Saumibookreview: Strategi Periklanan E Commerce

  • Uploaded by: Saomi Rizqiyanto
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Saumibookreview: Strategi Periklanan E Commerce as PDF for free.

More details

  • Words: 2,971
  • Pages: 12
saumibookreview

STRATEGI PERIKLANAN E COMMERCE PADA PERUSAHAAN TOP DUNIA Penulis Penerbit Tahun

: Dr. M. Suyanto, MBA : Penerbit ANDI Jogjakarta : 2003

Oleh Saumi Rizqiyanto 105046101570 Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Penilaian pada Mata Kuliah Sistem Informasi Lembaga Keuangan Syariah Dengan Dosen Pengajar Ibu Nuraini Hidayah Program Studi Muamalah Perbankan Syariah

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

.:saumibookreview:.

PENDAHULUAN Dari 500 perusahaan dunia baik yang dilansir oleh Fortune 500 ataupun Forbes 100. Lima puluh diantaranya merupakan perusahaan perusahaan admired yang mampu mempertahankan dominasinya. Salah satu rahasia mereka adalah ternyata kelima puluh perusahaan tersebut mempunyai situs web untuk beragam kebutuhan perusahaan. Contoh perusahaan yang sukses menggunakan Sistem Informasi pada adalah Wal Mart. Wal-Mart adalah peretail terbesar di dunia, yang didirikan pada tahun 1962, di Bentoville, Arkansas, Amerika Serikat. Dengan tujuan memberi harga murah bagi konsumen setiap hari, Wal-Mart menjual berbagai produk dari berbagai pemasok maupun produk-produk label pribadinya sendiri. Wal-Mart memiliki teknologi informasi yang lebih maju dibanding pesaingnya, seperti: jaringan satelit global untuk pemesanan dan pengisian barang secara online, dan RFID yang mempermudah pelacakan produk, distribusi dan produksi, mesin kasir yang canggih serta layanan transaksi online. Wal-Mart memanfaatkan teknologi informasi untuk kegiatan logistik, kerjasama dengan pemasok, layanan konsumen dan proses transaksi. Dan berkat teknologi informasi, Wal-Mart memiliki keunggulan kompetitif, seperti harga murah, lini produk yang luas, layanan yang unggul dan ramah serta teknologi informasi yang maju. Karena keunggulan tersebut serta kemampuan menerapkan teknologi informasi yang baik, Wal-Mart menjadi perusahaan retail nomor satu di dunia, memiliki daya saing dan daya beli yang tinggi, efisien dalam jumlah tenaga kerja, proses kerja, waktu dan biaya, sehingga, Wal-Mart menjadi peretail teratas dalam segi penjualan, yang mampu meningkatkan daya beli masyarakat, serta mampu merevolusi teknologi informasi dan sistem distribusi pada bisnis retail. Buku Strategi Periklanan pada E Commerce karya Dr. M Suyanto, MBA ini mengupas secara lebih mendetail bagaimana perusahaan perusahaan top dunia lainnya mampu merengkuh sukses besar karena strategi periklanan mereka yang gencar di berbagai media termasuk, the big atau the giant market yakni internet. Review ini mencoba menerangkan isi buku secara per bagian. Yang kemudian dilengkapi contoh-contohnya. 1

.:saumibookreview:.

BAB I PERUSAHAAN-PERUSAHAAN TOP DUNIA Buku Strategi Periklanan Sukses pada e-Commerce Perusahaan Top Dunia memberi gambaran bagaimana perusahaan top dunia meraih sukses dalam beriklan di Internet dengan E-Commerce-nya. Dell Computer, misalnya, meraih sukses lewat perjalanan berliku. Mulai dari kegagalan menjual komputer dengan, nail order yang mendapat saingan ketat dari Compaq yang menyebabkan kerugian 65000 dolar dalam enam bulan, menyebabkannya hampir bangkrut. Akhirnya Dell Computer menggunakan senjata eCommerce mampu membalik keadaan dan empat tahun kemudian Dell Computer menjadi penjual PC terbesar di dunia. Bagian lain buku ini membahas secara komprehensif pengertian dari e-Commerce dan kaitannya dengan

e-Business, serta aplikasi e-Commerce yang sukses pada

perusahaan top dunia. Selain itu e-Commerce juga mengubah teori dan praktek pemasaran yang kemudian berujung pada inovasi produk dan manajemen rantai-suplai yang menjadikan perusahaan yang memakai e-Commerce unggul dalam persaingan. Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet. Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu: 1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya; 2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow; 3. Dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan

2

.:saumibookreview:.

