprarenalis, khususnya bagian korteksnya. 4. Folicle Stimulating Hormone (FSH) yang akan menuju orgas targetnya yaitu ovarium, khusus pada wanita. 5. Luiteinizing Hormone (LH) 6. Prolaktin yang membantu dalam perkembangan kelenjar mamae 7. Melanocyt Stimulating Hormone (MSH) yang mengatur melanin pada kulit.. 3

Lobus posterior hipofisis yang sebenarnya hanyalah perluasan dari hipotalamus

dan

tempat

penyimpanan

sementara

hormon-hormon

sebelum

disekresikan kedalam sel target. Hormon yang terdapat didalamnya adalah:1-3 1. Oksitosin Hormone yang bekerja untuk kontraksi uterus saat melahirkan, ataupun untuk pengeluaran air susu pada wanita laktasi. 2. Antidiuretic Hormone (ADH) yang mengatur kadar cairan dan komposisi cairan dalam tubuh manusia.

Growth Hormon Hormon pertumbuhan (Growth Hormone [GH]) atau hormon somatotropik (STH) adalah sejenis hormon protein. Hormon ini mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan jumlah, disertai efek utama pada pertumbuhan tulang dan otot rangka.4 Hormon pertumbuhan dihasilkan di hiposfisis anterior dan merupakan hormon utama yang mengatur pertumbuhan pada manusia. Hormon pertumbuhan manusia adalah anggota dari sekelompok hormon yang selain GH, terdiri dari proklatin (PRL) dan somatomamotropin korionik manusia (hCS; laktogen plasenta manusia). Walaupun masing-masing memiliki potensi mendorong pertumbuhan dan aktivitas laktogenik, hanya GH yang memiliki pengaruh bermakna pada pertumbuhan.5 Hormon pertumbuhan adalah suatu polipeptida dengan 191 asam amino (berat molekul sekitar 22.000) yang memiliki dua jembatan disulfida. Baik GH maupun hCS dikode sebagai suatu prahormon di kromosom 17.5 Growth hormone adalah hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Growth hormone selain memiliki peranan terhadap pertumbuhan, growth hormone juga memiliki peranan lain yaitu meningkatkan protein tubuh, menggunakan lemak dan menghemat penggunaan karbohidrat.

Fungsi Growth Hormon Hormon pertumbuhan meningkatkan sintesis protein di semua sel tubuh, terutama sel otot. GH menstimulasi pertumbuhan kartilago dan aktivitas osteoblas, sel penghasil tulang di tubuh. GH sangat penting untuk pertumbuhan tulang longitudinal dan untuk remodeling tulang yang terus-menerus berlangsung seumur hidup. Efek GH terhadap tulang dan kartilago tejadi melalui peptida perantara, yang disebut 4

somatimedin atau faktor pertumbuhan mirip insulin (insulinlike growth factor, IGF) yang dilepaskan dari hati sebagai respon terhadap hormon pertumbuhan. GH secara langsung menstimulasi pertumbuhan hampir semua organ lain pada tubuh termasuk otot jantung, kulit dan kelenjar endokrin.6 GH mendorong pertumbuhan tulang dan panjang tulang. Keadaan ini dihasilkan dari berbagai efek hormon pertumbuhan pada tulang yang meliputi:2 1. Peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik yang menyebabkan pertumbuhan tulang 2. Meningkatkan kecepatan reproduksi dari sel kondrositik dan osteogenik 3. Efek khusus dalam mengubah kondrosit menjadi sel osteogenik, jadi menyebabkan timbunan khusus tulang yang baru. Hormon ini merangsang aktivitas osteoblas dan proliferasi tulang rawan epifisis sehingga terbentuk ruang untuk pembentukan tulang lebih banyak. Osteoblas di dalam periosteum tulang dan dalam beberapa cavitas tulang membentuk tulang baru pada permukaan tulang yang lama. Secara bersamaan osteoklas di dalam tulang meresorpsi tulang yang lama. Bila kecepatan pembentukan lebih besar dari resorpsi, maka ketebalan tulang akan meningkat. GH dengan kuat merangsang aktivitas osteoblas. GH dapat mendorong pemanjangan tulang panjang selama lempeng epifisis tetap berupa tulang rawan atau terbuka dan pada akhir masa remaja di bawah pengaruh hormon seks lempeng ini mengalami penulangan sempurna, atau menutup, sehingga tulang tidak lagi dapat memanjang meskipun terdapat GH.7 Karena itu, setelah lempeng tertutup , tidak lagi bertambah tinggi.

