Proposal Tak Pk.docx

  • Uploaded by: try ramada sari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Tak Pk.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,004
  • Pages: 21
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) RANGSANGAN PERSEPSI TENTANG STIMULUS NYATA DAN RESPON YANG DI ALAMI DALAM KEHIDUPAN PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN

Disusun Oleh :

1. 2. 3. 4. 5. 6.

INTAN RISKI APRILIA NENDI PETI ANGRAINI TRY RAMADA SARI WIDIA APRIANA ZUHDI ARIF MUNANDAR

PRODI D3 KEPERAWATAN AKADEMI KESEHATAN SAPTA BAKTI BENGKULU Jalan mahakam raya no. 16 lingkar barat bengkulu Tahun Ajaran 2015/2016

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) RANGSANGAN PERSEPSI TENTANG STIMULUS NYATA DAN RESPON YANG DIALAMI DALAM KEHIDUPAN PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN A. LATAR BELAKANG Umumnya klien dengan Perilaku Kekerasan dibawa dengan paksa ke Rumah sakit Jiwa. Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai bentakan dan pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi. Perilaku Kekerasan seperti memukul anggota keluarga/orang lain, merusak alat rumah tangga dan marah-marah merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh keluarga. Penanganan oleh keluarga belum memadai, keluarga seharusnya mendapat pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien (manajemen perilaku kekerasan). Perilaku kekerasan merupakan salah satu jenis gangguan jiwa. WHO (2001) menyatakan, paling tidak ada satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental. WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Pada masyarakat umum terdapat 0,2 – 0,8 % penderita skizofrenia dan dari 120 juta penduduk di Negara Indonesia terdapat kira-kira 2.400.000 orang anak yang mengalami gangguan jiwa (Maramis, 2004 dalam Carolina, 2008). Data WHO tahun 2006 mengungkapkan bahwa 26 juta penduduk Indonesia atau kira-kira 12-16 persen mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan data Departemen Kesehatan, jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia mencapai 2,5 juta orang (WHO, 2006).

B. TUJUAN 1.

Tujuan umum Pasien dapat mengontrol emosinya.

2.

Tujuan khusus a. Mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan  Klien dapat menyebutkan stimulus penyebab kemarahannya.  Klien dapat menyebabkan respons yang dirasakan saat marah ( tanda dan gejala marah )  Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah ( perilaku kekerasan).  Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan.

b.

c.

d.

e.

Mencegah perilaku kekerasan fisik  Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien.  Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah prilaku kekerasan.  Klien dapat mendemonstasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah prilaku kekerasan. Mencegah perilaku kekersan social  Klien dapat mengungkapkan keinginan dari permintaan tanpa memaksa.  Klien dapat mengungkapkan penolakkan dan rasa sakit hati tanpa kemarahan. Mencegak perilaku kekerasan spiritual  Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat  Klien dapat menyebutkan akibat/kerugian tidak patuh minum obat  Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat Mencegah perilaku kekerasan dengan patuh mengonsumsi obat  Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat  Klien dapat menyebutkan akibat/kerugian tidak patuh minum obat  Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat\

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK 1. Klien yang tidak terlalu gelisah. 2. klien PK yang sudah kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi Aktifitas Kelompok 3. Kondisi fisik dalam keadaan baik & mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas

D. PROSES SELEKSI Dilakukan selama tiga hari dengan cara wawancara dan observasi untuk memastikan bahwa pasien yang akan diikutkan masuk dalam kriteria. Nama-nama pasien yang memiliki kriteria adalah: 1. Tn.A 5.Tn.K 2. Tn.N 6.Tn.S 3. Tn.E 7.Tn.W 4. Ny.s 8.Tn. P E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN 1. Waktu pelaksanaan Sesi Hari/tgl I Senin, 1 November 2016 II Selasa, 2 November 2016 III Rabu, 3 November 2016 IV Kamis, 4 November 2016 V Jumat, 5 November 2016

Waktu 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB

Tempat R.Anggrek R.Anggrek R.Anggrek R.Anggrek R.Anggrek

2. Pengorganisasian terapis Sesi Leader Co. Leader II Khusnul Rifka II Karin Adi III Budi Tari IV Rina Khusnul V Tari Rina