4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya. Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Kemudian di website ECommerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan

atas

produk

yang

dijual,

cara

promosi

dan

sebagainya.

Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet). Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah ECommerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet. Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format dijital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses

3

.:saumibookreview:.

transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan. Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.

BAB II STRATEGI SEGMENTASI PASAR INTERNET Pada Bab II dibahas alasan yang rasional perusahaan-perusahaan top dunia menggunakan periklanan E-Commerce. Bab ini juga memuat strategi yang dilakukan perusahaan top dunia dalam melakukan segmentasi pasar di internet dengan sukses, meliputi segmentasi pasar konsumen, segmentasi komunitas internet dan segmentasi pasar industri. Perusahaan itu kemudian juga melakukan pembidikan pasar, penempatan pososi produk yang disesuaikan dengan bauran pemasaran, serta menetapkan tujuan dan anggaran periklanan. Alasan paling mendasar daripada penggunaan e commerce adalah adanya efisiensi dari e commerce itu sendiri. Sedangkan hal lainnya adalah karena e commerce mampu 1. Menyediakan harga kompetitif 2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah. 3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas. 4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. 5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian. 6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain dan 7. Mempermudah kegiatan perdagangan. Segmentasi pasar merupakan usaha untuk meningkatkan ketetapan pemasaran perusahaan. Titik awal dari pembahasan segmentasi adalah pemasaran massal, dalam hal ini penjual menjalankan produksinya dengan massal. distribusi massal atau suatu produk bagi semua pembeli (menurut Regis Mc. Kena). Argumen penciptaan pasar 4

.:saumibookreview:.

massal merupakan daya menciptakan pasar potensial terbesar, yang akan menghasilkan biaya yang lebih rendah sehingga harus memilih banyak untuk belanja baik di mall raksasa, toko-toko, jaringan belanja dari rumah maupun toko virtual di internet. Segmentasi pasar untuk pemasaran produk konsumen , variable segmentasi utama adalah geografi, demografi, psikografi, perilaku, dan manfaat. Beberapa penjelasan diantaranya; 1. Segmentasi Geografi, merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda. Misalnya: wilayah, negara, negara bagian, propinsi, kota dan kepulauan. Kraft Foods memasarkan permen karet di Perancis, memasarkan es krim di Brazil dan memasarkan pasta di Italia. Merk dari Kraft foods antara lain: Oreo, Jello, Milka, Ritz, Jakobs, Pizza, Valveeta, tang, Capri Sun, Trail Mix dan Miracle Whip. 2. Segmentasi Demografi, dimana pasar dikelompokkan berdasarkan variabelvariabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial. Mary Mecker memperkirakan untuk mencapai 50 juta pemakai internet hanya butuh 5 tahun, sedangkan TV membutuhkan waktu 38 tahun. Dengan demikian segmentasi demografi internet ini merupakan impian bagi pemasar. Coca cola, MTV dan Swatch membidik pasar berdasarkan usia, yaitu remaja global usia 12 sampai dengan 24 tahun yang berorientasi pada mode. Perusahaan yang paling mengagumkan di Perancis yaitu L’oreal membidik sasarannya yaitu para wanita dengan semboyan “passion for beauty”. 3. Segmentasi Psikografi, mengelompokkan pasar dalam variable gaya hidup, nilai dan kepribadian. Gaya hidup juga ditunjukkan oleh orang-orang yang menonjol pada kelas sosial. Minat terhadap suatu produk juga dipengaruhi oleh gaya hidup. Oleh karena itu barang yang dibeli oleh orangorang tersebut adalah untuk menunjukkan gaya hidupnya. Misalnya, Porsche AG yaitu perusahaan pembuat mobil sport Jerman, membidik pasar pada gaya hidup kategori Top Gun.

5

.:saumibookreview:.

4. Segmentasi Perilaku, membagi kelompok berdasarkan status pemakai, kejadian, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, sikap. Pasar disini dapat dikelompokkan menjadi bukan pemakai, bekas pemakai, pemakai potensial, pemakai pertama kali dan pemakai tetap dari suatu produk. Campbell Company memilih target Cina karena Cina mempunyai konsumsi soup paling tinggi di dunia. Serupa dengan perusahaan tembakau mempunyai target Cina karena orang Cina adalah perokok berat. 5. Segmentasi Manfaat, mengklasifikasikan pasar berdasarkan atribut/nilai atau manfaat yang terkandung dalam suatu produk, misalnya: Crest, membuat gigi anti berlubang. Banyak

perusahaan

memanfaatkan

pemasaran

sasaran,

sehingga

dapat

membedakan segmen-segmen pasar utama, membidik satu atau dua segmen pengembangan produk-produk program pemasaran yang dirancang khusus. Tiga langkah pemasaran sasaran : 1.

