Nama Kelompok
: Shafia Desi
P17221173064
Yulis Agustina
P17221174052
Ni Made Dyah Ayu S.
P17221174061
Shinta Wahyu D.
P17221174070
Irma Dwi Novianti
P17221174078
Teori Interaksi Keluarga 1. Teori interaksi simbolik menurut Cooley dan Mead ( dalam Basrowi dan Sukidin, 2002) Berasumsi bahwa “diri” muncul karena komunikasi. Adaptasi individu terhadap dunia luar dihubungkan melalui proses komunikasi. Ada 3 prinsip utama teori simbolik, yaitu meaning ( makna), language ( bahasa), dan thought ( pemikiran). Menurut Bummer, bahasa merupakan sumber pemaknaan. Sedangkan makna merupakan konstruksi realitas sosial. Pemikiran memainkan peranan diantara keduanya ( Griffin, 2000). 2. Penjelasan teori keluarga Teori ini sangat cocok bila di gunakan untuk memecahkan masalah penelitian interaksi keluarga dan harmonisasi keluarga, karena suatu kondisi berjalan sesuai dengan pandangan si orang itu sendiri dan bukan berdasakan pengalaman orang lain, artinya orang lain lah yang menentukan segalanya ( Usman, 2009). Asumsi interaksi simbolik yang di kemukakan oleh Bummer memang bertumpu pada 3 pilar utama yaitu: 1. Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna- makna yang ada pada sesuatu ( benda- benda) itu bagi mereka 2. Makna tersebut berasal dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain dengan masyarakat 3. Makna- makna tersebut disempurnakan ( dimodifikasi dan di implementasikan) pada saat terjadinya proses interaksi sosial ( dalam Poloma, 2009). 3. Contoh nyata Contoh di dalam kehidupan sehari- hari 1. Makan bersama 2. Berpamitan sebelum pergi 3. Belajar ditemani keluarga 4. Pergi jalan-jalan bersama keluarga 5. Saling bergurau pada saat berkumpul di rumah 6. Selalu menyediakan waktu untuk berkumpul dengan keluarga 7. Seperti orang tua yang selalu mendengarkan keluhan anaknya 8. Saling menghargai pendapat dan memberikan saran untuk anggota keluarga lainnya 4. Masalah yang ada dalam Interaksi Keluarga Pada saat ini masalah yang terjadi dalam interaksi keluarga yang paling menonjol adalah sikap individual. Seperti yang sudah terjadi di dalam keluarga contohnya pada saat orang tua ingin berbincang- bincang dengan anaknya, tetapi anaknya selalu sibuk dengan bermain Hpnya. Itu juga bisa terjadi sebaliknya. Masalah ini semua terjadi karena sikap egoisme setiap individu.