Observer Karin Rina Khusnul Rifka Karin

Fasilitator Rina, Adi, Budi, Tari Khusnul, Budi, Tari, Rifka Rina, Rifka, Adi, Karin Karin, Adi, Budi, Tari Khusnul, Rifka, Adi, Budi

3. Uraian tugas terapis a. Leader Tugasnya : 1. Katalisator dlm komunikasi interaksi dengan jalan menciptakan situasi & suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya. 2. Mengarahkan proses terapi. 3. Auxillary ego bagi anggota yg lemah atau mendominasi b. Co-Leader Tugasnya : 1. Membantu leader. 2. Mengganti leader bila ia pasif / kurang aktif. c. Observer Tugasnya : 1. Mengamati & mencatat : jumlah anggota yang hadir, siapa yg terlambat, membuat daftar hadir, siapa yg memberi ide / penanya, topik diskusi. 2. Mengidentifikasi isu penting dlm proses. 3. Mengidentifikasi strategi krisis yg digunakan leader 4. Mencatat modifikasi strategi untuk yang akan datang. 5. Memprediksi respon anggota kelompok sesi berikutnya. d. Fasilitator Tugasnya : 1. Mempertahankan kehadiran peserta. 2. Mempertahankan motivasi peserta. F. GAMBAR SETTING TEMPAT

Keterangan: Leader

:

CO. leader

:

Observer

:

Fasilitator

:

G. MEKANISME KEGIATAN TAK SESI 1 : MENGENAL PERILAKU KEKERASAN YANG BIASA DILAKUKAN Tujuan 1. Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya. 2. Klien dapat menyebabkan respons yang dirasakan saat marah ( tanda dan gejala marah ) 3. Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah ( perilaku kekerasan). 4. Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan. Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang. Alat 1. Papan tulis / flipchart/whiteboard 2. Kapur / spidol 3. Buku catatan dan pulpen 4. Jadwal kegiatan klien Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan Tanya jawab 3. Bermain peran / simulasi Langkah Kegiatan : 1. Persiapan a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Pelaksanaan Fase/waktu a. Orientasi

Kegiatan Terapis

a. Salam terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien 10 menit 2. Perkenalan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama) 3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama) b. Evaluasi/validasi 1. Menanyakan perasaan klien saat ini 2. Menanyakan masalah yang dirasakan c. Kontrak 1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan 2. Menjelaskan aturan main berikut :  Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis  Lama kegiatan 45 menit  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai b. Kerja 30 a. Mendiskusiakan penyebab marah 1. Tanyakan pengalaman tiap klien menit 2. Tulis di papan tulis/ flipchart/whiteboard b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi 1. Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab (tanda dan gejala) 2. Tulis di papan tulis/flipchart/whiteboard c. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien ( verbal, merusak lingkungan, menciderai/memukul orang lain,dan memukul diri sendiri) 1. Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah 2. Tulis di papan tulis / flipchart / whiteboard

Kegiatan Peserta - Menjawab salam - Mendengarkan dan memperhatikan

- Menjawab pertanyaan

- Mendengarkan dan memperhatikan

-

Mengikuti kegiatan sesuai aturan main

-

Melaksanakan antisipasi masalah yang ditentukan terapis. (jika ada)

Fase/waktu

Kegiatan Terapis d.

e.

f. g.

h. i. j.

c. Terminasi

a.

5 menit

b.

c.

Kegiatan Peserta

Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan paling sering dilakukan untuk diperagakan Melakukan bermain peran/simulasi untuk perilaku kekerasan yang tidak berbahaya ( terapis sebagai sumber penyebab dan klien yang melakukan perilaku kekerasan) Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran/simulasi Mendiskusikan dampak/ akibat perilaku kekerasan 1. Tanyakan akibat perilaku kekerasan 2. Tuliskan di papan tulis /flipchart/whiteboard Memberikan reinforcement pada peran serta klien Dalam menjalankan a sampai h, upayakan semua klien terlibat Beri kesimpulan penyebab ; tanda dan gejala ; perilaku kekerasan ; dan akibat perilaku kekerasan Menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang sehat menghadapi kemarahan Evaluasi - Mengungkapkan 1. Terapis menanyakan perasaan klien pendapat setelah mengikuti TAK 2. Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang positif Tindak lanjut 1. Menganjurkan klien menilai dan mengevausai jika terjadi penyebab marah , yaitu tanda dan gejala ; perilaku kekerasan yang terjadi ; serta akibat perilaku kekerasan 2. Menganjurkan klien mengingat penyebab ; tanda dan gejala ; petilaku kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan Kontrak yang akan dating - Menyetujui/ 1. Menyepakati belajar cara baru yang

