SESAR ANDRIYONO (P17221171005) ALVIAN ADIYA P.A (P17221171013) ROSA ISTIQOMAH (P17221173021) IRFAN SAIFUR R (P17221173030) AMALIA SHOLIKHAH J (P17221173040)
DEFINISI EPILEPSI
Epilepsi didefinisikan sebagai suatu gejala akibat cetusan pada jaringan saraf yang berleb JH JACKSON (1951)
EPILEPSI GRAND MAL
EPILEPSI
EPILEPSI PETIT MAL
EPILEPSI FOKAL
Tanda dan Gejala Epilepsi
Penatalaksanaan • Terapi Pengobatan Epilepsi : • Obat pertama yang paling lazim dipergunakan: • (seperti: sodium valporat, Phenobarbital dan phenytoin)Ini adalah anjuran bagi penderita epilepsi yang baru. Obat-obat ini akan memberi efek samping seperti gusi bengkak, pusing, jerawat dan badan berbulu (Hirsutisma), bengkak biji kelenjardan osteomalakia. • Obat kedua yang lazim digunakan: (seperti: lamotrigin, tiagabin, dan gabapetin)Jika tidak terdapat perubahan kepala penderita setelah mengunakan obat pertama, obatnya akan di tambah dengan dengan obatan kedua.Lamotrigin telah diluluskan sebagai obat pertama di Malaysia.Obat baru yang diperkenalkan tidak dimiliki efek samping, terutama dalam hal kecacatan sewaktu kelahiran.
• PENGKAJIAN • Keluhan utama: Untuk keluhan utama, pasien atau keluarga biasanya ketempatpelayanan kesehatan karena klien yang mengalami penurunan kesadaran secara tiba-tiba disertai mulut berbuih. Kadang-kadang klien / keluarga mengeluh anaknya prestasinya tidak baik dan sering tidak mencatat. Klien atau keluarga mengeluh anaknya atau anggota keluarganya sering berhenti mendadak bila diajak bicara. • Riwayat penyakit sekarang: kejang, terjadi aura, dan tidak sadarkan diri. • Riwayat penyakit dahulu: • Trauma lahir, Asphyxia neonatorum • Cedera Kepala, Infeksi sistem syaraf • Ganguan metabolik (hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia • Tumor Otak • Kelainan pembuluh darah • Demam • Strok • gangguan tidur • penggunaan obat • hiperventilasi • stress emosional
• Riwayat penyakit keluarga: Pandangan yang mengatakan penyakit ayan merupakan penyakit keturunan memang tidak semuanya keliru, sebab terdapat dugaan terdapat 4-8% penyandang ayan diakibatkan oleh faktor keturunan. • Riwayat psikososial : • Intrapersonal : klien merasa cemas dengan kondisi penyakit yang diderita • Interpersonal : gangguan konsep diri dan hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan penyakit epilepsi (atau “ayan” yang lebih umum di masyarakat). • DIAGNOSA KEPERAWATAN • Resiko cedera b.d aktivitas kejang yang tidak terkontrol (gangguan keseimbangan). • Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di endotrakea, peningkatan sekresi saliva • Isolasi sosial b.d rendah diri terhadap keadaan penyakit dan stigma buruk penyakit epilepsi dalam masyarakat
3. RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI : • - Anjurkan klien untuk mengosongkan mulut dari benda / zat tertentu / gigi palsu atau alat yang lain jika fase aura terjadi dan untuk menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi tanpa ditandai gejala awal. • Rasional : menurunkan resiko aspirasi atau masuknya sesuatu benda asing ke faring. • - Letakkan pasien dalam posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama serangan kejang. • Rasional : meningkatkan aliran (drainase) sekret, mencegah lidah jatuh dan menyumbat jalan nafas. • - Tanggalkan pakaian pada daerah leher / dada dan abdomen. • Rasional : untuk memfasilitasi usaha bernafas / ekspansi dada. • - Masukkan spatel lidah / jalan nafas buatan atau gulungan benda lunak sesuai dengan indikasi. • Rasional : jika memasukkannya di awal untuk membuka rahang, alat ini untuk mencegah tergigitnya lidah dan memfasilitasi saat melakukan penghisapan lendir atau memberi sokongan terhadap pernafasan jika diperlukan. • - Lakukan penghisapan sesuai indikasi. • Rasional : menurunkan resiko aspirasi atau asfiksia. • - Kolaborasi dalam pemberian tambahan oksigen. • Rasional : dapat menurunkan hipoksia serebral sebagai akibat dari sirkulasi yang menurun atau oksigen sekunder terhadap spasme vaskuler selama serangan kejang.
• 4. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN • Resiko cedera b.d aktivitas kejang yang tidak terkontrol (gangguan keseimbangan). • Tujuan : Klien dapat mengidentifikasi faktor presipitasi serangan dan dapat meminimalkan/menghindarinya, menciptakan keadaan yang aman untuk klien, menghindari adanya cedera fisik, menghindari jatuh • Kriteria hasil : tidak terjadi cedera fisik pada klien, klien dalam kondisi aman, tidak ada memar, tidak jatuh. • Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di endotrakea, peningkatan sekresi saliva • Tujuan : jalan nafas menjadi efektif • Kriteria hasil : nafas normal (16-20 kali/ menit), tidak terjadi aspirasi, tidak ada dispnea • Isolasi sosial b.d rendah diri terhadap keadaan penyakit dan stigma buruk penyakit epilepsi dalam masyarakat • Tujuan: mengurangi rendah diri pasien • Kriteria hasil: • adanya interaksi pasien dengan lingkungan sekitar • menunjukkan adanya partisipasi pasien dalam lingkungan masyarakat
• Doenges, marylin, 1999 Rencana keperawatan, EGC, Jakarta. • Elizabeth, J.Corwin 2001. Buku saku Patofisiologi cetakan I.Penerbit : EGC;jakarta • Mansjoer, Arif.dkk,2000. Kapita selekta kedokteran. Media Auskulapitus, jakarta ngatisyah, 1997. Perawatan anak sakit.EGC, jakarta • Engram, barbara.1998, rencana asuhan keperawatan medikal bedah volume 3, penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta Hudak & Gallo, 1996, keperawatan krirtis pendekatan Holistik Volume 2 Edisi VI • Wibowo, Samekto dan Abdul Gofir. 2006. Obat Anti Epilepsi.Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press.