Mengidentifikasi dan memilih kelompok pembeli yang berbeda-beda yang meminta produk/bauran pemasaran tersendiri (segmentasi pasar)

2.

Memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki (membidik pasar)

3.

Membentuk dan mengkomunikasikan manfaat untuk dibedakan produk perusahan dengan produk lain di pasar.

BAB III STRATEGI MERANCANG PESAN IKLAN PADA E COMMERCE Pada Bab III memuat strategi merancang pesan iklan. Perusahaan-perusahaan top dunia mengembangkan strategi kreatif untuk meraih keberhasilan, meliputi strategi generic, strategi preemptive, strategi brand image, strategi unique selling proposition, strategi inherent drama dan strategi positioning. Untuk menarik pesan ikian mereka menggunakan daya tarik selebritis, humor, rasa takut, kesalahan, musik, komparatif dan daya tarik seks. Dalam mengimplementasikan pesan ikian itu mereka menggunakan berbagai macam gaya, nada, kata dan format. Gaya yang digunakan antara lain menjual langsung, potongan kehidupan, gaya hidup, fantasi, suasana, musik, symbol kepribadian, 6

.:saumibookreview:.

keahlian teknis, bukti ilmiah, bukti kesaksian, demonstrasi, perbandingan, animasi, dramatisasi dan kombinasi. Nada yang digunakan terdiri dari nada rasional, nada emosional dan nada humor. Kata yang digunakan harus mudah diingat dan menarik perhatian dan juga menggunakan format yang mempertimbangkan ukuran, warna dan ilustrasi. Salah satu perusahaan yang berhasil melaksanakan iklan adalah Nike, karena Nike masuk pada merk sepuluh terbesar dunia. Nike menganggap iklna bukan menjual produk, tetapi menjual merek. Nike dalam merancang pesan dengan menggabungkan nama merk dan citra ke dalam struktur budaya olah raga dan menggunakan kekuatan emosionalnya. Nike, Procter & Gamble, Levi Strauss, Nissan, Compaq, Coke, Pepsi, McDonald menghabiskan jutaan dolar setiap tahun untuk membuat pesan iklan. Strategi merancang pesan dibutuhkan strategi kreatif, melewati tahap pembentukan, evaluasi, seleksi dan pelaksanaan pesan. Pembentukan pesan terhadap produk pada prinsipnya merupakan manfaat utama yang ditawarkan merk sebagai pengembangan konsep produk. Pesan dari iklan harus dapat disampaikan secara kreatif, bahkan kreatifitas ini lebih penting daripada jumlah uang yang dikeluarkan. Kreatifitas dalam periklanan adalah proses dari beberapa tahap. Graham Wallas membagi proses kreatifitas tersebut menjadi empat tahap, meliputi persiapan, inkubasi, illuminasi, verifikasi dan revisi. Sumber variasi informasi tersedia untuk membantu spesialis kreatif untuk menentukan tema kampanye, daya tarik atau gaya eksekusi. Pada tahap preparasi informasi latar belakang yang diperlukan dikumpulkan untuk memecahkan masalah lewat studi dan penelitian. Pada tahap inkubasi mengambil langkah untuk mengembangkan ide kreatif tersebut. Tahap Iluminasi melihat cahaya terang dari penyelesaian tersebut. Akhirnya pada tahap verifikasi dan revisi melihat kembali dan menyempurnakan ide serta memilih di antara ide kreatif tersebut yang terbaik. Pengembangan strategi kreatif dituntun oleh tujuan dan sasaran serta didasari sejumlah faktor meliputi peserta target, masalah dasar periklanan harus beralamat, sasaran pesan. Suatu bagian penting dari strategi kreatif menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan. Beberapa pendekatan 7

.:saumibookreview:.

untuk mengerjakan strategi kreatif ini, antara lain menggunakan strategi generik, strategi preemtive, strategi unique selling proposition, strategi menciptakan suatu brand image, strategi mencari inherent drama in the brand, dan strategi positioning.