Fase/waktu

Kegiatan Terapis sehat untuk mencegah perilaku kekerasan. 2. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya

Kegiatan Peserta memberi pendapat tentang rencana selanjutnya

Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekrasan sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui penyebab perilaku kekerasan, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekrasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evauasi sebagai berikut.

No.

Nama Klien

Sesi 1 : TAK Stimulasi Persepsi Prilaku Kekerasan Kemampuan Psikologis Memberikan tanggapan tentang Penyebab PK Tanda dan Perilaku Akibat PK Gejala PK Kekerasan

1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. 2. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab prilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat prilaku kekerasan.beri tanda (ѵ) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu. Dokumentasi Dokumentasi kemampuan ang di miliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.Contoh : klien mengikuti sesi 1,TAK stimulasi persepsi prilaku kekerasan.Klien mampu menyebutkan penyebab prilaku kekerasannya(disalahkan dan tidak diberi uang ),mengenal tanda dan gejala yang dirasakan (“gregetan” dan “deg-degan”),prilaku kekerasan yang dilakukan (memukul meja),akibat yang dirasakan (tangan sakit dan dibawa kerumah sakit jiwa).Anjurkan klien mengingat dan menyampaikan jika semua dirasakan selama dirumah sakit.

SESI 2: MENCEGAH PRILAKU KEKERASAN FISIK Tujuan : 1. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien. 2. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah prilaku kekerasan. 3. Klien dapat mendemonstasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah prilaku kekerasan. Setting 1. 2.

Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat 1) 2) 3) 4)

Kasur/kantong tinju/gendang. Papan tulis/flipchart/whiteboard. Buku catatan dan pulpen. Jadwal kegiatan klien.

Metode 1) Dinamika kelompok 2) Diskusi dan Tanya jawab 3) Bermain peran/simulasi Langkah Kegiatan 1. Persiapan. a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1. b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. Fase/waktu Kegiatan Terapetis a. Orientasi 1) Orientasi 30 menit a) Salam dari terapis kepada Klien. b) Klien dan terapis pakai papan nama. 2) Evaluasi/validasi a) Menanyakan perasaan klien saat ini. b) Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan penyebab;tanda dan gejala;perilaku kekerasan serta akibatnya. 3) Kontrak a) Menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan. b) Menjelaskan aturan main berikut :  Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus minta izin kepada terapis.  Lama kegiatan 45 menit.

Kegiatan Peserta - Menjawab salam - Mendengarkan dan memperhatikan

-

Menjawab pertanyaan

-

Mendengarkan dan memperharikan

Fase/waktu 

Kegiatan Terapetis Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

Kegiatan Peserta

b. Kerja 30 - Mengikuti menit a) Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa kegiatan sesuai dilakukan oleh klien. aturan main  Tanyakan kegiatan :rumah tangga,harian,dan - Melaksanakan antisipasi olahraga yang biasa dilakukan klien. masalah yang  Tulis di papan tulis /flipchart/whiteboard ditentukan b) Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan terapis. (jika untuk menyalurkan kemarahan secara sehat: tarik ada) nafas dalam, menjemur / memukul kasur / bantal, menyikat kamar mandi, main bola, senam, memukul bantal pasir tinju, dan memukul gendang. c) Membantu klien memilih dua kegiatan yang dapat dilakukan. d) Bersama klien mempraktikan dua kegiatan yang dipilih.  Terapis mempraktikan  Klien melakukan redomonstrasi e) Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikan cara penyaluran kemarahan. f) Memberikan pujian pada peran serta klien. g) Upayakan semua klien berperan aktif. c. Terminasi 30 menit

a) Evaluasi  Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.  Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah perilaku kekerasan. b) Tindak Lanjut  Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari jika stimulus penyebab perilaku kekerasan.  Mengajurkan klien melatih secara teratur cara yang telah dipelajari.  Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien. c) Kontrak yang akan datang.  Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain,yaitu interaksi social yang asertif.  Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

