MAKALAH “ASPEK YANG DIKAJI DALAM SETIAP TAHAP KEHIDUPAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL”
DI SUSUN OLEH :
SUCI (P00324017044)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sumber segala harapan yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah tentang “Aspek-Aspek yang dikaji dalam Tahap Kehidupan Wanita dari Aspek Fisik dan Aspek Psikososial” ini disusun untuk memenuhi tugas Kesehatan Reproduksi (KesPro) sebagai mahasiswa
di
Politeknik
kesehatan
kendari
tahun
ajaran
2018/2019.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini, yaitu kepada: 1.
Dosen
2.
Ortu
pembimbing yang
kami telah
yaitu
Ibu
memberi
Fitriyanti, dorongan
SST,
M.
pada
Keb kami.
3. Saudara – saudara kami yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
4. Teman-teman di Poltekkes ini. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari banyak sekali kekurangan, untuk itu penulis menerima saran-saran dan kritik. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Desember 2018 Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .…………………………………………………………..i KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii DAFTAR ISI
…………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1.1 Latar Belakang...…………………………………………………………….. 1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 1 1.3 Tujuan......…………………………………………………………………… 2 1.4 Manfaat...……………………………………………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….. 2.1 Pengertian aspek Fisik dan Psikososial….......................……………………. 3 2.2 Aspek pengkajian........………………………………………………………. 4 2.3 Fase-Fase Kehidupan Wanita.......…………………………………………… 5 2.4 Perubahan Tubuh Selama masa Remaja...........................…………………… 9 2.5 Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja……........ 11 BAB III PENUTUP………………………………………………………………. 3.1 Kesimpulan……........………………………………………………………. 12 3.2 Saran…….....……………………………………………………………….. 12 DAFTAR PUSTAKA………..........……………………………………………. 13
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kesehatan wanita banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat. Wanita sering dicitrakan sebagai makhluk yang lemah dan harus selalu mengalah dan berkorban. Anggapan seperti tersebut, jelas merugikan kesehatanwanita. Contoh perilaku dalam upaya peningkatan kesehatan wanita, yaitu : ibu hamil makan 1 1/2 porsi lebih banyak dari wanita yang tidak hamil, wanita membiasakan diri berolahraga secara rutin, wanita mengkonsumsi makanan yang bergizi dan membiasakan sarapan pagi, memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur, tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak mencandu narkoba, tidak bersenggama pada saat menstruasi, melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sah, menyusui
dan
selalu
menjaga
kebersihan
diri
dan
lingkungan.
Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Psikososial sebagai sesuatu yang menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologis. Masa remaja merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia, yang mau atau tidak mau pasti dialami. Pada masa ini, berlangsung proses-proses perubahan secara biologis, juga perubahan psikologis yang dipengaruhi berbagai faktor, termasuk oleh masyarakat, teman sebaya, dan juga media massa .
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan aspek fisik dan psikososial? 2. Apa saja yang meliputi aspek pengkajian? 3. Bagaimanafase-fasekehidupanwanita?
1.3 Tujuan Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang kekerasan terhadap wanita dan dampak apa saja yang dapat terjadi akibat kekerasan tersebut serta bagaimana cara mengatasinya.
1.4 Manfaat.
Makalah ini sangat bermanfaat terhadap pembaca serta dapat memberikan wawasan, pengetahuan yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL.
