Program Profesi Lontara 2 Bawah Belakang (Orthopedi) RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar
LAPORAN KASUS PRIMARY BONE TUMOR RIGHT DISTAL
Oleh: RISMA R014182031
Preceptor Lahan
Preceptor Institusi
(Moh. Syafar,S.Kep.,Ns.,MANP)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019
1
A. PENGKAJIAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Nama/RM :Tn. B/873962 Jenis Kelamin :Laki-laki Umur :39 tahun Ruangan: :Lontara 2 Bawah Belakang (Orthopedi) Data Pengkajian Tanggal :11 Maret 2019 S :36,00C P : 20 x/mnt N :100 x/mnt SaO2 : 100% Jam :10.00 WITA Cara dengan : TD :140/90 mmHg ⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring ⃝ Duduk ⃝ Brankard ⃝ Lainnya : Datang melalui : TB : 165 cm BB : 50 Kg IMT : 15.15 kg/m2 ⃝ UGD ⃝ Poliklinik ⃝ OK ⃝ Lainnya : Diagnosa Masuk : Primary bone tumor right distal. Femur suspect malignancy Diagnosis Medis : Primary bone tumor right distal. Femur suspect malignancy Keluhan utama : Pasien mengatakan terdapat benjolan dipaha kanan Riwayat Alergi :Ada/ Tidak ⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya : ⃝ Obat : ⃝ Debu Penggunaan alat bantu :Ya/ Tidak ⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya : brankar ⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda Riwayat Pasien Riwayat penyakit :Ya/tidak ⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker: ⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke: ⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya : Riwayatoperasi :Ya/tidak Merokok :Ya/tidak Konsumsi alcohol :Ya/tidak Riwayat Penyakit Keluarga ⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker: ⃝ Penyakitjantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke: ⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya : Psikososial/Ekonomi Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝ Menikah ⃝ Janda/duda Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝tinggal sendiri Tempat tinggal :⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya : Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya : Bertani Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif Pengalaman hospitalisasi :Ya/ tidak Keterangan : Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :
1
MATA, TELINGA, HIDUNG RESPIRASI KARDIO VASKULAR GASTRO INTESTINAL NUTRISI GENITOURIN ARI/ GINEKOLOGI NEUROLOGI
Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal) ⃝Gangguan Penglihatan : ⃝Gangguan pendengaran : ⃝ Gangguan penciuman : ⃝Kemerahan : ⃝Bengkak: ⃝Drainase: ⃝Nyeri : ⃝Lesi: Catatan: Tidak ada kelaian ⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea : ⃝ Crackles : ⃝Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah ⃝ Ronkhi ⃝ Bentuk dada : ⃝ Bradipnea : ⃝ Sputum-warna : ⃝ Batuk : ⃝Dispnea ⃝ Wheezing: ⃝Kiri atas/bawah ⃝Kanan atas/bawah ⃝ Modulasi O2 : via Catatan : tidak ada kelainan ⃝ Takikardi : ⃝ Iregular: ⃝ Tingling: ⃝ Edema: ⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur: ⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba: Catatan :tidak ada kelainan
⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik : ⃝ Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Rigiditas: ⃝ Hiperperistaltik : ⃝ Diet khusus: ⃝ Intoleransi diit: Catatan : Tidak ada kelainan
⃝ Inkontinensia: ⃝ Disfagia: ⃝Konstipasi:
⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir: ⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari : ⃝Diare-frekuensi : Catatan :
⃝ Ostomi:
⃝Dekubitus : Stage 1/2/3/4 ⃝ TPN/PPN/tube feeding ⃝ Malnutrisi
⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia ⃝ Folley ⃝ Menopause ⃝ Lendir ⃝Frekuensi ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria ⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan Catatan :
⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif ⃝ vertigo/nyeri kepala ⃝ Tremor ⃝ tidak seimbang ⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia Sakitkepala ⃝ mati rasa ⃝ Paralise ⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure ⃝ Tingling ⃝ Kelemahan Catatan : GCS: E4M5V6= Composmentis
2
INTEGUMEN
⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab ⃝ prosthesis ⃝Warna kulit ⃝ teraba panas ⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin ⃝ Drainase : Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)
BARTEL INDEX (Function al Status Assassment)
NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)
Catatan :
Kondisi fisik Kondisi mental Aktivitas
1. 1.
Sangat buruk Stupor
2. Buruk 2. Konfusi
3. 3.