Mengungkapk an pendapat

Menyetujui / memberi pendapat tentang rencana selanjutnya

Evaluasi dan Dokumentasi. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap kerja.Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk TAK stimulasi persepsi prilaku kekerasan sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah 2 kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi sebagai berikut.

No.

Sesi 2 : Stimulasi persepsi prilaku kekerasan Kemampuan mencegah perilaku kekerasan fisik. Mempraktikan cara fisik Mempraktikan cara fisik Nama Klien yang pertama yang kedua

1 2 3 4 5 6 7 8

Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. 2. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan mempraktikan dua cara fisik untuk mencegah prilaku kekerasan.Beri tanda (ѵ) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi persepsi prilaku kekerasan,klien mampu mempraktikan tarik nafas dalam, tetapi belum mampu mempraktikkan pukul kasur dan bantal. Anjurkan dan bantu klien mempraktikkan diruang rawat (buat jadwal). SESI 3: MENCEGAH PRILAKU KEKERASAN SOSIAL Tujuan 1. Klien dapat mengungkapkan keinginan dari permintaan tanpa memaksa. 2. Klien dapat mengungkapkan penolakkan dan rasa sakit hati tanpa kemarahan. Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat 1. Papan tulis/flipchart/whiteboard dan alat tulis 2. Buku catatan dan pulpen 3. Jadwal kegiatan klien Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan Tanya jawab 3. Bermain peran/simulasi Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 2. b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2.

Pelaksanaan Sesi Kegiatan Terapis a. Orientasi a) Salam terapeutik 30 menit  Salam dari terapis kepada klien  Klien dan terapis pakai papan nama. b) Evaluasi/validasi  Menanyakan perasaan klien saat ini.  Menanyakan apakah ada penyebab marah,tanda  Tanyakan apakah kegiatan fisik untuk mencegah perilaku kekrasan sudah dilakukan c) Kontrak  Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara social untuk mencegah perilaku kekerasan  Menjelaskan aturan main berikut  Jika ada klien yang ingin menginggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis  Lama kegiatan 45 menit  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

b. Kerja 30 a. Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika menit ingin meminta sesuatu dari orang lain b. Menuliskan cara-cara yang disampaikan klien c. Terapis mendemostrasikan cara meminta sesuatu tanpa paksaan , yaitu “saya perlu / ingin / minta…,yang akan saya gunakan untuk …” d. Memilih 2 orang klien cara bergilir mendemostrasikan ulang cara pada poin c e. Ulangi d. sampai semua klien mencoba

Kegiatan Peserta - Menjawab salam - Mendengarkan dan memperhatikan

- Menjawab pertanyaan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mengikuti kegiatan sesuai aturan main - Melaksanakan antisipasi masalah yang ditentukan terapis. (jika ada)

Sesi

Kegiatan Terapis Memberikan pujian pada peran serta klien Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa sakit hati pada orang lain, yaitu “saya tdiak dapat melakukan…”atau “saya tidak menerima dikatakan …” atau “ saya kesal dikatakan seperti…” Memilih dua orang klien secara bergulir mendemonstrasikan ulang cara pada point d Ulangi h sampai semua klien mencoba Memberikan pujian pada peran seta klien

Kegiatan Peserta

a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan persaan klien setelah mengikuti TAK 2. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah dipelajari 3. Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar b. Tindak lanjut 1. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik dan interaksi social yang asretif, jika stimulus penyebab perilaku kekerasan terjadi 2. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi social yang asertif secara teratur 3. Memasukan interaksi social yang asertif pada jadwal kegiatan harian klien c. Kontrak yang akan datang 1. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegiatan ibadah. 2. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya

- Mengungkapkan pendapat

f. g.

h. i. j. c. Terminasi 30 menit

- Menyetujui/ memberi pendapat tentang rencana selanjutnya

Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja .Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan adalah mencegah perilaku kekerasan secara social. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 3 : TAK Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan Kemampuan mencegah perilaku kekerasan social No.