BAB IV STRATEGI MEMILIH MEDIA PERIKLANAN PADA E COMMERCE Bab IV menyajikan bahasan tentang perusahaan top dunia dalam memilih media yang tepat dalam beriklan pada E-Commerce. Bab ini memuat berbagai jenis media, antara lain banner, skyscraper, interstesial, spot leasing, persegi panjang besar, universal resource locator, chat room, e-mail. Strategi merancang yang sukses dan implementasinya juga dibahas pada bab ini. Push technology dan Intelligent Agent yang mendukung suksesnya periklanan pada e-Commerce dibahas pada bab ini. Sudah banyak yang meramalkan bahwa gemerincing uang iklan akan mengalir deras ke media online, sementara aliran ke media tradisional seperti teve, cetak dan radio, makin seret. Itu sebabnya ketika sebuah lembaga riset mengemukakan hasil studinya, tak banyak pihak yang terkejut. Ramalan itu sudah menjadi kenyataan. Iklan teve 30 detik sudah diujung tanduk. Iklan radio dan teve makin terancam. Sebaliknya, iklan online kian perkasa dan menjadi pilihan utama para pemasang iklan. Outsell Inc., sebuah lembaga riset industri informasi melaporkan bahwa pasokan uang ke sektor online kian banyak. Hasil studi Outsell Inc yang dirilis Januari lalu berdasarkan survei terhadap 625 pemasang iklan di AS, mengungkapkan bahwa pada tahun 2006 ini mereka akan membelanjakan iklan online sebesar 18 persen daripada total belanja iklan. Ini berarti lebih besar ketimbang porsi belanja tahun 2005 yang sebesar 16 persen. Padahal, pada saat yang sama, tahun ini mereka mencekik belanja di media tradisional. Tahun lalu misalnya, 31.9 persen budget iklan dibelanjakan di media teve dan radio. Kini? hanya tingga 30.6 persen. Tahun lalu 29,2 persen belanja iklan ditaruh di media cetak. Kini dipotong tinggal 28.5 persen. Outsell juga melaporkan bahwa sekitar 80 persen pemasang iklan kini menggunakan Internet, dan akan tumbuh hingga 90 persen pada tahun 2008.

8

.:saumibookreview:.

“Pemasang iklan mungkin saja sudah kurang peduli mengenai media, asal iklannya sukses,” kata Chuck Richard, vice president & lead analyst Outsell ketika diwawancarai Boston Globe. “Mereka memiliki budget dan ingin menggapai pasar. Sayang, pertumbuhan media tradisional sudah melemah.” Apa boleh buat, pilihan terbaik untuk penetrasi pasar adalah online. Mengenai Push Technology, istilah ini di perkenalkan oleh Microsoft, ketika Micosoft membuat fasilitas Active Desktop yang dijejalkan pada produk Windows98 pada tahun 1997 yang lalu dimana pada layar desktop Windows 98 kita dapat menghadirkan sebuah halaman web berita secara live tanpa harus terlebih dahulu kita akses, jadi isi informasi 'didorong' atau di-push oleh penyedia informasi kehadapan kita tanpa harus kita 'tarik' (pull) seperti halnya pada saat kita browsing/surfing di Internet. Namun jauh sebelum teknologi informasi dan komputer hadir seperti sekarang ini, teknologi push atau 'dorong' ini sebenarnya sudah lama hadir di hadapan kita, sebut saja seperti televisi dan radio dimana konten atau isi yang dihadirkan oleh stasiun televisi dan radio 'didorong' datang ke hadapan kita. Jadi sebenarnya konsep dari teknologi Push bukanlah sesuatu hal yang baru. Sedangkan istilah Intelligent Agent merujuk pada suatu teknologi baru/software yang mengerti lingkungannya dan kemudian melaksanakan berbagai program dari si pemakai. Berdasarkan tingkat pengerjaannya, intelligent agent dikelompokkan menjadi 5 yakni intelligent agent browsing, intelligent agent supplier, Negotiator, Laerner dan interaktif.