Kesehatan wanita banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat. Wanita sering dicitrakan sebagai makhluk yang lemah dan harus selalu mengalah dan berkorban. Anggapan seperti tersebut, jelas merugikan kesehatan wanita. Contoh perilaku dalam upaya peningkatan kesehatan wanita, yaitu : ibu hamil makan 1 1/2 porsi lebih banyak dari wanita yang tidak hamil, wanita membiasakan diri berolahraga secara rutin, wanita mengkonsumsi makanan yang bergizi dan membiasakan sarapan pagi, memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur, tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak mencandu narkoba, tidak bersenggama pada saat menstruasi, melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sah, menyusui dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Perkembangan Fisik Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahanperubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanakkanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya
semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia danaOlds,2001). Definisi Psikososial James P. Chaplin (1968) mendefinisikan psikososial sebagai sesuatu yang menyinggung relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologis. Masa remaja merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia, yang mau atau tidak mau pasti dialami. Pada masa ini, berlangsung proses-proses perubahan secara biologis, juga perubahan psikologis yang dipengaruhi berbagai faktor, termasuk oleh masyarakat, teman sebaya, dan mediamasajuga. Di masa remaja, seseorang belajar meninggalkan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan pada saat yang bersamaan remaja mempelajari perubahan pola perilaku dan sikap baru orang dewasa. Selain itu, remaja juga dihadapkan pada tuntutan yang terkadang bertentangan, baik dari orangtua, guru, teman sebaya, maupun masyarakat di sekitar. Remaja bisa menjadi bingung karena masing-masing memberikan tuntutan yang berbeda-beda tergantung pada nilai, norma, atau standar yang digunakan.
2.2 ASPEK PENGKAJIAN
Aspek pengkajian dalam kesehatan wanita meliputi :
1. Aspek Fisik.
Aspek fisik yang perlu dikaji dalam lingkup kesehatan wanita sama dengan pengkajian yang dilakukan pada manusia dewasa, antara lain :
Kondisi fisik (tanda-tanda vital). Nutrisi. Cairan dan elektrolit. Higiene personal.. Istirahat – tidur. Kasih sayang dan seks. Aktualisasi diri. Rasa aman dan nyaman.
2. Aspek Psikososial psikososial yang dikaji, meliputi :
Identitas seksual : perubahan fisik dan sikap dari wanita yang menunjukkan identitasnya sebagai wanita.
Identitas kelompok : kepuasaan hidup dalam sebuah kelompok dan penerimaan.
Konsep diri (peran, identitas diri, gambaran diri atau citra tubuh, harga diri).
Kecemasan dan masalah kehidupan.
Kondisi lingkungan sosial.
Faktor pendukung dari keluarga dan masyarakat.
Komunikasi atau hubungan dalam kelompok, keluarga dan masyarakat (perasaan dihargai)
2.3 FASE-FASE KEHIDUPAN WANITA
Secara
kronologis,
setiap
wanita
mengalami
berbagai
fase
dalam
kehidupannya. Proses ini berlangsung secara alamiah yang wajar terjadi pada setiap wanita. Fase dalam kehidupan wanita :
1. Lahir dan prapubertas.
a. Fisik.
Terbentuknya bakal organ seks saat janin berusia 12 minggu.
Sejak bayi, wanita sudah memiliki 2 indung telur.
Pada masa ini sel telur belum matang.
Belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan seks sekunder.
b. Psikososial.
Anak perempuan diarahkan untuk mengikuti budaya yang berkembang dilingkungan tempat anak perempuan tersebut diasuh, misalnya :
Anak perempuan harus jongkok saat BAK sedangkan anak laki2 berdiri.
Anak perempuan diajarkan untuk bersolek.
Rambut anak perempuan dibiarkan panjang atau dipotong dengan model yang feminisme.
Anak perempuan dididik untuk bersikap feminism.
2. Pubertas.
a. Fisik.
Mulai terbentuk sel telur matur.
Produksi hormon estrogen karena pengaruh matangnya sel telur.
Mulai tumbuh tanda-tanda seks sekunder, misalnya : tumbuh payudara
b. Psikososial.
Wanita mulai tertarik pada lawan jenis dan mulai merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya.
3. Reproduksi.
a. Fisik
Wanita mengalami masa menstruasi, dengan keluarnya darah dari vagina.
Wanita memasuki usia reproduktif.
Sel telur dapat dibuahi.
Jika melakukan hubungan intim dengan lawan jenis, wanita dapat hamil.
Bekerjanya hormon indung telur (estrogen dan progesteron).
b. Psikososial
Wanita mulai cemas karena proses menstruasi.
Wanita mulai mencari identitas diri, gambaran diri yang dipengaruhi kelompoknya.
Bergaul dan berkumpul dengan teman-teman yang berjenis kelamin sama.
4. Premenopause
a. Fisik
Kekuatan otot dan kecakapan mental mulai mencapai puncaknya.