Mekanisme Growth Hormon Hormon pertumbuhan dilepaskan dari hipofisis anterior sebagai respon terhadap keseimbangan antara dua hormone hipotalamus: Growth Hormone Releasing Hormone (GHRH) dan Growth Hormone Inhibiting Hormone yang juga disebut somatostatin. GH bekerja dengan cara umpan balik negatif pada hipotalamus untuk menurunkan pelepasan GHRH lebih lanjut.6 Peningkatan GHRH terjadi sebagai respon terhadap peningkatan kadar asam amino yang bersirkulasi, hipoglikemia, puasa atau kelaparan, stress fisik dan 5

emosional, dan penurunan GH. Olahraga menstimulasi pelepasan GHRH, secara langsung atau melalui efek hipoglikemia dan stress fisik. Hormon reproduktif (estrogen dan testosterone) tampak meningkatkan sekresi GH, baik dengan bekerja secara langsung pada hipofisis ataupun melalui stimulasi GHRH.6

Gambar 2. Umpan balik GH1

Hipotalamus melepaskan hormon inhibisi untuk GH, yang disebut somatostatin. Somatostatin dilepaskan sebagai respon terhadap glukosa darah yang tinggi, asam lemak bebas, obesitas, dan kortisol. Pengaruh emosi-termasuk stresmenstimulasi somatostatin, kemungkinan besar melalui peningkatan kortisol sehingga menurunkan pertumbuhan.6 Hormon ini juga menekan pembentukan dan pengeluaran thyroid-stimulating hormone (TSH), gastrin, sekretin, polipeptida vasoaktif usus (VIP), serta insulin dan glukagon. Somatostatin dihasilkan oleh sejumlah sel dalam tubuh.5 6

a) Terhadap Karbohidrat Hormone pertumbuhan mempunyai empat pengaruh utama terhadap metabolisme glukosa di dalam sel, yaitu: 7,8 

Penurunan pemakaian glukosa untuk energi Berkurangnya pemakaian disebabkan oleh meningkatnya pengangkutan dan penggunaan asam lemak untuk mendapatkan energi yang disebabkan pengaruh hormon pertumbuhan. Jadi asam lemak banyak membentuk asetil KoA yang sebaliknya memicu timbulnya efek umpan balik yang menghambat pemecahan glikolisis dari glukosa dan glikogen



Peningkatan endapan glikogen di dalam sel Bila terdapat kelebihan hormon pertumbuhan, glukosa dan glikogen tidak dapat di gunakan sebagai energi dengan mudah, maka glukosa akan masuk kedalam sel dengan cepat dipolimerisasi menjadi glikogen dan diendapkan.



Berkurangnya ambilan glukosa oleh sel Menurunnya pengangkutan glukosa melewati membran sel, hal ini terjadi karena sel itu sudah jenuh menyerap glukosa yang berlebihan yang sudah sulit digunakan. Tanpa penggunaan dan ambilan oleh sel secara normal maka kosentrasi glukosa darah sering meningkat sampai 50% atau lebih diatas normal. Keadaan ini disebut “diabetes hipofisis”.