BAB V EVALUASI EFEKTIVITAS PERIKLANAN PADA E COMMERCE Pada Bab V memuat evaluasi efektivitas periklanan yang dilakukan perusahaanperusahaan top dunia, yang terdiri dari evaluasi efektivitas di internet dan evaluasi efektivitas periklanan model konsumen. Bab ini juga mengevaluasi Web Traffic dan evaluasi pesan dari sudut budaya dan bahasa serta evaluasi pemain utama periklanan pada e-Commerce. Perencanaan dan pengendalian periklanan yang baik pada E-Commerce sangat bergantung pada ukuran efektivitas periklanan. Namun jumlah riset dasar mengenai 9

.:saumibookreview:.

efektivitas periklanan pada E-Commerce (Internet) masih sedikit sekali. Beberapa diantara perusahaan yang telah melakukan riset mengenai efektifitas periklanan di Internet antara lain Interactive Advertising Bureau (IAB), Advertising Research Foundation (ARF), Jupiter Media Metrix (JMM), Microsoft Network (MSN), DoubleClick, CNET.com, Ipsos-ASI, Dynamic Logic Millward Brown IntelliQuest, Diameter dan sebagainya. Melakukan penilaian terhadap iklan di internet menjadi lebih sulit dibanding melakukan hal yang sama untuk iklan konvensional. Salah satu alasan utamanya adalah sulitnya mengukur hasil periklanan tersebut. Ada sejumlah metode untuk mengukur iklan, melakukan analisis cost-benefit, dan pricing ads. Berikut akan dibicarakan semuanya. CPM (Cost Per Thousand, M bahasa Latin adalah Seribu) merupakan biaya per seribu impresi. Selama ini penentuan harga secara tradisional didasarkan pada CPM, dan sejauh ini model tersebut juga telah digunakan sebagai standar piranti penentuan harga periklanan untuk situs web. Harga CPM di web memiliki rentang nilai yang sangat bervariasi, namun secara rata-rata ongkos ini masih lebih tinggi dibanding ongkos di media lain dikarenakan kecilnya supply situs web yang memiliki traffic sangat padat. Karena pengiklan membayar jumlah impressi (page view) yang “dijamin” berdasarkan perkalian yang telah disepakati, maka impression harus diukur berdasarkan konteks model bisnis periklanan. Ini membatasi tanggung jawab situs terhadap pengiriman iklan, dan pemasukan iklan yang dihasilkan semata-mata merupakan produk dari volume traffic dikalikan dikalikan satu multiple tertentu, yang pada umumnya ditentukan dengan syarat CPM, yang bisa berkisar antara 10 dolar hingga 100 dolar (tahun 1998). Harga yang dikenakan berbeda bagi tiap search engine berbeda atau bagi situs populer yang berlainan. Misalnya, pada tahun 1998, Excite mengenakan biaya 68 dolar per CPM sementara Lycos mengenakan 50 hingga 60 dolar per CPM. Pada umumnya, CPM memiliki nilai rata-rata pada orde 45 dolar, yang berakibat pada biaya yang cukup rendah bagi impression yang sempat dilihat (0,045 dolar). Persebaran harga yang demikian lebar ini menyiratkan bahwa web dapat berfungsi sebagai media massa dan sebagai wahana pemasaran langsung, dan bahwa konteks, 10

.:saumibookreview:.

audiens, teknologi, dan hasil yang dapat diantisipasi, semuanya memainkan peranan dalam menentukan berapa harga yang akan dibayarkan oleh sebuah pengiklan. Segelintir situs ternama dalam rentang kategori yang sangat luas (seperti berita, hiburan, dan olah raga) akan mendominasi, dan situs-situs ini akan mengenakan harga premium per spasi. Sejumlah perusahaan, seperti USA Today, mengenakan biaya kepada kliennya berdasarkan jumlah hit (sekitar 3 sen per hit pada tahun 1998). Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bisa terjadi sejumlah hit dalam satu kali impresi. PENUTUP Buku ini diharapkan dapat digunakan oleh para manajer, kalangan eksekutif, praktisi bisnis, praktisi pemasaran., praktisi periklanan, praktisi internet, webmaster, mahasiswa manajemen informatika, mahasiswa teknik

informatika, mahasiswa ekonomi,

mahasiswa komunikasi (periklanan, broadcasting, radio), para akademisi, pemakai komputer, mahasiswa, atau orang yang berminat dalam bidang periklanan dan eCommerce.

Copyrights © 2009 By Saumi Rizqiyanto. All Rights Reserved. No Part of this publication may be copied in any retrevial system. Just visit this one address http://islamiconomics.saumiere.co.cc and you can download this document via http://pdfcoke.com.

11

Related Documents

E Commerce
April 2020 10
E Commerce
November 2019 18
E Commerce
June 2020 6
E-commerce
June 2020 12
E Commerce
October 2019 18

More Documents from ""