Sedang Apatis
4. 4.
Baik Sadar
4 4
1.
Jalan dengan bantuan Agak terbatas
4.
Jalan Sendiri
1
1.
2. Kursi roda 2. Sangat terbatas
3.
Mobilitas
4.
Bebas bergerak
2
Inkontinensia
1.
Ditempat tidur Tidak mampuberg erak Inkontinen urin danalvi
2. Selalu inkontine nurin
3.
Kadang-kadang inkontinen urin
4.
Inkontinen
3
3.
Ket : <12 : resikotinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus,16-20 : resikorendah
Skor
Mengendalikan rangsang BAB Mengendalikan rangsang BAK Membersihkan diri
0.
Perlu pencahar
1.
Kadang perlu pencahar
2.
Mandiri
0.
1.
Kadang tak terkendali Mandiri
2.
Mandiri
Melepas dan memakai celana, membersihkan, menyiram jamban
0.
1.
Tergantung pada beberapa kegiatan
2.
Mandiri
Makan
0.
Pakai kateter/ tak terkendali Butuh bantuan Tergantung orang lain pada setiap kegiatan Tidak mampu
1.
2.
Mandiri
Berubah posisi dari berbaring keduduk Berpindah/berjalan Memakai baju Naik turun tangga Mandi
0.
Tidak mampu
1.
2.
0. 0. 0. 0.
Tidak mampu tergantung tidak mampu tergantung
1. 1. 1. 1.
Perlu dibantu memotong makanan Dibantu lebih dari 2 orang Dengan kursiroda sebagian dibantu sebagian dibantu mandiri
Dibantu 1 atau 2 orang dibantu 1 orang mandiri mandiri
0.
1.
2. 2. 2.
14
Total Skor
3.
Mandiri
3.
Mandiri
16
Keterangan :
3
FALL RISK
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 : ketergantungan berat, 0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3 bulanterakhir Diagnosis medis skunder> 1 Alat bantu jalan
Tidak = 0 Tidak = 0 Dibantu orang = 0
Ya = 25 Ya = 15 Penopang = 15
Menggunakan infus Cara berjalan/berpindah
Tidak = 0 Bed rest = 0
Ya = 25 Lemah = 15
Status mental
Orientasi sesuai = 0
Orientasi tidak sesuai = 15
Furniture = 30 Terganggu = 30
Total Skor
30
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MEDIKASI
NYERI
Keterangan : 0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi
Skala nyeri :3 ⃝ Skala angka ⃝ Face scale Lokasi : Paha sebelah kanan (right femur) Onset : menetap tapi kadang nyeri ringan, kadang nyeri sedang Paliatif :bergerak Kualitas : nyeri tertusuk-tusuk Medikasi : relaksasi nafas dalam dan obat tramadol Efek nyeri : ⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan ⃝ aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya : Obat Tramadol
Dosis/Rute 7.5 gr/ Oral
Tujuan Tramadol digunakan untuk mengatasi rasa sakit menengah hingga cukup parah. Jika digunakan oral, biasanya akan bekerja dalam satu jam.
Cefadroxil
200 mg/ Oral
Cefadroxil adalah obat golongan antibiotic sefalosporin yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotic ini hanya mengobati infeksi bakteri dan tidak dapat digunakan untuk infeksi virus.
Cara Kerja Obat Tramadol bekerja dengan cara memengaruhi reaksi kimia di dalam otak dan sistemsaraf yang pada akhirnya mengurangi sensasi rasa sakit. Cefadroxil bekerja dengan menghambat pembentukan protein yang membentuk dinding sel bakteri. Obat ini akan merusak ikatan yang menahan dinding sel bakteri untuk membunuh bakteri-bakteri penyebab penyakit.