Dimulai proses penuaan.
Penurunan hormon kewanitaan berangsur menurun.
Proses menstruasi yang tidak teratur.
Perasaan panas di sekitar wajah (hot flash).
Produksi keringat yang berlebihan.
Kulit menjadi kusam dan kasar.
Rambut cenderung kering dan rapuh.
Perasaan adanya gangguan dalam hubungan intim.
Kesulitan vagina mengalami lubrikasi, sehingga timbul rasa tidak nyaman saat bersenggama.
b. Psikososial.
Wanita lebih banyak menarik diri dari lingkungannya.
Wanita lebih sering merasa tersiggung, mudah cemas dan sangat sensitive.
Gelisah karena menghadapi proses penuaan.
5. Menopause.
a. Fisik.
Hilangnya hormon kewanitaan.
Menstruasi tidak muncul lagi.
Organ reproduksi tidak berfungsi lagi.
Berat badannya sulit dikendalikan.
Terjadi timbunan lemak di beberapa tempat karena ketiadaan hormon kewanitaan.
Wanita sering mudah merasa lelah.
Penyakit degeneratif (penyakit jantung, DM, gangguan ginjal dan osteoporosis) mudah menyerang.
b. Psikososial
Wanita mulai mencapai kematangan hidup.
6. Senium.
a. Fisik.
Lemasnya otot-otot yang membuat struktur tubuh menjadi bengkok.
Gangguan sendi mulai sering timbul.
Berat badan cenderung berkurang.
Penurunan daya guna tubuh.
Kekuatan otot dari saat usia 20 tahun.
Kekuatan pendengaran pada frekuensi menurun sampai 75%.
Terjadi penurunan intelektual.
Kemungkinan dapat terjadi gangguan otak secara organik
b. Psikososial
Terjadi perubahan sifat, misalnya : dari pemurung menjadi periang, dari pemberani menjadi penakut atau sebaliknya.
Sering timbul perilaku yang sulit diterima karena terjadi gangguan otak organic
2.4 PERUBAHAN TUBUH SELAMA MASA REJAMA
a. Perubahan Eksternal.
1.TINGGI Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya.
2.BERAT Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
3.PROPORSI TUBUH
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggita badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.
4.ORGAN SEKS
Baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
5.CIRI-CIRI SEKUNDER
Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja. Perubahan Internal :
1.SISTEM PENCERNAAN
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau bebentuk pipa, usus bertambah penjang dan bertambah besar, otot-otot perut di dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
2.SISTEM PEREDARAN DARAH
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja; pada usia 17 atau 18, beratnya duabelas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
3.SISTEM PERNAPASAN
Kapasitas paru-paru anak perempuan hamper matang pada usia 17 tahun; anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
4.SISTEM ENDOKRIN
Kegiatan
gonad
yang
meningkat
pada
masa
puber
menyebabkan
keseimbangan sementara dan seluruh system endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja awal atau awal masa dewasa.
5.JARINGAN TUBUH
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan sel tulang berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot.
2.5 KONDISI – KONDISI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN FISIK REMAJA Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
Pengaruh Keluarga
Pengaruh Gizi
Gangguan Emosional
Jenis Kelamin
Status Sosial Ekonomi
Kesehatan
Pengaruh Bentuk Tubuh
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan di buatnya makalah ini,para pembaca dapat memperoleh ilmu baru yang belum mereka ketahui tentang aspek-aspek yang di kaji dalam setiap tahap kehidupan seperti , aspek fisik dan psikososial terutama pada wanita. Diharapkan pada para pembaca agar dapat mengetahui semua aspek fisik maupun aspek psikososial dalam setiap tahap kehidupan wanita sehingga para pembaca (wanita) dapat mengetahui aspek-aspek tersebut.
3.2 Saran-saran
Kami selaku penulis ingin makalah ini dapat di jadikan panduan untuk para pembaca yang ingin mengetahui tahap kehidupan pada wanita seperti aspek fisik dan aspek psikososial.
DAFTAR PUSTAKA -http://meida.staff.uns.ac.id/2009/05/05/pengkajian-kesehatan-wanita