RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Ny.W DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS TUGUREJO SEMARANG Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan IX
DISUSUN OLEH: DIANI NOVIANTI
P1337420618114
PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2019
1
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Ny.W DENGAN PENUCONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS TUGUREJO SEMARANG Nama Mahasiswa
: Diani Novianti
Ruang/ Bangsal
: IGD RS TUGUREJO SEMARANG
Tanggal Pengkajian
: 16 Januari 2019
Pukul
: 16.00 WIB
A. IDENTITAS KLIEN 1.
Nama
: Ny.W
2.
Umur
: 76 tahun
3.
Tgl. MRS
: 16 Januari 2019
4.
Jenis Kelamin
: Perempuan
5.
Diagnosa
: CHF
6.
Suku/Bangsa
: Jawa / Indonesia
7.
Agama
: Islam
8.
Pendidikan
: SD
9.
Alamat
: Semarang
10. Penanggung jawab
: Anak
11. Cara masuk
: Datang pukul 16.00 pada tanggal 16 Januari 2019 diantar
keluarga menggunakan mobil pribadi dengan kondisi sesak nafas dan bengkak pada kedua kaki
B. TRIAGE 1. Riwayat Sebelum Sakit 1) Penyakit yang pernah diderita : keluarga klien mengatakan klien pernah dirawat dengan kondisi yang sama 2) Kebiasaan berobat : Keluarga klien mengatakan jika sedang sakit, pergi ke puskesmas dekat rumah untuk memeriksakan kondisinya. 3) Alergi : keluarga klien mengatakan tidak alergi obat apapun. 2
2. Riwayat Penyakit Sekarang 1) Keluhan utama MRS
: keluarga klien mengatakan Ny.W mengeluh sesak nafas
sejak 2 hari yang lalu 2) Tanda-tanda vital : TD
: 149/96 mmHg
S
: 36,50C
N
: 120 x/mnt
SpO2
: 89%
RR
: 28 x/mnt
3) TB dan BB TB
: 160 cm
BB
: 58 kg
IMT
: 22,7
C. PENGKAJIAN 1. PENGKAJIAN PRIMER a. Status jalan napas (Airway) Tidak terdapat sumbatan jalan nafas. b. Status pernapasan (Breathing) Frekuensi nafas 28x/menit, pernapasan cuping hidung, retraksi dada, suara nafas vesikuler, SPO2 89%. c. Status Sirkulasi Klien lemah, TD : 149/96 mmHg, frekuensi nadi 86x/menit, akral dingin, CRT > 2 detik, terdapat pitting edema pada kedua kaki dan edema pulmo sehingga klien sesak napas. d. Disability Keadaan umum baik, kesadaran pasien composmentis, GCS = E4M5V6, ekstremitas : Kekuatan otot :
Atas
5
5
Bawah
5
5
3
Rentang gerak :
Atas
bebas
bebas
Bawah
bebas
bebas
2. PENGKAJIAN SEKUNDER a. Riwayat Kesehatan 1. Data diperoleh dari Data diperoleh dari pasien dan keluarga 2. Keluhan utama Pasien mengeluh sesak nafas 3. Riwayat keperawatan sekarang Pasien mengatakan sesak napas dan nyeri dada disertai bengkak pada kedua kaki. Sekitar 2 tahun yang lalu klien masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama namun tidak terjadi bengkak pada kakinya. Dua hari yang lalu klien mengalami sesak dan nyeri dada sehingga pada pukul 16.00 WIB pasien dibawa ke RSUD Tugurejo Semarang dan dengan sesak nafas, nyeri dada, edema ekstremitas bawah, CRT kembali dalam 8 detik, pasien juga mengalami edema pulmo, pasien mengatakan BAK sering namun keluar sedikit, TD : 149/96 mmHg, HR: 86 x/menit, RR : 28 x/menit, suhu 36,5°C, diberikan terapi oksigen 3 lpm melalui nasal kanul, terapi RL 12 tpm, Candesartan 16 mg, Furosemide 20 mg. 4. Riwayat Keperawatan Dahulu Klien mengatakan sekitar 2 tahun yang lalu klien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak napas dan nyeri dada. Klien juga mengatakan apabila aktivitasnya berlebihan maka ia merasa sesak napas. Selain itu klien juga memiliki riwayat penyakit hipertensi sudah 15 tahun yang lalu. 5. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit keturunan seperti : DM, Jantung, dan Hipertensi. Serta penyakit yang menular seperti TBC dan hepatitis B.