Hasil PA tanggal 11 maret 2019 yaitu : High grade sarcoma yang tidak sesuai untuk giant cell tumor ICD O: C40, 2-8800/3
4
GENOGRAM PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pada tanggal 07/03/2019 dilakukan pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Satuan
WBC
21.28
4.00-10.0
10^3/uL
RBC
4.15
4.00-6.00
10^6/uL
HGB
9.6
12.0-16.0
g/dL
HCT
29.3
37.0-48.0
%
MCV
70.6
80.0-97.0
fL
MCH
23.1
26.5-33.5
pg
MCHC
32.8
31.5-35.0
g/dL
PLT
267
150-400
10^3/uL
RDW-SD
47.4
37.0-54.0
fL
RDW-CV
18.7
10.0-15.0
%
PDW
8.8
10.0-18.0
fL
MPV
8.8
6.50-11.0
fL
P-LCR
16.0
13.0-43.0
%
PCT
0.23
0.15-0.50
%
NRBC
0.00/ 0.00
0.00-99.9
10^3/uL/ %
NEUT
14.57/ 68.5
52.0-75.0
10^3/uL/ %
LYMPH
2.78/ 13.1
20.0-40.0
10^3/uL/ %
MONO
2.47/ 11.6
2.00-8.00
10^3/uL/ %
EO
1.41/ 6.6
1.00-3.00
10^3/uL/ %
BASO
0.05/ 0.2
0.00-0.10
10^3/uL/ %
IG
0.35/ 1.6
0.0-72.0
10^3/uL/ %
5
ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN No 1.
Data Fokus
Masalah
DS: - pasien mengeluh nyeri pada paha sebelah kanan P: nyeri post biopsi, Q: nyeri terasa tertusuk-tusuk, R: paha sebelah kanan,
Nyeri Akut
T: 3-5 x/menit DO: - S: skala 3 (NRS) -Wajah tampak meringis 2.
DS : -
Klien mengeluhkan nyeri post-biopsi pada paha bagian kanan Klien mengatakan pergerakan terbatas karena nyeri yang dirasakan P : nyeri masih timbul saat bergerak, Q: nyeri terasa ngilu, R: paha sebelah kanan, T: Pasien mengatan sebagian besar kegiatan pasien dibantu
Hambatan mobilitas fisik
DO :
3.
- Tampak benjolan dipaha kanan - S: nyeri skala 3 (NRS) - Bartel Index: 16 (12-19 : ketergantungan ringan) DS: Pasien mengatakan bahwa BB nya turun selama sakit. Kadang porsi makannya di habiskan, kadang Ketidakseimbangan juga tidak. nutrisi kurang dari DO: kebutuhan tubuh -
Pasien kadanng kurang minat pada makanan Penurunan berat badan : BB sebelum sakit (65 kg), BB saat sakit (50 kg) IMT : 15.15 kg/m2
6
B. INTERVENSI KEPERAWATAN No.
1.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
(Nanda)
(NOC)
(NIC)
Nyeri akut b/d prosedur invasif NOC: Manajemen Nyeri (Biopsi pada bagian right Setelah perawatan selama 3x24 jam, a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif femur) nyeri kronis klien berkurang dari skala b. Observasi adanya petunjuk nonverbal terkait nyeri 3 ke skala 0 dengan kriteria hasil: maupun ketidaknyamanan terutama pada pasien yang Kontrol Nyeri a. Klien dapat mengenali kapan nyeri terjadi b. Klien mengetahui penyebab terjadinya nyeri c. Klien mampu mengurangi rasa nyeri tanpa analgesik d. Klien melaporkan perubahan gejala nyeri e. Klien mengenali hal-hal yang berkaitan dengan nyeri. Tingkat Nyeri a. Klien mengatakan rasa nyeri telah berkurang b. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
tidak dapat berbicara c. Evaluasi bersama klien efektifitas tindakan pengurangan nyeri yang pernah dilakukan sebelumnya jika ada d. Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam seperti farmakologis dan non farmakolois untuk memfasilitasi penurunan nyeri e. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri f. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis seperti relaksasi nafas dalam, aplikasi panas/dingin dan pijatan jika memungkinkan. g. Kolaborasikan dengan tim kesehatan unntuk
7
c. Tidak mengalami gangguan tidur.
menggunakan teknik farmakologi jika memungkinkan h. Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol nyeri selama pengkajian nyeri dilakukan
2.
Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan musculoskeletal
-
1.
Mobility Level Self care : ADLs
Setelah dilakukan keperawatan selama diharapkan :
2. tindakan 3x24 jam
3. 4. 5. 6.
a. b.
3.
Klien meningkat dalam aktivitas fisik Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
7.
Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera Ajarkan pasien tentang teknik ambulasi Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
Ketidakseimbangan nutrisi NOC: NIC: kurang dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan intervensi selama 1 Manajemen Nutrisi: berhubungan dengan x 24 jam, nutrisi terpenuhi, dengan ketidakmampuan makan. Kaji adanya alergi makanan indikator:
8
-
Asupan nutrisi parenteral pasien Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah edekuat kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Hidrasi pasien adekuat Monitor turgor kulit Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Atur diet yang diperlukan Monitor intake nutrisi Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No. Hari/ tanggal 1.
