PRAKTIKUM I FORMULASI SEDIAAN KAPSUL EKSTRAK KUNYIT (Curcuma linga Linn)
Di susun oleh : Siti aisyah Siti torikhatun Suci mulyasih Tika wisudawati ulfah
PROGRAM S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI 2017
PRAKTIKUM I FORMULASI SEDIAAN KAPSUL EKSTRAK KUNYIT (Curcuma linga Linn) I.
Tujuan Mahasiswa di harapkan mampu mengformulasikan sediaan kapsul dari ekstrak kunyit (Curcuma linga Linn)
II.
Dasar Teori Salah satu jenis tanaman yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional adalah
kunyit atau kunyet (curcuma longa Linn). Selain digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman serta bumbu dapur, rimpang kunyit digunakan secara tradisional untuk menambah nafsu makan, peluruh batu empedu, antiradang, antidiare, obat masuk angin, dapat mengobati gatal, luka dan sesak nafas (Winarto, 2003) Umbian rempah banyak dimanfaatkan sebagai bumbu tambahan makanan (BMT) alami. Meskipun sedikit jumlah yang ditambahkan dalam pengolahan makanan tapi komponen aktif di dalamnya, dalam bentuk senyawa aromatik dan fitokimia, maupun meningkatkan cita rasa (flavour enhancer), aroma, antioksidan, dan bahkan bakteri (bakteriostatik dan bakteriosidal) (Tepsell, 2006). kunyit merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk pengobatan tradisional oleh nenek moyang kita sejak lama (Hemani, 2002). Tanaman kunyit ini salah satu tanaman yang mudah didapat, murah. Kunyit merupakan salah satu tanaman rempahrempah Yang berfungsi sebagai anti bakteri, baik bakteri Gram Positif maupun Gram Negatif seperti : Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysentriae, Salmonella Typhi dan sebagainya. Bakteri lain yang menimbulkan diare adalah Bacillus cereus yang merupakan bakteri penyebab keracunan makanan atau gangguan saluran cerna. Keracunan makanan terjadi karena mengkonsumsi makanan yang mengandung entero-toksin. Keberadaan enterotoksin dalam makanan biasanya disebabkan oleh endospora. Endospora yang terdapat pada makanan tidak dapat dimatikan sepenuhnya oleh panas selama proses pemasakan makanan (Maksum 2011). Hidayati, E (2002) meneliti secara in vitro bahwa senyawa aktif dalam rimpang kunyit mampu menghambat pertumbuhan jamur, virus, dan bakteri, baik Gram positif maupun Gram negatif, seperti E.coli dan Staphylococcus aureus, karena kunyit
mengandung berbagai senyawa diantaranya adalah kurkumin dan minyak atsiri (Said, 2001). Kunyit (curcuma longa Linn) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, minyat atsiri, tanin, dan terpenoid (Rejash, et al 2013). Kurkumin dan minyak atsiri telah terbukti bersifat antioksidatif dan antiinflamasi. Selain intu kurkuminoid juga memiliki kandungan yang berfungsi sebagai antibakteri, antikejang, analgetik, antidiare, antipiratik, dan atitumor (Wijayakusuma, 2008). Kapsul adalah sediaan padat yang mengandung satu macam bahan obat atau lebih atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kencil yang umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai (Ansel,1989). Ekstraksi adalah psoses pemishan berdasarkan perbedaan kelarutan bahan. Proses ekstraksi memiliki dua perbedaan kelarutan bahan (Berk, 2009). Ekstrak disaring dengan kain saring agar terpisah antara ampas dengan filtratnya (Anditasari, Dkk 2014). Metode yang umum digunakan adalah maserasi. Metode tersebut sering digunakan karena prosedur dan peralatannya sederhana (Simanjutak, 2008).
III.
Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada praktikum ini meliputi mortir dan alu, cawan porselin, pipet, gelas ukur, erlenmeyer, corong, batang pengaduk, waterbath, dan sudip. 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu rimpang kunyut, cangkang kapsul, propylenglikol, sorbitol, etanol 96%.
IV.
Cara kerja
1. Ekstraksi Simplisia kunyit di haluskan dengan blender, disaring dengan pengayak mesh 100, kemudian dimaserasi dengan etanol 96%, diamkan selama 3 hari dengan sesekali di aduk, saring dengan menggunakan kain flanel, penyaringan
diulang dengan kertas saring. Kemudian diwaterbath sampai etanol menguap dan di dapat ekstrak kental. 2. Pembuatan sediaan kapsul Masukan propylengglikol dan sorbitol kedalam mortor kemudian gerus sampai keduanya homogen, setelah keduanya homogen tambahkan ekstrak kunyit lalu gerus kembali sampai homogen, masukan kedalam cangkang kapsul sebanyak 30 kapsul dan tutup.
V.
Formulasi
R/
kunyit
60%
Propylenglikol 15% (15-30%) Sorbitol
25% (25-30%)
m.f da in caps xxx s.t.dd 1 caps
VI.
Analisa Bahan 1. Kunyit (curcuma longa Linn) Kandungan
: kunyit mengandung alkaloid, flavonoid, kurkumin, minyak atsiri, saponin, tanin, dan terpenoid
Khasiat
: sebagai antiinflamasi, antibakteri, antidiare, antipiretik, dan analgetik.