Peningkatan sekresi insulin Peningkatan kosentrasi glukosa darah disebabkan oleh rangsangan hormone pertumbuhan

terhadap

sel–sel

beta

dari

pulau

Langerhans

untuk

mensekresikan insulin tambahan. b) Terhadap Protein Hormon pertumbuhan secara langsung meningkatkan pengangkutan paling sedikit beberapa dan mungkin sebagian besar asam amino melewati membran sel ke bagian dalam sel. Keadaan ini meningkatkan konsentrasi asam amino dalam sel dan paling tidak berperan sebagian terhadap naiknya sintesis protein. Pengaturan pengangkutan asam amino ini mirip efek insulin terhadap pengaturan pengangkutan glukosa melewati membran. Bahkan saat asam amino tidak meningkat di dalam sel, hormon pertumbuhan masih meragsang peningkatan translasi RNA, menyebabkan jumlah protein yang disintesis oleh ribosom didalam sitoplasma bertambah.3 7

Hormon pertumbuhan juga merangsang transkripsi DNA di dalam inti, sehingga meningkatkan jumlah pembentukan RNA. Keadaan ini selanjutnya meningkatkan sintesis protein dan juga meningkatkan pertumbuhan energi, asam amino, vitamin, dan bahan-bahan lain cukup tersedia. Selain meningkatkan sintesis protein, juga ada penurunan pemecahan protein sel. Kemungkinan alasan untuk keadan ini bahwa hormon pertumbuhan juga mengangkut banyak sekali asam lemak dari jaringan lemak, dan keadaan ini selanjutnya digunakan untuk menyediakan energi bagi sel-sel tubuh, jadi bekerja sebagai penghematan protein.3 c) Terhadap Lemak Hormon

pertumbuhan

mempunyai

efek

yang spesifik

dalam

menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa, sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak dalam cairan tubuh. Hormon pertumbuhan meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil KoA dan kemudian digunakan untuk energy.3 Akan

tetapi

pengangkutan

lemak

akibat

pengaruh

hormon

pertumbuhan membutuhkan waktu beberapa jam, sedangkan peningkatan sintesis protein selular akibat pengaruh hormon pertumbuhan dapat dimulai dalam waktu beberapa menit saja. Dibawah pengaruh hormon pertumbuhan yang berlebihan, pengangkutan lemak dari jaringan adiposa seringkali menjadi sangat besar sehingga sejumlah besar asam asetoasetat dibentuk oleh hati dan dilepaskan ke dalam cairan tubuh, dengan demikian menyebabkan ketosis. Pergerakan lemak yang berlebihan ini dari jaringan adiposa juga seringkali menyebabkan perlemakan hati (fatty liver).3

Hormon Pertumbuhan Lain Insulin dan hormon tiroid juga memiliki efek meningkatkan pertumbuhan dan penting agar pertumbuhan dapat berjalan dengan optimal. Selama masa remaja, androgen dan estrogen mempercepat pertumbuhan dan merangsang “lonjakan pertumbuhan” (growth spurt). Insulin dihasilkan oleh sel beta dari pulau langerhans yang terdapat pada organ pankreas. Sedangkan tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang terletak di atas permukaan anterior kartilago tiroid trakea, tepat di bawah laring.4

8

Kesimpulan Pada masa pertumbuhan selain karena adanya growth hormon dan, asupan makanan juga berpengaruh karena adanya gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Terjadinya pertumbuhan tinggi badan yang semakin bertambah cepat dibanding teman-teman perempuan sebayanya, dan membuat remaja ini mempunyai tinggi 185 cm. Kemungkinan terjadi karena GH ( Growth Hormone ) mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan dan jika GH mengalami defisiensi ataupun hipersekresi maka dapat menyebabkan kelainan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Tambayong J. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC; 2004. 2. Eroschenko VP. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Edisi ke11. Jakarta: EGC; 2010. 3. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-9. Jakarta: EGC; 2007. 4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004. 5. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta: EGC; 2003. 9

6. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC; 2009. 7. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-8. Jakarta: EGC; 2016. 8. Gannong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: EGC; 2008.

10

Related Documents

C1 Skenario 3.docx
May 2020 11
C1
April 2020 29
C1
October 2019 56
C1
November 2019 43
C1
December 2019 34
C1
May 2020 32

More Documents from ""