PERENCANAAN PRODUKSI
KELOMPOK 9
1. I Gede Arya Sujana 1610521009 2. Emita Dwi Cahyani 1610521014 3. Bella 2 Christina Tambunan 1610521036 3 Sri Wahyuni 4. Ni Made 1610521042 5. Ketut Lilis Setiawati 1610521064 6. I Gst4 Ngurah Putra Ardinata 1610521069
Pokok Bahasan
01
AH D PEN
AN U L U
02
PE
03
AN A N A C N RE
AT G E AGR
AN N S A U TUR EPUT A DAN ILAN K I A NIL GAMB PEN
04
PER E TOD AT E M EG R G A
AN A N A ENC
1. PENDAHULUAN Perencaaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk agregat yang menjadi alat komunikasi antara top management dengan manufaktur. Fungsi dari perencanan produksi antara lain : • Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategis perusahaan • Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi • Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi Tujuan dari perencanan produksi antara lain: • Sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas produksi • Sebagai masukan rencana sumber daya untuk mendukung perencanaan produksi. • Meredam (stabilisasi) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan.
KARAKTERISTIK PERENCANAAN PRODUKSI Perencanaan produksi mempunyai waktu perencanaan yang cukup panjang, biasanya 5 tahun. Rencana ini digunakan untuk perencanaan sumber daya seperti ekspansi dan pembelian mesin. Proses peramalan memberikan informasi mengenai besarnya permintaan akan produk yang direncanakan. Dalam hal ini tidak semua permintaan dari hasil peramalan mungkin bisa diproduksi karena kapasitas produksi yang dimiliki tidak mencukupi.
Dasar perencanaan produksi adalah upaya menjabarkan hasil peramalan menjadi rencana produksi yang layak dilakukan dalam bentuk jadwal rencana produksi.
3
2
4
5
Karakteristik Perencanaan Produksi
1
Diperlukan factor konversi sebagai alat komunikasi dengan departemen lainnya karena satuan unit yang dipakai dalam perencanaan produksi bervariasi dari satu pabrik ke pabrik lain.
Perencanaan produksi dinyatakan dalam kelompok produk atau famili (agregat), dengan tujuan agar manajemen teras dapat memfokuskan seluruh tingkat produksi tanpa harus merinci.
2. PERENCANAAN AGREGAT Perencanaan agregat merupakan salah satu metode dalam perencanaan produksi. Dengan menggunakan perencanaan agregat maka perencanaan produksi dapat dilakukan dengan menggunakan satuan produk pengganti sehingga keluaran dari perencanaan produksi tidak dinyatakan dalam tiap jenis produk (inidividual produk).
1. Strategi Murni Strategi digunakan apabila perubahan dilakukan terhadap suatu variabel, sehingga terjadi perubahan laju produksi. Pola permintaan pada kenyataannya tidak dapat ditentukan dengan pasti, maka diperlukan strategi berproduksi agar fluktuasi permintaan dapar diantisipasi dengan cara ekonomis sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Keuntungan Perencanaan Agregat: • • •
Kemudahan dalam pengolahan data. Ketelitian hasil yang didapatkan. Kemudahan untuk melihat dan memahami mekanisme sistem produksi yang terjadi dalam implementasi rencana.
2. Strategi Gabungan Gabungan perubahan dua atau lebih strategi murni sehingga diperoleh perencanaan produksi fleksibel. Karena setiap pure strategy akan melibatkan biaya yang besar dan sering pure strategy menjadi tidak layak, oleh karena itu kombinasi dari pure strategy ini menjadi mixed strategy lebih sering digunakan.