4
D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Kesadaran : Komposmentis 2. Keadaan umum : Lemah 3. Tanda-tanda vital : TD
: 149/96 mmHg
N
: 86 x/menit
RR
: 28 x/menit
S
: 36,5°C
4. Kepala Bentuk mesochepal, rambut hitam tidak rontok. 5. Mata Simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis, terdapat kantung mata 6. Hidung Simetris kanan dan kiri, terdapat pernafasan cuping hidung 7. Telinga Tidak ada serumen, tidak memakai alat bantu pendengaran 8. Dada a. Paru Inspeksi
: Bentuk dada simetris, pola nafas dyspnea, terdapat retraksi intercosta
Palpasi
: Tactil fremitus teraba sama pada kedua dada kanan dan kiri namun menurun, pergerakan dada intercostal, daya ekspansi menurun
Perkusi
: Redup pada basal paru
Auskultasi : Suara nafas ronchi basah karena adanya cairan b. Jantung Inspeksi
: Ictus cordis tampak pada intercosta 5-6
Palpasi
: Ictus cordis teraba pada intercosta 5-6
Perkusi
: Pekak
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung S3 gallop 9. Abdomen Inspeksi
: datar, tidak ada benjolan, tidak ada lesi 5
Auskultasi
: terdengar bising usus 9 kali per menit
Perkusi
: terdengar suara timpani
Palpasi
: tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
10. Genitalia Tidak terpasang DC kateter 11. Ekstremitas Edema ektremitas bawah, jenis pitting edema derajat II kedalaman 3 mm, waktu kembali 8 detik, akral dingin
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG Interpretasi EKG : Sinus Bradikardia
F. TERAPI YANG DIBERIKAN 1.Terapi oksigen melalui nasal kanul 3 liter/menit 2.Cairan Intravena RL 12 tpm 3.Furosemid 3 x 10 mg melalui intravena 4.Candesartan 1 x 16 mg melalui oral
G. ANALISA DATA No.
Waktu
Data fokus
1. 16 -01- 2019 DS : 16.30 WIB
Masalah
Tanggal
keperawatan
teratasi
Ttd
Gangguan
Pasien mengatakan sesak nafas
pertukaran
DO :
gas
Pola nafas: Dyspneu
berhubungan
Pernafasan cuping hidung
dengan
Penggunaan
otot
bantu ketidakseimb
pernafasan : retraksi intercosta
angan 6
RR : 28x/menit
ventilasi
SPO2 : 89 %
perfusi
2. 16 -01- 2019 DS : 16.30 WIB
Kelebihan
Pasien mengatakan bengkak pada volume kedua kaki, BAK jarang, dan urin cairan keluar sedikit
berhubungan
DO :
dengan
Edema
ekstremitas
bawah, gangguan
CRT waktu kembali 8 detik
mekanisme
Perkusi pada dada redup
regulasi
H. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN No.
Waktu
Masalah
Tujuan
Intervensi
Ttd
Keperawatan 1. 16 -01- 2019 Gangguan 16.45 WIB
Setelah dilakukan tindakan Airway management :
pertukaran
keperawatan selama 1 x 3
gas
jam pertukaran gas efektif
berhubungan
dengan kriteria hasil :
dengan
TTV
ketidakseimb angan
dalam
batas
normal
pasien
semi fowler 2. Auskultasi
suara
nafas 3. Monitor
Tidak
ventilasi
pernafasan
perfusi
hidung Tidak
1. Posisikan
tedapat
pernafasan
cuping
status
dan oksigen
(SPO2) menggunaan
Oxygen therapy :
otot bantu pernafasan 1. Berikan : retraksi intercostal
oksigen
terapi melalui
nasal kanul 4 lpm
7
Oksigenasi tercukupi 2. Monitor dengan
atau
tanpa
nasal kanul
aliran
oksigen Respiratory monitor :
Tidak ada dyspnea
1. Monitor
TD : 120/80 mmHg
kecepatan, ritme,
HR : 80-100x/menit
dan
RR : 12 - 24 x/m
pernafasan
SpO2: 90-100 %
kedalaman
2. Catat
pergerakan
dada,
simestris
atau tidak 3. Monitor
pola
nafas, frekuensi.
