Presentasi Kasus Varicella.pptx

  • Uploaded by: Anonymous b3qYYIrQkO
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Presentasi Kasus Varicella.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,332
  • Pages: 29
PRESENTASI KASUS

VARICELLA VIDI ALFIANSYAH/20174011087 PEMBIMBING: Dr. LUCKY HANDARYATI, SP. KK

ANAMNESIS

IDENTITAS PASIEN ◉ ◉ ◉ ◉ ◉ ◉ ◉

Nama

: An. IA

Jenis Kelamin

: Laki - laki

Usia

: 7 Tahun

Agama

: Islam

Alamat

: Tengaran, Semarang

Berat Badan

: 20 kg

Tanggal Periksa

: 31 Oktober 2018

KELUHAN UTAMA Timbul

plenting di punggung, perut dan lengan tangan..

2

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang dengan Ibunya periksa ke Poli Kulit dan Kelamin RSUD Kota Salatiga dengan keluhan timbul plenting di punggung, perut dan lengan sejak 1 hari yang lalu. Pasien sempat demam sebelumnya namun sudah dirasakan membaik. Selasa siang pasien mulai merasa timbul plenting - plenting diawali dari punggung dan kedua tangan. Malamnya plenting yang timbul mulai gatal. Selain plenting pasien juga mengalami keluhan nyeri di bokong dan ketiak. Tidak ada dalam keluarga pasien yang mengalami hal serupa. Keluarga pasien menyangkal sudah berobat sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Pasien mengaku tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Riwayat alergi (makanan, obat, debu) disangkal, riwayat asma (-). 3

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Keluhan yang serupa di keluarga disangkal, asma (-), alergi (-).

RIWAYAT PERSONAL SOSIAL Pasien adalah seorang pelajar. Pasien tinggal serumah bersama ayah, ibu dan saudara perempuannya.

4

PEMERIKSAAN FISIK STATUS GENERALIS ◉

Keadaan Umum : Baik



Kesadaran



Predileksi : Thoracalis, abdominalis, ekstremitas superior

STATUS DERMATOLOGIS ◉

: Compos Mentis

5

vesikel, papul, diatas dasar eritematous, multipel, susunan tidak beraturan, diskret

D O K U M E

N T A S I

6

DIAGNOSIS BANDING VARICELLA

HERPES ZOSTER

VARIOLA

D. HERPETIFORM

Definisi

Infeksi akut oleh VZV

Penyakit neurokutan denga manifestasi eupsi vesikular berkelompok dengan dasar eritem yang disebabkan VZV

Penyakit virus yang disertai keadaan umum buruk, efloresensi monomorf terutama di perifer tubuh

Penyakit kronis residif, ruam bersifat polimorf terutama vesikel berkelompok dan simetrik, disertai rasa sangat gatal

Etiologi

VZV primer

Reaktivasi VZV

Poxvirus

Idiopatik

Epidemiologi

Kosmopolit No gender

Kosmopolit Dewasa>anak

Kosmopolit Sudah tidak ada

Pria>wanita

Gejala Klinis

Gejala prodormal sistemik (demam, malaise, nyeri kepala)

Gejala prodormal sistemik (demam, pusing, malaise) dan lokal (nyeri otot-tulang, gatal, pegal)

Gejala sistemik berat (demam tinggi, nyeri, menggigil, muntah)

Keluhan utama: sangat gatal

UKK

Papul eritematous, vesikel tear drops

Vesikel berkelompok dengan dasar kulit eritematous dan edema (dermatomal)

Makula eritem  papul eritem  vesikel  pustul

7

VARICELLA

HERPES ZOSTER

VARIOLA

Predileksi

Seluruh tubuh (sentrifugal)

Thoracal

Seluruh (sentripetal)

Pemeriksaan penunjang

Tzank: sel datia berinti banyak

Tzank: sel datia berinti banyak

Inokulasi korioalantoik, histopatologi, serologik.