STRATEGI PERENCANAAN AGREGAT 1. Strategi Murni Strategi yang digunakan apabila perubahan dilakukan terhadap suatu variabel, sehingga terjadi perubahan laju produksi. Pola permintaan pada kenyataannya tidak dapat ditentukan dengan pasti, maka diperlukan strategi berproduksi agar fluktuasi permintaan dapar diantisipasi dengan cara yang ekonomis sehingga tujuan perusahaan mencari keuntungan dapat tercapai. 2. Strategi Gabungan Gabungan perubahan dua atau lebih strategi murni sehingga diperoleh perencanaan produksi fleksibel. Karena setiap pure strategy akan melibatkan biaya yang besar dan sering pure strategy menjadi tidak layak, oleh karena itu kombinasi dari pure strategy ini menjadi mixed strategy lebih sering digunakan.
3. Nilai dari Aturan-aturan Pengambilan Keputusan Ongkos Persediaan
Tingkat persediaan agregat yang optimum, merupakan pendekatan dari jumlah rata-rata safety stock dan ½ dari optimum batch size, yang ditentukan dari tiap item.
P O
Ongkos Upah Normal dan Ongkos Lembur
Perbandingan antara ongkos produksi dan tingkat produksi merupakan suatu perbandingan kurva garis lurus. Ongkos ini akan meningkat sesuai dengan bertambahnnya jumlah pekerja. Ongkos Perubahan Kecepatan Produksi
Biaya akibat perubahan tingkat produksi disebabkan oleh jumlah tenaga kerja, perubahan biaya, pemberhentian dan perekrutan tenaga kerja.
UN O
&
L O
Ongkos Subkontrak
O
S
P K P O
Alternatif lain untuk merubah tingkat produksi dan persediaan adalah dengan memilih subkontrak. Subkontrak bisa juga tidak menguntungkan, karena akan akan menyebabkan biaya yang lebih besar dan akan membuka peluang kompetitor.
4. Metode Perencanaan Agregat Metode perencanaan agregat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
•
•
Pendekatan Optimasi, yang meliputi program linier, aturan HMMS (Linier Decision Rule), search Decission Rule, dll. Pendekatan Heuristik, yang meliputi metote grafik, metode koefisien manajemen, metode parametric, dll.
Metode Grafis Metode grafis merupakan metode sederhana yang pada dasarnya menggunakan “trial and error” dengan melihat gambaran antara permintaan kumulatif dan rata-rata permintaan kumulatifnya.
Metode Perencanaan Agregat
Metode Tabular Metode transportasi digunakan untuk model program linier
Metode Program Linier Penggunaan metode program linier digunakan untuk menghitung biaya-biaya secara eksplisit. Program linier memberi solusi strategi hibrid sehingga biaya total minimum.
Langkah-langkah Perencanaan Agregat 1. Metode Grafis a) Gambarkan histogram permintaan b) Tentukan Kecepatan Produksi Rata-rata c) Gambarkan grafik permintaan kumulatif dan rata-ratanya terhadap waktu d) Identifikasi Back Order dan Inventory e) Tentukan strategi f) Hitung ongkos dari setiap strategi g) Pilih yang memberikan ongkos terkecil.
2. Metode Tabular a) Membuat tabel permintaan tiap bulan, persediaan, dan kapasitas b) Menentukan persediaan awal dan biaya-biaya (jam normal, jam lembur, subkontrak, persediaan) c) Membuat tabel rencana produksi sesuai permintaan d) Menghitung total cost.
3. Metode Program Linier Diasumsikan bahwa yang menjadi fungsi tujuan adalah minimisasi biaya produksi, penambahan pengurangan tenaga kerja, lembur, menganggur, dan persediaan. Asumsi yang digunakan yaitu: a) Laju permintaan (Demand rate/Dt) diketahui dan diamsusikan deterministik. b) Biaya produksi pada jam kerja normal linier dan asumsikan biaya produksi normal, biaya produksi lembur, dan biaya subkontrak secara berturut memiliki besaran C3>C2>C1. c) Biaya perubahan biaya produksi berfungsi linier. d) Batas atas dan bawah mempresentasikan ketersediaan kapasitas produksi dan tempat penyimpanan. e) Biaya yang timbul berkaitan dengan adanya persediaan/ back log.
Thank You Any Question?