2. Propylenglikol (FI III, 534) Anonim
: propilenglycolum
Kelarutan
: dapat bercampur dengan air,dengan etanol 95% p, dan dengan klorofom p,larut dalam 6 bagian eter p, tidak dapat bercampur dengan eter dan minyak lemah
Kegunaan
: zat tambahan
3. Sorbitol (sorbitolum) (FI III, 567) Kelarutan
: sangat mudah larut dalam air,sukar larut pada etanol 95%
Kegunaan
: zat tambahan
VII.
VIII.
Data Penimbangan 1. Kunyit
= 60% x 0,3 = 0,18 x 30 = 5,4 gram
2. Propylenglikol
= 15% x 0,3 = 0,045 x 30 = 1,35 gram
3. Sorbitol
= 25% x 0,3 = 0,75 x 30 = 2,25 gram
Hasil Praktikum Simplisia
= 150 gram
Ekstrak hasil maserasi
= 450 ml
1 kapsul
= 0,3 gram
Ekstrak kental
= 17,307
@ 1 kapsul = 0,3 gram
17,307/150 x x/0,03 150x
= 17,307x0,3
150x
= 5,1921
x
= 5,1921/30 = 0,03x30 = 0,9 ml
@kapsul berisi 0,03 ml ekstrak kental setara dengan 1 kapsul berisi 0,3 gram
IX.
Pembahasan Pada praktikum kali ini yaitu pembuatan sediaan kapsul dengan zat aktif dari bahan
alam, tanaman yang digunakan yaitu kunyit, kunyit merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk pengobatan tradisional oleh nenek moyang kita sejak lama (Hemani, 2002). Kunyit (curcuma longa Linn) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, minyat atsiri, tanin, dan terpenoid (Rejash, et al 2013). Kurkumin dan minyak atsiri telah terbukti bersifat antioksidatif dan antiinflamasi. Selain intu kurkuminoid juga memiliki kandungan yang berfungsi sebagai antibakteri, antikejang, analgetik, antidiare, antipiratik, dan atitumor (Wijayakusuma, 2008).
Pada pembuatan sediaan kapsul yang pertama dilakukan yaitu pembuatan ekstraki dari tanaman yang akan digunakan, ekstraksi adalah psoses pemishan berdasarkan perbedaan kelarutan bahan. Proses ekstraksi memiliki dua perbedaan kelarutan bahan (Berk, 2009). Ekstrak disaring dengan kain saring agar terpisah antara ampas dengan filtratnya (Anditasari, Dkk 2014). Metode yang umum digunakan adalah maserasi. Metode tersebut sering digunakan karena prosedur dan peralatannya sederhana (Simanjutak, 2008). Ekstraksi dilakukan dengan menghaluskan simplisia rimpang kunyit, kemudian di saring dengan menggunakan saringan msh 100, setelah disaring serbuk tersebut dimaserasi dengan menggunakan etanol 96%, lalu di tutup dan diamkan selama 3 hari dengan sesekali di aduk. Penggunaan etanol 96% yaitu bersifat lebih selektif yaitu hanya menarik zat berkhasiat yang dikehendaki, absorbsinya baik, kapang dan khamir sulit tumbuh, mudah menguap dan mendapatkan ekstrak kental lebih cepat dibanding dengan pelarut etanol 70%. Setelah di peroleh ekstrak dari perendaman ekstrak tersebut diuapkan diatas waterbath untuk memperoleh ekstrak kental. Pembuatan kapsul selanjutnya yaitu dengan menimbang semua bahan diantaranya ekstrak kunyit, propylenglikol, dan sorbitol. Setelah penimbangan kemudian masukan propylenglikol dan sorbitol kemudian diaduk hingga homogen, selanjutnya masukan campuran tersebut kedalam cangkang kapsul sebanyak 30 dengan berat 0,3 gram. X.
Simpulan Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : -
Serbuk kunyit seberat 150 gram menghasilkan ekstrak kental sebanyak 17,307
-
Rendemen yang dihasilkan dari ekstrak kunyit sebanyak 11,538%.
-
1 kapsul berisi 0,03 ml ekstrak kental setara dengan bobot 1 kapsul yaitu 0,3 gram.
DAFTAR PUSTAKA
Winarto WP, 2003. Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Rimpang Kunyit (Cyrcuma longa Linn). Tepsell LC.2006, Potensi Ekstrak Kunyit dan Kencur Sebagai Antimikrob dan Antioksidan. Maksum, Radji, 2011. UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KUNYIT SEBAGAI ANTIBAKTERI DALAM PERTUMBUHAN Bacillus sp dan Shigella dysentriae SECARA IN VITRO
Said, Ahmad, 2001 UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KUNYIT SEBAGAI ANTIBAKTERI DALAM PERTUMBUHAN Bacillus sp dan Shigella dysentriae SECARA IN VITRO
Wijayakusuma H,2008. FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa Linn)
Ansel 1989. FORMULASI KAPSUL EKSTRAK CAMPURAN BAHAN ALAMI BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN VARIASI BAHAN PENGISI LAKTOSA DAN BAHAN PENGIKAT POLIVINILPIROLIDON (PVP)
Anditasari.DA, kumalaningsih.s. dan Mulyadi. Af. 2014, Ekstraksi Oleum Jahe (zingiber officinale, Ros.c) dengan Metode Ekstraksi Soxhletasi (kajian rasio bahan dengan pelarut dan jumlah sirkulasi ekstrak yang paling efisien)
Simanjutak, 2008. Ekstraksi Oleum Jahe (zingiber officinale, Ros.c) dengan Metode Ekstraksi Soxhletasi (kajian rasio bahan dengan pelarut dan jumlah sirkulasi ekstrak yang paling efisien)