Penatalaksanaan

Simtomatik: antipiretik, analgetik, antipruritus Antiviral: Acyclovir Imunomodulator: isoprenosin

Antiviral: Acyclovir Imunomodulator: isoprenosin Simtomatik

8

dan

Antiviral Imunomodulator: isoprenosin Simtomatik

D. HERPETIFORMIS tubuh

Punggung, sakrum, bokong, area ekstensor lengan atas, sekitar siku dan lutut

pada

Histopatologi: kumpulan neutrofil di papil dermal yang membentuk mikroabses neutrofilik, edema papilar, celah subepidermal, dan vesikel multilokular dan subepidermal

tes

Preparat sulfon: 200-300 mg/hari Diet bebas gluten

DDS

D. HERPETIFORMIS

HERPES ZOSTER

9

VARIOLA

DIAGNOSIS

TERAPI R/ Cetirizine syr lag





Diagnosis banding: Varicella, Variola, Herpes Zoster

S 1 dd cth 1

Diagnosis kerja: VARICELLA

S 1 dd cth 1

R/ Supralysin syr lag R/ Salicyl talk

PROGNOSIS ◉

Ad vitam

: Ad Bonam



Ad sanationam

: Ad Bonam



Ad comesticam

: Ad Bonam

No. I

No. I No. I

S 3 dd ue

R/ Pirotop cream tube S 3 dd ue (bila luka)

10

No. I

TINJAUAN PUSTAKA 11

DEFINISI Infeksi akut primer oleh VZV yang menyerang kulit, mukosa dan selaput lendir, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf ditandai oleh adanya vesikel-vesikel, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh

VARICELLA ZOSTER VIRUS Virus DNA, D 140–200 nm Inti virus (Capsid), terdiri dari protein dan DNA dengan rantai ganda. PRIMER  VARICELLA REAKTIVASI  HERPES ZOSTER

Transmisi: aerogen dan kontak langsung 12

EPIDEMIOLOGI

Tersebar kosmopolit (di seluruh dunia), dapat mengenai semua golongan umur. Angka kejadian di Indonesia belum pernah diteliti, tetapi di Amerika dikatakan kira-kira 3,13,5 juta kasus dilaporkan tiap tahun. Di Indonesia, terutama terjadi pada

pancaroba.

13

masa

PATOGENESIS Droplet  mukosa sal. nafas atas

Multiplikasi dan penyebaran ke limfe dan vaskular menuju ke RES (VIREMIA PRIMER) Di RES, virus bereplikasi dan menyebar ke vaskular (VIREMIA SEKUNDER) Kulit dan membran mukosa (makula eritem, vesikel-bula) Sistem imun > daya invasi virus  virus dorman di dorsal ganglion saraf perifer 14

15

16

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Anamnesis

• Stadium prodormal (24 jam sebelum lesi): demam tidak tinggi, malaise, nyeri kepala • Stadium erupsi: mulai papul merah kecil berubah menjadi vesikel, disertai gatal dan simultan

Px Fisik

• Status generalis: suhu sub-febris • Status dermatologis: vesikel khas tetesan embun (tear drops)  pustul, krusta. • Penyebaran sentrifugal.

Px Penunjang

• Darah rutin: leukositosis • Pemeriksaan Tzank: sel datia berinti banyak • Histopatologi: baloon degeneration di epidermis 17

Gambaran ruam pada penderita Varicella Perhatikan bentuk yang polimorfik (papul, vesikel, bula, pustul, krusta) Gambar tengah (Tear drops on rose petal like-vesicle in Varicella) 18

HISTO PATOLOGI

TZANK Pemeriksaan sitologi dari dasar lesi vesikel: Didapatkan sel datia berinti banyak

•An intraepidermal vesicle containing many acantholytic squamous cells and neutrophils •Affected epidermal cells show large greyish nuclei with margination of nucleoplasm •Multinucleated epithelial giant cells •Many necrotic keratinocytes •Marked edema of papillary dermis •Extravasated erythrocytes •A superficial and deep perivascular lymphohistiocytic infiltrate containing many neutrophils 19 •Thrombi in lumina and fibrin around vessel walls