Senin, 11 maret 2019
Diagnosa keperawatan Nyeri akut b/dprosedur invasif (Biopsi pada bagian right femur)
Implementasi
Evaluasi
Melaksanakan perkenalan (Bina S : hubungan saling percaya) Klien masih mengeluh nyeri post op Melakukan pengkajian awal P : nyeri timbul saat bergerak Memantau tingkat dan intensitas nyeri Q: nyeri terasa ngilu Mengajarkan teknik relaksasi (nafas dalam) R: paha sebelah kanan Mengajarkan pasien bagaimana S: nyeri skala 3 (NRS) merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan T: 3-5 menit Mengobservasi vital sign Klien mengatakan kesuitan beristirahat Hasil :
9
-
TD : 140/90 MmHg N : 100 x/i P : 20 x/i S : 36.0 oC
akibat nyeri O: a. Klien kooperatif saat diajarkan tehnik relaksasi dan merasa nyaman dengan posisi yang diberikan b. mengeluh nyeri sambil memengang kaki A : Nyeri akut belum teratasi P: 1. Monitor nyeri secara komprehensif 2. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam. 3. Pemberian posisi untukmengurangi tingkat nyeri 4. Monitoring tanda-tanda vital
Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan musculoskeletal
Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan Mendampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan
S:
Klien mengatakan belum mampu melakukan aktivitas secara mandiri
O: Klien nampak bisa duduk secara mandiri A: Hambatan mobilitas fisik belum teratasi P: Lanjutkan intervensi. 1. Ajarkan pasien ambulasi
tentang
teknik
10
bantuan jika diperlukan.
2. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi 3. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan 4. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs 5. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
Memonitor turgor kulit (kulit kering S: Pasien masih mengeluh kurang nafsu Ketidakseimbangan bersisik) makan karena merasa hambar terhadap nutrisi kurang dari Memonitor pucat, kemerahan, dan makanan yang disediakan kebutuhan tubuh kekeringan jaringan konjungtiva berhubungan dengan O: Kulit teraba hangat, Hb: 9,6 g/dL, pasien (konjuctiva tampak pucat) ketidakmampuan tampak tidak menghabiskan makanan Memonitor intake nutrisi (porsi makan. makan tidak dihabiskan) A: Ketidakseimbangan Nutrisi belum Hasil : tampak porsi makan tidak teratasi dihabiskan Menginformasikan pada klien dan P: Pertahankan intervensi keluarga tentang pentingnya nutrisi 1. Monitor turgor kulit (pola makan sedikit tapi sering) 2. Monitor pucat, kemerahan, dan Hasil : - Klien
dan
keluarga
mengerti
kekeringan jaringan konjungtiva
11
2.
Selasa, 12 maret 2019
danmenerapkan yang telah di 3. Atur diet yang diperlukan edukasikan 4. Monitor intake nutrisi - Klien tampak menghabiskan setengah dari porsi yang diberikan. Telah dilakukan transfusi darah sebanyak (PRC) 3 bag Hasil : Hb post transfusi 9,6 g/dL Nyeri akut b/d prosedur Selesai mengkaji tingkat nyeri S: invasif (Biopsi pada Klien masih mengeluh nyeri post op P : nyeri timbul saat bergerak bagian right femur) P : nyeri timbul saat bergerak Q: nyeri terasa ngilu R: paha sebelah kanan
Q: nyeri terasa ngilu
S: nyeri skala 3 (NRS)
R: paha sebelah kanan
T: 3-5 menit
S: nyeri skala 3 (NRS)
T: 3-5 menit Selesai mengkaji pernyataan verbal dan non-verbal nyeri pasien O: Hasil : - Pasien masih mengeluh nyeri - Klien kooperatif saat diajarkan tehnik - Pasien tampak meringis relaksasi napas dalam - mengeluh nyeri sambil memengang Mengkaji kemungkinan penyebab kaki nyeri patofisiologi dan psikologi A : Nyeri akut belum teratasi Hasil : Nyeri post biopsi P: Mengajarkan teknik relaksasi napas
12
Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan musculoskeletal
dalam Hasil : klien mengatakan nyeri agak berkurang Mengatur dan memberikan posisi nyaman kepada pasien. Hasil : klien mengatakan masih tetap nyeri Observasi vital sign Hasil : - TD : 120/80 MmHg - N : 108 x/i - P : 20 x/i - S : 36.2 oC Menjelaskan alasan diperlukannya perawatan tirah baring. Hasil : untuk menjegah terjadinya luka dekubitus pada bagian belakang klien Menganjurkan untuk menghindari menggunakan kain linen kasur yang teksturnya kasar Menjaga kain linen kasur tetap bersih, kering dan bebes kerutan Memonitor kondisi kulit Mengajarkan latihan ditempat tidur dengan cara yang tepat
1. Monitor nyeri secara komprehensif 2. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
S:
Klien mengatakan belum mampu melakukan aktivitas secara mandiri
O: Klien nampak bisa duduk secara mandiri A: Hambatan mobilitas fisik belum teratasi P: Lanjutkan intervensi. 1. Ajarkan pasien tentang teknik ambulasi 2. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi 3. Latih pasien dalam pemenuhan
13
Memonitor komplikasi dari tirah baring kehilangan tonus otot, nyeri punggung, konstipasi. Exercise therapy : ambulation 1. 2.
