SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PROMOSI KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI PADA LANSIA DI RT 07 RW 4 PERAK BARAT SURABAYA
Disusun oleh : (Tingkat 3 Reguler B) Thitania Yolanda Viol P27820316065
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO SURABAYA 2018-2019
Pokok Bahasan
: Hipertensi
Hari/tanggal
: Senin/04 Desember 2018
Jam
: 08.00 WIB – 09.00 WIB
Tempat
: Jln ikan Munsing IX No. 20 Rt 07, Rw 04 Perak Barat
1.1
LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang banyak dijumpai
di
senantiasa
masyarakat. diwaspadai.
Hipertensi
bukanlah
Tekanan
Darah
penyakit menular, tinggi
atau
namun harus
Hipertesi
dan
arteriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah dua kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi
juga menyebabkan gangguan
ginjal.Sampai saat
ini,
usaha-usaha baik
mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya, karena adanya faktor-faktor penghambat seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi ) dan juga perawatannya. Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia diperkirakan 972 juta jiwa atau setara dengan 26,4
persen
berdasarkan
populasi
orang
dewasa.Angka
riskesdas
(riset
kesehatan
prevalensi hipertensi
dasar)
di
Indonesia
2007 mencapai 30 persen dari
populasi. Dari jumlah itu, 60 persen penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat, hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh
karena
perlu
di
galakkan
pada
masyarakat mengenai pengobatan dan perawatan Hipertensi. Data survey dari Tim Kesehatan Pada tanggal 24 Januari 2005 jumlah pasien 5 rumah sakit di Kota Banda Aceh Menunjukkan Tingkat Penderita Hipertensi Mencapai 3%. Sisanya ISPA 30%, Gatal-gatal 25%, Nyeri lambung 12%, Kejiwaan 10%, Luka-luka 9%, Malaria 5%, Diare 3%, Radang paru-paru 1%, Sakit kepala 1%, Penyakit lain 1 %.Penggunaan teknik relaksasi untuk menurunkan tekanan darah merupakan salah satu cara yang mudah untuk dilakukan. Salah satu teknik relaksasi yang dapat dilakukan oleh lansi hipertensi adalah teknik relaksasi otot progresif. Teknik relaksasi otot progresif adalah suatu latihan dan olah pernafasan yang dilakukan untuk menghasilkan respon yang dapat memerangi respon stres sehingga dapat menurunkan kerja jantung dan dapatmenurunkan tekanan darah (Smeltzer &Bare, 2002).
1. 2
TUJUAN a. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit klien mampu memahami tentan Hipertensi b. Tujuan Khusus 1. Menjelaskan pengertian Hipertensi 2. Menjelaskan Gejala Hipertensi 3. Menjelaskan Faktor Resiko Hipertensi 4. Menjelaskan Komplikasi Hipertensi 5. Menjelaskan Cara Mengendalikan Hipertensi
1.3
MATERI PENYULUHAN 1. Definisi Hipertensi 2. Tanda dan Gejala Hipertensi 3. Faktor resiko Hipertensi 4. Komplikasi Hipertensi 5. Cara Mengendalikan Hipertensi
1.4
METODE a. Ceramah b. Tanya jawab c. Diskusi
1.5
MEDIA , ALAT, BAHAN, DAN SUMBER YANG DIGUNAKAN MEDIA: Poster
1.6
SASARAN Ny. Musyarofah Di Jln Ikan Munsing IX No. 20, RT 07 RW 04
1.7
WAKTU Hari/Tanggal : Senin, 04 Desember 2018 Jam
1.8
: 08.00 - 09.00 WIB
TEMPAT Di rumah Ny. Musyarofah di Jln Ikan Munsing IX No. 20, RT 07 RW 04
1.9 No 1.
RENCANA KEGIATAN PENDIDIKANKESEHATAN Waktu 5 Menit
Kegiatan
Peserta
Kegiatan membuka
a. Menjawab salam
penyuluhan :
b. Mengenal petugas
1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menggali pengetahuan tentang hipertensi 4. Menjelaskan tujuan
penyuluhan c. Mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang diketahui d. Menyimak dengan seksama
yang akan dicapai beraitan dengan materi penyuluhan yang akan disampaikan 2.
20 Menit
Kegiatan inti 1. Menjelaskan pengertian Hipertensi 2. Menjelaskan Tanda Gejala Hipertensi 3. Menjelaskan Faktor Resiko Hipertensi 4. Menjelaskan
a. Mendengar dengan seksama b. Menyimak dengan seksama c. Keluarga mendengarkan penjelasan d. Keluarga menyimak penjelasan e. Keluarga menerima informasi yang diberikan
Komplikasi Hipertensi 5. Menjelaskan cara mengendalikan hipertensi 3.
5 Menit
Kegiatan menutup penyuluhan 1. Mengajukan pertanyan sebagai evaluasi 2. Mengucapkan salam penutup
a. Keluarga menjawab pertanyaan yang diberikan b. Keluarga menjawab salam
2.1
RENCANA EVALUASI A. Sturktur : a. Persiapan Media Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah power point b. Persiapan Materi Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan ditempel dalam bentuk poster yang berisi gambar dan tulisan.