Nama Klien

Memperagakan cara meminta tanpa paksa

Memperagakan cara menolak yang baik

Memeperagakan cara mengungkapkan kekerasan yang baik

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 2. Untuk tiap klien,beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan social: meminta tanpa paksa,menolak dengan baik, menungkapkan kekesalan dengan baik. Beri tanda ceklis (ѵ) jika klien mampu dan tanda silang (x) jika klien tidak mampu. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi perilaku kakerasan.Klien mampu memperagakan cara meminta tanpa paksa, menolak dengan baik dan mengungkapkan kekerasan.Anjurkan klien mempraktikan diruang rawat ( buat jadwal). SESI 4 : MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN SPIRITUAL Tujuan Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur Setting 1. Terapis dan Klien duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang Alat 1. Papan tulis/flipchart/whiteboard dan alat tulis 2. Buku catatan dan pena 3. Jadwal kegiatan klien

Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan Tanya jawab 3. Bermain peran/simulasi Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi b. Menyiapkan alat dan tempat 2. Pelaksanaan Fase Kegiatan Terapis a. Orientasi 30 menit a. Salam terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien 2. Klien dan terapis pakai papan nama b. Evaluasi/validasi 1. Menanyakan perasaan klien saat ini 2. Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala marah, serta perilaku kekerasan 3. Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi social yang asertif untuk mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan c. Kontrak 1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku kekerasan 2. Menjelaskan aturan main berikut  Jika ada klien yang ingin menginggalkan kelompok , harus meminta izin kepada terapis  Lama kegiatan 45 menit  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir b. Kerja 30 menit

a. b. c. d. e. f.

Menanyakan agama dan kepercayaan masing-masing klien Mendiskusikan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan masing-masing klien Menuliskan kegiatan ibadah masingmasing klien Meminta klien untuk memilih satu kegiatan ibadah Meminta klien mendemostrasikan kegiatan ibadah yang dipilih Memberikan pujian pada penampilan klien

Kegiatan Peserta - Menjawab salam - Mendengarkan dan memperhatikan

-

Menjawab pertanyaan

-

Mendengarkan dan memperhatikan

-

Mengikuti kegiatan sesuai aturan main Melaksanakan antisipasi masalah yang ditentukan terapis.(jika ada)

-

Fase c. Terminasi 30 menit

Kegiatan Terapis a.

b.

c.

Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah dipelajari 3. Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar Tindak lanjut 1. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi social yang asertif, dan kegiatan ibadah secara teratur 2. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik , interaksi social yang asertif ,dan kegiatan ibadah secara teratur 3. Memasukan kegiatan ibadah pada pada jadwal kegiatan harian klien Kontrak yang akan dating 1. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain,yaitu minum obat teratur 2. Menyepakati waktu dan tempat pertemuan klien

Kegiatan Peserta - Mengungkapkan pendapat

-

Menyetujui/ memberi pendapat tentang rencana selanjutnya

Evaluasi dan dokumentasi Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja .Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai degan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan Sesi 4, kemampuan klien yang diharapkan adalah perilaku 2 kegiatan ibadah untuk mencegah kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut

No.

Sesi 4 : TAK Stimulasi persepsi perilaku kekrasan Kemampuan mencegah perilaku kekerasan spiritual Mempraktikan Mempraktikan kegiatan Nama klien kegiatan ibadah ibadah kedua pertama

1 2 3 4 5 6 7 Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom sama klien 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktikkan dua kegiatan ibadah pada saat TAK. Beri tanda jika klien(ѵ) mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.Contoh : klien mengikuti Sesi 4, TAK stimulasi persepsi perilaku kekeasan. Klien mampu memperagakan dua cara ibadah. Anjurkan klien melakukannya secara teratur di ruangan (buat jadwal).