2. 16 -01- 2019 Kelebihan 16.45 WIB
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor perubahan
volume
keperawatan selama 1 x 3
cairan
jam ada penurunan volume 2. Batasi
berhubungan
cairan dengan kriteria hasil
dengan
:
gangguan
edema
cairan 3. Timbang
Penurunan edema
mekaisme
CRT
regulasi
detik
kembali
Produksi
asupan
berat
badan
3 4. Monitor
TTV
:
Nadi, suhu, RR & urin
TD
adekuat (300-500 5. Monitor terapi infus ml/6jam)
RL 12 tpm
Perkusi redup pada 6. Berikan basal paru
Furosemid 3 x 10 mg
Vital sign status :
terapi
melalui
intravena
TTV dalam batas 7. Kolaborasi normal
pemberian
TD : 120/80 mmHg 8
HR : 80-100x/menit
candesartan 2 x 16
RR : 12 - 24 x/m
mg peroral
SpO2: 90-100 %
8. Kolaborasikan pemasangan untuk
DC
monitor
output urine
I.
IMPLEMENTASI DAN EVALUAISI KEPERAWATAN
No.
Waktu
Tindakan
Respon
Ttd
Dx 1. 16-01-2019 17.00 WIB
Memposisikan pasien semi DS : Pasien mengatakan lebih fowler
nyaman DO : Otot
bantu
pernafasan
retraksi intercosta Pernafasan cuping hidung
Mengauskultasi suara nafas, DS : Pasien kooperatif kedalaman, pergerakan dada DO : dan ritme.
Suara nafas vesikuler Pergerakan dada simetris Irama reguler, dipsnea Perkusi redup
Memberikan terapi oksigen DS: Pasien mengatakan sesak napas melalui nasal kanul 3 lpm
DO : Klien tampak masih sulit untuk menarik nafas
9
Memonitor TTV : RR, N, & DS : Pasien kooperatif SPO2
DO : RR : 28 x/menit SPO2 : 89 % N : 86 x/m
Memonitor TTV : RR & DS : Pasien kooperatif SPO2
DO : RR : 26x/menit SPO2 : 92 %
Memonitor TTV : RR & DS : Pasien kooperatif SPO2
DO : RR : 25x/menit SPO2 : 92 %
Memonitor TTV : RR & DS : Pasien kooperatif SPO2
DO : RR : 24x/menit SPO2 : 93 %
2. 28-02-2018
Memonitor edema
17.30 WIB
DS : pasien kooperatif DO : Edema ekstremitas bawah, CRT waktu kembali 8 detik
Memonitor TTV : Nadi, DS : pasien kooperatif suhu, RR & TD
DO : TD : 148/90 mmHg, HR : 85 x/menit, RR : 28 x/menit, suhu 36.5°C, DS : Pasien kooperatif 10
Monitor terapi infus RL 12 DO : Tetesan infus 12 tpm
tpm
DS : Pasien kooperatif Memberikan
terapi DO :
Furosemid 3 x 10 mg
Furosemid 3 x 10 mg melalui
melalui intravena
intravena DS : pasien kooperatif
Memberikan
terapi DO :
Candesartan 2 x 16 mg peroral
DS : pasien kooperatif
Melakukan pemasangan
Candesartan 2 x 16 mg
kolaborasi DO : DC
untuk
monitor output urine
DS :-
Memonitor suhu
DO: Suhu 36.5oC DS : pasien kooperatif
Monitor output urine
DO : 50 cc DS : pasien kooperatif
Monitor output urine
DO : 130 cc (penambahan 80 cc) DS : pasien kooperatif
Memonitor edema
DO : Edema ekstremitas bawah, waktu kembali 6 detik
11
J. CATATAN PERKEMBANGAN No.
Waktu
Masalah
Catatan perkembangan
Ttd
keperawatan 1. 16-01-2019 20.20 WIB
Gangguan
S : klien mengatakan sesak napas sedikit berkurang
pertukaran gas O : berhubungan
Dypsneu
dengan
Pernafasan cuping hidung masih ada
ketidakseimba
Retraksi
ngan ventilasi
simetris
intercosta,
pergerakkan
dada
Perkusi redup pada paru
perfusi
Pernafasan vesikuler, reguler RR : 24 x/menit SPO2 : 93% Terpasang O2 3 lpm A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi -
Monitor pernafasan dan status oksigen (SPO2)
-
Monitor kecepatan, ritme, dan kedalaman pernafasan
2. 16 -01- 2019 Kelebihan 20.20 WIB
Posisikan pasien semi fowler
S : Pasien mengatakan kakinya masih bengkak
volume cairan O : berhubungan
CRT waktu kembali 6 detik
dengan
Terpasang urine tampung 12
gangguan
Produksi urin dengan warna kuning jernih
mekaisme
tanpa darah, jumlah sedikit sekitar kurang
regulasi
dari 150 ml dalam 3 jam Tetesan infus 12 tpm A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1. Monitor edema 2. Monitor balance cairan 24 jam 3. Monitor kenaikan suhu tubuh 4. Batasi asupan cairan
13