PENATALAKSANAAN

Varicella Kausatif

Simtomatik 20

Kausatif ANTIVIRUS: ACYCLOVIR 4x20 mg/kgBB/hari (anak) atau 5x800 mg/hari selama 7 hari (dewasa) Antivirus pada anak dengan pemberian acyclovir (dalam 24 jam setelah timbul ruam) pada anak imunokompeten menurunkan jumlah lesi, penghentian terbentuknya lesi yang baru, dan menurunkan timbulnya ruam, demam, dan gejala konstitusi bila dibandingkan dengan placebo. Remaja dan dewasa, pengobatan dini varicella dengan pemberian acyclovir dengan dosis 5 x 800 mg selama 7 hari menurunkan jumlah lesi, penghentian terbentuknya lesi yang baru, dan menurunkan timbulnya ruam, demam, dan gejala konstitusi bila dibandingkan dengan placebo

Alternatif:

FAMCYCLOVIR 3 x 200 mg/hari VALACYCLOVIR 3 x 1000 mg/hari 21

Simtomatik Sistemik • Antipiretik: hindari golongan salisilat (risiko Sindrom Reye) • Antibiotik: bila terdapat infeksi sekunder • Antipruritus: antihistamin

Topikal • Lesi vesikuler: bedak agar vesikel tidak pecah. • Lesi sudah pecah/krusta: antiseptik 22

Edukasi ◉

Isolasi untuk mencegah penularan.



Istirahat pada masa aktif hingga semua lesi mencapai stadium krusta.



Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein



Jangan menggaruk lesi dan menjaga agar vesikel tidak pecah, mengering, dan lepas sendiri.



Bila mandi, harus berhati-hati agar vesikel tidak pecah.

23

PENCEGAHAN

Vaksinasi Aktif ◉

Vaksin varicella berasal dari galur yang telah dilemahkan (live attenuated)



Diberikan pada yang berumur >=12 bulan



Pemberiannya SC 0,5 ml (12 bulan-12 tahun).



>12 tahun: diberikan 0,5 ml, setelah 4-8 minggu diulangi dengan dosis yang sama.



Dosis kedua vaksin varicella harus diberikan pada 4 sampai 6 tahun kemudian

Pasif

24



Zoster imuno globulin (ZIG): suatu globulin-gama dengan titer antibodi yang tinggi dan yang didapatkan dari penderita yang telah sembuh dari infeksi herpes zoster. Pemberian ZIG sebanyak 5ml dalam 72 jam setelah kontak.



Zoster imun plasma (ZIP): plasma yang berasal dari penderita yang baru sembuh dari herpes zoster dan diberikan secara intravena sebanyak 3-14,3 ml/kgBB. dalam 1-7 hari setelah kontak

PROGNOSIS Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene memberi prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit. DUBIA AD BONAM.

25

PEMBAHASAN & KESIMPULAN 26

PEMBAHASAN

Anamnesis

• Demam  gejala prodormal • Timbul plenting di seluruh tubuh  stadium erupsi

P. Fisik

• Status dermatologis: vesikel, papul, diatas dasar eritematous, multipel, susunan tidak beraturan, diskret

Terapi

• Imunomodulator (√), Antipruritus (√) • Topikal: talk (√) untuk mencegah vesikel pecah, antibiotik (√) untuk mencegah infeksi sekunder pada lesi yang sudah pecah 27

KESIMPULAN Kasus ini didiagnosis VARICELLA berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik (status dermatologis). Pemeriksaan penunjang tidak diperlukan karena gejala dan tanda klinis sudah khas. Untuk pengobatan dapat diberikan antivirus, acyclovir dosis oral pada anak berusia 2 – 12 tahun dengan dosis 4 x 20 mg/kgBB/hari selama tujuh hari. Disamping itu dapat pula diberikan antipiretik, dan analgesik, serta bedak yang ditambah zat anti gatal untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini, dan mengurangi rasa gatal.

28

Thank you!

29

Related Documents


More Documents from "astri"