SESI 5 : MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN DENGAN PATUH MENGONSUMSI OBAT Tujuan 1. Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat 2. Klien dapat menyebutkan akibat/kerugian tidak patuh minum obat 3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat Setting 1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan yang nyaman dan tenang Alat 1. Papan tulis/flipchart/whiteboard 2. Buku catatan dan pulpen 3. Jadwal kegiatan klien 4. Beberapa contoh obat Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan Tanya jawab Langkah Kegiatan

1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 4 b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Pelaksanaan Sesi Kegiatan Terapis a. Orientasi 30 a. Salam terapeutik menit 1) Salam dan terapis kepada klien 2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan b. Evaluasi/validasi 1) Menanyakan perasaan klien 2) Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala marah,serta perilaku kekerasan 3) Tanyakan apakah kegiatan fisik, interaksi social yang asertif dan kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan c. Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu patuh minum obat untuk mencegah perilaku kekerasan 2) Menjelaskan aturan main berikut :  Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis  Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai b. Kerja 30 a. Mendiskusikan macam obat menit yang dimakan klien ;nama dan warna (upayakan tiap klien menyampaikan) b. Mendiskusikan waktu minum obat yang biasa dilakukan klien c. Tuliskan di whiteboard hasil a dan b

Kegiatan Peserta - Menjawab salam - Mendengarkan dan memperhatikan - Menjawab pertanyaan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mengikuti kegiatan sesuai aturan main - Melaksanakan antisipasi masalah yang ditentukan terapis.(jika ada)

Sesi

Kegiatan Terapis Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat ,benar waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat. Minta klien menyebutkan lima benar cara minumobat, secara bergiliran Berikan pujian pada klien yang benar Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat ( catat di whiteboard) Mendiskusikan peanan klien setelah teratur minum obat (catat whiteboard) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah perilaku kekerasan /kambuh Menjelaskan akibat /kerugian jika tidak patuh minum obat, yaitu kejadian perilaku kekerasan/kambuh Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat Memberi pujian setiap kali klien benar

Kegiatan Peserta

Evaluasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah dipelajari 3) Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar b. Tindak lanjut 1) Menganjurkan klien menggunakan kegiatan menggunakan kegiatan fisik, interaksi social

- Mengungkapka n pendapat - Menyetujui/ memberi pendapat tentang rencana selanjutnya

d.

e.

f. g.

h.

i.

j.

k.

l.

c. Terminasi 30 menit

a.

Sesi

c.

Kegiatan Terapis asertif, kegiatan ibadah, dan patuh minum obat untuk mencegah perilaku kekerasan 2) Memasukkan minum obat pada jadwal kegiatan harian klien Kontrak yang akan dating Mengakhiri pertemuan untuk TAK perilaku kekerasan, dan disepakati jika klien perlu TAK yang lain.

Kegiatan Peserta

Evaluai dan Dokumentasi Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan Sesi 5 , kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui limabenar cara minumobat,keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat.formulir evaluasi sebagai berikut.

No

Sesi 5 : TAK Stimulasi persepsi perilaku kekerasan Kemampuan mencegah perilaku kekerasan Dengan patuh minum obat Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Nama Klien lima benar keuntungan akibat tidak patuh obat minum obat minum obat

1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolomnama klien 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara minum obat .keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat.beri tanda jika klien mampu dan beri tanda (ѵ) jika klien (x) tidak mampu.

Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 5, TAK stimulasi persepsi perilaku kekrasan. Klien mampu menyebutkan lima benar cara minum obat dan akibat tidak minum obat. Anjurkan klien mempraktikkan lima benar cara minum obat, bantu klien merasakan keuntungan minum obat, dan akibat tidak minum obat.

H. PENUTUP Demikianlah proposal TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) ini dibuat sebagai panduan/pedoman dalam pelaksanaan TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) rangsangan persepsi tentang stimulus nyata dan respon yang di alami dalam kehidupan pada pasien perilaku kekerasan. Bengkulu,30 Oktober 2016

Ketua Kelompok

(.........................) Disetujui Oleh : Pembimbing Akademik

Pembimbing Klinik

(................................)

(.............................)

Related Documents

Proposal Tak Dewi.docx
November 2019 20
Proposal Tak Isa.docx
June 2020 15
Proposal Tak-1.docx
December 2019 29
Proposal Tak Fix.docx
May 2020 22

More Documents from "Abufikri M"