3.
Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan.
Monitor turgor kulit Ketidakseimbangan Hasil : kulit kering bersisik nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva berhubungan dengan Hasil : konjuctiva tampak pucat ketidakmampuan Monitor intake nutrisi makan. Hasil : porsi makan tidak dihabiskan.
kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan 4. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs 5. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
1.
S: Pasien masih mengeluh kurang nafsu makan karena merasa hambar terhadap makanan yang disediakan O: Kulit teraba hangat, Hb post biopsy 9,6 g/dL, pasien tampak tidak menghabiskan makanan A: Nutrisi belum teratasi P: Pertahankan intervensi 1. Monitor turgor kulit 2. Monitor
pucat,
kemerahan,
dan
14
kekeringan jaringan konjungtiva 3. Atur diet yang diperlukan 4. Monitor intake nutrisi
3.
Rabu, 13 maret 2019
Nyeri akut b/dprosedur invasif (Biopsi pada bagian right femur)
Selesai mengkaji tingkat nyeri Hasil : Nyeri sudah mulai berkurang ( NRS 3) Selesai mengkaji pernyataan verbal dan non-verbal nyeri pasien Hasil : - Pasien masih mengeluh nyeri - Pasien tampak meringis Mengkaji kemungkinan penyebab nyeri patofisiologi dan psikologi Hasil : Nyeri post biopsi Observasi vital sign Hasil : - TD : 120/90MmHg - N : 82 x/i - P : 20 x/i - S : 36.2 oC Terapi medikasi Tramadol 7,5 mg/oral/ 6 jam
S: Klien masih mengeluh nyeri post biopsi P : nyeri timbul saat bergerak Q: nyeri terasa ngilu R: paha sebelah kanan S: nyeri skala 3 (NRS) T: 3-5 menit O: -
Klien kooperatif saat diajarkan tehnik relaksasi napas dalam - mengeluh nyeri sambil memengang kaki A : Nyeri akutbelum teratasi P : pertahankan intervensi 1.Monitor nyeri secara komprehensif
15
Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan musculoskeletal
Cefadroxil 500 mg/ oral/ 6 jam Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam Mengatur dan memberikan posisi nyaman kepada pasien.
2. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
S :-
Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan Memonitor komplikasi dari tirah baring kehilangan tonus otot, nyeri punggung, konstipasi
O : Klien mampu duduk namun pergerakan masih terbatas karena masih merasakan sedikit nyeri pada saat bergerak A : Hambatan mobilitas belum teratasi P : Lanjutkan intervensi
Exercise therapy : ambulation
1. Ajarkan pasien tentang teknik ambulasi 2. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi 3. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
1. Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi 2. Melatihatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan 3. Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan. Memonitor turgor kulit Ketidakseimbangan Hasil : kulit kering masih bersisik nutrisi kurang dari
S:
Pasien mengatakan nafsu makannya membaik dari sebelumnya
16
kebutuhan tubuh Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva berhubungan dengan Hasil: konjuctiva tampak pucat ketidakmampuan Memonitor intake nutrisi makan. Hasil : porsi makan dihabiskan secara perlahan-lahan
O: Kulit teraba hangat, porsi makan dihabiskan secara perlahan-lahan A: Nutrisi teratasi P: Pertahankan intervensi
17