B. Proses penyuluhan : a. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan keluarga memahami tentang penyuluhan yang diberikan. b. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan pendengar c. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
C. Hasil Penyuluhan : 1. Jangka Pendek Keluarga mengerti dan memahami sekitar 80% dari materi yang diberikan 2. Jangka Panjang (1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi (2) Dapat menjadi agen perubahan dengan cara membagikan pesan tentang perilaku hidup sehat kepada anggota keluarga yang lain dan masyarakat
HIPERTENSI
A.
PENGERTIAN Definisi atau pengertian hipertensi banyak dikemukakan oleh para ahli. WHO mengemukakan bahwa hipertensi terjadi bila tekanan darah diatas 160/95
mmhg,
sementara itu Smelttzer & Bare (2002:896) mengemukakan bahwa hipertensi merupakan tekanan darah persisten atau terus menerus sehingga melebihi batas normal dimana tekanan sistolik diatas 140 mmhg dan tekanan diastole diatas 90 mmhg. Pendapat yang sama juga diutarakan oleh doenges (2000:42). Pendapat senada juga disampaikan oleh TIM POKJA RS Harapan Kita, Jakarta (1993:199) dan Prof. Dr. dr. Budhi Setianto (Depkes, 2007), yang menyatakan bahwa hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 150 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Terdapat perbedaan tentang batasan tentang hipertensi seperti diajukan oleh kaplan (1990:205) yaitu pria, usia kurang dari 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darah waktu berbaring diatas atau sama dengan 130/90mmhg, sedangkan pada usia lebih dari 45 tahun dikatakan hipertensi bila tekanan darah diatas 145/95 mmhg. Sedangkan pada wanita tekanan darah diatas sama dengan 160/95 mmhg. Hal yang berbeda diungkapkan TIM POKJA RS Harapan Kita (1993:198) pada usia dibawah 40 tahun dikatakan sistolik lebih dari 140 mmhg dan untuk usia antara 60-70 tahun tekanan darah sistolik 150-155 mmHg masih dianggap normal. Hipertensi pada usia lanjut didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg ditemukan dua kali atau lebih pada dua atau lebih pemeriksaanyang berbeda. (JNC VI, 1997). Untuk usia kurang dari 18 tahun dikatakan hipertensi bila dua kali kunjungan yang berbeda waktu didapatkan tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih, atau apabila tekanan darah sistolik pada beberapa pengukuran didapatkan nilai
yang menetap
1990).Berdasarkan
diatas
140mmHg (R.
pengertian –pengertian
P. Sidabutar dan Waguno P,
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmhg dan atau diastolik lebih dari 90 mmhg
B.
TANDA DAN GEJALA Menurut
FKUI
(1990:210)
dan
Dr.
Budhi
Setianto
(Depkes,
2007)
hipertensi esensial kadang tampa gejala dan baru timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak dan jantung. Namun terdapat pasien yang mengalami gejala dengan sakit kepala, epitaksis. Menurut Rokhaeni ( 2001 ) , manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : 1) Mengeluh sakit kepala, pusing bahkan terasa berat di pundak 2) Lemas, kelelahan 3) Sesak nafas 4) Gelisah 5) Mual 6) Muntah 7) Epistaksis 8) Kesadaran menurun
C.
FAKTOR RESIKO HIPERTENSI Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi: 1. Genetik: bawaan dari orang tua/keturunan 2. Obesitas:
terkait
dengan
level
insulin
yang
tinggi
yang
mengakibatkantekanan darah meningkat. 3. Stress Lingkungan. 4. Hilangnya
Elastisitas
jaringan
and
arterisklerosis
pada
orang
tua
sertapelabaran pembuluh darah.Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –perubahan pada :
Elastisitas dinding aorta menurun
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan
jantung
setiap tahun sesudah
memompa berumur 20
tahun
darah
menurun1%
kemampuan jantung
memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Halini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
D. KOMPLIKASI HIPERTENSI Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama akan merusak endothel arteri dan mempercepat
atherosklerosis.
Komplikasi
dari
hipertensi
termasuk
rusaknya
organ tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan pembuluh darah besar.Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk penyakit serebrovaskular (stroke,transient ischemic attack), penyakit arteri koroner (infark miokard, angina), gagalginjal, dementia, dan atrial fibrilasi. Bila penderita hipertensi memiliki faktor-faktorresiko kardiovaskular lain (tabel 3), maka akan meningkatkan mortalitas danmorbiditas akibat gangguan kardiovaskularnya tersebut. Menurut StudiFramingham, pasien dengan hipertensi mempunyai peningkatan resiko yang bermakna untuk penyakit koroner, stroke, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung.
E. CARA MENGENDALIKAN HIPERTENSI 1. Langkah-Langkah yang Dapat Membantu Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi • Kurangi berat badan • Kurangi konsumsi garam • Tingkatkan konsumsi makanan yang kaya kalium • Kurangi konsumsi minuman beralkohol • Berolahraga secara teratur
Istirahat yang cukup
2. Cara-Cara Lain yang Mungkin Dapat Membantu Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi • Tambahan kalsium dan magnesium • Diet sayur-sayuran berserat tinggi • Terapi antistres
3. Langkah-Langkah yang Terkait • Berhenti merokok • Kendalikan kadar kolesterol • Kendalikan diabetes • Hindari obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah